Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan

Download Report

Transcript Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan

Pemrograman BASIC
Pengantar Komputer
Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
Disusun Oleh:
Dr. Lily Wulandari
Pendahuluan



BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction
Code)
Diciptakan Prof . John G. Kemeny dan Thomas Kurtz
di Darthmouth College, New Hampshire USA, program
dijalankan pertama kali 1 Mei 1964
BASIC merupakan bahasa tingkat tinggi (high level
language) yang bersifat intrepreter yaitu memungkinkan
untuk mengoperasikan komputer secara interaktif,
program dapat ditulis, dijalankan, dirubah, dan
dijalankan lagi tanpa harus melalui tahap kompilasi,
seperti bahasa tingkat tinggi lainnya yang berbentuk
compiler.
Modus operasi pada BASIC
1.
Modus langsung / Direct Mode /
Immediate Mode / Command Mode
modus ini cara kerjanya mirip dengan
kalkulator dimana hasil langsung
ditampilkan.
Contoh : Print 5+10 atau ? 5+10
15
15
2. Modus tidak langsung / Indirect Mode /
Program Mode
modus ini pada setiap awal program harus
diberi nomor baris dan untuk menjalankan
program digunakan command RUN
Contoh :
10 LET =5
20 LET B=7
30 PRINT A+B
40 END
RUN
12
KONSEP Dasar BASIC


Terdiri dari kumpulan statement. Tiap-tiap
statement ditulis dengan diawali oleh
suatu nomor baris atau nomor statement.
Bila tidak diberi nomor baris maka akan
langsung dikerjakan (secara direct mode).
Program BASIC mempunyai struktur
sebagai berikut :
Nomor baris <statement>

Variabel: adalah nama atau simbol yang
digunakan untuk mewakili suatu nilai. Nilai dari
variabel dapat berubah-ubah di dalam proses
program.
10 C=10
20 F=1.8 * C + 32
30 PRINT F
Elemen-Elemen Statement
Statemen dibentuk dari elemen-elemen lain yang diawali dengan suatu
verb.
1. Konstanta
Nilai yang sudah pasti di dalam program dan nilainya tidak berubah
selama proses program. Di dalam BASIC dikenal 2 macam
konstanta yaitu :

Konstanta Numerik
Nilai numerik yang sudah pasti di dalam program, yang ditulis
tidak diantara tanda petik dua (“).
Dapat berupa konstanta integer, fixed point constant, floating
point constant, hexadecimal constant dan octal constant.

Konstanta Non numerik
Disebut konstanta string atau literal string yaitu nilai yang
disajikan dalam tanda petik dua (“)
Panjang maksimum konstanta string 254 karakter.
2. Variabel
Syarat penulisan nama variabel :
 Boleh gabungan antara huruf, angka dan titik, tetapi karakter
pertama harus berupa huruf.
Contoh : A,A2,NILAI,P3K,MODAL,ALI
 Panjang nama variabel maksimum 40 karakter
Contoh : NOMERMAHASISWA
 Tidak boleh ada “blank” atau dipisahkan dengan kosong/spasi
diantara karakter-karakter.
 Tidak boleh ada “special karakter”, kecuali yang mempunyai maksud
tertentu untuk variabel, yang harus diletakkan paling belakang dari
nama variabel. Karakter khusus yang diijinkan : $,%,! Dan #
Contoh : NAMA$,NOURUT!,X#,JUMLAH%.
 Spesial karakter $, menunjukkan variabel adalah variabel string,
berisi nilai huruf.
 Spesial karakter #! menunjukkan variabel adalah variabel numerik
ketepatan tunggal, berisi nilai angka ketepatan 7 digit.






Spesial karakter #, menunjukkan variabel adalah variabel numerik
ketepatan ganda, berisi nilai angka ketepatan lebih.
Spesial karakter %, menunjukkan variabel adalah variabel numerik
integer, berisi nilai angka bulat.
Nama variabel yang tidak mengandung spesial karakter adalah
nama variabel numerik single precision (sama dengan nama variabel
yang mengandung spesial karakter).
Nama variabel tidak boleh sama dengan BASIC reserved word.
Jenis-jenis Variabel :
Variabel Numerik ketepatan tunggal (single precision), dapat
mewakili nilai berkisar dari 2.938736 x 10-39 sampai dengan
1.701412 x 1038 dengan ketepatan 7 digit. Biasanya dibelakang
variabel ini diberi tanda !.
Contoh :
10 A=22/7
20 B!=20/3
30 PRINT A
40 PRINT B!


Variabel numerik ketepatan ganda (double precision), dapat
mewakili nilai berkisar antara 2.938745877055719 x 10-39 sampai
dengan 1.701411834604692 x 1038 dengan ketepatan samapai
dengan 16 digit. Biasanya variabel ini ditunjukkan dengan tanda #
diakhir namanya.
Contoh :
10 A#=22/7
20 B#=22/7#
30 PRINT A#
40 PRINT B#
RUN
3.142857074737549
3.142857142857143
Variabel numerik bulat/integer, mengandung nilai bulat berkisar dari
nilai –32768. Bila nilai yang diberikan oleh variabel ini berupa nilai
pecahan, maka akan dibulatkan ke bawah bila nilai pecahannya
kurang dari setengah dan dibulatkan keatas jika nilainya lebih besar
atau sama dengan setengah.
Contoh :
10 A%=22/7
20 B%=20/3
30 PRINT A%
40 PRINT B%
 Variabel string, yaitu variabel yang dapat menyimpan
nilai string. Variabel string ditunjukkan oleh namanya
yang diakhiri dengan karakter khusus $.
Contoh : 10 NAMA$=”Muthia Eka Dyah Palupi”
20 PRINT NAMA$
3. Operator
 Aritmetic operator : (), ^ atau
, * , / , | , MOD, + ,  Relational operator : <, >, <= , >= , = , <>
 Logical operator : NOT, AND, OR , XOR, EQV, IMP
4. Ungkapan (Expression)
1.


Ungkapan Numerik
Disebut juga dengan ungkapan matematis (angka-angka), adalah
ungkapan yang semua operan-operannya (variabel, konstanta, atau
hasil fungsi) brertipe numerik.
Contoh : Z = 1/(X^2+y^3)
2. Ungkapan String
Disebut dengan ungkapan alphanumerik, adalah ungkapan yang
semua operannya ( var.,konst, atau hasil fungsi) bertipe string.
Contoh :
10 A$=”BAHASA”
20 PRINT “LATIHAN”+A$+”BASIC”
3. Ungkapan Hubungan
 Adalah ungkapan yang menggunakan operator hubungan untuk
membandingkan dua buah nilai operand. Ungkapan ini banyak
ditemui pada statement IF untuk menyeleksi kondisi dua buah
operand guna mengetahi bagaimana hubungannya.

Contoh :
10 A=25
20 IF A>5 THEN PRINT “A LEBIH BESAR DARI 5”
4. Ungkapan Logika
 Ungkapan yang dibentuk dengan menggunakan operator logika.
Operand dari ungkapan ini semuanya harus berbentuk nilai-nilai
logika.
Contoh :
150 IF NILAI.TUGAS$<”D”AND NILAI.UJIAN>55 THEN 180
 Ungkapan ini akan menghasilkan nilai benar atau salah, tergantung
dari kondisi yang diseleksinya, apakah benar NILAI.TUGAS<”D” dan
NILAI.UJIAN>55
 Jika keduanya benar, maka hasil dari ungkapan ini adalah benar.
 Hasil dari operator logika AND akan bernilai salah bila salah satu
ada yang salah.
Statement Input-Output
Statement LET

Digunakan untuk memasukan sebuah
nilai/harga kedalam suatu variabel dimana
darga suatu variabel boleh berubah.
B.U.
LET var = nilai
Contoh : LET A = 9
LET B = 4
LET B = A
LET NAMA$ = “SAYA”
Statement REM


digunakan untuk memberikan komentar program, yaitu ;
 Judul program
 Penjelasan program
 Keterangan tentang langkah-langkah program,dsb.
Statement REM dapat diletakkan dimanapun didalam
program, baik diawal peogram, ditengah program,
diakhir program tanpa mempengaruhi proses program.
Contoh : REM PROGRAM LUAS PERSEGI PANJANG
LET PANJANG = 5
LET LEBAR = 4
REM PROSES
LUAS = PANJANG * LEBAR
Statement PRINT




Digunakan untuk menampilkan data dari hasil
pengolahan pada layar tampilan. Data yang ditampilkan
dapat merupakan ekspresi.
B. U.
PRINT [deretan ekspresi]
Ket : ekspresi adalah himpunan karakter numerik dan
atau string yang dapat dipisahkan dengan ( , dan ; )
Pada penulisan statement PRINT dapat menggunakan
pemisah ( , dan ; )untuk mengatur jarak tampilan
pada layar.
 (,) untuk mengatur tampilan dalam zona tertentu
jarak 11-14 spasi(kolom) dalam satu layar terdapat
80 kolom
 (;) mengatur jarak kira-kira satu spasi(kolom)
Statement READ-DATA




Statement READ akan membaca nilai-nilai yang
didefinisikan dalam statement DATA kedalam variabel
yang ada dalam instruksi READ.
Statement READ-DATA dapat digunakan untuk membaca
deretan nilai yang berbeda jenisnya.
Statement DATA dapat diletakan dimana saja, namun
disarankan untuk meletakkannya diawal atau akhir
program guna mempermudah pencariannya.
Jenis variabel harus sama dengan jenis datayang dibaca.
Apabila jenis variabel tidak sama dengan jenis data yang
dibac maka BASIC akan menampilkan pesan kesalahan.


Jumlah data harus sama atau lebih besar dari
jumlah variabel. Apabila terdapat kekurangan
data maka BASIC akan menampilkan pesan
kesalahan OUT OF DATA dan program akan
dihentikan.
B. U.
READ var1[,var2, ….]
DATA data1[,data2,….]
Contoh :
DATA 1,3,5,7,9
Output program tsb :
READ A,B,C,D,E
1 5
9
PRINT A; C , E
END
Contoh
READ A, B
PRINT A; B
READ A, B
PRINT A
DATA 2, 4, 6
END
Output program tsb :
OUT OF DATA
Statement RESTORE


Nilai yang tertera ada statement DATA hanya dapat
dibaca satu kali saja dengan instruksi READ, statement
RESTORE menyebabkan data yang sama dibaca sekali
lagi dengan nama variabel yang dapat berbeda.
B.U.
RESTORE [ label I Baris ]
Ket : jika label atau baris tidak didefinisikan maka statement
RESTORE akan mengembalikan pembacaan data pada statement
DATA yang pertama.
Contoh:
READ X,Y
Output program tsb :
PRINT X ; Y
1 2
RESTORE
1 2 3
READ A, B, C
PRINT A ; B ; C
DATA 1,2,3,4
END
Statemen INPUT



Statemen INPUT digunakan untuk membaca nilai data yang
diketikkan lewat papan ketik dan memberikan nilai data tersebut
pada suatu variable yang ditulis di belakang statemen input.
Dengan statemen INPUT program dapat membaca data tipe
numeris, dan atau string.
Bentuk umum statemen INPUT adalah :
INPUT [ prompt {; | ,} ] daftar
Dengan
Prompt : untai string sebagai prompt
Daftar : daftar nama variable yang nilainya akan dibaca lewat
papan ketik; antara satu variable dengan variable yang lain
harus dipisahkan tanda baca koma.
Contoh
REM PROGINPUT1
PRINT “MASUKKAN SEBUAH BILANGAN =”
INPUT N
PRINT “KUADRATNYA ADALAH = “; N * N
END
Output :
MASUKKAN SEBUAH BILANGAN =
?4
KUADRATNYA ADALAH = 16
Statemen LINE INPUT

Maksud dari statemen ini adalah hendak memasukkan data ke
dalam variable string dengan menganggap bahwa seluruh data yang
dimasukkan dianggap terdiri hanya 1 data item, walaupun
dipisahkan oleh koma. Jika dibandingkan dengan statemen INPUT
antara data item yang dipisahkan dengan koma dianggap lebih dari
1 data item.
LINE INPUT “KESUKAAN ANDA ?”, N$
PRINT N$; “ADALAH KESUKAAN ANDA.”
END
Output :
KESUKAAN ANDA ?RENANG, MAKAN DAN BELAJAR
RENANG, MAKAN DAN BELAJAR ADALAH KESUKAAN ANDA
INPUT “ISIKAN 3 KATA:”, SATU$,DUA$,TIGA$
LINE INPUT “ISIKAN KALIMAT:”, KALIMAT$
PRINT
PRINT “KATA SATU
=”, SATU$
PRINT “KATA DUA
=”,DUA$
PRINT “KATA TIGA
=”,TIGA$
PRINT KALIMAT$
END
Output :
ISIKAN 3 KATA : BELAJAR,BASIC,ASYIK
ISIKAN KALIMAT: BELAJAR,BASIC,ASYIK
KATA SATU
= BELAJAR
KATA DUA
= BASIC
KATA TIGA
= ASYIK
BELAJAR,BASIC ASYIK
Statement IF-THEN ; alih
beryarat




Statement IF-THEN digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan
mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika
kondisi terpenuhi.
Instruksi IF-THEN dengan syarat tunggal, merupakan instruksi
untuk memeriksa sebuah kondisi saja.
Instruksi IF-THEN dengan syarat majemuk, merupakan sebuah
instruksi untuk memeriksa lebih dari satu buah kondisi. Kondisikondisi tersebut dihubungkan dengan operator-operator logika,
seperti AND atau OR.
Statement IF-THEN juga digunakan untuk memeriksa kondisi dari
data string. Apabila kondisinya terpenuhi maka baris-baris program
akan dieksekusi.Untuk pemeriksaan kondisi data string digunakan
operator relasi yang akan mendeteksi nilai ASCII dari data tersebut.
Contoh
10
20
30
40
50
60
70
80
DATA 55, 66
Output program :
READ N1, N2
MAHASISWA LULUS
LET X = ( N1 + N2 ) / 2
IF X > 60 THEN 70
PRINT “MAHASISWA GAGAL”
GO TO 80
PRINT “MAHASISWA LULUS”
END
Statement GO TO ; alih tanpa
syarat


Statement GO TO digunakan untuk mengubah urutan eksekusi
program ke baris instruksi yang ditunjukkan oleh nomor baris atau
label.
B. U.
GO TO [ nomor baris I label ]
Contoh :
10 LET A = 7
Output dari program tsb :
20 LET B = 8
7
30 LET C = A + B
40 PRINT A
50 GO TO 70
60 PRINT C
70 END
Statement PRINT lanjutan



PRINT TAB
Digunakan untuk mengatur jarak ekspresi ke ekspresi berikutnya
pada satu baris pencetakan atau memungkinkan kita mengatur
mulai kolom keberapa hasil dicetak.
B. U.
PRINT TAB (n) [{;II,} TAB(m) I ekspresi [{;II,} …]]
Contoh :
PRINT TAB(5) ; “BELAJAR” Output dari program tsb :
PRINT TAB(3) ; “ BAHASA”
01234567
PRINT “ BASIC”
BELAJAR
END
BAHASA
BASIC



PRINT USING
Digunakan untuk menampilkan informasi yang
berupa nilai variabel dengan format yang rapi,
biasanya digunakan dalam pencetakan tabeltabel.
B. U. PRINT USING Format Tampilan; Deret Ekspresi
Ket :
 Format menunjukkan format pencetakan yang
berupa ekspresi string yang berisi sejumlah
karakter
 Deret Ekspresi adalah ungkapan yang nilainya
akan dicetak
Contoh
NAMA$ = “Maria Herjani”
N = 95.65
PRINT USING “ NAMA : \
\ NILAI
###.## “; NAMA$,N
Ket : \
\ 7 karakter diisi dengan 7
huruf sesuai dengan jumlah spasi yang
berada diantara tanda backslash tsb.
Output : Maria H NILAI
95.65

PENGULANGAN DAN
PEMBACAAN DATA
1. Pengulangan Tunggal

Untuk menghindari penulisan instruksi secara
berulangan (looping), BASIC menyediakan statement
FOR-NEXT. Dimana banyaknya iterasi pengulangan
dapat ditentukan. Perhatikan contoh program berikut
CLS
CLS
PRINT “KOMPUTER”
FOR I = 1 TO 5
PRINT “KOMPUTER”
PRINT “KOMPUTER”
PRINT “KOMPUTER”
NEXT I
PRINT “KOMPUTER”
END
PRINT “KOMPUTER”
END
Contoh
CLS
PRINT “ LANGKAH KE
NILAI VARIABEL K”
PRINT “ -------------------------------------------------------“
FORMAT$ = “
##
##
“
COUNTER = 1
FOR K = 1 TO 20 STEP 2
PRINT USING FORMAT$; COUNTER; K
COUNTER = COUNTER + 1
NEXT K
END
Contoh
OUTPUT :
LANGKAH KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NILAI VARIABEL K
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
2. PENGULANGAN JAMAK


Pengulangan jamak dikenal sebagai Nested Looping
yang merupakan pengulangan yang terjadi di dalam
suatu pengulangan. Perhatikan bentuk bagan di bawah
ini :
pada bagan di atas terlihat bahwa di dalam statement
FOR I ……NEXT I terdapat pengulangan lain yaitu
statement FOR J …….. NEXT J
Contoh
CLS
PRINT “ VARIABEL I
VARIABEL J
“
PRINT “ =============================”
BARIS = 3
FOR I = 1 TO 3
LOCATE BARIS,6 : PRINT I
FOR J = 1 TO 5
LOCATE BARIS, 25 : PRINT J
BARIS = BARIS + 1
NEXT J
LOCATE BARIS, 1
PRINT “ -------------------------------------------------“
BARIS = BARIS + 1
NEXT I
END
OUTPUT :
VARIABEL I
VARIABEL J
==========================
1
1
2
3
4
5
-------------------------------------------------2
1
2
3
4
5
-------------------------------------------------3
1
2
3
4
5
--------------------------------------------------
PERINTAH WHILE …WEND

Statement WHILE ….. WEND merupakan
alternatif lain untuk melakukan
pengulangan proses.
WHILE kondisi1
Statement1
--------------------------WEND
Blok-1
CLS
HITUNG = 0
WHILE HITUNG < 7
PRINT HITUNG
HITUNG = HITUNG + 1
WEND
PRINT “PROSES PENGULANGAN SELESAI”
PRINT “KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = “; HITUNG
END
OUTPUT :
0
1
2
3
4
5
6
PROSES PENGULANGAN SELESAI
KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = 7
PERINTAH DO LOOP

Statement DO LOOP merupakan alternatif lain
pengulangan proses. Cara kerjanya mirip statement
WHILE ….. WEND. Namun statement DO LOOP lebih
fleksibel, sebab pada statement DO LOOP terdapat
fasilitas untuk keluar dari pengulangan, tanpa harus
memenuhi kondisi yang telah ditetapkan. Ada 4 macam
statement DO LOOP, yaitu:
 DO WHILE ….. LOOP
 DO UNTIL ….. LOOP
 DO ….. LOOP WHILE
 DO ….. LOOP UNTIL
PERINTAH DO WHILE ….. LOOP


Perhatikan bagan di bawah ini :
DO WHILE
Statement1
----------------------------LOOP
Blok-1
CLS
HITUNG = 10
DO WHILE HITUNG > 1
PRINT HITUNG
IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO
HITUNG = HITUNG – 1
LOOP
PRINT “PROSES SELESAI”
END
OUTPUT :
10
9
8
7
6
5
PROSES SELESAI
PERINTAH DO UNTIL ….. LOOP

Statement ini mempunyai bentuk sebagai berikut :
DO UNTIL kondisi1
Statement1
----------------------------LOOP
Blok-1
HITUNG = 10
DO UNTIL HITUNG <= 1
PRINT HITUNG
HITUNG = HITUNG – 1
LOOP
PRINT “PROSES SELESAI”
END
OUTPUT
10
9
8
7
6
5
4
3
2
PROSES SELESAI
PERINTAH DO ….. LOOP WHILE
Pengulangan akan berakhir jika kondisi1 bernilai benar.
JWB$ = “ “
DO
Statement1
------------------------LOOP WHILE kondisi1
Blok-1
DO
CLS
INPUT JWB$
LOOP WHILE JWB$ <> “Y” AND JWB$ <> “Y”
END
PERINTAH DO … LOOP UNTIL

DO
Statement1
………….
Blok1
………….
LOOP UNTIL kondisi1
Pengulangan di dalam blok statement akan berakhir jika kondisi1
telah terpenuhi atau bernilai benar.
JUMLAH = 0
CLS
DO
JUMLAH = JUMLAH + 1
PRINT “********************”
LOOP UNTIL JUMLAH = 5
END
PERINTAH EXIT DO

Statement EXIT DO merupakan suatu cara untuk keluar dari proses
pengulangan di dalam blok statement DO …. LOOP. Perhatikan
bagan di bawah ini :
DO
Statement1
………….
IF kondisi2 THEN EXIT DO
………….
………….
LOOP UNTIL kondisi1
Statement2
Blok1
Contoh
CLS
HITUNG = 10
DO WHILE HITUNG > 1
PRINT HITUNG
IF HITUNG = 5 THEN
EXIT DO
END IF
HITUNG = HITUNG – 1
LOOP
PRINT “PROSES SELESAI”
END
OUTPUT :
10
9
8
7
6
5
PROSES SELESAI