Kelompok 3 putra

Download Report

Transcript Kelompok 3 putra

Dasar - dasar Ambalan
Kelompok 3 putra
AMBALAN DAN RACANA
Perkumpulan (Wadah) dalam Gudep Untuk Penegak disebut Ambalan sedangkan
Pandega disebut Racana:
 Ambalan atau Racana terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka.
 Ambalan Penegak dapat dibagi dalam satuan-satuan kecil yang disebut ‘sangga’ yang masig-masing
terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Penegak. Sedangkan Racana Pandega tidak dibagi dalam
satuan-satuan kecil
 Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
 Tiap sangga menggunakan nama dan lambang sesuai dengan aspirasinya, dengan ketentuan tidak
menggunakan nama dan lambang yang sudah digunakan oleh badan dan organisasi lain.
 Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, Ambalan Penegak atau Racana Pandega dapat membentuk
Sangga Kerja .Sangga Kerja bersifat sementara sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.
 Nama Ambalan/ Racana dapat mengambil nama Pahlawan, Tokoh yang berjasa kepada Negara atau nama
lain yang memiliki arti bagi Ambalan/ Racana itu.
SANDI AMBALAN-RACANA
 Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran
pernyataan kata hati para pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana. Cipta, rasa,
karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi
ambalan/ racana dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari – hari
bagi ambalan/ racana tersebut.
Menciptakan sandi :
 Sandi ambalan/ racana diciptakan oleh penegak/ pandega dan diterima oleh seluruh
anggotanya.
 Penetapan sandi ambalan/ racana dilakukan dalam musyawarah ambalan/ racana.
 Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan
ditentukan masa berlakunya.
 Sandi ambalan/ racana dibaca di depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam
rangkaian upacara pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat
yang telah ditetapkan.
 Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan
lainnya sesuai kreatifitas ambalan/ racana tersebut.
Berikut contoh Sandi Ambalan/ Racana :
SANDI AMBALAN/ RACANA
KEHORMATAN ITU SUCI
JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI
BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA
TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN
SABDA PANDITA RATU
SATU KATA DALAM KEBENARAN
BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH
PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH
WIRA ADHI TARUNA
KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA
TAK KENAL STRATA DAN KASTA
MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH
BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA
ITULAH KEHENDAK
DAN CITA CITA AMBALAN/ RACANA KITA
SEMOGA TUHAN MERACHMATINYA.
ADAT AMBALAN-RACANA
 Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para
Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu Ambalan/ Racana. Adat memiliki
tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka
Penegak dan Pandega dapat membiasakan diri menepati segala peraturan
yang berlaku di tempat mereka.
Memahami adat ambalan/ racana:
 Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi
ambalan/ racana yaitu melalui musyawarah ambalan.
 Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar
dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggotanya. Jika seseorang merasa telah
melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.
 Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk
bertindak disiplin., patuh dan mengarah kepada kehidupan bermasyarakat
yang baik dan maju.
 Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan :
·
Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara.
·
Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan
menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, seperti misalnya :
sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk
putih, lalu menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, sujud
kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.
·
Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana
ada pemberian pusaka sesuai dengan adat setempat, antara lain seperti :
bamboo runcing beserta bendera merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris
dll. Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus disertai maknanya.
 Adat ambalan/ racana merupakan adat kebiasaan di lingkungan
ambalan/ racana yang merupakan tingkah perilaku yang unik dan positif,
contoh :
·
Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang
telah hadir terlebih dahulu,
·
Saling memberikan salam saat bertemu dimana saja.
·
Pada saat pembacaan sandi ambalan dalam upacara pembukaan/
penutupan latihan mengambil sikap/ gerakan tertentu.
·
Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak
dan ciri khas kehidupan di lingkungan ambalan/ racana.
 WARNA DAN ARTI KIASAN TKU
Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )
 1.
Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan
tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon
bangsa.
 2.
kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu
memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan
Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
 3.
Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai
berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang,
lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang,
menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
 4.
Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya
pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan
sekitarnya.
 5.
Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
 6.
Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan
kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang
membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju citacita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya
ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
 7.
Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak
kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang
dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan
negara.
Arti warna:
1.
warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang
tumbuh.
2.
warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang
berkembang.
3.
warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang
menuju ke keagungan dan keluhuran
budi.
4.
warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani,
kedewasaan dan keteguhan.
KEGIATAN – KEGIATAN PERTEMUAN
PRAMUKA

PESTA SIAGA

MUGUS

WISATA SIAGA

MUSPANITERA

PERSARI

PERSAMI

KURSUS INSTRUKTUR MUDA (KIM)

KURSUS INSTRUKTUR SAKA (KIS)

JAMBOREE

KURSUS ORIENTASI SINGKAT (KOS)

LOMBA TINGKAT

KURSUS MAHIR DASAR (KMD)

DIANPINRU

KURSUS MAHIR LANJUTAN (KML)

PERSAMI

KURSUS PELATIH DASAR (KPD)

KURSUS PELATIH LANJUTAN (KPL)

RAIMUNA

KARANG PAMITRAN

PERANSAKA

LOKAKARYA

PERKEMAHAN WIRAKARYA

SEMINAR

PERTI SAKA

DIKLAT – DIKLAT LAIN

DIANINSAT

KPDK