bakkar-m2-1-2-blog-2014

Download Report

Transcript bakkar-m2-1-2-blog-2014

Konstruksi rumah jawa

Sistem knock down

Konstruksi rumah jawa berdasarkan sistem bongkar pasang (knock down).

Dapat diihat pada fondasinya

Fondasi umpak yg tradisional terletak diatas permukaan tanah,

Umpak terletak di bidang horizontal atau datar dan pada bidang yang bertingkat secara ritual (hierarki horizontal) 2014_09_25\IMG_0005.pdf

Pondasi umpak

Umpak dan tingkatan ritual

Umpak di kraton jogja

Umpak dikota gede terlihat pada tingkatan rendah

Mengatasi hujan dan stabilisasi tanah

model Umpak terbuat dari batu alam dihias dengan bunga padma

Umpak melambang kan manusia

Secara material; melambangkan pohon hayat dan peralihan

Secara imaterial dengan memperhatikan perbedaan kesatuan ukuran horizontal dan vertikal

Secara mistik, sisipan uang logam dan minyak sebagai bagian upacara 2014_09_25\IMG_0006.pdf

Kuda-kuda saka guru

Pembangunan kuda-kuda berhubungan dengan upacara akan membentuk rong-rongan. Jika rumah ini akan dipindah tempatnya ((boyong).

Kuda-kuda saka guru tidak boleh dibongkar menjadi bagian-bagian seperti bagian bangunan lainnya, melainkan harus di boyong keseluruhannya.

Boyong rumah

Sokoguru

Betuk tampilan dan kerangka

Berdasarkan bentuk keseluruhan tampilan dan bentuk kerangka, bangunan joglo dapat dibedakan menjadi 4 bagian : 1. Muda (Nom) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung memanjang dan meninggi (melar).

2. Tua (Tuwa) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung pendek (tidak memanjang) dan atapnya tidak tegak / cenderung rebah (nadhah).

3. Laki-laki (lanangan) : Joglo yang terlihat kokoh karena rangkanya relatif tebal.

4. Perempuan (wadon / padaringan kebak) : Joglo yang rangkanya relatif tipis / pipih.

Di bagian tengah pendapa terdapat empat tiang utama yang dinamakan sakaguru. Ukurannya harus lebih tinggi dan lebih besar dari tiang-tiang / saka-saka yang lain. Di kedua ujung tiang-tiang ini terdapat ornamen / ukiran.

2014_09_25\IMG_0012.pdf

2014_09_25\IMG_0013.pdf

Bagian atas sakaguru saling dihubungkan oleh penyambung / penghubung yang dinamakan tumpang dan sunduk. Posisi tumpang di atas sunduk.

Dalam bahasa Jawa, kata “sunduk” itu sendiri berarti “penusuk”.

Di bagian paling atas tiang sakaguru inilah biasanya terdapat beberapa lapisan balok kayu yang membentuk lingkaran-lingkaran bertingkat yang melebar ke arah luar dan dalam. Pelebaran ke bagian luar ini dinamakan elar. Elar dalam bahasa Jawa berarti ‘sayap,. Sedangkan pelebaran ke bagian dalam disebut ‘tumpang-sari’. Elar ini menopang bidang atap, sementara Tumpang-sari menopang bidang langit langit joglo (pamidhangan).

2014_09_25\IMG_0007.pdf

• • • • • • • •

Ander (saka-gini), Balok yang terletak di atas pengeret yang berfungsi sebagai penopang molo. Molo (mulo / sirah / suwunan), balok yang letaknya paling atas, yang dianggap sebagai “kepala” bangunan.

Geganja, konstruksi penguat / stabilisator ander.

Pengeret (pengerat), Balok penghubung dan stabilisator ujung-ujung tiang; kerangka rumah bagian atas yang terletak melintang menurut lebarnya rumah dan ditautkan dengan blandar.

Santen, Penyangga pengeret yang terletak di antara pengeret dan kili.

Sunduk, Stabilisator konstruksi tiang untuk menahan goncangan / goyangan.

2014_09_25\IMG_0009.pdf

Kili (Sunduk Kili), Balok pengunci cathokan sunduk dan tiang.

Pamidhangan (Midhangan), Rongga yang terbentuk dari rangkaian balok / tumpang-sari pada brunjung.

       

Dhadha Peksi (dhadha-manuk), Balok pengerat yang melintang di tengah tengah pamidhangan. 2014_09_25\IMG_0010.pdf

Penitih / panitih.

Penangkur.

Emprit-Ganthil, Penahan / pengunci purus tiang yang berbentuk tonjolan; dudur yang terhimpit.

Kecer, Balok yang menyangga molo serta sekaligus menopang atap.

Dudur, Balok yang menghubungkan sudut pertemuan penanggap, penitih dan penangkur dengan molo.

2014_09_25\IMG_0011.pdf

Elar (sayap), Bagian perluasan keluar bagian atas sakaguru yang menopang atap.

Songgo-uwang, Konstruksi penyiku / penyangga yang sifatnya dekoratif 2014_09_25\IMG_0008.pdf

Sistem catokan

Terima kasih