ar u p ag ni S p a d a hr e T ai se n o d nI ir eg e N ra u L ki til o P ai

Download Report

Transcript ar u p ag ni S p a d a hr e T ai se n o d nI ir eg e N ra u L ki til o P ai

Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Singapura
(Studi Kasus : Masalah Perbatasan Laut Indonesia-Singapura, 2009 – 2013)
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
: Maria Olivia Sembiring
NIM
: 100906029
DOSEN PEMBIMBING
: Drs. P. ANTHONIUS SITEPU, M.Si
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak:
Nama
: Maria Olivia Sembiring
Nim
: 100906029
Departemen
: Ilmu Politik
Judul
: Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Singapura (Studi Kasus :
Masalah Perbatasan Laut Indonesia – Singapura, 2009-2013)
Medan,
Maret 2014
Dosen Pembimbing
Ketua Departemen
(Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si)
NIP. 195207011985111001
(Dra. T. Irmayani, M.Si)
NIP. 196806301994032001
Dekan FISIP
(Prof. Dr. Badaruddin, M. Si)
NIP. 196805251992031002
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa untuk setiap penyertaan,
kekuatan dan kemampuan yang dianugerahkan-Nya kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. Ada banyak tantangan dan dinamika
yang peneliti alami dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Akan tetapi, Tuhan
tetap sertai dan mampukan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Ilmu Politik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap
Singapura (Studi Kasus : Masalah Perbatasan Laut Indonesia – Singapura,
2009-2013)”. Berdasarkan judulnya, maka skripsi ini membahas politik luar
negeri Indonesia terhadap Singapura dalam kaitannya dengan masalah perbatasan
laut kedua negara. Singapura memiliki kebijakan nasional mengenai perluasan
wilayah negaranya dengan memanfaatkan wilayah lautnya yang dinamakan
Reklamasi Pantai Singapura. Oleh karena hal tersebut, wilayah perbatasan laut
Indonesia pun terganggu dan menimbulkan kekhawatiran akan bergesernya garis
pantai Singapura sehingga akan menambah wilayah laut Singapura dan
mengurangi wilayah laut Indonesia yang akan mengancam wilayah kedaulatan
negara Indonesia.
Persoalan perbatasan RI-Singapura ini sebenarnya telah lama terjadi,
ketika pertama kali reklamasi Singapura pada 1966, Presiden Soeharto tepatnya
Universitas Sumatera Utara
pada masa Orde Baru, telah membuat kesepakatan mengenai garis batas laut
kedua negara, yang dikenal dengan Perjanjian Garis Batas Laut di Selat Singapura
Tahun 1973. Akan tetapi, persoalan perbatasan laut RI-Singapura tidak berhenti
sampai di situ. Persoalan ini belum selesai, karena masih banyak sisi batas yang
belum terselesaikan secara tuntas yang dapat menimbulkan konflik dikemudian
hari dengan negara Singapura.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) dan
berwawasan nusantara, selalu menginginkan jalan damai dalam menyelesaikan
persoalan, termasuk persoalan garis batas laut ini. Dengan berdasarkan hal
tersebut, Indonesia telah menghasilkan sebuah kesepakatan baru dengan
Singapura mengenai garis batas lautnya di Selat Singapura. Oleh karenanya,
melalui proses perundingan yang cukup panjang, pada tahun 2009 masalah
perbatasan garis batas laut di bagian Barat Selat Singapura telah dicapai. Akan
tetapi, masih banyak pihak yang salah paham terhadap situasi ini yang membuat
kebijakan politik luar negeri Indonesia terkesan merugikan negara dalam hal ini
mengancam kedaulatan wilayah Indonesia. Oleh karena itu, dalam skripsi ini
melalui pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti mendeskrispsikan, menganalisis
dan mengekplorasi pembuatan keputusan luar negeri Indonesia terhadap
Singapura pada tahun 2009, dengan berfokus kepada apa yang menjadi hasil
kesepakatan, siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan, dan faktor apa
yang memengaruhi para pembuat keputusan mengambil keputusan terkait masalah
garis batas laut Indonesia-Singapura.
Universitas Sumatera Utara
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas empat Bab. BAB I
menguraikan latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II menggambarkan kebijakan luar negeri Indonesia terhadap Singapura
mengenai garis batas laut dari masa 1950 – 2009 dan menggambarkan
kepentingan nasional Singapura terkait reklamasi pantainya. BAB III membahas
hasil kesepakatan kedua garis batas laut di bagian Barat Selat Singapura, aktoraktor yang terlibat dalam pembuatan keputusan, faktor yang mempengaruhi
pembuatan keputusan dan realisasi kebijakan itu sendiri. Bab akhir skripsi ini
adalah BAB IV yang berisikan kesimpulan hasil penelitian dan kritik maupun
saran penelitian.
Melalui skripsi ini penulis ingin membukakan kepada sesama rekan
mahasiswa bahwa meneliti masalah perbatasan dari sudut pandang politik luar
negeri maupun hubungan internasional termasuk hal yang penting, karena hal ini
menyangkut kedaulatan negara. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang tertarik
terhadap politik luar negeri maupun hubungan internasional, skripsi ini bisa
membantu membuka wawasan berpikir kita mengenai bagaimana Indonesia
bertindak ketika wilayah perbatasan NKRI terancam perbatasannya, kebijakan apa
yang diambil dalam memenuhi kepentingan nasionalnya dan dalam menjalin
relasi dengan negara lain.
Proses penyelesaian skripsi ini berlangsung ketika penulis berada pada
semester kedelapan di Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU. Hal ini terlaksana
Universitas Sumatera Utara
atas pertolongan Tuhan, selain itu
adanya dosen pembimbing, keluarga dan
teman-teman yang Tuhan sediakan untuk membantu. Oleh karenanya peneliti
ingin berterimakasih kepada Bapak Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si sebagai
Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan waktu
ketika peneliti ingin bimbingan, memberi arahan, meminjamkan buku dan telah
membantu menambah referensi, dalam penulisan skripsi ini. Selanjutnya, peneliti
ingin berterimakasih kepada Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si sebagai Ketua Jurusan
Departemen Ilmu Politik yang sudah mendukung mahasiswa seperti peneliti untuk
meneliti mengenai persoalan ini. Kepada seluruh staf pengajar Departemen Ilmu
Politik yang telah membimbing, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
selama perkuliahan dan pegawai Departemen Ilmu Politik yang telah membantu
dalam proses administrasi, peneliti berterimakasih untuk semuanya. Selain itu,
terimakasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M. Si, selaku Dekan FISIP
USU.
Selain daripada pihak akademisi, peneliti berterimakasih kepada kedua
orangtua peneliti (H. Sembiring/B. Sinaga) yang telah mendukung, memberi
semangat dan pengertian, dan telah mendukung di dalam doa dana. Begitu juga
kepada adik-adik peneliti (Emmenintha Sembiring, Eva Lestari Sembiring, Rani
Arga Insani Sembiring, dan Andika Tua Simamora) yang terus mendoakan,
bertanya mengenai kondisi penulisan skripsi, yang terus menjadi adik-adik yang
cerewet terhadap kakaknya ketika malas, dan terus memotivasi. Terimakasih pula
kepada sahabat terdekat yang sudah seperti keluarga bagi peneliti Andry Gina
Universitas Sumatera Utara
Pramesti Ginting yang senatiasa mendoakan, tempat berbagi keluh kesah,
memberikan masukan dalam penulisan skripsi, membantu mencetak skripsi tahap
demi tahap, dan memotivasi peneliti. Seluruh keluarga besar peneliti, Sembiring
dan Sinaga yang senantiasa bertanya “kapan selesai”, terimakasih hal tersebut
memotivasi kala peneliti sedang malas untuk mengerjakan skripsi.
Di samping itu, peneliti juga ingin berterimakasih kepada seluruh rekanrekan mahasiswa Ilmu Politik Stambuk 2010, ada Juwita, Cindy, Verton (2008),
Frans, Ertama, Chen dan seluruhnya yang bisa menjadi tempat saling berbagi
mengenai perkembangan skripsi. Terimakasih pula kepada teman-teman
persekutuan di Persisten Medan, KTB, KK 3G, Tim PMS & Pengurus, yang telah
mendoakan dan menjadi tempat sharing, terimakasih kepada abang Otto yang
pernah menemani mencari perpustakaan dan referensi buku, Ari, Leo, yang sudah
meminjamkan laptop, Josh yang membantu menginstall, menemani, Febri, Pendi
yang telah mengantar konsumsi saat seminar proposal, terimakasih semuanya
teman-teman.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya peneliti
mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan studi ilmu
politik Universitas Sumatera Utara.
Medan, 19 Maret 2014
Penulis
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Nama
Nim
Departemen
Judul
Rincian
: Maria Olivia Sembiring
: 100906029
: Ilmu Politik
: Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Singapura (Studi Kasus :
Masalah Perbatasan Laut Indonesia – Singapura, 2009-2013)
: isi Skripsi xvii + 127 halaman, 2 tabel, 9 gambar, 17 buku, 3
jurnal, 1 tesis, 1 koran, 5 peraturan perundangan, 32 situs internet
dengan berbagai berita, laporan dan artikel.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kesepakatan garis batas laut
di bagian Barat Selat Singapura tahun 2009 yang masih menimbulkan
kesalahpahaman dikalangan masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa
kebijakan luar negeri Indonesia mengenai persoalan perbatasan laut dengan
negara Singapura akan merugikan negara Indonesia sendiri. Hal ini disebabkan
kebijakan nasional Singapura mengenai perluasan wilayah negaranya yang sering
disebut reklamasi pantai Singapura, akan merubah garis pantai Singapura yang
akan memengaruhi wilayah laut Indonesia dan mengancam wilayah kedaulatan
NKRI. Oleh karenanya, persoalan perbatasan ini menjadi menarik diteliti untuk
mengetahui kebenaran dari situasi ini.
Penelitian ini berfokus pada politik luar negeri Indonesia terhadap
Singapura pada kesepakatan kedua tahun 2009, mengenai masalah perbatasan laut
di Selat Singapura, yang kemudian diratifikasi Indonesia ke dalam UU Nomor 4
Tahun 2010. Masalah ini kemudian diekplorasi dengan mendeskripsikan proses
pengambilan keputusan oleh aktor-aktor yang terlibat, faktor-faktor apa yang
memengaruhi para aktor dalam mengambil keputusan dan realisasi dari keputusan
itu sendiri. Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan Teori Model
Pembuatan Keputusan Luar Negeri Graham T. Allison, dengan Model Rasional,
Organisasi dan Politik Birokrasi, Teori Internal – Eksternal Setting dari Richard
Snyder, H.W. Bruck, dan Burton Sapin, dan tentang Negara Kepulauan
(Archipelagic State). Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini berjenis
kualitatif, dengan teknik kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder saja yang menjadi sumber utama yang
mana data sekunder yang dimaksud adalah berupa buku-buku, perundangundangan, artikel, berita ataupun majalah yang berkaitan dengan persoalan
perbatasan laut RI-Singapura.
Setelah dilakukan analisis, politik luar negeri Indonesia terhadap
Singapura ternyata mengalami beberapa kali perundingan yang mana pembicaraan
mengenai masalah ini dimulai sejak tahun 2005. Tercatat sebanyak delapan kali
perundingan yang terjadi yang dilakukan oleh Menlu bersama Tim Perunding,
yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri dan Polhukam sebagai kordinator tim,
Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, Markas Besar TNI-AL, Dinas
Universitas Sumatera Utara
Hidrografi TNI-AL, dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
Indonesia. Faktor yang memengaruhi para aktor tersebut lebih kepada faktor
internal, yaitu mengingat posisi geografis Indonesia yang berdasarkan wawasan
nusantara dan merupakan negara kepulauan, desakan dari masyarakat Indonesia,
kurangnya ketegasan hukum dalam hal perbatasan, berdasarkan UNCLOS 1982
dimana kegiatan reklamasi pantai yang dilakukan Singapura tidak akan
memengaruhi luas wilayah laut Indonesia, dan demi kepentingan Indonesia dalam
berbagai hal di Selat Singapura. Hasil dari kesepakatan ini mulai berlaku sejak di
ratifikasinya perjanjian kedua ini ke dalam UU Nomor 4 Tahun 2010 pada 22 Juni
2010. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa penetapan garis batas laut di bagian
Barat Selat Singapura Tahun 2009, lebih menguntungkan pihak Indonesia.
Kata Kunci :
Politik Luar Negeri Indonesia, Perjanjian Garis Batas Laut, Selat Singapura
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Name
Nim
Department
Title
Details
: Maria Olivia Sembiring
: 100906029
: Political Science
: The Foreign Politics of Indonesia Against Singapore (case study:
Sea Border Issue Indonesia – Singapore, 2009-2013)
: the content of Theses xvii + 128 pages, 2 tables, 9 images, 17 3
books, journals, thesis 1, 1 newspaper, 5 regulation legislation, 32
internet sites with a variety of news, reports and articles.
The study was backed by the agreement by the occurrence of marine
boundary line in the West of the Straits of Singapore in 2009 that still cause
misunderstandings among the Indonesia community considered that Indonesia's
foreign policy regarding the issue of sea border with Singapore would be
detrimental to the State of Indonesia itself. This is due to a national policy
regarding the expansion of its area of Singapore is often called Beach reclamation
Singapore, Singapore will change the coastline that will affect sea areas of
Indonesia and threatened the sovereignty of NKRI. Therefore, the question of
borders is becoming interesting researched to find out the truth of this situation.
This research focuses on the politics of Foreign Affairs Indonesia against
Singapore on the second deal in 2009, on the issue of sea border in the Straits of
Singapore, which was then ratified by Indonesia into ACT No. 4 of 2010. The
problem is then explored to describe the decision-making process by the actors
involved, what factors affect the actors in taking decisions and the realization of
the decision itself. As theoretical footing, this research uses theories of decision
making Models Abroad Graham T. Allison, with the Model of rational, Political
Organization and bureaucracy, the theory of Internal-External Setting of Richard
Snyder, H.W. Bruck, and Burton Sapin, and about the island nation (Archipelagic
State). While the approach in this study was a qualitative, descriptive qualitative
technique. Data collection techniques in the study uses secondary data is
becoming a major source of secondary data which that question is in the form of
books, legislation, news and magazines, article relating to the question of the
border sea, RI-Singapore.
After the performed analysis, foreign policy Indonesia against Singapore
turned out to have a few times which talks the talk on this issue started since
2005. Recorded as much as eight times the negotiations going on performed by
the Minister of Foreign Affairs together with the team of Negotiators, comprising
the Ministry of Foreign Affairs and the Coordinator of the team, Polhukam
Ministry of Defense, TNI Headquarters, the headquarters of the TNI-AL,
Hydrographic TNI-AL, and the survey and Mapping Coordinating Agency
National Indonesia. Factors that affect the actors to internal factors, i.e.,
considering Indonesia's geographical position which is based on the insight and
the archipelago is an archipelago, the insistence of Indonesia society, lack of
Universitas Sumatera Utara
assertiveness in border law, based on the UNCLOS 1982 where Beach
reclamation activities done Singapore will not affect sea area of Indonesia, and in
the interest of Indonesia in a variety of things in the Strait of Singapore. The result
of this deal took effect since in this second agreement is that checking them into
Act No. 4 of 2010 on June 22, 2010. From these results it was found that the
determination of the boundary lines of the sea in the western part of the Strait of
Singapore in 2009, the more profitable side of Indonesia.
Key Words:
Indonesia's Foreign Politics, Sea Boundary Line Agreement, Straits Of Singapore
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah ........................................................ 12
1.2.1 Rumusan Masalah ......................................................................... 12
1.2.2 Pembatasan Masalah ..................................................................... 13
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 13
1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 13
1.3.2 Manfaat Penelitian ......................................................................... 14
1.4 Kerangka Teori ...................................................................................... 14
1.4.1 Pengertian dan Definisi Politik Luar Negeri ................................... 14
1.4.2 Teori Internal-Eksternal Setting ..................................................... 16
Universitas Sumatera Utara
1.4.3 Negara Kepulauan (Archipelagic State) ......................................... 18
1.4.4 Model Pembuatan Keputusan Politik Luar Negeri ......................... 30
1.4.4.1 Model Aktor Rasional ........................................................ 31
1.4.4.2 Model Organisasi ............................................................... 32
1.4.4.3 Model Birokratik Politik atau Politik Istana ....................... 33
1.5 Metode Penelitian .................................................................................. 34
1.5.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 34
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35
1.5.3 Teknik Analisis Data ..................................................................... 35
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 36
BAB II GAMBARAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA
TERHADAP SINGAPURA (1950 – 2009) ................................................ 38
2.1 Masa Pemerintahan Orde Lama .............................................................. 38
2.1.1 Rencana Pengubahan Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonnantie tahun 1939 Masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II ........ 41
2.1.2 Deklarasi Djuanda Pada Masa Kabinet Djuanda ............................. 42
2.2 Masa Pemerintahan Orde Baru ............................................................... 47
2.2.1 Perjanjian Garis Batas Laut Indonesia – Singapura Tahun 1973...... 50
2.2.2 Konvensi Hukum Laut PBB Tahun 1982 (United Nations Convention on
the Law of the Sea/UNCLOS 1982) ............................................... 57
2.3 Masa Reformasi ..................................................................................... 62
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Peraturan Pelarangan Ekspor Pasir ................................................ 64
2.3.2 Reklamasi Pulau Nipa .................................................................... 68
2.3.3 Perjanjian Garis Batas Laut di Bagian Barat Selat Singapura Tahun
2009 ............................................................................................... 70
2.4 Kebijakan Nasional Singapura tentang Reklamasi .................................. 74
2.4.1 Latar Belakang Reklamasi Singapura ............................................ 74
2.4.2 Reklamasi Pantai dalam Concept Plan Singapura .......................... 75
BAB
III
POLITIK
LUAR
NEGERI
INDONESIA
TERHADAP
SINGAPURA (2009 – 2013) ....................................................................... 83
3.1 Hasil Kesepakatan Kedua Perbatasan Indonesia – Singapura .................. 83
3.2 Aktor – Aktor yang Terlibat dalam Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap
Singapura ............................................................................................... 87
3.2.1 Aktor Rasional ............................................................................... 87
3.2.2 Aktor Dalam Model Organisasi ..................................................... 88
3.2.3 Model Politik Birokratik ................................................................ 92
3.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kebijakan Luar Negeri
Indonesia Terhadap Singapura ............................................................... 96
3.3.1 Faktor Internal (Internal Setting of Decision Making) ................... 98
3.3.2 Faktor Eksternal (External Setting of Decision Making) ............... 104
3.4 Realisasi Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Singapura .................. 106
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 115
4.1 Kesimpulan ............................................................................................ 115
4.2 Kritik dan Saran ..................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 121
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... 129
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Titik Koordinat yang Terletak di Selat Singapura ........................... 5
Tabel 1.2 Jumlah Pertambahan Wilayah Singapura Pasca Reklamasi ............. 8
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hasil Kesepakatan Garis Batas Laut Indonesia-Singapura Tahun
1973 ............................................................................................. 55
Gambar 2.2 Peta Penetapan Garis Batas Laut Wilayah RI – Singapura Tahun
1973 ............................................................................................. 56
Gambar 2.3 Reklamasi Pantai Singapura dan Kegunaannya ........................... 77
Gambar 2.4 Pertambahan Luas Lahan Singapura Pasca Reklamasi ................. 78
Gambar 2.5 Peta Program Reklamasi Singapura ............................................. 82
Gambar 3.1 Penandatanganan Hasil Kesepakatan Batas Laut RI-Singapura .... 95
Gambar 3.2 Reklamasi Pulau Nipa Tampak Samping .................................... 112
Gambar 3.3 Reklamasi Pulau Nipa Tampak Keseluruhan ............................... 113
Gambar 3.4 Sebuah Prasasti Yang Berisi Tekad Mempertahankan Pulau
Nipah ........................................................................................... 114
Universitas Sumatera Utara