Cacing Tanah Bahan Baku Pakan

Download Report

Transcript Cacing Tanah Bahan Baku Pakan

CACING TANAH (Lumbricus rubellus)
SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN
YANG BERPROTEIN TINGGI
Tentang Saya
Nama
: Eko Widayanto Nugroho, S.Pi
Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983
Kantor
: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes
Jl.Yos Sudarso 7 Brebes
Email
: [email protected]
HP
: +628121557094
Kandungan Nutrisi
Komposisi cacing tanah adalah sebagai berikut:
* Protein: 60 - 72%
* Lemak: 7 - 10%
* Abu: 8 - 10%
* Energi: 900 - 4100 kalori / gram.
http://cacingtanahqu.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html
Cacing
Tanah
(Lumbricus
rubellus)
REPRODUKSI CACING TANAH
MANFAAT CACING TANAH
1.
2.
3.
4.
Menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur
tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman
menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba
yang menguntungkan tanaman.
Bahan pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan
kodok.
Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,
menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi,
sakit gigi dan tipus.
Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku
pembuatan lipstik.
PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA






Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah
yang besar.
Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran
ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan
yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam
sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing
tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah
adalah antara 15-30 %.
Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah
sekitar 15–25 ºC atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 ºC masih baik
asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.
Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan dan
pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di
bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya
terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.
MEDIA DICAMPUR JADI SATU DIFERMENTASI SELAMA 10 HARI = SIAP DIGUNAKAN
WADAH BUDIDAYA
BAK
BESEK
KOTAK PAPAN KAYU
BEKAS
PEMBIBITAN
• Ciri Bibit yang baik diantaranya warna tubuh bagian punggung cokelat
merah hingga ungu kemerahan, sedangkan warna tubuh bagian perut
krem.
• Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam
media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing
tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing
itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit
cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin
ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan
media (wadah).
• Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah
berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok.
• Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di
permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti
dengan yang baru.
PEMBERIAN
PAKAN
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak
berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka
pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan
cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan ( ex : kotoran sapi,
ampas tahu, bahan organik lainnya) kecuali kotoran yang hanya
dipakai sebagai media. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :




pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur.
bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh
permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus
cahaya.
pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus
diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
PEMANENAN
Masa pembudidayaan cacing sampai pemanenan membutuhkan waktu 2
bulan pemeliharaan. Dalam dua bulan akan menghasilkan empat
keturunan, bila kita punya induk sebanyak 100kg dalam dua bulan kita
akan punya 800kg calon anak cacing
SIAP DIGUNAKAN SEBAGAI
BAHAN BAKU PAKAN IKAN
ANALISA USAHA
ANALISA USAHA
CARA SEDERHANA DALAM
MENYUSUN FORMULASI PAKAN IKAN
METODE KUADRATIK
Metode ini didasarkan pada pembagian bahan-bahan makanan ikan
menurut level kandungan proteinnya. Berdasarkan level kandungan
protein, bahan pakan dibagi atas ;
1.
Basal makanan, yaitu bahan makanan ikan (nabati/hewani) yang
mempunyai kandungan protein kurang dari 20%
2.
Protein suplemen, yaitu bahan makanan ikan yang mempunyai
kandungan protein lebih besar dari 20 %.

Menurut kriteria level protein di atas maka dapat disusun beberapa
formulasi makanan ikan dengan kandungan protein tertentu yang
dikehendaki.
Contoh : Bahan pakan yang digunakan terdiri dari dedak halus
(kandungan protein 15,58%) dan tepung ikan (kandungan protein
62,99%), disusun untuk formulasi pakan ikan dengan kandungan
protein 30 %, maka perhitungannya sebagai berikut :
Dedak Halus 15,58%
(basal makanan)
32,99
30 %
14,42
47,41
Tepung ikan 62,99%
(protein suplemen)
Dedak halus = 32,99 / 47,41 * 100 %
= 69,58 %
Tepung ikan = 14,42 / 47,41 * 100 %
= 30,42 %
Jadi apabila ingin membuat makanan ikan sebanyak 10 Kg, dengan kandungan protein
30%, dibutuhkan :
Dedak halus
= 69,58 % * 10 Kg = 6,96 Kg
Tepung ikan
= 30,42 % * 10 Kg = 3.04 Kg
Contoh : Bahan pakan yang digunakan lebih dari 2 macam, terdiri dari dedak halus
(kandungan protein 15,58%), tepung ikan (kandungan protein 62,99%), tepung jagung
(9,5 % protein), dan tepung kedele (46,36% protein) disusun untuk formulasi pakan ikan
dengan kandungan protein 35 %, maka perhitungannya sebagai berikut :
Basal makanan 12,45%
19,68
35 %
Protein suplemen 54,68%
Basal makanan
= (15,58% + 9,50 % + 12,27 %) : 3
Protein suplemen = (62,99% + 46,36 %) : 2
22,55
42,23
= 12,45%
= 54,68%
Basal makanan (dedak halus+tep.Terigu+tep. Jagung = 19,68 / 42,23 * 100 %= 46,60 %
Protein suplemen (tepung ikan + tepung kedele
= 22,55 / 42,23 * 100 %= 53,40 %
Jadi apabila ingin membuat makanan ikan sebanyak 20 Kg, dibutuhkan :
Dedak halus
= 46,60%/3 * 20 Kg = 3,11 Kg
Tepung jagung
= 46,60%/3 * 20 Kg = 3,11 Kg
Tepung terigu
= 46,60%/3 * 20 Kg = 3,11 Kg
Tepung Ikan
= 53,40%/2 * 20 Kg = 5,34 Kg
Tepung kedele
= 53,40%/2 * 20 Kg = 5,34 Kg