OKSIDASI BIOLOGI - melynugraheni

Download Report

Transcript OKSIDASI BIOLOGI - melynugraheni


Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan
sebagai peristiwa kehilangan elektron
atau kehilangan hydrogen, sehingga
disebut juga reaksi dehidrogenasi.
Pengertian sempit oksidasi biologi: reaksi
suatu zat dg molekul oksigen.
 Pengertian luas oksidasi biologi :
pelepasan hidrogen (dehidrogenasi)
atau pelepasan elektron.
Dalam oksidasi biologi diperlukan
hidrogen/elektron, dalam reaksi, apabila
ada yang dioksidasi pasti ada yg direduksi.

Respirasi : karbohidrat + O2 CO2 +H2O + E
Respirasi merp proses oksidasi – reduksi :
Karbohidrat dioksidasi menj CO2
Oksidasi (O2) direduksi membentuk H2O
Jadi dlm respirasi Karbohidrat tdk bereaksi
dg oksigen
Pada setiap hidrogen pindah ke aseptor
hidrogen akan keluar energi. Hidrogen
terakhir diterima oleh oksigen menjadi
H2O.
Beberapa aseptor hidrogen adalah :
 1.NAD (nikotin amida dinukleotida)
 2.NADP (nikotin amida dinukleotida
pospat)
 3.FAD (flavo adenin dinukleotida)
 4.Sitokrom, masing2 dg enz
dehidrogenase yg sesuai.
Reaksi oksidasi reduksi berperan dalam reaksireaksi yang menghasilkan energy.
Contohnya pada oksidasi glukosa menjadi CO2,
air dan energy.
Oksidasi sangat bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan energy sel.
 Oksigen digunakan untuk pembakaran zat
makanan yang disebut proses oksidasi
biologis.
 Proses oksidasi menghasilkan energi yang
digunakan untuk berbagai aktivitas.
 Sedangkan sisa oksidasi berupa karbon
dioksida dan uap air dikeluarkan bersama
udara yang dihembuskan ketika bernapas.


Peragian adalah proses yang menghasilkan
minuman beralkohol melalui fermentasi. Metode ini
digunakan dalam produksi bir, sake, dan anggur.

Di dalam sel ragi terjadi reaksi oksidasi biologi, yaitu
reaksi karbohidrat menjadi CO2 dan etanol dalam
keadaan anaerob.
Karbohidrat seperti sukrosa, glukosa dapat diuraikan
dalam keadaan anaerob oleh enzim-enzim dalam
ragi menjadi CO2 dan etanol.
Namun zat makanan laktosa tidak dapat diragikan.
Oleh karena itu biasanya orang membuat tape
dengan bahan singkong atau beras ketan.



Antioksidan merupakan zat yang mampu
memperlambat atau mencegah proses
oksidasi.
 Antioksidan juga sesuai didefinisikan
sebagai senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal
bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan
penyakit, radikal bebas ini dapat berasal
dari metabolisme tubuh maupun faktor
eksternal lainnya.






Antioksidan alami dapat ditemukan pada
sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan
berkayu.
Metabolit sekunder dalam tumbuhan yang
berasal dari golongan alkaloid, flavonoid,
saponin, kuinon, tanin, steroid/ triterpenoid.
Gingseng yang berperan sebagai antioksidan,
antidiabetes, antihepatitis, antistres, dan
antineoplastik, mengandung saponin glikosida
(steroid glikosida).
Uji aktivitas antioksidan yang dilakukan pada
daun “Ipomea pescaprae” menunjukkan
keberadaan senyawa kuinon, kumarin, dan
furanokumarin.
Tanin yang banyak terdapat pada teh
dipercaya memiliki aktivitas antioksidan yang
tinggi.
Protein lipida dan DNA dari sel manusia
yang sehat merupakan sumber pasangan
elektron yang baik.
 Kondisi oksidasi dapat menyebabkan
kerusakan protein dan DNA, kanker,
penuaan, dan penyakit lainnya.
 Komponen kimia yang berperan sebagai
antioksidan adalah senyawa golongan
fenolik dan polifenolik yang memiliki
kemampuan untuk menangkap radikal
bebas.
 Antioksidan yang banyak ditemukan pada
bahan pangan, antara lain vitamin E,
vitamin C, dan karotenoid.

Buah dan sayur untuk anti
oksidan.
Radikal bebas







Widia, Sri. 2000. Penuntun Praktikum Biokimia(Praktikum
Oksidasi Biologi).Jakarta: Widya Medika
Page,David S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta:
Erlangga
Albert,Bruce,dkk. 1994. Biologi Molekuler Sel. Jakarta:
Gramedia
http://tommyanggaraputraa.wordpress.com/materikuliah-keperawatan-s1/idk-3/biokimia/oksidasi-biologi/
http://syahrulalfitri.wordpress.com/2009/10/25/oksidasibiologi/
http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/oksidasibiologis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidan