Transcript Slide 1
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMENANG TENDER PROYEK KERETA API MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS PT. KERETA API INDONESIA DAOP 8 SURABAYA) Wahyu Chusnul Rozil1) 2.1 S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya, email : [email protected] Abstraks : Partner selection process is one important part in project activities Since impact on the quality and efficiency of construction costs. Partner selection process conducted by PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 8 Surabaya still less because it still manual. It is therefore easy to confuse in choosing a partner who will be selected and human error is always disturb the decision making process, because the information obtained is less rapid and precise yan so often interfere with the selection process. To address this we need a decision support system that can manage the assessment criteria. Partner selection process conducted by Promethee method, ie by ranking the criteria. With Tender Decision Support With a systematic method of selection of winners Promethee, the process of partner selection criteria can produce an alternative that can be used by decision makers in determining which partners become tender pemenan railway project in the project. Keywords: Motorcycle, Promethee and Web services PT. (Persero) KERETA DAOP 8 API INDONESIA Surabaya adalah salah Surabaya. menerapkan Sistem teori yang dikembangkan, ada INDONESIA pada PT. satu cabang PT. KERETA API INDONESIA KERETA (Persero) DAOP 8 Surabaya sesuai dengan SK Direksi dimana perusahaan BUMN (Badan API yang Usaha Milik Negara) ini bergerak dibidang Kep.U/PL102/XI/45/KA/2010 jasa angkutan kereta api. Nopember. Pelelangan menawarkan Proyek tender pekerjaan perusahaan-perusahaan PT. KERETA DAOP 8 API diadakan rekanan. kepada Selama INDONESIA Surabaya guna dalam ini (Persero) pengerjaan proyeknya selalu menggunakan perusahaanperusahaan rekanan. Rekanan bekerjasama dengan INDONESIA (Persero) PT. yang KERETA DAOP 8 API Surabaya adalah rekanan yang ditentukan oleh bagian lelang PT. (Persero) KERETA DAOP perusahaan 8 API INDONESIA Surabaya. rekanan ini Perusahaan- akan dipilih kemudian akan dijadikan sebagai pelaksana pengerjaan proyek tertentu. Penentuan ini didasarkan pada penilaian atau evaluasi yang dilakukan proses oleh pihak penyeleksian pendokumentasian sehingga rentan memerlukan diperlukan sangat masih Tetapi proses ketelitian dalam dalam tender bersifat terhadap waktu tinggi lelang. pemenang dan manual kesalahan dan yang lama, juga keuletan yang dan menentukan pemenang tender. Berdasarkan permasalahan yang ada dibuatlah sistem pendukung keputusan dalam penentuan API pemenang INDONESIA tender PT. (Persero) KERETA DAOP 8 (Persero) tgl 16 Berdasarkan dibangun uraian Sistem di atas Pendukung maka Keputusan tertentu metode PROMETHEE “PROMETHEE menekankan kesederhanaan perhitungan karena pada pola outranking dapat MCDM Pemilihan pemenang Tender Proyek dengan menerapkan yang memiliki A. Membangun model Definisi tujuan. C. Spesifikasi pemenang yang tujuan relevan untuk diinginkan dan Menciptakan dan mengidentifikasi alternatif yang mungkin. LANDASAN TEORI E. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban Sistem berbasis oleh Nizetic komputer et. dan masalah berbagai yang F. pilihan mampu yang memenuhi ada, tujuan Menganalisa dampak alternatif pilihan yang ada. untuk terstruktur. alternatif sudah yang akan dicapai. interaktif, model tidak Mencoba apakah al. yang membantu para pengambil keputusan yang data menjelaskan tidak diinginkan. D. memecahkan kriteria mengidentifikasi tender proyek kereta api. menggunakan untuk antar kriteria. menjadipemenang tender pekerjaan sehingga (2006:2), langkah sistem testruktur, komponen, dan interaksi B. penentuan beberapa mengusulkan proses sebagai berikut: ini memberikan informasi siapa yang layak dalam pengambil proses. Menurut Jung oleh Ziller et. al. (2008:1), criteria inputan” (Brans, 1986:179). Aplikasi menjadisolusi membantu keputusan dalam sebuah keputusan yang rasional. G. Menimbang dan mengurutkan dari Kemudian didefinisikan lagi menurut Keen oleh alternatif pilihan sesuai dengan preferensi Nizetic et. al. pengambil keputusan. Pendukung sumber (2006:1) sebagai berikut, Keputusan daya kapabilitas (SPK) intelektual komputer dari Sistem memadukan individu untuk dengan meningkatkan kualitas keputusan. Multi Criteria Decision Making Menurut Nachtnebel oleh Ziller et. al. (2008:1), terbaik MCDM dari bertujuan suatu set memilih alternatif alternatif yang memenuhi beberapa tujuan yang telah beberapa kriteria. Serta sebagaimana harus memilki yang dikemukakan Howard oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM sebagai mengubah suatu kompleks dengan prosedur keputusan urutan sistematis masalah untuk yang langkah-langkah Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation Promethee adalah satu dari beberapa metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai metode yang efisien dan simple, tetapi juga yang mudah diterapkan dibanding dengan metode lain untuk menuntaskan masalah multikriteria. Metode ini mampu mengakomodir kriteria pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Masalah utamanya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Menurut Hunjak (1997:161), masalah 2.1 Mengumpulkan semua struktur preferensi pembuatan keputusan dengan multikriteria dapat Memaparkan kriteria yang dijadikan untuk dituliskan sebagai berikut mendapatkan Max{f1(a),f2(a),…,fk(a) : a A ............... ....... deviasi (1) pertimbangan dalam penilaian dari rentang sebuah altenatif dari tiap kriteria yang ada. Jika A adalah set dari alternatif pilihan yang mungkin terjadi, f1, f2, ..., fk adalah kriteria 2.2 Mengumpulkan relasi yang dominan yang mana telah dievaluasi sebelumnya. Apabila Relasi semua kriteria memiliki tingkat kepentingan yang estimasi dari alternatif dari semua kriteria. tidak Total tingkatan dari preferensi adalah suatu sama, pembobotannya dapat ditandai outrangking dengan w1,w2, ..., wk. Data dasar untuk evaluasi alternatif yang dengan metode Promethee disajikan pada Tabel hitungan untuk 1. alternatif yang lain. dibuat mana sesuai dengan mendominasi masing-masing dari pasangan Tabel 1. Data Evaluasi f1(.) w1 f2(.) w2 fj(.) ... wj fk(.) ... 2.3 Analisis keputusan Metode wk promethee peringkat f1 f2 a1 Fj ... Fk (a1) (a1) (a1) f1 f2 Fj Fk (a2) (a2) ... alternatif tandingan (a1) a2 akan ... sebagian juga I memberikan dari yang telah set A. sebuah Informasi tidak diberikan. memiliki Metode promethee II akan memberikan peringkat yang komplit dari set A. ... (a2) (a2) Promethee I Promethee I adalah peringkat sebagian .. .. .. f1 f2 (ai) (ai) f1 f2 .. .. .. .. dimana nilai terbesar pada leaving flow dan nilai kecil ai Fj ... an ... (ai) (an) Fk ... (an) (an) (Sumber: Hunjak (1997:161)) Menurut Hunjak (1997:167), promethee dapat dijelaskan dalam tiga tahapan: dari entering flow merupakan alternatif yang terbaik. Promethee (ai) Fj ... (an) Fk I menampilkan partial rangking (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan interseksi dari dua preorder. Partial rangking ditujukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I masih menyisakan bentuk incomparible atau dengan kata lain hanya menghasilkan solusi partial rangking (sebagian). Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan Tabel 1. pada Gambar 3. H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif d : Selisih nilai Kriteria {d=f(a) – Tabel 2. f(b)} Tabel 3. Parameter (p) : nilai kecenderungan atas. Tabel 4. A. 2.1 nilai yang tetap K riteria Preferensi Linier (Chou, 2004:53) Kriteria Level Parameter (q) : Harus merupakan Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 5 di halaman 6. ..................(5) Keterangan 1) H (d) : Fungsi selisih kriteria antar alternatif 2) p : Nilai kecenderungan atas 3) Parameter (q) : Harus merupakan C. K riteria Preferensi Linier dan area yang tidak berbeda ( 2.3 Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion) nilai yang tetap. Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini ..................(7) disajikan pada Gambar 4. Fungsi H (d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 2.6. B. 2.2 K riteria Level (Chou, 2004:53) Kriteria Preferensi Linier dan area yang berbeda D. Kriteria Level (Chou, 2004:53) Desain Arsitektur Sistem dengan persyaratan ............(6) Keterangan: flow Prakualifikasi menginputkan kemudian yang sistem memprosesyang data dimiliki akan kemudian diawali kelengkapan oleh rekanan., menyimpan akan dan dihasilkan rekanan yang lolos kelengkapan persyaratan. S is te m F lo w P ra k u a lifik a s i R e k a n a n B a g .L e la n g M u la i M a n a g e r L a p o ra n K e le n g k a p a n P e rs y a ra ta n R e k a n a n K e le n g k a p a n P e rs y a ra ta n K e le n g k a p a n P e rs y a ra ta n In p u tK e le n g k a p a n P e rs y a ra ta n D o k u m e nL e la n g M a s te r k e le n g k a p a n P e rs y a ra ta n R e k a n a n P e n e ta p a nlo lo s k e le n g k a p a n p e rs y a ra ta n M a s te r le la n g S e le s a i D o k u m e nle la n g L a p o ra nD o k u m e n L e la n g HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkingan Gambar 10 dan Gambar 11 merupakan perangkingan terdapat tampilan dari supplier obat terbaik yang sesuai dari obat yang dipilih. form perangkingan digunakan untuk menghitung bobot dari kemudian tiap alternatif merangking meggunakan perangkingan metode terdapat yang dari telah tiap promethee. proses tersimpan alternatif Pada proses manipulasi data yaitu proses penyimpanan data perangkingan dan membatalkan proses perhitungan bobot. Gambar 11. Form Hasil Perengkingan Analisa Hasil Uji Coba Sistem Fitur Dasar Sistem Analisa hasil uji coba dari keseluruhan uji yang dilakukan akan menentukan kelayakan dari fitur dasar sistem berdasarkan desain yang Gambar 10 . Form Perangkingan I telah dibuat. Fitur-fitur dasar sistem disebut layak apabila dengan keseluruhan output yang telah dilakukan seperti yang bahwasannya berjalan uji coba diharapkan. ini Pada sesuai uji coba pada fitur-fitur dasar sistem telah diuji fitur-fitur dengan Fungsi-fungsi hasil yang baik tambah dapat dasar dan tidak data, disimpulkan tersebut telah terdapat error. ubah data, simpan maupun tampil dapat berjalan sebagaimana alur yang akan dicapai. Validasi Sistem Analisa Gambar 11 Form Perangkingan II dilakukan untuk hasil uji coba mengetahui validasi dan sistem menganalisa Hasil Perangkingan bahwa proses-proses utama dalam sistem dengan Gambar 12 merupakan form hasil perangkingan digunakan untuk melihat hasil dari perhitungan bobot dan perangkingan alternatif supplier obat terbaik yang telah disimpan sebelumnya. Pada proses hasil masukan keseluruhan data berjalan sebagaimana mestinya. yang ada telah riteria Perhitungan Sistem Analisa hasil uji coba dilakukan untuk Keterangan: menguji kinerja sistem untuk pencarian supplier A. obat yang terbaik berdasarkan perhitungan bobot a. f1(.)= Penilaian Administrasi dan perangkingan. Tujuan analisa hasil uji coba b. f2(.)= Penilaian Keuangan ini sistem c. f3(.)= Penilaian Pengalaman Perusahaan menggunakan d. f4(.)= Penilain Kemampuan Teknis untuk dalam mencari proses promethee. keakuratan perhitungan Sebagai perbandingan contoh perhitungan perhitungan kinerja manual untuk berikut dengan B. hasil 1) U1 = CV Cahaya Karya Alternatif tender bangun 2) U2 = CV Tapak Bimo 3) U3 = CV Satria Sebelum 4) U4 = CV Adhityama melakukan perhitungan menggunakan promethee C. Tipe Preferensi Kriteria akan Tabel 1. Tipe I = Kriteria Biasa. Tabel 2. Tipe IV = Kriteria Level pendukung pemenang tender ditetapkan rancang ini pemilihan sistem aplikasi kasus, Kriteria keputusan tahun nilai 2010. bobot detil dari kriteria kualitatif yang bertipe Biasa dan Level. Adapun penentuan kriteria alternatif yang digunakan pemenang tender pada adalah sebagai berikut : Berikut perhitungan nilai treshold untuk contoh kasus penentuan prioritas 1. A. Kriteria Jarak dealer ke gudang Untuk f1(.) v = 0.5, q = 0,125, p = 0.375 B. Kriteria Jumlah pemesanan sepeda motor 2. C. Kriteria Jumlah stok yang tersisa Untuk f2(.) v = 0.2, q = D. Kriteria Waktu pemesanan Tabel 3. Berikut adalah tabel nilai kualitatif 0.05, p = 0.15 Untuk f3(.) v = 0.1 q = 0.025, p = 0.075 alternatif dedan merupakan data awal dari Tabel 4. Untuk f4(.) v = 0.3, q = 0.075, p = 0.225 Tabel 1. Tabel Nilai Kualitatif Max / min Max Max Max Max pengiriman sepeda motor. Alternatif A1 A2 A3 A4 A5 0,76 0,63 0,33 0,66 0,24 0,31 0,65 0,33 0,76 0,31 0,33 0,33 0,24 0,63 0,33 0,33 0,24 0,31 0,33 0,33 Tipe Parameter III III III II P= 0,35 P= 0,21 P= 0,21 Q= 0,11 yang dihasilkan lebih optimal. Beberapa cara KESIMPULAN Setelah dilakukan analisis, dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan perancangan sistem dan pembuatan aplikasi menambah metode yang dapat menentukan Sistem bobot nilai kualitatif seperti Fuzzy Multi Pendukung pemenang tender Keputusan proyek pemilihan kereta api menggunakan Metode Promethee ini serta dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Criteria Decision Making. 2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi sistem informasi Online(web), pendaftaran rekanan secara langsung. Sistem Pendukung Keputusan pemilihan DAFTAR RUJUKAN pemenang tender proyek kereta api Amelia.Pemrograman Sistem Informasi. Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. mampu menghasilkan pemenang tender terbaik sesuai dengan perhitungan metode promethee. b. Perhitungan dan pembobotan menggunakan metode promethee mampu Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset. diimplementasikan dengan baik pada pemilihan pemenang tender proyek kereta api . c. Metode Promethee dapat menghitung pembobotan dan perangkingan dalam Hasan, I. 2002. Pokok – Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.. kasus pengambilan keputusan multikriteria. d. Brans, Jean-Pierre & Mareschal, Bertrand. Tanpa tahun. How To Decide Promethee. ULB and VUB Brussels Free Universities. Dari hasil uji coba sistem dapat membuat keputusan pemenang tender proyek pada tahun 2010 yaitu CV Cahaya Karya Hunjak, Tihomir, 1997, Mathematical foundations of the methods for multicriterial decison making, Mathematical Communications, -, -. menduduki peringkat satu dan selanjutnya di ikuti oleh CV Tapak Bimo, dan CV Satria Jogiyanto, HM. 1995. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Suryadi K. dan M. A Ramdhani, 1998, Sistem Pendukung Keputusan, PT. Remaja SARAN Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Multi Criteria Decision Making ini dapat dikembangkan sehingga memiliki kriteria dinamis pada penentuan pemenang tender kereta api sehingga hasil alternatif Rosdakarya, Bandung.