presentasi analisis seledri

Download Report

Transcript presentasi analisis seledri

SELEDRI
( Apium graveolens L.)
Oleh :
 Widiyanti
(4301410001)
 Any Kurniawati (4301410009)
 Nestri Yunarti (4301410010)
 M Prio Bagus S. (4350405529)
Divisi
:Spermatophyte,
Subdivisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyleedonae
Ordo
: Umbelliferae
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
Di Eropa seledri telah dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan
dan penyedap masakan.
Menurut ahli sejarah botani, daun Seledri
telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat
sejak abad XVII atau sekitar tahun 1640.
Celery (Inggris)
Selinon dan Parsley (Jerman)
Celeri (Perancis)
Seledri (Indonesia)
Seleri (Italia)
Saladri dan Seleri (Jawa)
(Hariana, 2006)
Tinggi sekitar 50 cm.
Batang beralur, beruas, bercabang banyak,
berwarna hijau pucat.
Daun menyirip dan berwarna hijau.
Bunga berukuran kecil dengan warna putih.
Buah berwarna hijau kekuningan, berbentuk
kerucut dengan panjang 1-1,5 mm.
(Dalimarta, 2003)
Setiap 100 gram seledri mengandung :
93 ml air
0,9 g protein
0,1 g lemak
4 g karbohidrat
0,9 g serat
1,7 g abu
0,08 mg vitamin B1
0,12 mg vitamin B2
15 mg vitamin C
50 mg kalsium
40 mg Pospor
1 mg Besi
151 mg Natrium
85 g Magnesium
400 mg Kalium
Nilai energinya 113 kJ/
(Dalimartha 2000)
•
•
•
•
•
•
glukosida apiin
flavonoid
saponin
tanin
apigenin
minyak atsiri
•
•
•
•
•
•
kolin
lipase
asparaginase
tirosin
glutamin,
diosmin
(Siesonsma 1994, Sya’bana 2005, Nurhidayah 2005, dan Martaningtyas
2005)
• Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini
mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk
melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi.
Kadar sodium yang tinggi dalam seledri sangat berguna untuk
menjaga ketahanan tubuh.
• Seledri mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan
stres.
• Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen,
zat kimia yang menghancurkan radikal bebas penyebab kanker.
• Daun seledri juga banyak mengandung apiin yang bermanfaat
untuk menambah jumlah air kencing.
• Hasil sebuah penelitian di tahun 1988,
menemukan infus daun seledri dengan kadar 10
persen sebanyak 5 ml/kg berat badan akan
memberikan efek penurunan kadar asam urat
darah kera.
• Penelitian yang dilakukan di FMIPA Universitas
Hasanudin, Makasar, Sulawesi Selatan, tahun
1985, pemberian ekstrak seledri dengan cara
peras menunjukkan penurunan tekanan darah
kucing.
• Daun seledri dapat digunakan untuk mengobati
diabetes mellitus. Penelitian yang dilakukan Riski
(2008), infusa daun seledri diduga memiliki efek
penurunan kadar glukosa darah. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diketahui bahwa infusa daun
seledri pada dosis 200 mg/kg berat badan dapat
menurunkan kadar gukosa darah pada kelinci jantan
yang dibebani glukosa,
• Penelitian yang dilakukan oleh Rina (2008) ekstrak
etil asetat daun seledri mulai dosis 50 mg/kg berat
badan sudah memberikan efek menurunkan kadar
glukosa darah.
Mengkonsumsi seledri yang berlebihan bagi
ibu yang sedang menyusui dapat
mengurangi jumlah air susu ibu.
Berpotensi menimbulkan alergi pada
sejumlah orang yang peka.