power point miraj dodi kurniawan mengenai training jurnalistik

Download Report

Transcript power point miraj dodi kurniawan mengenai training jurnalistik

Miraj Dodi Kurniawan
19/01/2013
Ciri utama naskah jurnalistik:
1. Non fiksi (bukan khayalan atau imajinasi, tetapi berisi data dan fakta peristiwa nyata).
2. Faktual (berdasarkan fakta yang nyata terjadi).
2] Penyusunan informasi yakni proses menyusun informasi (data dan fakta) hingga naskah
jurnalistik layak untuk disebarluaskan. Petugas yang menyusun informasi adalah bagian
redaksi (editorial department) yakni para wartawan dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana,
Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.
Tahap-tahap proses pembuatan berita (news processing) :
1. News planning (perencanaan berita) yakni tahap melakukan “rapat proyeksi” (perencanaan
mengenai informasi yang akan disajikan). Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita,
dan kode etik jurnalistik. Di sini ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan
dibuat dan dimuat, lalu pembagian tugas antar para wartawan.
2. News hunting (pengumpulan bahan berita) yakni tahap mengumpulkan bahan berita berupa
data dan fakta melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui
literatur, dan wawancara.
3. News writing (penulisan naskah berita) yakni tahap menuliskan naskah berita.
4. News editing (penyuntingan naskah) yakni tahap penyuntingan naskah berita dari segi
redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kata, kalimat,
sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan
layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.
Selanjutnya ke tahap pracetak (desain grafis) berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian
ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Langsung ke percetakan (printing process).
3] Penyebarluasan informasi yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam
bentuk media massa (cetak maupun online). Tahap ini merupakan tugas bagian marketing
atau bagian usaha (business department) yakni bagian sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan.
Dalam perusahaan jurnalistik yang berorientasi laba, bagian ini harus menjual media
tersebut dan mendapatkan iklan.
4] Media massa (mass media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication).
Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi
kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Ciri-ciri (karakteristik) medi massa :
a. Penyebarluasan kepada khalayak luas (publisitas).
b. Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas).
c. Waktu terbitnya tetap atau berkala (periodisitas)
d. Berkesinambungan (kontinuitas).
e. Berisi hal-hal baru (aktualitas).
Jenis-jenis media massa : 1. Media massa cetak (printed media) seperti koran atau surat
kabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku; 2. Media massa elektronik (electronic
media) seperti radio, televisi, dan film; 3. Media online (cybermedia) seperti website
internet yang berisi informasi aktual layaknya media massa cetak.
Isi berita
Fakta peristiwa yang benilai berita (news value).
Indikator bernilai berita : 1. Aktual; 2. Faktual; 3. Penting; 4. Menarik.
1. News (Berita) = Laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang peristiwa.
Unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa yang terjadi),
Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu), Why
(Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where (Di mana
terjadinya), dan How (Bagaimana proses kejadiannya).
Jenis-jenis berita:
1. Straight news (berita langsung).
2. Depth news (berita mendalam).
3. Opinion news (berita opini atau pendapat).
4. Berita foto.
Ciri-ciri (karakteristik) tulisan berita:
1. Struktur tulisannya terdiri dari judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead),
dan isi berita (body).
2. Prinsip penulisannya antara lain mengedepankan fakta terpenting / model piramida
terbalik (inverted pyramid).
3. Isi tulisannya tidak mencampurkan antara fakta dengan opini, dan berimbang (balance,
covering both side).
2. Views (Opini) = Pendapat atau pandangan (views) yang bersifat subjektif (suatu pendapat
menurut penyaji atau penulisnya) mengenai suatu masalah atau
peristiwa yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Isi tulisan opini berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta
ataupun ungkapan pemikiran semata.
Jenis-jenis naskah opini :
1. Artikel opini (article).
5. Surat pembaca (letter to the editor).
2. Kolom (column).
6. Karikatur.
3. Tinjauan (essay).
7. Pojok.
4. Tajuk rencana (editorial atau opini redaksi).
Struktur umum tulisan opini/artikel:
1. Judul (head).
2. Penulis (by line).
3. Pembuka tulisan (opening).
4. Pengait (bridge).
5. Isi tulisan (body).
6. Penutup (closing).
3. Feature (karangan khas) = Laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya
fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa.
Ciri-ciri (karakteristik) feature :
1. Isinya merupakan penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa.
2. Unsur yang mengalami penonjolan itu biasanya yang mengandung segi human interest
(memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi:
keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau kejengkelan).
3. Ketimbang informasi, tulisan jenis feature lebih mengedepankan unsur hiburan.
4. Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk menambah daya tulisan.
Jenis-jenis tulisan feature a :
1. Feature berita (news feature).
3. Feature tips (how to do it feature).
2. Feature artikel (article feature).
4. Feature biografi.
5. Feature perjalanan atau petualangan (catatan
perjalanan).
4. Resensi = Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, film, pementasan drama atau
ulasan buku, film, dan pementasan drama.
Resensi berisi penilaian tentang kekurangan atau kelebihan sebuah buku,
menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan, dan memberi dorongan
kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut untuk dibaca dan
dimiliki atau dibeli.
Secara bahasa artinya “pertimbangan atau perbincangan (tentang) sebuah
buku” .
Selain resensi buku, ada pula resensi film dan resensi pementasan drama.
Penulis resensi disebut resensator (peresensi).
M.L. Stein (1993) menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus).
Menurut Stein, pendapat resensator penting karena kadang-kadang mereka
dapat menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau
sebaliknya.
Struktur tulisan resensi :
1. Pendahuluan, berisi informasi objektif atau identitas buku yang meliputi judul,
penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan –bila perlu– harga.
2. Isi, berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu
kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi
tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula mengenai
gaya penulisan, perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis
lain atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain.
3. Penutup yakni bagian tulisan ketika peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku
tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut,
memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya menyangkut
cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan kepada pembaca tentang perlu
tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki/dibeli.
5. Kolom (column) = Sebuah rubrik khusus bagi para pakar yang berisikan karangan atau
tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif penulisnya tentang
suatu masalah.
Rubrik khusus ini umumnya bernama asli “Kolom”, akan tetapi ada
pula media massa yang menggunakan nama lain seperti kolom
“Resonansi” dalam koran Republika, kolom “Asal Usul” dalam koran
Kompas, dan sebagainya.
Penulis kolom disebut kolomnis (columnist). Kolomnis dapat diartikan sebagai seorang penulis
yang menyumbangkan karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.
Isi kolom hanya pendapat, mirip dengan artikel opini, akan tetapi berbeda dengan tulisan
artikel opini yang berisi pendapat namun disertai tuturan data, fakta, berita, atau argumentasi
berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah, tulisan
kolom cenderung bersifat reflektif.
Naskah kolom tidak mempunyai struktur tertentu, tetapi langsung berisi tubuh tulisan, yakni
berupa pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut.
Judulnya pun biasanya singkat saja. Bahkan, dapat pula hanya satu kata.
6. Tajukrencana (biasa disingkat “tajuk”)
= Tajuk dikenal sebagai “induk karangan” sebuah media massa.
Ada pula yang menyebutnya sebagai “Opini Redaksi”, yakni penilaian redaksi sebuah
media tentang suatu peristiwa atau masalah.
Tajuk merupakan “jatidiri” atau identitas sebuah media massa. Melalui tajuklah redaksi
media tersebut menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang
terjadi di masyarakat.
Tajukrencana yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan kolom, biasanya
ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat
korannya mengenai suatu masalah aktual.
Sikap, opini, atau pemikiran yang disuarakan lewat tajuk adalah visi dan penilaian orang,
kelompok, atau organisasi yang mengelola atau berada di belakang media tersebut.
7. Esai (essay) = Karangan, esei (sastra), dan skripsi. Esai dapat didefinisikan sebagai “karangan
prosa (karangan bebas) yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari
sudut pandang pribadi penulisnya”.
Esai dikenal dalam di tiga konteks :
A. Konteks jurnalistik. Esai = tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
B. Konteks akademis. Esai = “komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek
tertentu”.
Struktur tulisan esai akademis atau sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian:
1. Pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi).
2. Subjek bahasan dan pengantar tentang subjek).
3. Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang subjek).
4. Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi
tentang subjek).
Bentuk esai dalam konteks akademis dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan
para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
C. Konteks sastra atau seni. Esai adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif
penulisnya atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan berisi
ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
Setidaknya ada tiga jenis esai: naratif, deskriptif, dan persuasif.
8. Tulisan Ilmiah = Dikenal sebagai “ulisan akademis” (academic writing).
Tulisan jenis ini memerlukan kalimat tesis, premis, dan hipotesis yang
diikuti “kerangka berpikir” untuk diuraikan lagi dalam beberapa bab
dengan riset mendalam.
Metodologi penelitian dan deviasi mesti bisa diuraikan dengan jelas.
Jenis-jenis tulisan ilmiah:
1. Disertasi.
2. Tesis.
3. Skripsi.
4. Artikel-artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.
9. Tulisan Ilmiah Populer = Tulisan ilmiah yang ditulis dengan gaya penyajian artikel populer
atau gaya jurnalistik yang mengedepankan unsur informasi,
keumuman, dan mudah dimengerti.
Tulisan ilmiah populer bisa juga diartikan sebagai tulisan ilmiah
yang disusun dengan menggunakan bahasa jurnalistik
(language of mass communication).
Yang diperlukan dalam membuat tulisan ilmiah populer mirip dengan menulis artikel populer
biasa, yakni proses kerja intelektual yang membutuhkan keahlian khusus (writing technique),
latihan, kejelian, daya nalar, wawasan, referensi, etika, waktu, dan kesabaran.
Perbedaan utama antara artikel biasa dengan artikel ilmiah populer, terutama dalam hal dukungan
fakta dan teori. Dalam artikel biasa, penulis tidak dituntut menyertakan fakta atau teori sebagai
pendukung argumentasi atau opininya, sedangkan dalam artikel ilmiah populer sangat dituntut
untuk menyertakan fakta atau teori sebagai pendukung argumentasi atau opininya.
Karakter utama artikel ilmiah populer :
1. Opini subjektif penulis disertai fakta-data (biasanya hasil riset) dan teori pendukung tentang
suatu masalah atau peristiwa.
2. Cara dan struktur penulisan sama dengan penulisan artikel opini.