METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Download Report

Transcript METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF
Tsabit Azinar Ahmad, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
Penelitian dalam Arti Luas
• Segala proses manusia dalam mencari kebenaran
melalui langkah-langkah tertentu dapat dipahami
sebagai penelitian dalam pengertian yang lebih
luas.
• Penelitian digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan
• Pada tahap ini, penelitian belum dapat dikatakan
sebagai penelitian ilmiah, karena lebih banyak
mengandalkan pada common sense dan
cenderung kebetulan, trial and error, dan
mengandalkan intuisi semata.
Penelitian dalam Arti Khusus
• Penelitian sebagai upaya sistematis untuk mencari
kebenaran ilmiah.
• Pengertian penelitian tidak lepas munculnya ilmu
yang memiliki beberapa kriteria, seperti empiris,
objektif, sistematis, bermetode, dan dapat dibuktikan
kebenaranya.
• Penelitian secara khusus diartikan sebagai upaya
pencarian kebenaran dengan menggunakan metode
ilmiah yang mengandalkan rasionalitas dan data
empiris yang didukung dengan teori dan fakta.
Pengertian-Pengertian Penelitian
• The Advanced Learner’s Dictionary of Current
English menyebutkan bahwa
penelitian/research “a careful investigation or
inquiry specially through search for new facts
in any branch of knowledge.”
• Redman dan Mory (dalam Kothari, 2004)
menjelaskan bahwa penelitian adalah
“systematized effort to gain new knowledge.”
Pengertian-Pengertian Penelitian
• Clifford Woody dalam The Encyclopaedia of
Social Sciences menyatakan bahwa “research
comprises defining and redefining problems,
formulating hypothesis or suggested solutions;
collecting, organising and evaluating data;
making deductions and reaching conclusions;
and at last carefully testing the conclusions to
determine whether they fit the formulating
hypothesis”.
Pengertian-Pengertian Penelitian
• D. Slesinger dan M. Stephenson dalam Encyclopaedia of Social
Sciences juga mendefinisikan penelitian sebagai “the
manipulation of things, concepts or symbols for the purpose
of generalising to extend, correct or verify knowledge,
whether that knowledge aids in construction of theory or in
the practice of an art.”
• Kerlinger (dalam Dewanto, 2005) secara lebih terperinci
menjelaskan bahwa penelitian “… is systematic, controlled,
empirical, and critical investigation of hypothetical
proportions about the presumed among nature phenomena”.
Pengertian-Pengertian Penelitian
• Dari berbagai definisi yang telah diungkapkan,
penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan
serangkaian cara ilmiah untuk memahami dan
memecahkan masalah secara ilmiah
• Katakteristik yang terdapat dalam penelitian ilmiah,
yakni proses penelitian harus mendasarkan diri pada
prinsip-prinsip dasar cara berpikir ilmiah, yakni
rasional, empiris, dan sistematis.
Karakteristik Proses Penelitian
• Menurut Tuckman dalam Idrus (2009)
karakteristik proses penelitian adalah (1)
sistematis, (2) logis, (3) empiris rasional, (4)
bersifat reduktif, (5) bersifat replicable, (6)
bersifat transmittable, (7) berencana dan
sesuai konsep ilmiah.
Karakteristik Proses Penelitian
• Sistematis. Penelitian merupakan proses ilmiah yang
terstruktur, sehingga diperlukan aturan dan langkah
tertentu untuk melaksanakannya.
• Logis. Penelitian harus bersifa logis pada setiap
tahapan atau langkah-langkahnya, sehingga validitas
penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
• Empiris rasional. Penelitian harus berkenaan dengan
realita/dunia nyata yang dapat diterima oleh panca
indera manusia.
Karakteristik Proses Penelitian
• Bersifat reduktif. Artinya dalam penelitian
tedapat proses penyeleksian data yang akan
digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan
deskripsi penelitian dan penarikan simpulan.
• Bersifat replicable. Penelitian ilmiah harus
dapat diulangi oleh orang lain atau peneliti
lain sebagai upaya untuk mengecek
kebenarannya.
Karakteristik Proses Penelitian
• Bersifat transmittable. Artinya, penelitian
harus mampu memecahkan masalah-masalah
sehingga berguna bagi berbagai pihak yang
memerlukan.
• Berencana dan sesuai konsep ilmiah.
Berencana dimaknai sebagai proses yang telah
dipikirkan terkait dengan langkah-langkah
pelaksanaannya.
Tujuan Penelitian
• Mengembangkan pengetahuan terhadap sebuah fenomena
atau untuk mendapatkan wawasan terhadap pengetahuan
fenomena tesebut. Penelitian ini biasanya termasuk dalam
exploratory atau formulative research.
• Untuk menjelaskan karakteristik dari individu tertentu, situasi,
atau kelompok. Penelitian ini biasanya termasuk dalam
penelitian deskriptif.
• Menemukan frekuensi atau keterkaitan satu hal dengan hal
lain. Biasanya termasuk dalam penelitian diagnostik.
• Untuk mengetes hipotesis tentang hubungan sebab akibat
antarvariabel. Biasanya termasuk dalam hypothesis-testing
research.
Jenis-Jenis Penelitian
• Penelitian menurut bidang keilmuannyanya,
yakni: administrasi, sejarah, ekonomi
teknologi, pendidikan, psikologi, dan
sebagainya;
• Penelitian menurut tempatnya: laboratorium,
lapangan;
• Penelitian menurut tujuan umumnya:
eksploratif, pengembangan, dan verifikatif;
Jenis-Jenis Penelitian
• Penelitian menurut pemakainya: penelitian
murni dan penelitian terapan;
• Penelitian menurut tarafnya: penelitian
deskriptif, penelitian inferensial;
• Penelitian menurut pendekatannya: penelitian
cross sectional, longitudinal, dan eksperimen.
Kualitatif VS Kuantitatif
• Selain jenis penelitian di atas, ada pula penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif.
• Munculnya perbedaan antara keduanya dilatarbelakangi oleh
paradigma dalam penelitian tersebut.
• Penelitian kuantitatif mengacu pada logika positivistik, dan
cenderung untuk menguji generalisasi hipotesis-deduktif.
• Sementara, penelitian kualitatif meletakkan landasannya pada
fenomenologi dan bersifat naturalistic yag secara induktif dan
holistik dalam memahami pengalaman manusia pada konteks
yang khusus.
Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan
paradigm positivisme dan pascapositivisme
Aksioma
Paradigma
Positivisme
Jenis realitas Hanya ada satu realitas yang
(ontology)
ditangkap oleh indera, yang
dipecah
menjadi
variabelvariabel.
Penelitian
dapat
memusatkan
pada
realitas
tersebut, sampai akhirnya dapat
diprediksi dan dikendalikan.
Hubungan
Peneliti dan subjek penelitiannya
antara
merupakan
dualisme
yang
peneliti dan terpisah
bebas.
Selalu
yang diteliti diusahakan agar tidak saling
mempengaruhi untuk menjaga
objektivitas hasil penelitian.
Pascapositivisme
Ada
banyak
realitas
terbentuk, yang hanya
dipelajari secara holistik.
yang
dapat
Peneliti dan sasaran peneliti saling
berinteraksi, dan keduanya tidak
dapat dipisahkan. Hasil penelitian
diwarnai pula oleh bentuk
interaksi tersebut.
Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan
paradigm positivisme dan pascapositivisme
Aksioma
Kemungkinan
generalisasi
Kemungkinan
hubungan
kausal
Paradigma
Positivisme
Tujuan penelitian adalah untuk
mengembangkan tubuh pengetahuan
yang berlaku umum (nomothetic)
dalam bentuk generalisasi, yaitu
berupa pernyataan yang benar, dan
bebas dari konteks dan waktu, tetap
berlaku kapan saja, dimana saja.
Pascapositivisme
Tujuan penelitian adalah untuk
mengembagnakan tubuh pengetahuan
yang terikat pada kontks dan waktu
(idiographic) dalam bentuk hipotesa
kerja yang menyatakan kasus
individual
Setiap aksi dapat dijelaskan sebagai
seuatu hasil (dampak/pengaruh) dari
suatu sebab yang nyata yang
mendahului dampaknya, atau paling
tidak secara bersamaan.
Semua wujud adalah dalam keadaan
saling membentuk secara stimultan,
sehingga tidak mungkin memisahkan
sebab dari akibat. Antara sebab dan
akibat selalu berada dalam situasi
interaktif, bahkan dalam hubungan
linear. Keduanya saling berpengaruh
dalam suatu konteks.
Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan
paradigm positivisme dan pascapositivisme
Aksioma
Peran nilai
dalam
penelitian
(aksiologi)
Paradigma
Positivisme
Pascapositivisme
Penilaian adalah bebas nilai dan dapat Penelitian adalah terikat nilai, paling
dijamin sedemikian rupa dengan tidak dalam lima cara:
hasilnya yang objektif, karena 1. Penelitian dipengaruhi oleh nilai
kekuatan dari metodologi objektif
penelitinya
seperti
dalam
yang digunakannya.
pemilihan masalah dsb.
2. Penelitihan dipengaruhi oleh
pilihan paradigm yang embimbing
pencarian fokus dan masalah
3. Dipengaruhi oleh pilihan teori
substantif yang digunakan
4. Dipengaruhi oleh nilai yang
menyatu dalam konteksnya
5. Penelitian bisa sejalan atau konflik
dengan nilai.
Perbedaan Paradigma Kualitatif dan
Kuantitatif
Paradigma Kualitatif
Padarigma Kuantitatif
1. Menganjurkan pemakaian metode
kualitatif
2. Bersandar pada fenomenologis dan
sebagaimana adanya
3. Perhatian
tertuju
pada
pemahaman tingkah laku manuia
dari sudut perilaku
4. Pengamatan bersifat alamiah dan
tidak dikendalikan
5. Bersifat subjektif
6. Bertolak dari perspektif “dalam”
individu atau subjek yang diteliti
7. Penelitian
bersifat
mendasar
(grounded)
1. Menganjurkan pemakaian metode
kuantitatif
2. Bersandar pada logika positivisme
3. Mencari fakta-fakta dan sebab-sebab
gejala
sosial
dengan
mengesampingkan keadaan individuindividu
4. Pengamatan
ditandai
dengan
pengukuran yang dikendalikan
5. Bersifat objektif
6. BertolBersifat tidak mendasar
7. bertolak dari sudut pandangan dari
luar
Perbedaan Paradigma Kualitatif dan
Kuantitatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Paradigma Kualitatif
Ditujukan pada penemuan
Menekankan pada perluasan
Bersifat deskriptif dan induktif
Berorientasi pada proses
Data bersifat mendala, kaya, dan
nyata
Tidak dapat digeneralisasi
Studi terhadap kasus tunggal
Realitas yang bersifat dinamik
Bersifat holistic
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Padarigma Kuantitatif
Ditujukan pada pengujian
Menekankan pada penegasan
Inferensial, deduktif-hipotesis
Berorientasi pada hasil
Data dapat diulang
Dapat digeneralisasikan
Studi atas banyak kasus
Realitas yang bersifat stabil
Bersifat partikularistik
Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek
Masalah
yang diteliti
Tujuan
Pola pikir
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
Menekankan pada beberapa Menekankan pada banyak aspek
variabel
dari satu variable, jika mungkin
dijadikan permasalahan yang
diteliti lebih mendalam
Menguji teori dan menegakkan Mengembangkan
kepekaan
fakta-fakta
konsep
dan
penggambaran
realitas yang tidak tunggal (jamak)
Ada masalah  berteori  Ke lapangan  menemukan data
berhipotesis  ke lapangan  data dicocokkan dengan teori
mencari data  menguji  teori bersifat bottom up
hipotesis  teori bersifat top
down
Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek
Penelitian
Kuantitatif
Banyak diambil secara random
Kualitatif
Responden
Jumlah kecil sekitar 10 orang,
sebagai
diambil secara purposive (dengan
sumber data
maksu tertentu)
Objek yang Perilaku manusia dari fenomena Perilaku manusia, proses kerja
diteliti
alam
Desain
Survey, studi kasus, eksperime
Studi kasus
penelitian
Sampel
Besar, memiliki kelompok kontrol Kecil, tidak representative dengan
yang dipilih secara random tujuan tertentu
dengan pertimbangan strata yang
ada
Metode
Angket, wawancara, observasi, Lebih menekankan pada observasi
pengumpula check list
dan wawancara
n data
Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek
Bentuk
data
Sifatnya
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
Berupa angka atau data
kualitatif yang diangkakan
Deskriptif,
komparatif,
asosiatif
Analisisnya Menjawabmasalah
dan
menguji hipotesis
Hasil
Generalisasi
penelitian
Kata-kata, kalimat, gambar,
perilaku, replica, manuskrip
Deskriptif
Kebenaran Etik
Emik
Tidak menguji hipotesis, tetapi
menjawab masalah
Lebih
menekankan
pada
makna
Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Penelitian
Aspek
Kuantitatif
Kualitatif
Kedekatan
dengan
data
peneliti
Jauh dari data yang diteliti, Sangat dekat dengan data yang
peneliti
pengambil
jarak diambil, peneliti mengikuti
dengan
responden
yang aktivitas keseharian informan
ditelitinya
Asumsi
Realitas bersifat statis
Realitas bresifat dinamis
Ciri Penelitian Kualitatif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Studi dalam situasi alamiah (naturalistic inquiry).
Analisis induktif
Kontak personal langsung; periset di lapangan
Perspektif holistik
Perpektif dinamis
Orientasi pada kasus
Netralitas empatik
Fleksibilitas desain.
Periset sebagai instrumen kunci
Syarat Pemilihan Pendekatan
Penelitian Kualitatif
– Peneliti hendak memberikan deksripsi secara rinci dan
mendalam terhadap sebuah permasalahan.
– Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti hendak
menjelaskan aspek prosesual dari sebuah
permasalahan.
– Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti bertujuan
mencari makna dari suatu fenomena/realitas.
– Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti hendak
menjelaskan aspek kausalitas secara mendalam.
– Peneliti hendak menemukan teori yang baru atau
mengembangkan suatu teori.
Syarat Pemilihan Pendekatan
Penelitian Kualitatif
– Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti telah
memiliki pengalaman yang luas terhadap masalah
yang dikaji.
– Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti
hendak memahami suatu fenomena secara holistik
– Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti
memilih desain penelitian yang lentur dan terbuka.
– Peneliti hendak melibatkan subjek penelitian untuk
berpartisipasi aktif dalam penelitian.
Masalah dalam Penelitian Kualitatif
• Di dalam penelitian, memilih masalah merupakan
satu langkah awal darisuatu kegiatan penelitian.
• Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari,
misalnya ketika menjumpai permasalahan yang unik
atau didorong oleh keiginan meningkatkan hasil
kerja.
• Masalah juga dapat diperoleh dari membaca buku,
diskusi, dan yang paling banyak adalah dari dalam
diri peneliti sendiri karena dorongan kebutuhan
untuk memperoleh jawaban terhadap suatu
realitas/fenomena.
Masalah dalam Penelitian Kualitatif
• Pengertian masalah dalam arti kedua adalah bahwa
masalah penelitian merupakan segala aspek yang
ingin diketahui atau dicari penjelasannya melalui
penelitian.
• Masalah dalam pengertian ini tidak selalu berangkat
dari realitas empiris.
• Contohnya adalah penelitian yang bertujuan untuk
memahami makna dari sebuah fenomena atau
realitas.
Hal yang diperhatikan dalam memilih
Masalah
•
•
•
•
•
•
Aktualitas masalah
Kemudahan dalam melaksankanan
Ketersediaan data
Signifikansi masalah
Menarik untuk diteliti
Hasil penelitian bermanfaat
Data Penelitian Kualitatif
• Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai
semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
• Dalam penelitian kualitatif, data dapat diartikan
sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari
aktor, aktivitas dan tempat yang menjadi subjk
penelitiannya.
• Dalam memilih sumber data, peneliti harus benarbenar berpikir mengenai kemungkinan kelengkapan
informasi yang akan dikumpulkan dan juga
validitasnya.
Informan
• Informan merupakan seseorang yang diwawancarai
untuk didapatkan keterangan dan data untuk keperluan
informasi
• Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang
berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya
sebagai individu yang memiliki informasinya.
• dalam memilih siapa yang akan menjadi iforman, peneliti
wajib memahami posisi dengan beragam peran dan
keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi
yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya
Peristiwa dan Aktivitas
• Peristiwa sebagai sumber data memang sangat
beragam, dari berbagai peristiwa, baik yang terjadi
secara sengaja atau pun tidak.
• Aktivitas merupakan kegiatan rutin yang berulang
atau yang bisa juga hanya satu kali terjadi, aktivitas
yang formal dan juga yang tidak formal, yang
tertutup atau pun yang terbuka untuk bisa diamati
oleh siapa saja tanpa persyaratan tertentu.
• Tidak semua peristiwa bisa diamati secara langsung,
kecuali ia merupakan aktivitas yang masih
berlangsung pada saat penelitian dilakukan.
Tempat atau Lokasi
• Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan
sasaran atau permasalahan enelitian, sering
juga merupakan salah satu jenis sumber data
yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti.
• Informasi mengenai kondisi dari lokasi
peristiwa, atau tempat di mana, aktivitas,
dilakukan, bisa digali lewat sumber lokasinya,
baik yang merupakan tempat maupun
lingkungannya.
Tanda, Gambar, Rekaman
• Beragam benda, yang terlibat dalam suatu peristiwa
atau kegiatan yang melibatkan alat berupa benda
sederhana sampai peralatan yang paling rumit, bisa
menjadi sumber data yang penting untuk
dimanfaatkan dalam enelitian.
• Benda sebagai alat perlengkapan, bisa menjadi
sumber informasi mengenai bagaimana suatu
kegiatan dilakukan, dan juga seberapa sering ia
digunakan, akan tampak dari segi kondisi fisiknya.
Dokumen dan Arsip
• Dokumen dan arsip biasanya merupakan bahan tertulis yang
bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.
• Sumber ini kebanyakan merupakan rekaman tertulis, namun juga
bisa berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan
suatu aktivitas atau peristiwa tertentu, seperti telah dijelaskan di
depan.
• Bila ia merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan
terencana dalam organisasi sebagai bagian dari mekanisme
kegiatannya, ia cenderung disebut arsip.
• Namun keduanya dapat dinyatakan sebagai rekaman atau sesuatu
yang berkaitan dengan peristiwa tertentu, dan dapat secara baik
dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian.
Pengambilan Sampel
Prosedur
Sampling
Sampel ekstrim
atau
menyimpang
Uraian
Sampel diambil dari kasus-kasus istimewa, paling tinggi, paling
rendah, tingkat pendidikan terendah, paling banyak buta huruf,
paling…
Sampel terfokus Sampel diambil dari kasus yang dioerkirakan mewakili
pada intensitas (penghayatan terhadap) fenomena secara intens
Sampel dengan
variasi
maksimum
Sampel diambil dari masing-masing variasi yang mewakili tematema sentral
Sampel
homogen
Sampel diambil dari sub-kelompok homogen dan menghindari
penambahan variasi.
Sampel kasus
tipikal
Sampel diambil dari kasus yang mewakili kelompok ‘normal’
dari fenomena yang diteliti.
Pengambilan Sampel
Prosedur
Sampling
Uraian
Sampel diambil dari variasi yang berkembang dalam objek
Sampel purposifkajian, bukan untuk menangkap masalah mendasar melainkan
terstratifikasi
menangkap variasi-varisai besar yang berkembang itu sendiri.
Dilakukan dalam situasi yang mendesak, sampel diambil dari
Sampel kritis
kelompok paling ‘kritis’, misalnya kelompok yang paling mampu
atau sebaliknya yang paling tidak mampu
Sampel diambil dari informan kunci, kemudian ditambah dan
Teknik bola salju diluaskan menurut informasi sampel pertama begitu
seterusnya.
Sampel dengan
kriteria tertentu
Sampel diambil dari kasus yang tidak memenuhi kriteria
penting tertentu yang ditentukan sebelumnya.
Sampel
berdasarkan
teori
Sampel ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah
digariskan oleh studi-studi sebelumnya (dibangun dari asumsi
awal).
Validitas Data Penelitian
• Validitas data sangat penting dalam proses pemaparan
hasil penelitian, pembahasan, dan penarikan simpulan.
• Dengan adanya validitas data, maka analisis dan
penarikan simpulan telah dilandasi oleh kebenaran,
karena berasal dari data yang telah teruji kebenarannya.
• Secara umum, langkah-langkah yang dapat ditempuh
untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas dalam
studi kualitatif adalah memperpanjang keikutsertaan
dalam setting penelitian dan triangulasi.
Validitas Data Penelitian
• Cara lainnya adalah ketekunan pengamatan,
pemeriksaan sejawat (peer validation), analisi kasus
negatif, dan kecukupan refernsial.
• Triangulasi adalah upaya memeriksa validitas data
dengan memanfaatkan hal lain di luar data untuk
keperluan pengecekan atau pembanding
Trianggulasi
• Pengujian validitas data dalam penelitian kualitatif
dilakukan dengan teknik trianggulasi.
• ada empat macam teknik trianggulasi, yakni (1)
trianggulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3)
trianggulasi metodologis, dan (4) trianggulasi
teoretis.
• Pada dasarnya trianggulasi ini merupakan teknik
yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat
multiperspektif.
Trianggulasi
• Trianggulasi sumber mengarahkan peneliti
agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib
menggunakan beragam sumber data yang
berbeda-beda yang tersedia.
• Trianggulasi Metode dilakukan oleh seorang
peneliti dengan cara mengumpulkan data
sejenis tetapi dengan menggunakan teknik
atau metode pengumpulan data yang
berbeda.
Trianggulasi
• trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian
baik data atau pun simpulan mengenai bagian
tertentu atau keseluruhannya bisa diuji
validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.
• Trianggulasi teori dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan perspektif lebih dari
satu teori dalam membahas permasalahan
yang dikaji.
Review Informan Kunci
• Cara ini juga merupakan salah satu jenis usaha
pengembangan validitas penelitian yang sering
digunakan oleh peneliti kualitatif.
• Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang
cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian
datanya, walaupun mungkin masih belum utuh dan
menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah
disusunnya perlu dikomunikasikan dengan
informannya, khususnya yang dipandang sebagai
informan pokok (key informant).
Penyusunan Data base
• Data base merupakan bukti data yang telah dikumpulkan
dalam segala bentuk: deskripsi, gambar, skema, rekaman
wawancara, matriks, dan sebagainya, guns memudahkan reviu
serta usaha penelusuran kembali proses penelitian bilamana
diperlukan.
• Meski laporan penelitian telah selesai disusun, data base ini
tetap tersimpan utuh selama kurun waktu tertentu, sebelum
dinyatakan sudah kadaluwarsa.
• Biasanya (berkaitan dengan sponsor penelitian) data base ini
perlu disimpan selama lebihkurang 2 sampai dengan 3 tahun.
Penyusunan Mata Rantai Semua Bukti
Penelitian
• Mata rantai semua bukti penelitian perlu disusun dan
dirumuskan secara tertib untuk meningkatkan reliabilitas
informasi penelitian.
• Cara ini didasarkan pada prinsip pemikiran yang sama seperti
halnya proses pengadilan dalam bidang kriminologi.
• Pengadilan banding tidak usah dilakukan dengan persidangan
barn, tetapi hanya dengan memeriksa catatan mata rantai
semua bukti tersebut.
• Tujuannya adalah agar pengamat atau pembaca dapat
memahami asal dan penernuan setiap bukti data, dari awal
pertanyaan penelitian sampai dengan pembuatan simpulan.
akhir.
Pengumpulan Data Penelitian
•
•
•
•
•
Peneliti sebagai Instrumen
Observasi
Wawancara
Analisis Dokumen
Focus Group Discussion (FGD)
Peneliti Sebagai Instrumen
• Manusia adalah satu-satunya ‘instrumen’ yang mampu
menjaga naturalitas setting penelitian.
• Karenanya, hanya dengan menggunakan manusia sebagai alat
pengumpul data, informasi yang valid akan diperoleh.
• Dalam penelitian kualitatif ada keyakinan bahwa hanya
manusia yang mampu menggapai dan menilai makna dari
berbagai interaksi
• Di dalam penelitian kualitatif, bentuk semua teknik
pengumpulan data dan kualitas pelaksanaan, serta hasilnya
sangat tergantung pads penelitinya sebagai alat pengumpulan
data utamanya
Observasi
• Melalui pengamatan, dapat dikumpulkan banyak data
berkaitan dengan objek yang diamati.
• Seorang pengamat harus berusaha untuk membandingkan
hasil pengamatannya dengan pengamatan orang lain yang
pernah melakukan pengamatan yang sama dalam keadan dan
cara yang sama.
• Ada tiga besar tahapan yang patut diperhatikan dalam
melakukan penelitian melalui pendekatan kualitatif, dalam hal
ini adalah observasi. Ketiga tahapan tersebut adalah (1)
tahapan pralapangan, (2) tahapan pekerjaan lapangan, dan (3)
analisis data
Wawancara
• Karena data dalam penelitian kualitatif lebih berupa
kata-kata, maka wawancara menjadi perangkar yang
sedemikian penting.
• Wawancara dapat diartikan sebagai suatu cara yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data)
dari responden dengan cara bertanya langsung
secara bertatap muka
• Dalam penelitian, wawancara bertujuan untuk
mengumpulkan data atau keterangan tentang
kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta
pendirian-pendirian mereka itu
Analisis Dokumen
• Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang
sering memiliki posisi penting terutama bila sasaran kajian
mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang
terjadi di mass lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi
atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti.
• Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin (1981) disebut sebagai
content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.
• Dalam melakukan teknik ini perlu disadari bahwa peneliti
bukan sekadar mencatat isi penting yang tersurat dalam
dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang
tersirat.
FGD
• Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah
merupakan salah satu metode yang dilakukan dalam
pengumpulan data kualitatif.
• Focus Group Discussion dapat dikatakan sebagai metode
diskusi yang direncanakan dan bertujuan untuk menjaring
persepsi serta sikap atas topik yang didiskusikan secara
terbuka dalam suasana proaktif.
• Pelaksanaan Focus Group Discussion tidak bertujuan mencari
konsensus, tidak mencari pemecahan masalah, dan tidak
bertujuan memberikan rekomendasi atau membuat
keputusan.
Analisis Data Kualitatif
• Data don’t speak for themselves
• Data yang berupa deskripsi kalimat yang
dikumpulkan, lewat observasi dan wawancara,
mencatat dokumen, dan lain-lainnya, sudah
melewati tahapan yang berupa refleksi yang berupa,
renungan mengenai apa yang telah diperolehnya
sebagai usaha pendalaman dan pemantapan data
yang kemudian juga sudah disusun secara teratur,
tetap merupakan, susunan kata berupa kalimat yang
amat besar jumlahnya sebelum siap digunakan
dalam analisis akhir.
Sifat Analisis Data Kualitatif
• Analisis dilakukan di lapangan bersamaan
dengan proses pengum pulan data
• Analisis dilakukan dalam bentuk interaktif
• Analisis bersifat siklus
Proses Siklus
Komponen Analisis
• reduksi data,
• sajian data,
• penarikan simpulan serta verifikasinya
Reduksi Data
• Reduksi data merupakan komponen pertarna dalam analisis
yang merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi
yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote).
• Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan
penelitian.
• Bahkan prosesnya bisa dinyatakan sudah diawali sebelum
pelaksanaan pengumpulan data di lapangan.
• Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data
dilakukan dengan membuat ringkasan isi dari catatan data
yang diperoleh di lapangan
Sajian Data
• Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi
informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap
yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan.
• Sajian data ini disusun berdasarkan pokok-pokok
yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan
dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti
yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara
logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa
mudah dipahami.
Penarikan Simpulan
• Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah
harus memahami apa arti dari berbagai hal
yang ditemui
• Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada
waktu proses pengumpulan data sudah
berakhir.
• Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap
dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan.
Model Analisis Jalinan
Model Analisis Interaktif
Analisis Etnografis
Studi Kasus
• model studi kasus lahir pada periode pertama, yaitu
pada masa tradisional (1990-1950).
• Pada masa modernis, metode studi kasus semakin
diminati dan digunakan periset, antara lain
ditunjukkan oleh lahirnya sejumlah publikasi dari
studi kasus di masa ini.
• Terakhir, memasuki babak post-modern sampai
sekarang, studi kasus tidak lagi tampil sebagai pilihan
metodologis, melainkan justru menjadi satu kesatuan
dengan penelitian kualitatif itu sendiri.
Studi Kasus
• Studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan
‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) diajukan
terhadap seperangkat peristiwa masa kini, yang
mustahil atau setidaknya sukar dikontrol periset
• Secara umum, studi kasus dapat diartikan sebagai
metode atau strategi penelitian dan sekaligus suatu
penelitian pada kasus tertentu
• Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan
untuk mempelajari, menerangkan, atau
menginterpretasi suatu ‘kasus’ dalam konteksnya
yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar.
Fenomenologi
• Kata “fenomenologi” berasal dari bahasa Yunani fenomenon,
yang artinya ‘sesuatu yang tampak’, ‘yang terlihat karena
bercahaya’. Dalam bahasa Indonesia istilah fenomenon dapat
diartikan sebagai ‘gejala’
• Fenomenologi dalam pandangan Merleau-Ponty (1987:26-56)
merupakan studi tentang esensi-esensi, dimana semua
problem pada dasarnya tidak lain daripada menentukan
esensi-esensi; esensi persepsi, umpamanya, esensi kesadaran,
dan lain sebagainya.
• Dalam fenomenologi, yang penting adalah melukiskan, dan
bukan menerangkan atau menganalisis.
Fenomenologi
• Dengan kekuatannya untuk mengadakan
interpretive practice terhadap berbagai
hubungan manusia dan masyarakat,
fenomenologi memiliki fungsi untuk
mengadakan penjelasan terminologi bidang
pemerintahan.
Etnografi
• Etnografi merupakan metode yang memiliki posisi yang cukup
penting di antara metode-metode kualitatif dan ilmu sosial
lain. Perkembangan metode ini mula-mula berlangsung di
lapangan antropologi pada paruh kedua abad ke-20.
• Secara leksikal, kata ‘etnografi’ (ethnography) diserap dari
kata-kata berbahasa latin: ‘ethnos’ (berarti ‘bangsa’) dan
‘graphien’ (berarti ‘catatan’). Dari makna generik ini ditangkap
kesan bahwa etnografi kurang lebih merupakan catatan atau
laporan tentang suatu bangsa atau masyarakat tertentu.
Etnografi
• Menekankan eksplorasi tentang hakikat suatu fenomena
sosial tertentu, dan bukan menguji hipotesis tentang
fenomena tersebut.
• Kecenderungan untuk bekerja dengan data yang ‘tidak
terstruktur’, yakni data yang belum di-coding di saat
pengumpulannya, berdasarkan seperangkat kategori analisis
yang tertutup.
• Investigasi terhadap sejumlah kecil kasus, bahkan sangat
mungkin hanya satu kasus, namun dilakukan secara rinci.
• Analisis data melibatkan penafsiran langsung terhadap makna
dan fungsi tindakan manusia.
Langkah-Langkah Etnografi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Menetapkan informan;
Mewawancarai Informan;
Membuat Catatan Etnografis;
Mengajukan Pertanyaan Deskriptif;
Menganalisis hasil Wawancara;
Membuat Analisis Domain;
Mengajukan Pertanyaan Struktural;
Membuat Analisis Taksonomik;
Mengajukan Pertanyaan Kontras;
Membuat Analisis Komponen;
Menemukan Tema-tema Budaya;
Menulis Laporan Etnografi.
Grounded Research
• Para ahli ilmu sosial, khususnya sosiolog, berupaya menemukan
teori berdasar data empiris, bukan membangun teori secara
deduktif logis. Itulah yang disebut grounded theory, dan model
penelitiannya disebut grounded research.
• Pelaksanaan dalam grounded research bertolak belakang
dengan penelitian kuantitatif pada umumnya, yang bergerak dari
level konseptual teoritik ke level empirikal. Grounded research
bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal.
• Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded
research, yakni (1) disain penelitian, (2) pengumpulan data, (3)
display data, (4) analisi data, dan (5) membandingkan dengan
literatur.
Laporan Penelitian Kualitatif
• Penulisan laporan adalah salah satu tahap
akhir setelah peneliti purna dalam
melaksanakan penelitian di lapangan.
• Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa
ancangan dan metode penelitian yang
berbeda-beda tergantung paradigma yang
digunakan.
• Hal ini mengakibatkan penyajiannya (jumlah
babnya) berbeda pula.
Laporan Penelitian Kualitatif
• Struktur laporan penelitian kualiatif terbagi
menjadi tiga bagian utama, yakni bagian awal,
bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal
dalam penelitian sangat bervariasi, tergantung
kaidah selingkung di lembaga yang menjadi
naungan.
• Bagian isi dari laporan penelitian juga sangat
beragam. Hal ini karena tiap lembaga memiliki
kaidah selingkung yang mengatur proporsi dan
komposisi bagian isi.
Penulisan Laporan Kualitatif
(PPs Unnes)
Latar Belakang
• Latar belakang masalah merupakan pintu masuk bagi peneliti
untuk menyingkap kesenjangan yang terjadi antara kebenaran
teoretik dengan realitas di lapangan.
• Latar belakang mencakup isu-isu mendasar yang
menunjukkan bahwa tema/topik/judul penelitian tersebut
penting dan menarik untuk diteliti.
• Pada bagian ini dipaparkan discourse theoretic tentang isu-isu
penting dan menarik yang menjadi titik perhatian peneliti.
• Selain itu, diungkap pula isu-isu yang sedang berkembang di
dalam realitas yang terkait dengan discourse theoretic
tersebut.
Fokus Penelitian
• Fokus penelitian meliputi objek atau sasaran
penelitian, lingkup spasial dan temporal
penelitian.
Rumusan Masalah
• Rumusan masalah adalah persoalan yang
perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu
dijwab dengan penelitian.
• Persoalan itu dapat dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan maupun pernyataan.
Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
keinginan peneliti untuk mendapat jawaban atas
pertanyaan yang konsisten dengan perumusan masalah.
• Pada dasarnya tujuan penelitian memberikan penjelasan
tentang sesuatu yang akan diperoleh jika penelitian
selesai.
• Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang dituliskan.
• Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif.
Manfaat Penelitian
• Manfaat penelitian adalah pernyataan tentang tujuan umum
penelitian yang konsisten dengan latar belakang masalah.
• Pernyataan tentang manfaat harus mengandung dua hal yaitu
manfaat teoretis dan praktis bagi pihak-pihak yang terkait
dengan upaya pemecahan masalah penelitian.
• Manfaat teoretis (akademis) adalah keguanaan hasil
penelitian terhadap pengembangan keilmuan.
• Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk
kepentingan masyarakat penggunanya.
Kajian Pustaka
• Kajian pustaka berisi uraian state of the art
penelitian yang didasarkan pada kajian
penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian tesis/disertasi yang akan dilakukan.
• Hasil penelitian terdahulu dapat dirujuk dari
jurnal ilmiah (nasional dan internasional),
laporan penelitian sebelumnya termasuk
tesis/disertasi, buku-buku yang relevan, dan
makalah baik cetak maupun elektronik.
Landasan Teori
• Landasan teoretis berisi discourse theoretic tentang teori-teori
yang digunakan sebagai dasar membahas masalah penelitian.
• Teori menjelaskan hubungan antar variabel. Kristalisasi teori
dapat berupa definisi atau proposisi yang menyajikan
pandangan tentang hubungan antarvariabel yang disusun
secara sistematis dengan tujuan untuk memberikan
eksplanasi dan prediksi mengenai suatu fenomena.
• Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai pisau
analisis data.
Kerangka Berpikir
• Kerangka berpikir merupakan kumpulan
konsep-konsep relevan yang terintegrasi
dalam satu sistem penjelasan yang berfungsi
sebagai hipotesis kerja.
• Kerangka berpikir digunakan sejak
penyusunan metode, pelakasnaan di
lapangan, dan pembahasan hasil penelitian.
Kerangka berpikir disajikan dalam bentuk
uraian dan dapat diperjelas dengan bagan.
Ancangan Penelitian
• Ancangan penelitian berisi penjelasan
mengenai pendekatan penelitian yang
digunakan.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan
menggunakan pendekatan tersebut.
Latar Penelitian
• Latar penelitian berisi penjelasan tentang
lokasi, rentang waktu, dan atau subjek
penelitian.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan memilih
lokasi, rentang waktu, dan atau subjek
penelitian.
Data dan Sumber Data Penelitian
• Data penelitian kualitatif terdiri atas data primer dan
data sekunder. Wujud data berupa informasi lisan,
tulis, aktivitas, dan kebendaan.
• Data dapat bersumber dari informan, arsip,
dokumen, kenyataan yang berproses, dan artefak.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan data
dan sumber data yang akan digunakan dalam
penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data berisi tentang caracara yang digunakan untuk mengumpulkan
data, misalnya wawancara, observasi, studi
dokumen.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan
menggunakan teknik pengumpulan data
penelitian.
Keabsahan Data
• Keabsahan data berisi penjelasan tentang cara
peneliti memvalidasi data atau melakukan
trianggulasi data, misalnya trianggulasi
metode, sumber, teori, dan peneliti.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan
menggunakan teknik trianggulasi data
penelitian.
Teknik Analisis Data
• Teknik analisis data berisi tahapan analisis
penelitian, misalnya dalam teknik analisis
interaktif terdiri atas sajian data, reduksi data,
dan penarikan simpulan.
• Peneliti perlu menjelaskan alasan
menggunakan teknik analisis data.
Gambaran Umum Latar Penelitian
• Bagian ini berisi uraian tentang situasi latar
penelitian berdasarkan karakter subjek
penelitian.
• Karakter subjek misalnya lingkungan geografi,
sejarah, nilai budaya, ekonomi, politik, dan
sebagainya.
• Gambaran umum latar ini menjadi pijakan
awal dalam uraian bagian inti berikutnya.
BAB III, IV, dst.
• Bagian ini berisi uraian tentang temuan penelitian
dan pembahasan. Temuan memuat deskripsi data.
• Pembahasan berisi dialog antara data dengan konsep
dan teori yang dikembangkan.
• Deskripsi data dan pembahasan dapat ditulis dalam
satu bab ataupun dipisah.
• Judul bab menyesuaikan dengan temuan penelitian.
Simpulan
• Bagian ini merupakan jawaban dari permasalahan
penelitian.
• Simpulan dinyatakan dalam paragraf secara singkat
dan tepat berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan.
• Simpulan pada tesis harus mencerminkan hasil dialog
secara kritis antara teori dan temuan lapangan.
• Simpulan pada disertasi harus mencerminkan
temuan baru tentang teori atau model.
Implikasi dan Saran
• Implikasi berisi konsekuensi logis dari
simpulan penelitian.
• Saran diajukan berdasarkan simpulan dan
implikasi penelitian.
Terima Kasih