STRATEGI DAN TUJUAN MTBS DI INDONESIA

Download Report

Transcript STRATEGI DAN TUJUAN MTBS DI INDONESIA

ASKEP LANSIA DENGAN
GANGGUAN PSIKOSOSIAL
LANSIA
Oleh kelompok I
Proses menua (aging) adalah
proses alami yang disertai
adanya penurunan kondisi
fisik, psikologis maupun
sosial yang saling berinteraksi
satu sama lain.
Keadaan itu cenderung
berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa secara khusus pada
lansia.
Ada beberapa faktor yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan jiwa
lansia. Faktor-faktor tersebut
hendaklah disikapi secara bijak
sehingga para lansia dapat menikmati
hari tua mereka dengan bahagia.





. Adapun beberapa faktor yang dihadapi
para lansia yang sangat mempengaruhi
kesehatan jiwa mereka adalah sebagai
berikut:
Penurunan Kondisi Fisik
Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Perubahan Aspek Psikososial
Perubahan yang Berkaitan Dengan
Pekerjaan
Perubahan Dalam Peran Sosial di
Masyarakat
Perubahan Psikososial Lansia
• Pensiun
• Identitas sering dikaitkan dengan peranan
dalam pekerjaan
• Sadar akan kematian
• Kehilangan hubungan dengan teman-teman &
famili
• Penyakit kronis & ketidakmampuan
• Perubahan terhadap gambaran diri, konsep diri
• Kesepian (loneliness)
Masalah Psikososial Lansia
• Aspek Sosial Lansia :
Sikap, nilai, keyakinan terhadap
lansia, label/stigma, perubahan
sosial
• Penurunan fungsi, penyakit fisik
• Gangguan konsep diri
• Gangguan alam perasaan :
Depresi
Faktor Resiko Masalah Psikososial
Lansia
• Sumber finansial yang kurang
• manajemen stress kurang
• Kejadian yang tidak terduga
• Jumlah kejadian pada waktu
yang berdekatan
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan status kesehatan berhubungan dengan ansietas
2. Perubahan identitas personal berhubungan harga
diri rendah
3. Ketidak mampuan memecahkan masalah
berhubungan dengan Koping individual tidak efektif
4. Isolasi sosial berhubungan dengan menarik
diri
5. Perubahan penampilan peran berhubungan
dengan proses menua
PENILAIAN MTBS
Identitas pasien
Memeriksa tanda bahaya umum
Tanyakan keluhan utama (batuk, diare,
demam, masalah telinga)
Memeriksa malnutrisi dan anemia
PENILAIAN MTBS
Tanyakan gejala
Tentukan klasifikasi
Lakukan tindakan (pengobatan dan
edukasi)
Memeriksa status imunisasi & vit A
anak
PELAKSANA MTBS
Tenaga kesehatan
di unit rawat jalan
dasar:
 Paramedis
(perawat,
bidan)
 Dokter
Bukan untuk kader
Bukan untuk rawat
inap
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KUALITAS
1. Ketrampilan Nakes kurang:

pemeriksaan dan konseling belum
standar
 komunikasi interpersonal kurang
 penggunaan obat tidak rasional
 tidak terampil merujuk dan memberikan
tindakan pra rujukan.
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KUALITAS
2. Sistem kesehatan belum memadai:
 Tingginya
mutasi petugas
 Keterbatasan obat dan vaksin
 Supervisi kurang
 Pendekatan vertical program masih kuat
FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KUALITAS
3. Praktek perawatan balita sakit di tingkat
keluarga dan masyarakat kurang:
 Keluarga
terlambat mencari pertolongan
 Tidak tahu kapan harus kembali berobat
 Kepatuhan ibu terhadap nasihat petugas
tentang perawatan masih kurang
 Menolak dirujuk
UPAYA MENINGKATKAN
KETRAMPILAN NAKES
Pedoman MTBS
Pelatihan MTBS
MTBS untuk praktek swasta
Menjaga kompetensi petugas dalam
MTBS
UPAYA MEMPERBAIKI
SISTEM KESEHATAN
Perencanaan MTBS di tk kab/kota
Ketersediaan obat
Pengorganisasian
Supervisi teknis berkualitas
Dukungan rujukan
Sistem informasi kesehatan
UPAYA MEMPERBAIKI
PRAKTEK KELUARGA
Pencarian pengobatan
Pemberian makanan pada anak
Perawatan anak
Kepatuhan memberi obat
Perencanaan dan pengawasan
pelayanan kesehatan
BENTUK INTERVENSI MTBS
Promotif dan
preventif
Kuratif
Keluarga
Intervensi untuk
memperbaiki gizi
•Menangani balita sakit di rumah
•Mencari pertolongan yang tepat
•Patuh pada pengobatan
Pelayanan
Kesehatan
•Imunisasi
•Konseling
•MP-ASI
•Suplemen
•Mikronutrien
•Tatalaksana kasus ISPA, diare,
malaria, campak, DBD, sakit telinga,
malnutrisi
•Pengobatan pra rujukan
•Pengobatan terhadap cacing
OBAT ESENSIAL PADA BALITA
Oralit
Antibiotik oral pilihan pertama dan kedua
Antimalaria oral pilihan pertama dan kedua
Sirup Fe
Vitamin A
Parasetamol
Mebendazol
Tetrasiklin salep mata
Gentian violet
Kinin injeksi
Kloramfenikol injeksi
Vaksin: 6 antigen
KEUNTUNGAN MTBS BAGI
PROGRAM TERKAIT
PROGRAM
KEUNTUNGAN
ISPA dan Diare
Keterpaduan tatalaksana kasus
Imunisasi
Mengurangi “missed opportunities”
Malaria
Memperbaiki penanganan malaria pada balita
dan promosi kelambu
Kesehatan ibu
Mendiskusikan kesehatan ibu dan memberikan
pelayanan
Gizi
Konseling bagi ibu untuk pemberian makanan
dan menyusui
Pengobatan
Pedoman tata laksana yang baku
Promosi kesehatan
Mencari pertolongan kesehatan secara tepat
KONTRIBUSI MTBS DALAM
MENUJU INDONESIA SEHAT 2010
Penghematan
Mutu pelayanan kesehatan dasar meningkat
Penggunaan obat secara rasional
PSP ibu dalam perawatan balita sakit di rumah
Optimalisasi pendayagunaan Nakes
Pemerataan clinical essential package
Perbaikan rujukan kasus tepat waktu
Perbaikan rencana program
Pemenuhan hak-hak anak
PERMASALAHAN
1. SDM
•
•
•
•
Mobilitas tinggi
Kepatuhan dan keterampilan belum optimal
Perubahan prilaku memerlukan waktu
Petugas belum percaya diri, kebiasaan dari
awal memberikan obat oral
PERMASALAHAN
2. Fasilitas
penunjang masih
kurang
•
Manset anak
• NGT
• Asam
Nalidiksat
• Gentasmisin inj
• Cloramfenicol
inj
PERMASALAHAN
3. Kesiapan masyarakat
•
•
•
•
Pengetahuan masy ttg peny blm memadai
Pola pencarian pengobatan belum tepat
Masih kecewa bila pulang dari puskes tidak
bawa obat
Masyarakat masih menuntut obat terutama
untuk kasus ringan
TERIMA KASIH