BAB VII. REGRESI TERKOINTEGRASI DAN MODEL ECM

Download Report

Transcript BAB VII. REGRESI TERKOINTEGRASI DAN MODEL ECM

(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor)
Lektor pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika
Deret Waktu
Setelah mengikuti pembahasan bab ini pembaca dapat :
 Memahami pengertian regresi lancung (Spurious Regression).
 Memahami model regresi terkointegrasi (Cointegration
Regression).
 Memahami model ECM (Error Correction Mechanism).
 Mengimplementasikan model regresi terkointegrasi dan
model ECM.
 Menginterprestasikan output program Eviews pada model
regresi terkointegrasi dan model ECM.
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Regresi Semu
 Pada data deret waktu nonstasioner, sering ditemui dua atau lebih
peubah bergerak searah atau berlawanan, tetapi terjadi secara
kebetulan dan tidak memiliki dasar teori atau logika.
 Fenomena ini disebut sebagai regresi semu (Spurious Regression).
 Menghindari regresi semu, peneliti harus mengkaji latar belakang
teori hubungan sebab akibat tersebut.
Regresi Terkointegrasi
 Misalnya dua peubah Yt dan Xt tidak stationer pada level, tetapi
stasioner pada diferensi yg sama (misalnya pd diferensi pertama).
 Jika et juga stasioner, kedua peubah adalah terkointegrasi dan
regresi antara Xt dan Yt disebut sebagai regresi yang terkointegrasi.
 Meskipun Yt dan Xt stasioner dan mungkin spurious regression,
namun jika terkointegrasi, maka regresinya menjadi “meaning full”
dan bukan spurious regression.
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu

Secara ekonomi, kointegrasi menunjukkan adanya hubungan
keseimbangan jangka panjang antara kedua peubah.

Namun, walaupun tdpt keseimbangan jangka panjang, dlm jangka
pendek mungkin saja keduanya tidak mencapai keseimbangan.

Dalam jangka pendek apa yang diinginkan pelaku ekonomi
(desired) belum tentu sama dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Terjadinya perbedaan antara yang diinginkan dengan yang terjadi
sebenarnya tersebut, memerlukan adanya penyesuaian (adjusment).

Model yang memasukkan penyesuaian untuk melakukan koreksi
ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka
panjang disebut Error Correction Mechanism (ECM)
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu

Model ECM dua peubah diberikan sbb:
 Yt   0   1  X t   2 ECT t  e t

Merupakan model ECM tingkat pertama (first order error correction
model) karena menggunakan lag 1 dari error correction.

Dapat menggunakan ordo lag yang lebih besar dari satu sehingga
memperoleh model ECM tingkat kedua atau tingkat ketiga.
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu

Dari menu utama Eviews, klik Quick > Estimate Equations.
Ketikan pada kotak Equation spesification misal:
INF c SBI
INV = peubah tak bebas
c = konstanta
SBI = peubah bebas

Contoh output estimasi:
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Uji kestasioneran et dengan uji ADF dan PP.
 Bentuk peubah baru dalam bentuk series et. Prosedur: dari
workfile: Proc > Make Residual Series. Muncul tampilan:
Isikan nama untuk seri residual, misalnya et. klik
OK, akan muncul data baru yaitu seri residual.

Lakukan uji unit root untuk seri residual et tersebut dengan uji
ADF dan PP (lihat prosedur sebelumnya)
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu

Dari menu utama Eviews, klik Quick > Estimate Equations
Ketikan pada kotak Equation spesification misal:
d(INF) c d(SBI) et(-1)
d pada INV = diferensi INF dan SBI
c = konstanta
(-1) pd et = lag 1 dari residual

Contoh output estimasi ECM:
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu