PENERJEMAHAN I (Materi 2)

Download Report

Transcript PENERJEMAHAN I (Materi 2)

PENERJEMAHAN I (Materi 2)
 Definisi Penerjemahan
 Kendala-kendala dalam Penerjemahan
 Makna
Definisi
Penerjemahan
Nida & Taber (1974)
Newmark (1981)
Larson (1984)
Hoed (2006)
Nida & Taber (1974)
Penerjemahan:
Mengungkapkan kembali isi pesan bahasa
sumber (BSu) di dalam bahasa sasaran (BSa)
baik dalam hal makna maupun gaya.
Dalam penerjemahan yang harus dipertahankan
adalah makna, sedangkan bentuk boleh diubah.
Newmark (1981)
Penerjemahan:
Suatu kiat yang di dalamnya terdapat upaya
untuk mengganti pesan tertulis atau pernyataan
dalam satu bahasa dengan pesan atau
pernyataan yang serupa dalam bahasa lain.
Larson (1984)
Penerjemahan :
Pengalihan amanat dari BSu ke BSa
dengan menggunakan struktur gramatikal
dan leksikon yang sesuai dalam bahasa
sasaran dan konteks budayanya.
Hoed (2006)
Penerjemahan :
Kegiatan mengalihkan secara tertulis atau lisan
pesan dari teks suatu bahasa (misalnya bahasa
Jepang) ke dalam teks bahasa lain (misalnya
bahasa Indonesia).
Kesimpulannya?
• Yang lebih dipentingkan dalam penerjemahan
adalah?
Pesan (message)
• Melalui kegiatan penerjemahan, penerjemah
menyampaikan kembali isi sebuah teks dalam
bahasa lain.
• Tindak komunikasi yang berupa mengalihkan
pesan atau informasi dari BSu ke dalam pesan
atau informasi dalam BSa secara wajar, baik
menyangkut makna ataupun gayanya.
Dear Sir,
You will not be paid Job Search Allowance
because your wife’s income is higher than the
amount allowed under the income test.
Yours Faithfully,
John Smith
District Manager
Tuan yang terhormat,
Tuan tidak akan dibayar Tunjangan Pencarian
Kerja karena pendapatan isteri Tuan lebih tinggi
dibandingkan jumlah yang dibolehkan menurut
Uji Pendapatan.
Dengan sesungguhnya,
John Smith
Manajer Distrik
Dengan hormat,
Bapak tidak dapat memperoleh Tunjangan
Mencari Kerja karena pendapatan isteri Bapak
lebih tinggi dari jumlah yang diperbolehkan
menurut Peraturan mengenai Pendapatan.
Hormat saya,
John Smith
Manajer Distrik
Model Penerjemahan
Audience Design & Needs Analysis
• Penerjemahan sering didasari oleh:
• Audience design.
Untuk siapa? (your audience)
• Needs analysis.
Untuk tujuan apa? (your purpose)
Kendala-Kendala dalam
Penerjemahan
Penerjemahan
Linguistik
Terapan
Kendala-Kendala dalam
Penerjemahan
Kendala Utama?
Bsu (Jepang):
私は 家族
と
東京 へ 行きます。
Saya keluarga dengan Tokyo ke pergi
Bsa (Indonesia):
Saya pergi ke Tokyo bersama keluarga.
Kendala-Kendala dalam
Penerjemahan
Kendala Utama :
Perbedaan Sistem dan
Struktur antara BSu dan BSa
Kendala-Kendala dalam
Penerjemahan
Menurut Nida (1966:91), kendala dalam
penerjemahaan adalah perbedaan dalam 5 hal:
 Bahasa
 Ekologi
 Kebudayaan Religi
 Kebudayaan Sosial
 Kebudayaan Materiil
Kendala-Kendala dalam
Penerjemahan
Upaya penanggulangan :
• Mengkaji untuk memahami sebaik-baiknya
perbedaan itu.
• Mencari jalan untuk menemukan padanan
yang benar & berterima di dalam BSa.
Penerjemah, Referensi, dan
Pengambilan Keputusan
• Sumber Referensi/Informasi:
• Kamus  kamus ekabahasa
(dwibahasa tidak dianjurkan)
• Pakar/narasumber
• Pengamatan
• Pengalaman dalam
situasi tertentu
Makna
Dari segi hubungannya dengan kata lain,
makna dapat digolongkan menjadi:
 Makna leksikal
 Makna gramatikal
 Makna kontekstual
 Makna sosiokultural
Makna Leksikal
• Makna yang sebenarnya, yang sesuai
dengan hasil observasi indera kita, atau
makna apa adanya (Chaer, 2007:289).
• Makna unsur-unsur bahasa sebagai
lambang benda, peristiwa, dsb.
• Makna leksikal dimiliki unsur-unsur
bahasa lepas dari penggunaannya atau
konteksnya.
Makna Leksikal
Contoh:
Kuda:
‘Sejenis binatang berkaki empat yang
bisa dikendarai’.
Kepala:
‘bagian tubuh di atas leher’.
Makna Gramatikal
• Baru ada kalau terjadi proses gramatikal,
seperti afiksasi, reduplikasi, atau komposisi.
• Afiksasi:
Proses atau hasil penambahan afiks.
Contoh:
Berkuda  /ber-/ + /kuda/
‘mempunyai kuda’
‘menunggang kuda’
Makna Gramatikal
• Reduplikasi
Proses hasil perulangan kata.
Contohnya:
Rumah
 Rumah-rumah
‘sebuah rumah’
‘banyak rumah’
Mata
 Mata-mata
‘bagian tubuh’
‘detektif’
Makna Gramatikal
• Komposisi
Proses penggabungan kata
Contoh :
• Sate Ayam
&
Sate Madura
‘asal bahan'
‘asal tempat’
• Anak asuh
• Orangtua asuh
: ‘anak yang diasuh’
: ‘orang tua yang
mengasuh’
Makna Kontekstual
• Makna kata yang berada dalam satu
konteks.
Kata kepala :
• Rambut di kepala nenek belum ada yang putih.
• Sebagai kepala sekolah dia harus menegur murid
itu.
• Nomor teleponnya ada pada kepala surat itu.
• Mari kita selesaikan masalah ini dengan kepala
dingin.
Makna Sosiokultural
• Makna yang terbentuk oleh budaya
setempat atau juga memiliki muatan sosial
tertentu.
• ごちそうさまでした 。
‘diucapkan setelah selesai makan, untuk
menghargai makanan yang telah dimakan’.
• 神社 Jinja
 ‘Kuil Shinto’
おわり