Tujuan ASKEP lansia

Download Report

Transcript Tujuan ASKEP lansia

ASKEP PADA LANSIA
Tim Keperawatan Gerontik
STIKES HANG TUAH SBY
Keperawatan Gerontik
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan ASKEP lansia
Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Mempertahankan kesehatan serta kemampuan.
Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat
hidup
Menolong & merawat lansia yang menderita sakit atau gangguan tertentu
Mencari upaya semaksimal mungkin u/ kemandirian lansia
Faktor yang mempengaruhi pengkajian pada lansia
• Interelasi antara aspek fisik & psikososial : terjadi pe ↓ kemampuan thd stress,
masalah psikis me ↑ & perubahan fisik
• Penyakit & ketidakmampuan status fungsional
• Penurunan efisiensi mekanisme homeostatic
• Kurangnya standar u/ norma kesehatan
Perubahan fisiologis
• Persepsi kesehatan mempengaruhi kualitas kesehatan
• Integumen : pigmentasi, kering, keriput
• Distribusi lemak : menurun pd ekstremitas, meningkat pd perut
• Mata : katarak, pe ↓ adaptasi gelap
• Gastro : pe ↓ enzim digestif, sekresi saliva, peristaltic
• Kardio : pe ↑ sistolik, perub DJ istirahat
• Perkemihan : pe ↓ filtrasi renal, inkontinensia
• Muskuloskeletal : pe ↓ massa & kekuatan otot, demineralisasi
tulang
Pengkajian status fungsional
Indeks Katz : menilai 6 fungsi ;mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan makan.
Tingkat Kemandirian Lansia :
A : kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar mandi, berpakaian dan mandi
B : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali satu dari fungsi tambahan
C : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu fungsi tambahan
F : kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kriteria
Tergantung:
• Makan: bantuan dalam makan, tidak makan, makan perparentral,
• Mandi : Bantuan > 1 bagian tubuh, bantu masuk dan keluar KM, tidak sendiri
• Berpakaian : Tidak memakai baju sendiri, atau sebagian masih tidak
menggunakan pakaian
• Kekamar kecil : Pakai bedpan/pispot, bantuan saat masuk dan menggunakan
toilet
• Berpindah : naik-turun tempat tidur/kursi, tidak pindah > 1
• Kontinen : Inkontinensia, kateter, urinal/ bedpan secara teratur
Perubahan Kognitif
• Dimensia : Alzheimer, multi infark
• Delirium : sindrom otak menyerupai dimensia ireversibel,
disertai perubahan perhatian & kesadaran
• Penyalahgunaan zat : alkohol
Pengkajian Status Kognitif
• SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionnaire) : mendeteksi
adanya & tingkt kerusakan intelektual.
• Menilai : orientasi, memori, kemampuan matematis
• MMSE (Mini Mental State Exam) menguji aspek kognitif dari fungsi
mental, orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat
kembali & bahasa
• Depresi Beck : berisi gejala dan sikap yang berhubungan dengan
depresi. Setiap hal direntang dengan menggunakan skala 4 poin
untuk menandakan intensitas gejala.
Perubahan psikososial
• Post Power syndrom
• Isolasi sikap terjadi krn nilai pribadi / budaya yg menentang dan menolak
lansia.
• Isolasi penampilan o/k penampilan yg tdk dpt diterima / fx lain yg termasuk
menampilkan diri sendiri pada orang lain. Fx kontribusi lain adalah citra tubuh,
hygiene, tanda penyakit yang terlihat dan kehilangan fungsi (Ebersole & Hess,
1990).
• Isolasi perilaku o/k perilaku yg tdk dpt diterima pd semua klpo usia & terutama
pd lansia, perilaku yg tdk dpt diterima scr social menyebabkan seseorang
menarik diri (konfusi, dimensia, alkoholisme, dan inkontinensia)
• Isolasi geografis tjd krn jauh dari keluarga, kejahatan di kota dan barier
institusi.
Pengkajian sosial
• APGAR Keluarga
• Adatation, partnership, growth, affection, resolve
• Digunakan jika masih di keluarga jika di panti keluarga diganti
teman
• Pertanyaan yang dijawab selalu(2), kadang-kadang(1), hampir
tidak pernah (0)
• Nilai < 3 menandakan disfungsi keluarga sangat tinggi, nilai 4 – 6
disfungsi keluarga sedang.
KEAMANAN RUMAH
• Penerangan adekuat
• Jalan bersih bebas dari kabel/ keset yg koyak
• Alas kaki stabil
• Kursi, TT dg penopang cukup tinggi sesuai u/ duduk &
bangkit
• Kain / keset di depan kamar mandi
• Pegangan kokoh pada tangga dan kamar mandi
Masalah Keperawatan
• Ketegangan peran pemberi asuhan
• Gangguan interaksi social
• Kerusakan memori
• Koping individu tak efektif
• Strees relokasi
• Distress spiritual
• Inkontinensia fungsional
• Perubahan pola seksualitas
Distress Spiritual
• Kead ind/klpk mengalami/beresiko mengalami gangg dlm
sist keyakinan atau nilai yg memberikan kekuatan,
harapan & arti kehidupan
• B/d penyakit terminal,kehilangan org terdekat, keyakinan
yg ditentang keluarga, hambatan dlm plks
• Mayor : mengalami suatu gangg dlm sistem keyakinan
Minor
• Mempertanyakan makna kehidupan, kematian &
penderitaan
• Menunjukkan keputusasaan
• Tidak melaksanakan ritual keagamaan
• Ragu thd keyakinan
• Perasaan kekosongan spiritual
Intervensi
• Tunjukkan sikap tidak menghakimi
• Nyatakan pentingnya keb spiritual
• Berikan privasi & ketenangan
• Selalu bersedia & berkeinginan u/ mendengarkan keluhan
klien
• Ajarkan ritual keagamaan
• Hubungi pemuka agama
Apakah sex masih diperlukan di
usia tua
Perubahan pola seksualitas
Indv mengalami suatu perubahan dalam kesehatan seksual. Kesehatan seksual
merupakan integrasi aspek somatik, emosional, intelektual & sosial dari
seksualitas dlm cara mencapai & meningkatkan kepribadian, komunikasi &
cinta
Faktor yg berhubungan :
• Penyakit, obat – obatan
• Masalah pasangan, depresi, nyeri
• Menopouse
Kriteria hasil :
• Menceritakan masalah fungsi seksual
• Mengidentifikasi stresor dlm hidup
• Mengekspresikan peningkatan kepuasan
• Melanjutkan aktivitas seksual sebelumnya
Intervensi
• Berikan dorongan u/ bertanya ttg seksualitas
• Gali hubungan pasien dengan pasangan
• Anjurkan u/ ikut klub
• Ajarkan keuntungan fisik & psikologis ttg aktivitas fisik
teratur (3x seminggu, 30’)
• Ajarkan tehnik u/ mengurangi konsumsi oksigen,
nyeri,beban berlebihan pd jantung
Ketegangan peran pemberi asuhan
 Indv mengalami beban fisik, emosional, sosial & finansial dlm proses
pemberian asuhan u/ orang lain
Batasan :
 Melaporkan ttg ketdkcukupan waktu & energi
 Perasaan depresi, marah
 Kesulitan melakukan aktivitas pemberian asuhan yg dibutuhkan
Intervensi
• Memberikan empati
• Bicarakan pengaruh ttg jadwal yg ada & tanggung jawab
pd kes fisik, emosi
• Bantu u/ mengidentifikasi bantuan aktivitas yg diperlukan
• Identifikasi sumber bantuan yg ada
• Buat jadwal pengasuhan
Kerusakan interaksi sosial
 Indv mengalami respon negatif, ketidakadekuatan, ketidakpuasan dari
interaksi
Mayor :
 Tdk mampu mempertahankan hubungan
 Ketidakpuasan dengan jaringan sosial
Minor
• Isolasi sosial
• Menghindari orang lain
• Menyalahkan orla
• Perasaan ttg penolakan, tdk dimengerti
• Orla melaporkan ttg interaksi bermasalah
Intervensi
•Berkomunikasi dengan lansia harus dengan kontak mata
•Ajak lansia untuk melakukan kegiatan sesuai kemampuan fisiknya
•Menyediakan waktu untuk berbincang dengan lansia
•Beri kesempatan lansia untuk mengekspresikan perasaannya
•Hargai pendapat lansia
Pencegahan potensi kecelakaan
 Anjurkan memakai alat bantu misal : tongkat
 Latih lansia u/ berpindah dari TT ke kursi
 Biasakan menggunakan pengaman TT
 Jika lansia mengalami masalah fisik ex : rematik, latih u/ berjalan & menggunakan
alat bantu
 Usahakan ada yg menemani jika bepergian