PENGUKURAN - ADI SETIAWAN | Smart & Confident

Download Report

Transcript PENGUKURAN - ADI SETIAWAN | Smart & Confident




Pengukuran adalah proses pemberian
angka-angka atau label kepada unit analisis
untuk merepresentasikan atribut-atribut
konsep.
Proses ini seharusnya cukup dimengerti
orang meskipun misalnya definisinya tidak
dimengerti. Hal ini karena antara lain kita
sering kali melakukan pengukuran.
Contoh:
◦ Angka: “IP ”
◦ Label: “restoran enak”, “restoran enak sekali”


Pengukuran sehari-hari vs. pengukuran
dalam penelitian sosial  intuisi vs. aturanaturan secara rinci.
Metode dan prosedur dalam penelitian
harus dirinci dengan jelas agar:
◦ orang-orang bisa menilai baik-tidaknya
penelitian kita
◦ penelitian bisa diulang orang lain.

Dua langkah awal dalam proses pengukuran:
◦ Konseptualisasi
◦ Operasionalisasi



Konseptualisasi adalah proses formulasi &
penjelasan dari konsep.
Sebuah konsep dapat mengacu pada
kategori tunggal (misalnya “pria”) atau pada
beberapa kategori (misalnya “gender”: pria,
wanita, dll.). Nilai untuk tiap kategori harus
beda.
Banyak konsep yang tidak bisa langsung
diamati. Misalnya ingin mengukur
kebohongan.


Cek detak jantungnya, tekanan darah,
breathing rate, dsb.
Ini kemudian mengarah pada salah satu
aspek konseptualisasi  analisa konsep
yang kompleks menjadi
komponen2/dimensi2:
◦ membantu membentuk pertanyaan penelitian dan
hipotesis yang lebih ‘refined’/halus
◦ sering menunjukkan perwujudan kongkrit dari
konsep


Menentukan manifestasi2/perwujudan2 dari
konsep ini merupakan langkah selanjutnya
setelah konseptualisasi.
From a language of concepts to a language of
variables  dari yang abstrak ke yang lebih
observable, dari conceptual definitions ke
operational definitions.

Contoh:
◦ “Aplikasinya harus bagus”. Konsep “bagus” itu apa?
Misalnya komponen-komponennya adalah
informasi (complete, accurate, relevant, timely,
appropriately displayed/CARTA), response time,
processing time, availability, security features,
navigability, dsb.
◦ efektif-efisien: input, output, waktu, dsb.



Terlihat bahwa definisi operasional ini
tergantung pada penerjemahan konsep dan
penerjemahan ini diusahakan setepat
mungkin  (cuma) indikator.
Karena ada error-error atau tidak tepat
100% penerjemahan konsep, seringkali
digunakan multiple indicators.
Membantu penerjemahan: relevant theory,
good judgement, & creative insights.

Tips dalam pembuatan operational
definition:
◦ Remember the conceptual definition
◦ Keep an open mind (be creative).
◦ Borrow from others. Good ideas for measures can
be found in other studies or modified from other
measures. Credit must be given.
◦ Anticipate difficulties.
◦ Remember the units of analysis.


Manipulasi terhadap variabel dan/atau
pengukuran terhadap variabel
Pengukuran (pengumpulan data):
◦ Verbal/self reports
◦ Observation
◦ Archival records

Verbal/self reports
◦ Respon terhadap stimulus. Stimulus bisa
pertanyaan, bisa gambar, bisa barang, dsb. Respon
bisa panjang atau pendek/isian jika tidak diberi
pilihan jawaban, atau diberi pilihan jawaban dari
dua sampai banyak.
◦ Composite measures: jawaban banyak pertanyaan
dijadikan indeks/skala.
◦ Karena kalau pertanyaannya berbeda jawaban beda,
wording dalam pertanyaan sangat penting.

Contoh indeks 1: Hulk film score by Danny
Elfman
Scorereviews.com: ****
Cinemusic.net: ****
Filmtracks: **
Unweighted score: (4 + 4 + 2)/3 = 3.3 (lebih ke:
biasa)
◦ Bobot 1 = 10, bobot 2 = 10, bobot 3 = 1.
Weighted score: (40 + 40 + 2)/(10 + 10 + 1) =
3.9 (lebih ke: bagus)
◦
◦
◦
◦

Contoh indeks 2 : IP – rata-rata terbobot
Pend Agama 4
2 sks
PKn
3
3 sks
Statistika
3
3 sks
IP : 3.25

Contoh skala: Bagi saya makanan di kantin :

Misal hasilnya : 1.) di atas atau di bawah
mean teoretis, 2.) ada di kelas mana.
◦
◦
◦
◦
◦
Sangat enak (5)
Enak (4)
Biasa (3)
Tidak enak (2)
Sangat tidak enak (1)

Observation
◦ Firsthand observation atau menggunakan kamera,
recorder, log, dsb.

Archival records
◦ Statistical records
◦ Public and private documents
◦ Mass communications, dsb.

Nominal measurement, Misalnya priawanita. Kategori-kategori harus exhaustive
(tidak ada sisa) dan mutually exclusive
(tidak ada irisan). Makin banyak kategori
makin refined/halus.

Ordinal measurement, urutan misalnya

Interval measurement, misalnya suhu.

Ratio measurement, misalnya uang.
makanan tidak enak, biasa, enak banget.
Information
provided
Classification
Rank order
Equal intervals
Nonarbitrary zero
Nominal
Ordi-nal
Inter-val
Ratio
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x



Skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif.
Sebagai contoh timbangan emas sebagai
instrumen untuk mengukur berat emas dibuat
dengan skala mg dan akan menghasilkan data
kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila
digunakan untuk mengukur.
Skala pengukuran dapat berupa : skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala
rasio dari skala pengukuran itu akan diperoleh
data nominal, ordinal, interval dan rasio.
Skala sikap yang biasa digunakan untuk
penelitian administrasi, pendidikan dan sosial
antara lain :
1. skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Diferential
Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian

Dengan skala ini variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item interumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif antara
lain :
◦
◦
◦
◦
◦

sangat setuju
setuju
ragu-ragu
tidak setuju
sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka
jawaban itu dapat diberi skor.

Dalam penyusunan instrumen untuk variabel
tertentu sebaiknya butir-butir pertanyaan
dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral
atau negatif sehingga responden dapat
menjawab dengan serius dan konsisten.
Contoh :
 Saya mencintai mobil Diesel karena hemat
bahan bakar (positif)
 Mobil diesel banyak diproduksi di Jepang
(netral)
 Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat yang
dingin (negatif)
Skala Guttman

Skala pengukuran tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benarsalah dll. Penelitian yang menggunakan
skala ini dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
Semantic Diferensial

Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap hanya
bentuknya tidak dalam bentuk pilihan
ganda maupun checklist tetapi tersusun
dalam satu garis kontinu yang jawabannya
sangat positif terletak di bagian kanan
garis dan jawaban yang sangat negatif
terletak di bagian kiri garis atau
sebaliknya.


Data yang diperoleh adalah data interval.
Responden yang memberi angka 5 berarti
persepsi responden terhadap pemimpin itu
sangat positif sedangkan bila memberi
angka 3 berarti netral dan bila memberi
angka 1 berarti persepsinya sangat negatif.
Rating Scale
 Rating-scale data mentah yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
 Responden menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang disediakan sehingga dapat
mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya seperti skala untuk
mengukur status social ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan dll.
1.
2.
Buat Definisi Operasional Variabel (DOV)
Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV
(optional)
3.
Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau
variabel
4.
Identifikasi Item dari masing-masing indikator
5.
6.
Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (perasaan
/ sikap terhadap sesuatu), conative domain (tendensi untuk
bertingkah laku) atau cognitive domain (tahu atau tidak tahu).
Pilih model skala pengukuran yang akan digunakan :skala
semantik diferensial, Likert atau skala kontinyu
26
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Susun item (pertanyaan) boleh negatif (unfavorable)
atau positif (favorable), tidak direkomendasikan ada
item netral
Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3, 5,
7, 9 atau 11, yang banyak digunakan adalah 5
Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon :
1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 = biasa, 4 =
setuju , 5 = sangat setuju
Asumsi : harus ada contimum
Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik
sama
Skor yang telah diperoleh diubah menjadi skala (MSI
dari Thurston atau Likert Scale)
Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
27

Definisi Operasional Variabel:
Kompetensi mengajar dosen adalah tingkah laku yang
ditampilkan oleh dosen dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga materi pembelajaran dapat ditangkap oleh
mahasiswa, menurut pengamatan dan persepsi mahasiswa.
Tingkah laku yang ditampilkan oleh dosen meliputi
kemampuan membuka dan menutup kuliah, ketrampilan
menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi
penguatan, ketrampilan membuat variasi, ketrampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan, ketrampilan
mengelola kelas, serta ketrampilan memimpin diskusi
kelompok kecil (Usman: 2000:74).
Namun demikian, di dalam penelitian indikator yang
digunakan hanya diambil: keterampilan menjelaskan,
keterampilan membuat variasi, dan keterampilan mengelola
kelas.

Skala Pengukuran: Skala Likert dengan 5 skor
28
Pertanyaan
29
Jawaban
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam memberikan penjelasan tentang materi yang
dikuliahkan?
♥
SS
♥
S
♥
B
♥
TS
♥
STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam membuat variasi perkuliahan?
♥
SS
♥
S
♥
B
♥
TS
♥
STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat baik di
dalam melakukan pengelolaan kelas?
♥
SS
♥
S
♥
B
♥
TS
♥
STS