Rekayasa Perangkat Lunak

Download Report

Transcript Rekayasa Perangkat Lunak

Rini Asmara, S. Kom
STMIK Jayanusa Padang
DESAIN SISTEM
1. Desain
2. Desain
3. Desain
4. Desain
5. Desain
Pengembangan Model Sistem
Output
Kode/Pengkodean
Input/Interface
Database
Desain Pengembangan Model Sistem
1.
Model Fisik dan Logik Sistem yang sedang berjalan
a. Input-input Sistem
b. Proses-proses yang dilaksanakan
c. Ururan-urutan Proses
d. Data yang digunakan pada saat proses
e. Bagaimana proses dilaksanakan, termasuk orang yang
melakukan proses
f. Aliran Data
2.
Model Fisik dan Logik Sistem yang baru
a. Input-input Sistem
b. Proses-proses yang dilaksanakan
c. Ururan-urutan Proses
d. Data yang digunakan pada saat proses
e. Bagaimana proses dilaksanakan, termasuk orang yang
melakukan proses
f. Aliran Data
Desain Output
Tipe desain Output :
1. Notice Report
Dibuat sederhana dan sejelas mungkin
2. Equipose Report
Menyajikan hal-hal yang bertentangan dengan tujuan
sebagai dasar didalm pengambilan keputusan
3. Variance Report
Menyajikan selisih antara standar yang telah ditetapkan
dengan keadaan yang sesungguhnya
4. Comparative Report
Menyajikan perbandingan antara satu hal dengan hal
lainnya
Desain Kode
Suatu Kode di desain sedemikian rupa sehingga proses
Identifikasi dan Retrieval dapat berjalan secara efesien
Contoh :
Pengkodean NoBp Mahasiswa Jayanusa
0710020
07 => menunjukan Tahun Masuk
10 => menunjukan Program Studi
020 => No urut Mahasiswa
Pengkodean terbaru menggunalan sistem Barcode
Desain Input
1. Batch Input
Data disimpan terlebih dahulu di tempat penyimpanan
tertentu. Lalu di masukan ke dalam sistem komputer.
Untuk selanjutnya di proses oleh komputer
2. On-line Input
Data dihubungkan secara langsung dengan komputer, data
bisa terupdate secara Real Time.
Desain Database
Hal yang paling penting sebelum membuat coding program
adalah pendesainan database.
Dengan database yang benar maka coding program akan lebih
mudah dilakukan dan hasilnya lebih akurat
Pengetahuan yang paling penting pada saat melakukan
pendesainan database adalah pengetahuan akan struktur
database yang akan di desain
Alat Bantu Desain Sistem
Procedural/Terstruktur
1. Aliran Sistem Informasi (ASI)
2. Contex Diagram (CD)
3. Data Flow Diagram (DFD)
Aliran Sistem Informasi (ASI)
Berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses
maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Pembuatan ASI harus memudahkan si pemakai didalam
memahami alur dari suatu sistem atau transaksi.
Adapun simbol-simbolnya :
Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir,
Buku/berkas atau cetakan
Menandakan proses manual
Menandakan proses yang dilakukan oleh Komputer
Menandakan dokumen yang diarsipkan
Penyimpanan Data secara Komputerisasi
Untuk menyambung aliran data di halaman yang lain
Untuk menyambung aliran data di halaman yang sama
Pemilihan (Decision)
Arah Instruksi
Contex Diagram (CD)
Contex Diagram adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antar entity luar, masukan dan
keluaran dari sistem.
Merepresentasikan Proses dari Sistem
Entity Luar
Arah Instruksi
Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat
untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan
data yang keluar darim sistem dimana data disimpan, proses
apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan terhadap data
tersebut.
Entity Luar
Aliran Data, Teknik Gane/Sarson
Aliran Data, Teknik Yourdon/De Marco
Berkas/Tempat Penyimpanan, Teknik Gane/Sarson
Berkas/Tempat Penyimpanan, Teknik Yourdon/ De Marco
Pengenal
Kata Kerja +
Deskripsi dari
Fungsi
Proses, Teknik Gane/Sarson
Kegunaan Fisik
Proses, Teknik Yourdon/De Marco
Beberapa Aturan Penting dalam Pembuatan DFD :
1. Tidak boleh ada relasi antar Entity Luar
2. Tidak boleh ada aliran data antara entity luar dengan data
store
3. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data
4. Semua object harus memiliki nama
5. Aliran data diawali dan diakhiri dengan proses
Desain Output
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika merancang
Form output :
1. Sasaran
Form output yang dihasilkan harus mudah dipahami oleh
penerima atau pemakai dan bersifat informatif
2. - Tentukan item apa saja yang akan di tampilkan
- Item yang berupa kode diberikan deskripsinya
- Berikan no halaman, jam dan tanggal aktif
- Sesuaikan dengan jenis kertas dan printer
3. Buat Penyaringan Data
Desain Input
Dalam mendesain form input, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :
1. Form Input yang dibuat harus mudah di isi oleh user
2. Dapat menghindari atau memperkecil kesalahan pengisian
data
3. Tidak ada duplikasi pengisian data
4. Interface yang nyaman
Desain Database
Yang paling penting diperhatikan dalam pendesainan database
adalah :
1. Meminimalisasi Redudancy Data
2. Penggunaan Tabel Bantu yang bukan tabel utama dari
sistem diperbolehkan selama tidak di masukan dalam hasil
desain database
Pendesainan Database bisa dilakukan dengan 2 cara :
1. Teknik Normalisasi
2. Teknik Entity Relationship (ER)
KENAPA PERLU MANAJEMEN PROYEK SI ?
1. Banyak MegaProyek SI yang gagal, karena
Banyak Manajer/Pelaksana Proyek SI tidak
menguasai manajemen proyek SI
2. Proyek SI di batasi oleh Dana dan Waktu
3. Manajemen Proyek SI itu Sulit
Kegiatan dalam Manajemen Proyek SI
1. Perencanaan Proyek SI
2. Penjadwalan Proyek SI
3. Manajemen Resiko SI
Perencanaan Proyek SI
Dapat di tunjukan dengan Pseudecode berikut :
Tentukan Batasan Proyek
Buat penilaian awal dari parameter-parameter proyek
Definisikan patokan proyek dan hasil yang diharapkan
While proyek belum selesai atau dihentikan Loop
Buat Jadwal Proyek
Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
Tinjau kemajuan proyek
Revisi perkiraan parameter proyek
Update jadwal proyek
if (timbul masalah) then
Mulai tinjauan teknis dan revisi yang mungkin di lakukan
End If
End Loop
Sebagian Besar Rencana Proyek SI harus
mencakup bagian-bagian berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pendahuluan
Organisasi Proyek
Analisis Resiko
Persyaratan sumberdaya Perangkat Keras dan Lunak
Pembagian Kerja
Jadwal Proyek
Monitor dan mekanisme pelaporan
Penjadwalan Proyek SI
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Tidak boleh ada asumsi bahwa setiap tahap proyek akan
bebas dari masalah
2. Gambarkan dengan jelas dan terstruktur
3. Semua personil harus mengetahui Jadwal Proyek
4. Berikan Tenggang Waktu 20% - 30% dari jadwal yang
seharusnya.
Dapat digambarkan dengan :
1. Diagram Batang
2. Jaringan Kegiatan (PERT)
Manajemen Resiko SI
Adalah bagaimana mengidentifikasi resiko yang dapat
mempengaruhi proyek dan mengambil tindakan guna
menghindari resiko tersebut.
Katagori Resiko :
1. Resiko Proyek, resiko yang mempengaruhi jadwal atau
sumber daya proyek
2. Resiko Produk, resiko yang mempengaruhi kualitas atau
kinerja SI yang dikembangkan
3. Resiko Bisnis, resiko yang mempengaruhi organisasi yang
sedang mengembangkan SI tersebut
Proses manajemen resiko mencakup beberapa tahap :
1. Identifkasi Resiko, resiko-resiko apa saja yang mungkin
terjadi
2. Analisis Resiko, kemungkinan dan konsekuensi resiko ini
dinilai
3. Perencanaan Resiko, dibuat rencana untuk menagani resiko
yang mungkin akan muncul, dihindari atau diminimalisasi
4. Monitor Resiko, pemantauan kemungkinan terjadinya resiko
Identifikasi Resiko
Tahap awal dari manajemen resiko. Mencari resiko yang mungkin
terjadi pada suatu proyek.
Jenis-jenis Resiko :
1. Resiko Teknologi, berasal dari perangkat keras atau perangkat
lunak yang dipakai
2. Resiko Manusia, berasal dari orang-orang didalam tim
3. Resiko Organisasi, berasal dari lingkungan organisasi dimana SI
dikebangkan
4. Resiko Alat Bantu, resiko yang berasal dari CASE tool atau alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pengembangan
5. Resiko persyaratan, berasal dari perubahan persyaratan yang
diajukan pelanggan
6. Resiko Estimasi, berasal dari kesalahan perkiraan sumber daya
yang dibutuhkan
Analisisi Resiko
Dari resiko-resiko yang telah di identifikasi, maka dibuatkan
analisis kemungkinan terjadinya resiko tersebut :
1. < 10%, sangat rendah
2. 10 – 25%, rendah
3. 25 – 50%, tinggi
4. > 75%, sangat tinggi
Dan buatkan efek yang mungkin terjadi dari resiko tersebut.
Perencanaan Resiko
Mengidentifikasi strategi untuk menangani resiko yang akan
terjadi.
Strategi ini di bagi menjadi 3 katagori :
1. Strategi menghindar
2. Strategi minimasi
3. Strategi kontinjensi
ESTIMASI BIAYA PROYEK SI
Tiga parameter yang terlibat dalam menghitung biaya total
proyek SI:
1. Biaya perangkat keras dan perangkat lunak termasuk
pemeliharaan
2. Biaya perjalanan dan pelatihan
3. Biaya usaha (Gaji Staff, termasuk biaya konsultan)