Seklah_Mentor_1_Personal Mastery

Download Report

Transcript Seklah_Mentor_1_Personal Mastery

www.SekolahMentor.com
PERSONAL MASTERY
Belajar Dari Hirotada Ototake
• Terlahir tanpa tangan dan kaki.
• Terlatih mengerjakan aktivitas normal
tanpa bantuan orang lain sejak SD
• Pecinta olahraga sejak SD, aktif hiking,
berenang, dan lari.
• Pemain tim basket saat SMP sekaligus
Ketua OSIS
• Manager tim Futbol saat SMA
• Aktivis masyarakat saat Mahasiswa
• Kini aktif sebagai guru SD
Hidup 100 % !
• Pesawat Boeing 737-800
membutuhkan kecepatan 296
Km/jam untuk lepas landas.
• Kurang 1 Km/jam, pesawat gagal lepas
landas dan kembali ke tanah.
• Kurang 1 Km/jam, tidak sampai 1 %
dari kecepatan total pesawat yang
dibutuhkan untul lepas landas.
• Hiduplah 100 %, atau Anda hanya
akan mendapat 0 %. Hidup 99 % bisa
jadi tidak berbeda dengan 0 %
Hidup Kita Mau Kemana?
• Untuk Totalitas, kita perlu tahu arah
hidup kita mau dibawa kemana, dan
mengejar apa?
• Masuk surga, sudah pasti semua
menginginkan. Namun perlu jelas,
masuk surga ingin lewat jalan mana?
• Kejelasan arah hidup akan
mengurangi keraguan dalam tiap
pilihan-pilihan dan keputusan serta
proses perjalanan hidup.
Mentoring Kita Mau Dibawa Kemana?
Misi Pribadi Sebagai Mentor
Sudah Kenal Diri Belum? Kenali Realitas
• Apa saja kekurangan diri Anda?
• Apa saja kelebihan diri Anda?
• Apa hal yang dapat dioptimalkan di luar
diri Anda?
• Apa hal yang dapat dioptimalkan di
dalam diri Anda?
• Siapakah Anda?
“Buruk”kah diri kita?
• Mungkinkah Allah ciptakan kita
dengan Dzhalim?
• Mungkinkah Allah ciptakan kita siasia?
• Mungkinkah Allah ciptakan kita
sebagai “barang murahan”?
• Jika semuanya berjawab “TIDAK”,
maka mengapa terkadang manusia
merasa dirinya “Buruk”?
Simulasi Tangan
• Letakkan tangan di hadapan,
menghadap keluar. Fokus di
pertengahan antara kedua tangan.
Apakah kedua tangan terlihat?
• Fokus pada tangan kanan. Apa
perubahan yang terjadi?
• Fokus pada tangan kiri. Apa
perubahan yang terjadi?
• Pelajaran apa yang bisa diambil?
Kelebihan dan Kelemahan
• Kelebihan dan kelemahan PASTI ada.
• Kemana kita fokus, maka di situlah
yang semakin kuat. Sebaliknya,
bagian yang tak difokuskan akan
teredam.
• Mau fokus ke manakah kita? Maka
itulah yang akan dominan
menemani kita selama hidup.
Simulasi Syukur
• Bayangkan Anda memberi barang
kepada orang lain, dan orang lain itu
berterima kasih pada Anda.
• Orang itu merusak barang
pemberian Anda, tepat di depan
mata. Bagaimana perasaan Anda?
• Apakah “Terima Kasih” cukup untuk
bersyukur? Apakah sekedar berucap
“Alhamdulillah” cukup untuk
membuktikan syukur kepada Allah?
• Sudahkah kita menggunakan
pemberian Allah sesuai keinginan
Yang Memberi?
Impian Melangit, Ikhtiar Membumi
• Memulai dari yang kita miliki!
• Hindari menuntut yang belum
dimiliki, syukuri yang sudah dimiliki.
• Dengan mengoptimalkan yang
sudah dimiliki, kita akan terus
bergerak maju menuju tercapainya
misi pribadi dan tujuan hidup.
• Orang yang selalu maju, cenderung
jarang mengeluh dan banyak
bersyukur, sehingga mereka
bergerak.
Tanggung Jawab Pribadi
• Manusia cenderung tidak bisa
mengendalikan kondisi eksternal,
dan lebih mudah mengendalikan
kondisi internal.
• Berhentilah menuntut hal di luar
kendali kita.
• Mulailah dari diri sendiri, ubah diri
maka lingkungan akan berproses
mengikuti.
• Bertanggungjawablah terhadap
apapun yang terjadi pada diri, dan
berhenti mengkambinghitamkan
keadaan.
Penyakit Penghambat Sukses Mentor: BEJ
• BLAME, menyalahkan orang lain
atas apa yang terjadi pada diri.
• EXCUSE, berdalih atas kekhilafan diri
seakan itu adalah akibat pihak lain.
• JUSTIFY, mencari pembenaran atas
kekurangan atau
ketidaksempurnaan ikhtiar kita.
Profesionalitas, Nilai Tanggung Jawab
• Manusia memang tidak sempurna,
namun mencari pembenaran atas
tidak sempurna itu demi menutup
ketidaksempurnaan ikhtiar, akan
melunturkan profesionalitas.
• Seorang Muslim harus profesional,
setuju?
• Profesional berarti totalitas
memberikan hasil terbaik, tidak
setengah-setengah dan selalu 100%.
• Profesional juga siap
bertanggungjawab atas kesalahan,
baik sengaja atau tidak, bermaksud
atau tidak.
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
• Seorang Muslim, apalagi mentor,
100 % dalam menuntut ilmu dan
beramal.
• Ibarat pohon, akarnya adalah
Integritas, buahnya merupakan
karya.
• Batang pohon tumbuh tinggi seiring
semakin dalamnya akar.
• Pohon yang dipaksa meninggikan
batang tanpa mendalamkan `akar,
akan mudah roboh menghadapi
tantangan angin kencang.
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
• Mentor yang baik: Walk the Talk!
• Kunci membangun Intergitas adalah,
rajin menuntut ilmu dan berbagi
amal.
• Sudah seberapa cinta kita pada
ilmu? Berapa kali kita menghadiri
majelis ilmu? Berapa banyak buku
yang kita baca? Berapa guru tetap
yang kita punya?
• Sudah seberapa cinta kita berbagi
amal? Berapa kali kita membagi ilmu
kepada orang lain? Berapa orang
yang belajar secara tetap dari kita?
Integritas, Bagian Dari Profesionalitas
• Membangun Integritas bukan
menunggu kesempurnaan, namun
kemauan untuk terus belajar dan
berproses menuju pribadi yang lebih
baik.
• Ibarat teko, hanya mengeluarkan
apa yang merupakan isi di
dalamnya.
• Jika apa yang bisa kita berikan
kepada mentee terbatas, bisa jadi
memang isi diri kita masih terbatas.
Maka isi terus, belajar terus.
• Ilmu tanpa amal akan menjadi
kesombongan. Amal tanpa ilmu
akan menjadi sumber kekacauan.
Hey, Umar Mau Hijrah!
• Kredibilitas Umar akan kekuatan
menjadikannya ditakuti, meski
Hijrah terang-terangan.
• Bergabungnya Umar dalam barisan
Islam menambah rasa aman Umat
Islam dari ancaman Kafir Quraisy
• Rasa aman merupakan jaminan
kualitas akan apa yang akan didapat.
• Apa jaminan kualitas kita terhadap
Mentee akan apa yang akan kita
berikan? Sangat bergantung pada
kualitas diri kita.
Kualitas pendidikan
sangat ditentukan
kapasitas dan
kredibilitas
Pendidiknya….
Kesuksesan Mentoring
merupakan bukti dari
kapasitas dan
kredibilitas Mentor….