Tambahan Pertemuan 4 EPTIK

Download Report

Transcript Tambahan Pertemuan 4 EPTIK

Dwi hartanto, S.Kom
Pembahasan
1. Definisi Cybercrime
2. Karakteristik Cybercrime
3. Bentuk-Bentuk Cybercrime
Dwi hartanto, S.Kom
I. Definisi Cybercrime
• Cyber Crime adalah bentuk kriminal dengan menggunakan
internet dan komputer sebagai alat atau cara untuk melakukan
tindakan kriminal.
• Masalah yang berkaitan dengan Cyber Crime ini misalnya
hacking, pelanggaran hak cipta, pornografi anak, eksploitasi
anak, carding dan masih bnyak kejahatan dengan cara internet.
Juga termasuk pelanggaran terhadap privasi ketika informasi
rahasia
hilang
atau
dicuri,
dan
lainnya.
Dwi hartanto, S.Kom
I. Definisi Cybercrime
• Cyber Crime dapat diartikan sebagai kejahatan siber atau
kejahatan dunia maya yang didefinisikan sebagai : jenis
kejahatan yang berkaitan dengan pemanfaatan sebuah
teknologi informasi tanpa batas serta memiliki karakteristik
yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi yang
mengandalkan kepada tingkat keamanan yang tinggi dan
kredibilitas dari sebuah informasi yang disampaikan dan
diakses oleh pelanggan internet
Dwi hartanto, S.Kom
I. Definisi Cybercrime
Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan
komputer.
Menurut mandell dalam Suhariyanto (2012:10) disebutkan ada
dua kegiatan Computer Crime :
1. Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan
penipuan, pencurian atau penyembunyian yang dimaksud
untuk memperoleh keuntungan keuangan, keuntungan bisnis,
kekayaan atau pelayanan.
2. Ancaman terhadap kompute itu sendiri, seperti pencurian
perangkat keras atau lunak, sabotase dan pemerasan
Dwi hartanto, S.Kom
I. Definisi Cybercrime
Pada dasarnya cybercrime meliputi tindak pidana yang berkenaan
dengan sistem informasi baik sistem informasi itu sendiri juga
sistem komunikasi yang merupakan sarana untuk
Penyampaian/pertukaran informasi kepada pihak lainnya
Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi:
1. Off-line crime
2. Semi on-linecrime
3. Cybercrime
Perbedaan utama antara ketiganya adalah hubunganya dengan
jaringan informasi publik (internet). Cybercrime dapat
didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan
teknologi komputer dan telekomunikasi.
Dwi hartanto, S.Kom
The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di
Havana,Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000,
menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal:
1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yakni
perbuatan illegal / melanggar secara langsung menyerang
sistem keamanan komputer atau data yang diproses oleh
komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime,
yaitu perbuatan illegal / melanggar yang berkaitan dengan
sistem komputer atau jaringan Cybercrime dirumuskan
sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan
memakai jaringan komputer sebagai sarana/alat adalah
komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh
keuntungan ataupun tidak, dan merugikan pihak lain.
Dwi hartanto, S.Kom
Ciri Cybercrime.
Parker(1998) percaya bahwa ciri hacker komputer biasanya
menunjukkan sifat-sifat berikut:
• Terlampau lekas dewasa
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
• Keras hati
Dwi hartanto, S.Kom
MOTIF CYBERCRIME
Motif pelaku kejahatan di dunia maya (cybercrime) pada
umumnya dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Motif intelektual : Kejahatan yang dilakukan hanya untuk
kepuasan pribadi dan menunjukkan bahwa dirinya telah
mampu untuk merekayasa dan mengimplementasikan bidang
teknologi informasi. Kejahatan dengan motif ini pada
umumnya dilakukan oleh seseorang secara individual.
2. Motif ekonomi, politik, dan criminal : Kejahatan yang
dilakukan untuk keuntungan pribadi atau golongan tertentu
yang berdampak pada kerugian secara ekonomi dan politik
pada pihak lain. Karena memiliki tujuan yang dapat
berdampak besar,kejahatan dengan motif ini pada umumnya
dilakukan oleh sebuahkorporasi.
Dwi hartanto, S.Kom
FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA
CYBERCRIME.
Latar belakang terjadinya kejahatan di dunia maya ini terbagi menjadi dua
factor penting, yaitu:
1. Faktor Teknis :Dengan adanya teknologi internet akan menghilangkan
batas wilayah negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat
dan sempit. Saling terhubungnya antara jaringan yang satu dengan
yang lain memudahkan pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya.
Kemudian,tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan pihak
yang satu lebih kuat dari pada yang lain.
2. Faktor ekonomi : Cybercrime dapat dipandang sebagai produk
ekonomi. Isu global yang kemudian dihubungkan dengan kejahatan
tersebut adalah keamanan jaringan. Keamanan jaringan merupakan
isu globa lyang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai komoditi
ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan
perangkat keamanan jaringan. Melihat kenyataan seperti
itu,Cybercrime berada dalam skenerio besar dari kegiatan ekonomi
dunia.
Dwi hartanto, S.Kom
JENIS-JENIS CYBERCRIME
Bernstein, Bainbridge, Philip Renata, As’ad Yusuf,sampai dengan
seorang Roy Suryo telah membuat pengelompokan masing-masing
terkait dengan cybercrime ini. Salah satu pemisahan jenis
cybercrime yang umum dikenal adalah kategori berdasarkan
motif pelakunya:
1. Sebagai tindak kejahatan Murni Kejahatan terjadi secara
sengaja dan terencana untuk melakukan
perusakan,pencurian,tindakan anarkis terhadap sistem
informasi atau sistem komputer dan biasanya menggunakan
internet hanya sebagai sarana kejahatan. Contoh Kasus:
Carding, yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain
untuk digunakan dalam transaksi perdagangan di internet,
Pengirim e-mail anonim yang berisi promosi (spamming).
Dwi hartanto, S.Kom
JENIS-JENIS CYBERCRIME
2. Sebagai tindak kejahatan Abu-abu (tidak jelas)Kejahatan terjadi
terhadap sistem komputer tetapi tidak melakukan perusakan,
pencurian, tindakan anarkis terhadap sistem informasi atau
sistem komputer. Contoh Kasus: Probing atau Port scanning;
yaitu semacam tindakan pengintaian terhadap sistem milik
orang lain dengan mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya dari sistem yang diintai, termasuk sistem operasi
yang digunakan, port-port yang ada, baik yang terbuka maupun
tertutup, dan sebagainya. Convention on Cybercrime yang
diadakan oleh Council of Europe dan terbuka untuk
ditandatangani mulai tanggal 23 November 2001 diBudapest
menguraikan jenis-jenis kejahatan yang harus diatur dalam
hukum pidana substantif oleh negara-negara pesertanya, terdiri
dari:
Dwi hartanto, S.Kom
JENIS-JENIS CYBERCRIME
a. Tindak pidana yang berkaitan dengan kerahasiaan, integritas dan
keberadaan data dan sistem komputer: Illegal access (melakukan
akses tidak sah), Illegal interception (intersepsi secara tidak sah),Data
interference (menggangu data), System interference(mengganggu
pada sistem), Misuse of devices (menyalahgunakan alat).
b. Tindak pidana yang berkaitan dengan komputer: Computerrelatedforgery (pemalsuan melalui komputer), Computer-related
fraud(penipuan melalui komputer).
c. Tindak pidana yang berhubungan dengan isi atau muatan data atau
sistem komputer: Offences related to child pornography(Tindak
pidana yang berkaitan dengan pornografi anak).
d. Tindak pidana yang berkaitan dengan pelanggaran hak cipta dan hakhak terkait.
Dwi hartanto, S.Kom
II. Karakteristik Cybercrime
Karakteristik cybercrime yaitu :
1. Perbuatan yang dilakukan secara ilegal,tanpa hak atau tidak etis
tersebut dilakukan dalam ruang/wilayah cyber sehingga tidak
dapat dipastikan yuridiksi negara mana yang berlaku
2. Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan
apapun yang terhubung dengan internet
3. Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun
immaterial yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan
kejahatan konvensional
4. Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet
beserta aplikasinya
5. Perbuatan tersebut sering dilakukan melintas batas negara
Dwi hartanto, S.Kom
III. Bentuk-Bentuk Cybercrime
Klasifikasi Kejahatan komputer :
1. Kejahatan yang menyangkut data atau informasi komputer
2. Kejahatan yang menyangkut program atau software komputer
3. Pemakaian fasilitas komputer tanpa wewenang untuk
kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan pengelolaan atau
operasinya
4. Tindakan yang mengganggu operasi komputer
5. Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan
dengan komputer atau sarana penunjangnya
Dwi hartanto, S.Kom
III. Bentuk-Bentuk Cybercrime
Pengelompokkan bentuk kejahatan yang berhubungan dengan
penggunaan TI :
1. Unauthorized acces to computer system and service
2. Illegal Content
3. Data Forgery
4. Cyber Espionage
5. Cyber sabotage and extortion
6. Offense Against Intellectual Property
7. Infrengments of Privacy
Dwi hartanto, S.Kom
III. Bentuk-Bentuk Cybercrime
Pengelompokkan bentuk kejahatan yang berhubungan dengan
penggunaan TI :
1. Unauthorized acces to computer system and service
2. Illegal Content
3. Data Forgery
4. Cyber Espionage
5. Cyber sabotage and extortion
6. Offense Against Intellectual Property
7. Infrengments of Privacy
Dwi hartanto, S.Kom
1. Unauthorized acces to computer system and service
 Kejahatan dilakukan dengan memasuki / menyusup kedalam suatu sistem
jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari
pemilik sistem jaringan yang di masukinya.
 Pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun
pencurian informasi penting dan rahasia
 Contoh:
 Ketika masalah Timor Timur sedang hangat dibicarakan di tingkat internasional,
beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999)
 Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan para
hacker, mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini beberapa waktu lamanya
(http://www.fbi.org)
 Pelanggaran : Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses computer dan/atau system
elektronik dengan cara apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau
menjebol system pengaman (cracking, hacking, illegal access). Ancaman pidana
pasal 46 ayat 3 setiap orang yang memebuhi unsure sebagaimana dimaksud
dalam pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan)
dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Dwi hartanto, S.Kom
2. Illegal Content
 Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet
tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis dan dapat
dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum
 Cth :Pornografi, penyebaran berita yang tidak benar (pemuatan
suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan
propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan
sebagainya)
 Pelanggaran : Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
transaksi elektronik.
Dwi hartanto, S.Kom
3. Data Forgery
 Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumendokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui
internet
4. Cyber Espionage
 Kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan memata-matai terhadap pihak lain dengan
memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran
5. Cyber Sabotage and Extortion
 Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan , perusakan
atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer
atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet
Dwi hartanto, S.Kom
6. Offense Against Intellectual Property
 Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual
yang dimiliki pihak lain di internet
7. Infrengments of Piracy
 Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang
merupakan hal sangat pribadi dan rahasia
Dwi hartanto, S.Kom
Contoh cybercrime
Hacker dan Cracker
Menurut Mansfield, hacker didefinisikan sebagai seseorang yang
memiliki keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi
terhadap sebuah sistem operasi dan kode komputer pengaman
lainnya, tetapi tidak melakukan tindakan pengrusakan apapun,
tidak mencuri uang atau informasi.
Sedangkan cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki
kertertarikan untuk mencuri informasi, melakukan berbagai macam
kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan keseluruhan
sistem komputer.
Dwi hartanto, S.Kom
Penggolongan Hacker dan Cracker
 Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter
tingkat pemula untuk sekedar mencoba kekurang handalan
sistem sekuritas suatu perusahaan
 Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki motivasi
untuk mendapat keuntungan finansial, sabotase dan
pengerusakan data. Tipe kejahatan ini dapat dilakukan dengan
bantuan orang dalam.
 Political Hackers, aktifis politis (hacktivist) melakukan
pengrusakan terhadap ratusan situs web untuk
mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang
dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk
mendiskreditkan lawannya.
Dwi hartanto, S.Kom
Denial Of Service Attack
 Didalam keamanan komputer, Denial Of Service Attack (DoS Attack)
adalah suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya komputer yang
ada tidak bisa digunakan oleh para pemakai.
 Secara khas target adalah high-profile web server, serangan ini
mengarahkan menjadikan host halaman web tidak ada di Internet. Hal ini
merupakan suatu kejahatan komputer yang melanggar kebijakan
penggunaan internet yang diindikasikan oleh Internet Arsitecture Broad (
IAB).
Denial Of Service Attack mempunyai dua format umum:
1. Memaksa komputer-komputer korban untuk mereset atau korban tidak
bisa lagi menggunakan perangkat komputernya seperti yang diharapkan
nya.
2. Menghalangi media komunikasi antara para pemakai dan korban
sehingga mereka tidak bisa lagi berkomunikasi.
Dwi hartanto, S.Kom
Denial Of Service Attack
Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha eksplisit dengan
penyerang untuk mencegah para pemakai memberi bantuan dari
penggunaan jasa tersebut. Contoh meliputi
1. Mencoba untuk “membanjiri" suatu jaringan, dengan demikian
mencegah lalu lintas jaringan yang ada.
2. Berusaha untuk mengganggu koneksi antara dua mesin, dengan
demikian mencegah akses kepada suatu service.
3. Berusaha untuk mencegah individu tertentu dari mengakses
suatu service.
4. Berusaha untuk mengganggu service kepada suatu orang atau
sistem spesifik
Dwi hartanto, S.Kom
Pelanggaran Piracy
 Piracy adalah kemampuan dari suatu individu atau kelompok
untuk memelihara urusan pribadi dan hidup mereka ke luar dari
pandangan publik, atau untuk mengendalikan alir informasi
tentang diri mereka.
 Pembajakan software aplikasi dan lagu dalam bentuk digital
(MP3, MP4, WAV dll) merupakan trend dewasa ini, software dan
lagu dapat dibajak melalui download dari internet dan dicopy ke
dalam CD room yang selanjutnya diperbanyak secara ilegal dan
diperjual belikan secara ilegal .
Dwi hartanto, S.Kom
Fraud
 Merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan
mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Biasanya kejahatan yang dilakukan adalah memanipulasi
informasi keuangan. Sebagai contoh adanya situs lelang fiktif.
 Melibatkan berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan
kartu kredit. Carding muncul ketika seseorang yang bukan
pemilik kartu kredit menggunakan kartu kredit tersebut secara
melawan hukum.
Dwi hartanto, S.Kom
Gambling
Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional, akan tetapi
perjudian sudah marak didunia cyber yang berskala global. Dari
kegiatan ini dapat diputar kembali dinegara yang merupakan “tax
heaven”, seperti cyman islands yang merupakan surga bagi money
laundering.
Jenis-jenis online gambling antar lain :
1. Online Casinos : Pada online casinos ini orang dapat bermain
Rolet, BlackJack, Cheap dan lain-lain.
2. Online Poker : Onlie Poker biasanya menawarkan Texas hold
'em, Omaha, Seven-card stud dan permainan lainnya.
Dwi hartanto, S.Kom
Gambling
3. Mobil Gambling : Merupakan perjudian dengan menggunakan
wereless device, seperti PDAs, Wereless Tabled PCs. Berapa
casino onlie dan poker online menawarkan pilihan mobil. GPRS,
GSM Data, UMTS, I-Mode adalah semua teknologi lapisan data
atas mana perjudian gesit tergantung Jenis perjudian online di
Indonesia yaitu SDSB.com, jenis perjudian olahraga terlengkap
di Indonesia dan Asia Tenggara
Dwi hartanto, S.Kom
Pornography dan Paedophilia
 Pornography merupakan jenis kejahatan dengan menyajikan
bentuk tubuh tanpa busana, erotis, dan kegiatan seksual lainnya,
dengan tujuan merusak moral.
 dunia cyber selain mendatangkan kemudahan dengan mengatasi
kendala ruang dan waktu, juga telah menghadirkan dunia
pornografi melalui news group, chat rooms dll
 Penyebarluasan obscene materials termasuk pornography,
indecent exposure.
 Pelecehan seksual melalui e-mail, websites atau chat programs
 atau biasa disebut Cyber harrassment
 Paedophilia merupakan kejahatan penyimpangan seksual yang
 lebih condong kearah anak-anak ( child Pornography )
Dwi hartanto, S.Kom
Data Forgery
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada
dokumen – dokumen penting yang ada di internet. Dokumen –
dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang
memiliki situs berbasis web database. Dokumen tersebut disimpan
sebagai scriptless document dengan menggunakan media internet
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah-istilah dalam Cyber Crime
Probing: Aktivitas yang dilakukan untuk melihat servis – servis apa saja
yang tersedia di server target.
Phishing: email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko,
bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini mengajak Anda untuk
melakukan berbagai hal –misalnya memverifikasi informasi kartu kredit,
meng-update password dan lainnya.
Cyber Espionage: Kejahatan yang memanfaatkan internet untuk
melakukan mata-mata terhadap pihak lain dengan memasuki sistem
jaringan komputer pihak sasaran.
Offence Againts Intelectual Property: Kejahatan yang ditunjukan
terhadap HAKI yang dimiliki pihak lain di internet
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah Dalam Cyber Crime
• CARDING
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas
kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya
dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah
“carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud
alias penipuan di dunia maya.
Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi
informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki
“carder” terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20
persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil
carding.
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah Dalam Cyber Crime
• HACKING
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik
orang/pihak lain.
Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki
keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan
terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. “Hacker” memiliki
wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng.
“Hacker” budiman memberi tahu kepada programer yang
komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada
program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera
diperbaiki.
Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain
untuk merusak dan mencuri datanya.
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah Dalam Cyber Crime
• CRACKING
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk “cracker”
adalah “hacker” bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan
“carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip
simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif
lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos
keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya.
Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati hasilnya.
Kasus : FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia
menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu
komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia.
Dengan aksinya, “cracker” bernama Owen Thor Walker itu telah meraup
uang sebanyak Rp1,8 triliun. “Cracker” 18 tahun yang masih duduk di
bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya
diselidiki sejak 2006.
•
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah Dalam Cyber Crime
• SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat
elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut
juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”.
Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah,
lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika
atau Timur Tengah, minta bantuan “netters” untuk mencairkan,
dengan janji bagi hasil. Kemudian korban diminta nomor
rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing,
tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada
kabarnya lagi.
Seorang rector universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan
tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.
Dwi hartanto, S.Kom
Istilah Dalam Cyber Crime
• MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari
suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol
atau merusak suatu software atau operating system. Malware
terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse,
adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan
toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam
dan anti virus, dan anti malware.
Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena.
Karena pembuat virus dan malware umumnya terus kreatif dan
produktif dalam membuat program untuk mengerjai korbankorbannya.
Dwi hartanto, S.Kom
Dwi hartanto, S.Kom
Latihan soal Pertemuan IV
1. Kejahatan di dunia maya disebu juga dengan:
a. Cyberspace
b. Cyberlaw
c. Cybercrime
d. Cybershoot
e. Cybertalk
2. Perbuatan yang dilakukan secara ilegal,tanpa hak atau tidak etis
tersebut dilakukan dalam ruang/wilayah cyber sehingga tidak
dapat dipastikan yuridiksi negara mana yang berlaku,
merupakan …
a.
b.
c.
d.
e.
Ciri-ciri cybercrime
Karakteristik cybercrime
Jenis-jenis cybercrime
Aturan main cybercrime
Undang-undang cybercrime
Dwi hartanto, S.Kom
Latihan soal Pertemuan II
1. sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis dan dapat dianggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum, disebut dengan…
a. Hacking
b. Cracking
c. Illegal content
d. Spyware
e. Malware
4. Suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya komputer yang ada
tidak bisa digunakan oleh para pemakai, disebut dengan ...
a. a. DOS
b. b. Virus
c. c. Trojan
d. d. Spyware
e. e. Piracy
Dwi hartanto, S.Kom
Latihan soal Pertemuan II
5. Email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank
atau perusahaan kartu kredit, adalah jenis kejahatan internet
yaitu …
a. Piracy
b. Phising
c. Fishing
d. Cracking
e. Hijacking
Dwi hartanto, S.Kom
Gambling




http://cuneoapril.blogspot.com/
http://echabalks.blogspot.com/
http://bsitugaseptik.blogspot.com/2012/10/cyber-crime.html
http://devicewebsite.blogspot.com/2012/12/pengertian-cyberlaw-dan-cyber-crime.html
 http://ibatfauzul.blogspot.com/2012/12/cyber-crime.html
 http://eleptikanews.blogspot.com/2012/10/bab-i-makalaheptik.html
Dwi hartanto, S.Kom