MASALAH POKOK DALAM PERTANIAN

Download Report

Transcript MASALAH POKOK DALAM PERTANIAN

MASALAH POKOK DALAM
PERTANIAN
KELOMPOK :
Dhientia Erika
Lely Kurniawati
Fadhael Rixi
Munawir Sazali
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN HASIL
PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
MASALAH
POKOK DALAM
PERTANIAN
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Pertanian Indonesia kurang berkembang
karena adanya masalah-masalah yang
mempengaruhi perkembangannya.
 Hal ini mengakibatkan produksi pertanian
tidak memenuhi target permintaan pasar
dan akhirnya presentase impor pun naik.
 Masalah-masalah ini dari masa ke masa
mempunyai karakteristik yang sama.
 Diantaranya tidak seimbangnya penawaran
dan permintaan pasar
domestik,Transformasi
Struktural,meningkatnya pencemaran
lingkungan,serta pembangunan pertanian
yang terabaikan.
 Berikut adalah paparan singkat mengenai
masalah-masalah tersebut ;
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PENGHAMBAT
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Peningkatan produksi pertanian sekarang ini
masih belum cukup untuk memenuhi
permintaan pasar dalam negeri.Hal ini
disebabkan:
 1.Tingkat konsumsi yg rendah dan bervariasi
antar provinsi.
 2.Potensi poduksi yg belum sepenuhnya
tergali,dan
 3.Komposisi makanan yang tak seimbang.
 Terlebih lagi dengan tidak seimbangnya pasar
luar negeri yg menyebabkan over supply di
negara maju dan akhirnya kita mengimpor
produk tersebut dengan harga murah
dikarenakan poduk pertanian hasil impor
merupakan produk Dumping dari negara yang
mengalami over supply.
 Hasil produksi domestik pun menjadi menurun
disebabkan petani Indonesia berada pada
posisi yang tak menentu antara harga pasar
domestik dan harga dari produk impor yang
relatif lebih murah.
 Ketimpangan permintaan dan penawaran ini
menyebabkan cita-cita Indonesia melakukan
Swasembada beras semakin jauh untuk
dicapai.
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Di tahun 1975,Presentase Produk Domestik
Bruto(PDB) adalah sebagai berikut;
 ©Jasa
=34,7 %
 ©Industri
=34,2 %
 ©Pertanian =31,1 %
 Dari presentase tersebut kita tahu bahwa
sektor pertanian berada di posisi terbawah dari
PDB,ini membuktikan bahwa struktur ekonomi
Indonesia telah beralih dari pertanian ke sektor
jasa.
 Padahal pertanian merupakan produk domestik
utama yang harus ditingkatkan.Namun,yang
terlihat sekarang ini hanya angkatan kerja
pedesaan yang mencoba meningkatkannya.
 Seharusnya penyerapan tenaga kerja oleh
investasi dititikberatkan di pembangunan
pertanian dan pedesaan dimana sektor industri
pengolah hasil pertanian perlu ditingkatkan
peranannya.
 Jika keadaan ini dibiarkan,Indonesia akan
selalu menjadi pengimpor hasil pertanian
terbesar tanpa adanya inovasi dan gebrakan
baru untuk naik ke peringkat pengekspor.
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Salah satu faktor pendukung pembangunan
pertanian adalah adanya teknologi
kimia.Sebagai contohnya adalah Pestisida.
 Penggunaan Pestisida dipelukan untuk
membunuh hama pada tanaman sehingga
tanaman tersebut tumbuh dan menghasilkan
produk yg bekualitas.
 Namun dilain pihak,penggunaan pestisida
berlebihan dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan dan berdampak bagi kesehatan
manusia sebagai konsumen.
 Salah satu pencemaran lingkungan tersebut
adalah berkurangnya populasi tikus dan ular
sawah yang merupakan komponen penting
dalam ekosistem persawahan.
 Contoh lainnya adalah pestisida yang
digunakan akan menempel di tanaman
produksi dan terkonsumsi oleh manusia.Hal ini
dapat menyebabkan berbagai penyakit.
 Di era modern ini,telah diperkenalkan suatu
inovasi pertanian yaitu pertanian organik.
 Pertanian organik ini lebih terjamin ramah
lingkungan dan bebas dari penggunaan
pestisida berbahaya.Sehingga pencemaran
lingkungan lebih bisa diminimalisir.
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Sebuah kegiatan disebut berkelanjutan apabila
kegiatan tersebut dilakukan secara terusmenerus dan berkesinambungan.
 WCED(World Commission on Environtment
Development) mendefinisikan bahwa
pembangunan berkelanjutan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan
masa kini tanpa mengorbankan hak
pemenuhan generasi mendatang.
 Kegiatan perusakan lingkungan oleh manusia
seperti eksploitasi hutan berlebihan,perusakan
platma nutfah dan banyaknya kegiatan negatif
lain menyebabkan Indonesia semakin jauh
dengan “Pembangunan Pertanian
Berkembang”.
 Kegiatan tersebut tidak bisa diprediksi
perkembangannya karena banyak faaktor yang
tidak diketahui atau tak terduga.
 Yang bisa kita lakukan hanyalah
memperhatikan lingkungan,pelajari dampak
kegiatan tersebut dengan cermat,dan
menambah pengetahuan kita tentang
pembanguna sektor pertanian berkelanjutan.
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
 Pada tahun 1968,rata-rata produksi per-Ha
beras msaih selalu naik.
 8 tahun kemudian,produksi menurun dan
tak terdapat lonjakan-lonjakan baru seperti
pada tahun 1968.dalam rencana
pembangunan lima tahun(PELITA
II),kenaikan produksi per-Ha semakin kecil.
 Perkembangan yang demikian disebabkan
karena di dalam usaha peningkatan produksi
selalu terjadi perbedaan antara hasil
potensial yang dapat diketemukan di balai
penelitian,di tempat percobaan.
 Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh
dua kelompok penghambat,yaitu:
FAKTOR PRODUKSI
 1.faktor yang terdapat di dalam kelompok
hambatan biologis(biological contraits)
PEMASARAN
 2.faktor yang terdapat di dalam kelompok
hambatan sosio ekonomis(socio economic
contraits)
MASALAH GIZI
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Faktor penghambat produksi pertanian
diluar jawa dikarenakan terbatasnya tenaga
kerja,terbatasnya sumberdaya tanah,air dan
sistem perairan.hal ini memerlukan
kebijakan pengembangan produksi yang
tepat engan usaha perluasan areal.
 Untuk mengolah sumberdaya tanah
tersebut,masih didasarkan pelaksanaan
poses transmigrasi.Disamping itu,modal pun
diperlukan.
 Keterbatasan tenaga terampil maupun
pengetahuan tentang teknologi yang tepat
tentang usaha tani,serta transportasi
angkutan darat dan laut masih terbatas
untuk proses pengembangan produksi
pertanian.Hal inilah yang seharusnya lebih
diperhatikan dalam REPELITA III nantinya.
 Dengan membaiknya sarana dan prasarana
produksi,maka proses produksipun dapat
berjalan dan memberikan hasil yang
memuaskan.
MAIN MENU
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Disamping masalah produksi,masalah pemasaran
pun mempengaruhi pekembangan petanian.Hal ini
dikarenakan pemasaran merupakan proses
selanjutnya pasca poduksi.
 Sistem pemasaran yang baik akan membuat petanian
lebih berkembang dan mengurangi ketergantungan
terhadap barang impor.
 Namun,Usaha pertanian yang berbentuk perusahaan
maupun perseorangan masih menghadapi masalah di
bidang akses biaya ekonomi yang tinggi (high cost
economy).hal ini menyebabkan pemasaran semakin
menurun.
 Perusahaan tani berbasis rendah masih terkait pada
mutu seadanya dan seingkali terjadi pemalsuan,hal
ini menyebabkan produk hasil usaha tani tersebut
belum dapat dibakukan dan mengurangi daya saing
dipasar.
 Selain itu,fluktuasi harga yang terjadi baik dipasaran
domesstik maupun luar negeri untuk jangka
pendek,menengah,dan panjang menyudutkan
kedudukan produsen dan tidak merangsang gairah
berproduksi.hal ini semakin menyebabkan
ketergantungan terhadap impor.
 Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang
meliputi permodalan,pengangkutan,pengusangan dan
penyuluhan belum dapat mengimbangi pertumbuhan
hasil pertanian secara serasi.
MAIN MENU
 Masalah gizi di Indonesia juga merupakan masalah
pokok dalam pertanian.Masalah tersebut antara lain:
PENDAHULUAN
KETIMPANGAN
PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
 1.Kekurangan kalori dan protein
 2.Kekurangan vitamin A
 3.Gondok endemik karena kekurangan iodium
 4.Anemia gizi disebabkan kurangnya zat besi.
TRANSFORMASI
STRUKTURAL
PENINGKATAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
PENGABAIAN PERTANIAN
BERKELANJUT
FAKTOR PENGHAMBAT
PERKEMBANGAN PER Ha
FAKTOR PRODUKSI
PEMASARAN
MASALAH GIZI
 Penyebab utama masalah gizi ini adalah:
 -Bahan yang dikonsumsi masyarakat berpenghasilan
rendah tidak mencukupi kandungan gizinyan.
 -Sistem distribusi pangan terlalu berorientasi pada
pemasaran,sehingga masyarakat berdaya beli tak
mampu memenuhi kebutuhan gizinya.
 -Prioritas produksi pangan pada masa lalu dititik
beratkan pada komoditas berat yang mempunyai
kedudukan strategis dalam ekonomi masyarakat.
 -Petani subsistem kurang mendapat bimbingan
tentang pola produksi dalam rangka mencukupi
kebutuhan gizinya.
 -Penanganan pasca panen belum mendapatkan
perhatian semestinya sehingga mengakibatkan
terjadinya kehilangan dan keusakan zat-zat gizi pada
hasil produksi.
 -Kekurangan pengetahuan tentang gizi yang masih
rendah di dalam masyarakat.