Kebijakan Moneter dan fiskal

Download Report

Transcript Kebijakan Moneter dan fiskal

Oleh :
1. AYU DWI LESTARI (114674008)
2. YULIA ERHA IRBIANA (114674031)
3. DWI RATNASARI (114674204)
4. IKE WAHYU NUR TYAS (114674205)
5. TRIA YULIANTI (114674218)
6. GALANG FIRMANDA
Kebijakan moneter dan
fiskal
DEFINISI KEBIJAKAN MONETER
 Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk
memperbaiki
keadaan
perekonomian
melalui
pengatuhan jumlah uang beredar.
Jumlah uang beredar, dalam analisis ekonomi makro,
memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output
perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga.
Uang beredar yang terlalu tinggi tanpa disertai kegiatan
produksi yang seimbang, akan ditandai dengan naiknya
tingkat harga-harga pada seluruh barang dalam
perekonomian atau dikenal dengan istilah inflasi.
Kebijakan moneter dapat dibedakan
menjadi dua:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary
Expansive Policy Adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang
edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary
Contractive Policy Adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang
yang edar. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy).
Instrumen Kebijakan Moneter

Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities).

Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duityang
beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.

Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah
mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.

Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku
ekonomi.
Definisi kebijakan fisikal
Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik
dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
 Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih
menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja
pemerintah
Konsep-konsep Dasar
• Kebijakan Fiskal: perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak
pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga
kerja-penuh, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
• Kebijakan Fiskal Ekspansioner: peningkatan belanja pemerintah dan/atau
penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat
dalam perekonomian. Tujuandari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan
produk domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.
• Kebijakan Fiskal Kontraksioner: pengurangan belanja pemerintah dan/atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat
dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol
inflasi.
Untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil
beberapa kebijakan moneter :
• Kebijakan Diskonto : adalah satu kebijakan yang dilakukan oleh bank
sentral dengan menambah atau mengurangi jumlah uang dengan cara
menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga.
• Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) : adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah (government securities).
• Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) : adalah
mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
next...
• Himbauan Moral (Moral Persuasion) :
• kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar
dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
• Kredit selektif :
• Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar dengan cara memperketa tpemberian kredit
• Politik sanering :
• Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah
dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang
melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
Dimensi politik kebijakan moneter
• Mengenai kebijakan moneter dengan keterbatasan
anggaran yang, atas dasar apa kebijakan itu dibuat,
misalnya adalah dalam hal mengeset standart
bungan pinjaman, atau dalam hal bantuan liquiditas.
Tentu aspek-aspek politik tak terlepas dalam
penentuan tersebut.
• Kebijakan monter berperan dalam menstabilkan
perekonomian, sektor yang terlebi dahulu
merasakan adalah sektor perbankan yang kemudian
di transfer ke sektor riil yang baik secara langsung
dan tidak langsung pasti terpengaruhi atau
dipengaruhi oleh situasi politik yang ada.
Dimensi politik kebijakan
fisikal
• Dimensi politiknya adalah bagaimana kebijakan fiskal
itu bisa terbentuk.
• Interaksi-interaksi aktor dalam pembentukan
kebijakan ini lah sebagai dimensi politik kebijakan
fiskal, bagaimana suatu kumpulan angka-angka dan
rencana-rencana yang ada diperdebatkan. Tentu
semua aktor mempunyai kepentingan dalam suatu
pengaturan tersebut.
kesimpulan
Untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil beberapa
kebijakan moneter, antara lain : Kebijakan Diskonto, Operasi
Pasar Terbuka (Open Market Operation), Rasio Cadangan Wajib
(Reserve Requirement Ratio), Himbauan Moral (Moral
Persuasion), kredit selektif, Politik sanering.Mengenai kebijakan
moneter dengan keterbatasan anggaran yang, atas dasar apa
kebijakan itu dibuat, misalnya adalah dalam hal mengeset standart
bungan pinjaman, atau dalam hal bantuan liquiditas. Tentu aspekaspek politik tak terlepas dalam penentuan tersebut. Kebijakan
monter berperan dalam menstabilkan perekonomian, sektor yang
terlebih dahulu merasakan adalah sektor perbankan yang
kemudian di transfer ke sektor riil yang baik secara langsung dan
tidak langsung pasti terpengaruhi atau dipengaruhi oleh situasi
politik yang ada.,
next……
Dibandingkan kebijakan fiskal, kebijakan moneter beroperasi lebih tidak
langsung pada perekonomian. Disaat perluasan kebijakan fiscal yang secara
nyata membeli barang atau jasa atau menempatkan pendapatan pada tangan
konsumen atau perusahaan, kebijakan moneter mempengaruhi pengeluaran
dengan cara mengubah suku bunga, kondisi kredit, nilai tukar, dan harga asset.
Merujuk pada kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, telah
banyak pakar ekonomi dan ekonomi Indonesia lainnya yang telah melakukan
studi empiris, interpretasi dan analisis mengenai efektivitas kebijakan moneter
terhadap parameter-parameter makroekonomi yang mempengaruhi kondisi
perekonomian di Indonesia.
ALHAMDULILLAH
SEMOGA BERMANFAAT