Transcript Pertemuan_5

Uang Beredar & Kebijakan
Moneter
Uang Beredar
Jumlah Uang Beredar (JUB) tidak seluruhnya
ditentukan oleh Pemerintah. Perilaku bank-bank dan
masyarakat umum ikut menentukan pula proses
timbulnya uang beredar, meskipun pemerintah
masih tetap merupakan pelaku yang paling
menentukan.
 Dua pengertian tentang uang beredar;

Narrow money, uang kartal dan uang giral
 Broad money, narrow money ditambah uang quasi
Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan
simpanan tabungan di bank.

Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 2
Uang Inti (Reserve Money)
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti
(reserve money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan
oleh pemerintah (bank sentral) ditambah saldo rekening koran milik
bank-bank (atau masyarakat) pada bank sentral. Uang inti bisa pula
dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal dengan cadangan
bank (bank reserve).
Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab;
 Surplus neraca pembayaran,
 Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
 Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada
lembaga-lembaga lain. Keadaan sebaliknya menyebabkan
kondisi jumlah uang inti berkurang.
Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang
oleh masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan
sisanya yang dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan
bank kemudian “melipatkan diri” menjadi uang giral.
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 3
Uang Inti (reserve money)
Uang yang dikeluarkan oleh
Bank Sentral (Pemerintah)
Di Masyarakat Umum
Saldo Rekening Koran (Giro)
Pada Bank Sentral
+
Di Bank Umum
Uang Kartal
+ Milik Bank-Bank
Cadangan Bank
Sebagai Jaminan
Rekening Giro pada Bank
Milik Masyarakat
Jumlah Uang Beredar (JUB)
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 4
Money Multiplier

Proses penciptaan uang beredar dari uang inti
tersebut diringkas dalam konsep money multiplier
yang menghubungkan antara jumlah uang inti
dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money
multiplier tergantung kepada;
Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam
bentuk uang kartal (u = K/Ms).
 Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk
menjamin uang giral (v = R/D).
Semakin besar u dan v semakin kecil nilai money multiplier.
Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari satu,
artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari
Rp.1 uang beredar.

Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 5
Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi proses
penciptaan uang beredar tersebut. Pemerintah (Bank Sentral)
bisa melakukan hal ini dengan mempengaruhi secara tidak
langsung nilai money multiplier dan secara langsung besarnya
uang inti. Berbagai instrumen kebijakan moneter tersedia untuk
ini.
Menurut Keynes, kebijakan moneter bisa mempengaruhi situasi
makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga, pengeluaran
investasi dan selanjutnya permintaan agregat. Akhir-akhir ini
ekonom mulai memberikan perhatian mereka kepada kebijakan
“Supply Side”, yaitu kebijakan (moneter) yang bisa mempunyai
pengaruh lansung terhadap penawaran agregat (menggeser
kurva penawaran agregat). Tetapi sampai sekarang belum ada
teori yang mantap mengenai “Sisi Penawaran” ini.
Kebijakan Moneter
Ms
i
I
Z
P,Q
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 6
Instrumen Kebijakan Moneter
Mempengaruhi Money Multiplier (secara kuantitatif);
 Cash-Ratio
 Discount-rate
 Bunga Giro dan Deposito
Yang mempengaruhi Uang Inti;








Pajak Ekspor
Sertipikat Ekspor
Bea Masuk
Pajak lain
Pengeluaran Pemerintah
Bunga Kredit Bank
Pengawasan Kuantitatif
Credit Ceiling
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 7
Efektifitas Kebijakan Moneter

Ada dua kritik mengenai keampuhan kebijakan
moneter dalam praktek.


Keynes mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak efektif
dalam masa depresi karena adanya “liquidity trap”, hal ini
timbul karena tingkat bunga menjadi tidak elastis terhadap
perubahan jumlah uang beredar.
Milton Friedman dkk berpendapat bahwa pengaruh kebijakan
moneter sulit diterka (kapan dan berapa besar) sehingga
menyulitkan penggunaannya dalam praktek. Mereka
menyarankan agar pemerintah secara otomatis dan teratur
menaikkan jumlah uang beredar sesuai dengan kenaikan
kebutuhan uang rata-rata sebagai ganti dari kebijakan
moneter.
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007
Halaman 8