Fungsi Tafsir Tarbawi Dan Macam-Macam tafsir Di

Download Report

Transcript Fungsi Tafsir Tarbawi Dan Macam-Macam tafsir Di

Kelompok 1

Assalamualaikum.... wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Fungsi Tafsir Tarbawi dan macam-macam Tafsir”. Makalah ini berisikan tentang
informasi “Fungsi Tafsir Tarbawi dan macam-macam Tafsir” atau yang lebih khususnya membahas tentang
tafsir tarbawi dalam pendidikan islam. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang quantum Tafsir.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalam.....

Hormat kami
(Kelompok 1)




Kata Pengahantar
Daftar Isi
Bab 1
Pendahuluan
i
ii
iii










Bab II
Fungsi tafsir
Macam-Macam Tafsir
Tafsir Tahili
I. Tafsir bi Ma’tsur
II. Tafsir bi ra’yi
III. Tafsir Shufi
IV. Tafsir Fikih
V. Tafsir Filsafi
VI. Tafsir ‘ilmi
VII. Tafsir Adabi
Tafsir Ijmali
Tafsir Muqaran
Tafsir Maudhu’I
Bab III
Kesimpulan
1
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
5
6
Mengetahui isi al-Qur’an dan al-sunnah adalah hal yang
mutlak untuk dapat memahami islam dan ajarannya. Karena
keduanya adalah referensi utama yang dinilai mengakumulasi
nilai-nilai dasar ajaran islam. Dalam wacana kajian islam, maksud
dari al-Qur’an sebagai referensi islam dijelaskan bahwa
didalamnya mengandung prinsip-prinsip ajaran universal yang
dijadikan rujukan dalam memecahkan segala aspek permasalahan
kehidupan, seperti pendidikan. Dari perspektif pendidikan islam,
tafsir digunakan sebagai alat untuk mengeksplor ajaran-ajaran
islam dalam kaitannya untuk mengembangkan dan mencapai
sasaran (tujuan) pendidikan. Melalui cara berpikir ini, maka
muncul apa yang dinamakan dengan tafsir tarbawi (tafsir bercorak
tarbiyyah), yaitu tafsir yang menekankan kepada tema-tema dan
untuk keperluan tarbiyyah (pendidikan islam). Bahkan dari segi
fungsinya, tafsir tarbiyyah ini memiliki kecenderungan yang sama
dengan tafsir-tafsir lainnya.
Unit 5


Fungsi Tafsir
Fungsi Tafsir Tarbawi berikut ini secara langsung diambil dari pengertian tafsir tarbawi itu
sendiri. Maka tafsir tarbawi adalah sebuah tafsir yang bercorak pendidikan Islam atau sering di
kenal dengan Tafsir Tarbiyyah, sehingga Tafsir ini secara khusus menekankan kepada tematema dan untuk keperluan Tarbiyyah (pendidikan Islam). Fungsi tafsir ini sendiri, yaitu :

Untuk menambah pemahaman kita akan pesan-pesan pendidikan yang ada di dalam AlQur’an. Karena Al-Qur’an adalah refrensi tertinggi dalam Islam.

Sebagai basis keimanan yang merupakan pengetahuan tertinggi nilainya.

Sebagai jembatan yang menghubungkan pesan-pesan Ketuhanan agar di tangkap oleh
manusia.

Sebagai sumber informasi mengenai pendidikan yang belum pernah kita ketahui sebelumnya
yang berdasarkan Al-Qur’an.

Sebagai sumber pengajaran yang mutlak dalam pendidikan Islam.

Untuk membedakan akan pengetahuan duniawi dengan pengetahuan akhirat.
Kelompok
1
Fungsi Tafsir Tarbawi, di akses dari http://alimamah.blogspot.com/2012/11/tafsir-tarbawi.html , pada tanggal 5 Maret 2013 pukul 21.00

Tafsir bi Ma’tsur

Tafsir bi al-ma'tsur ini adalah
tafsir
yang
memberikan
penafsiran al-Qur'an dengan
hadits-hadits yang diriwayatkan
dari Rasulullah saw. Penafsiran
al-Qur'an dengan pendapat para
sahabat
berdasarkan
ijtihad
mereka dan penafsiran al-Qur'an
dengan pendapat para tabi'in.
Salah satu tafsir ini adalah kitab:
jami' al-Bayan fi tafsir alQur'an, karangan Imam Ibnu
Jarir al- Thabari.
Macam-Macam Tafsir dan Corak Penafsiran Al-Qur'an” di akses dari
http://hukumzone.blogspot.com/2011/05/macam-macam-tafsir-dan-corakpenafsiran.html Pada tanggal 7 Maret 2013 jam 18.00


Tafsir bi Ra’yi
Tafsir jenis ini mengandalkan
kemampuan “ijtihad” seorang
mufassir, dan tidak berdasarkan
pada kehadiran riwayat-riwayat
(ar-riwayat). Disamping aspek itu
mufassir dituntuk untuk memiliki
kemampuan tata bahasa, retorika,
etimologi, konsep yurisprudensi,
dan pengetahuan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan wahyu dan
aspek-aspek
lainnya
menjadi
pertimbangan para mufassir. Salah
satu kitab tafsir ini adalah Madarik
tanzil wa Haqaiq al-ta'wil,
karangan al-ustadz Mahmud alNasafi.
“Macam-Macam Tafsir”, di akses dari
http://ishals.student.umm.ac.id/2012/04/12/mengupas-istilah-tafsir-tawildan-terjemah/ pada tanggal 7 Maret 2013 jam 18.00
Macam-Macam Tafsir dan Corak Penafsiran Al-Qur'an” di akses dari
http://hukumzone.blogspot.com/2011/05/macam-macam-tafsir-dan-corakpenafsiran.html Pada tanggal 7 Maret 2013 jam 18.00


Tafsir Shufi
Penafsiran tafsir ini yang
dilakukan para sufi yang
pada umumnya dikuasai
oleh ungkapan mistik.
Ungkapan-ungkapan
tersebut
tidak
dapat
dipahami kecuali oleh
orang-orang
sufi
yang
melatih
diri
untuk
menghayati
ajaran
tasawwuf. Salah satu kitab
tafsir shufi adalah kitab:
Tafsir al-Qur'an al-'Adzim,
karangan Imam al-Tusturi.


Tafsir Fikih
Tafsir fikih ini banyak
ditemukan dalam kitabkitab
fikih
karangan
imam-imam dari berbagai
madzhab yang berbeda,
sebagaimana yang dapat
kita temukan sebagian
para ulama mengarang
kitab tafsir fikih adalah
kitab: "Ahkam al-Qur'an"
karangan al-Jasshash.
Unit 5

Tafsir Falsafi

Tafsir 'Ilmi

Tafsir
ini
menafsirkan
ayat-ayat
al-Qur'an
dengan
menggunakan
teori-teori filsafat. Contoh
kitab tafsir falsafi adalah
kitab: Mafatih al-Ghaib
yang dikarang al-fakhr alRazi. Dalam kitab tersebut
beliau menempuh cara
ahli filsafat Ketuhanan
dalam
mengemukakan
dalil-dalil yang didasarkan
pada ilmu kalam dan
simantik (logika).

Penafsiran
ayat-ayat
dalam al-Qur'an dengan
mengaitkannya
dengan
ilmu-ilmu
pengetahuan
modern yang timbul pada
masa sekarang. Salah satu
kitab tafsir 'ilmi adalah
kitab: al-Islam Yata'adda,
karangan
al-'Allamah
Wahid al-Din Khan.
Tafsir Adabi
Penafsiran ayat-ayat al-Qur'an
dengan
mengungkapkan
segi
balaghah
al-Qur'an
dan
kemu'jizatannya,
menjelaskam,
makna-makna dan saran yang
dituju al-Qur'an, mengungkapkan
hukum-hukum alam, dan tatanan
kemasyarakatan
yang
dikandungnya.
Tafsir
adabi
merupakan corak baru yang
menarik
pembaca
dan
menumbuhkan
kecintaannya
terhadap
al-Qur'an
serta
memotivasi
untuk
menggali
makna-makna dan rahasia alQur'an. Salah satu kitab tafsir
adabi adalah kitab tafsir al-Manar,
karya Muhammad Abduh dan
Rasyid Ridha.

Tafsir Ijmali yaitu, penafsiran al-Qur'an dengan uraian singkat dan
global, tanpa uraian yang panjang lebar. Sehingga mufassir
menjelaskan arti dan makna ayat dengan uraian singkat yang
dapat menjelaskan sebatas arti tanpa menyinggung hal-hal selain
arti yang dikehendaki. Hal ini dilakukan terhadap ayat-ayat alQur'an ayat demi ayat dan surat demi surat, sesuai urutan
dalam mushaf dalam kerangka uraian yang mudah dengan
bahasa dan cara yang dapat dipahami orang yang pintar dan
orang yang bodoh dan juga orang pertengahan antara keduanya.

Kadangkala mufassir dengan metode ini menafsirkan al-Qur'an
dengan lafadz al-Qur'an, sehingga pembaca merasa bahwa uraian
tafsirnya tidak jauh dari konteks al-Qur'an. Sering pada ayat
tertentu ia menunjukkan sebab turunnya ayat, peristiwa yang
dapat menjelaskan arti ayat, mengemukakan hadits Rasulullah
atau pendapat ulama yang shaleh. Dengan cara demikian,
diperoleh pengetahuan yang sempurna dan sampailah kepada
tujuan dengan cara yang mudah serta uraian yang singkat dan
bagus.

Metode tafsir muqaran yaitu metode yang ditempuh seseorang
mufassir dengan cara mengambil sejumlah ayat al-Qur'an,
kemudian mengemukakan penafsiran para ulamat terhadap ayatayat itu, dan mengungkapkan pendapat mereka serta
membandingkan segi-segi dan kecendrungan masing-masing yang
berbeda dalam menafsirkan al-Qur'an. Kemudian menjelaskan
bahwa diantara mereka ada yang corak penafsirannya ditentukan
oleh disiplin ilmu yang dikuasainya. Ada diantara mereka yang
menitik beratkan pada bidang nahwu. Ada yang corak
penafsirannya ditentukan oleh kecendrungannya kepada bidang
balaghah, seperti 'Abd al-Qahhar al-Jurjany dalam kitab
tafsirnnya I'jaz al-Qur'an dan Abu Ubaidah Ma'mar ibn al-Mutsanna
dalam kitab tafsirnya al-mujaz. Seorang mufassir dengan metode
muqaran dituntut mampu menganalisis pendapat para ulma tafsir
yang ia temukan, lalu ia harus mengambil sikap menerima
penafsiran yang dinilai benar dan menolak penafsiran ya tidak
dapat diterima rasionya, serta menjelaskan kepada pembaca
alasan dari sikap yang diambilnya, sehingga pembaca merasa
puas.


Metode tafsir maudhu'I (tematik) yaitu metode yang
ditempuh seorang mufassir dengan cara menghimpun
seluruh ayat-ayat al-Qur'an yang berbicara tentang suatu
masalah/ tema (maudlu) serta mengarah kepada suatu
pengertian dan satu tujuan, sekalipun ayat-ayat itu cara
turunnya berbeda, tersebar pada berbagai surat dalam alQur'an dan berbeda pula waktu dan tempat turunnya.
Kemudian mufassir menentukan ayat-ayat sesuai dengan
masa turunnya, mengemukakan sebab turunnya sepanjang
hal itu dimungkinkan (jika ayat itu turun karena sebab
tertentu), menguraikan dengan sempurna menjelaskan
makna dan tujuannya, mengkaji terhadap seluruh segi dan
apa yang dapat diistimbathkan darinya, segi I'rabnya,
unsur-unsur
balaghahny,
segi-segi
i'jaznya
(kemu'jizatannya) dan lain-lain, sehingga satu tema dapat
dipecahkan secara tuntas berdasarkan seluruh ayat alQur'an itu dan oleh karenanya, tidak diperlukan ayat-ayat
lain.
Macam-Macam Tafsir dan Corak Penafsiran Al-Qur'an” di akses dari
http://hukumzone.blogspot.com/2011/05/macam-macam-tafsir-dan-corak-penafsiran.html Pada tanggal 7
Maret 2013 jam 18.00