Apakah suku batak itu??

Download Report

Transcript Apakah suku batak itu??

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركا ته‬
‫‪SUKU BATAK‬‬
APA SAJA SIH YANG AKAN KITA BAHAS ????
 SEJARAH
SUKU BATAK
 SUB-SUKU BATAK
 KONSEP KEPERCAYAAN
KONSEP TOROMBO
KONSEP MANUSIA
MITOLOGI ALAM,DEWA
 RITUAL
 PENGARUH AGAMA PENDATANG
 KESENIAN BUDAYA SUKU BATAK
BENDA KRAMAT
Batak adalah nama sukubangsa di Indonesia. Suku
ini bermukim di Sumatra Utara. Suku Batak ini
berdiaspora ke berbagai penjuru Indonesia
ASAL PENDUDUK SUKU BATAK
Pantai barat
pulau
sumatra
pantai Timur
pulau
Sumatera
PANTAI BARAT
SUMATRA
imigran dari
Hindia
Belakang
Transmigran
dari kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan
Melayu Jambi
Sejarah suku batak
Aceh timur
PANTAI TIMUR
SUMATRA
Kerajaan haru
Kerajaan Tamiang
Asal-usul sub-sukubatak (proto batak)
PROTO
BATAK
UTARA
PROTO
BATAK
SELATAN
PAKPAK
PROTO
BATAK
UTARA
KARO
ALAS
/
GAY
O
TOBA
ANKOLA
SIMALUNGUN
MANDAILING
PROTO BATAK
SELATAN
PELEBEGU
PARMALIM
SOMALAING
AGAMA SOMALAING
:
Oppu Mula Jadi Nabolon dipercaya sebagai pencipta
alam semesta yang tak berwujud. Dia mengutus
manusia
sebagai
perantaranya,
yaitu
Raja
Sisingamangaraja, yang juga dikenal dengan Raja
Nasiak Bagi. Raja Nasiak Bagi adalah istilah untuk
kesucian atau hamalimon serta jasa-jasa sang raja
hingga akhir hayat yang tetap setia mengayomi
Bangsa Batak.
Ada 3 (tiga ) tokoh yang sangat berperan dalam Agama Parmalim yaitu :
Sisingamangaraja XII
Tiga tokoh agama
parmalim
Guru Somalaing Pardede
Raja Mulia Naipospos
Parmalim melaksanakan upacara (ritual)
Patik Ni Ugamo Malim untuk mengetahui
kesalahan dan dosa, serta memohon ampun
dari Tuhan Yang Maha Esa yang diikuti
dengan bergiat melaksanakan kebaikan dan
penghayatan semua aturan Ugamo Malim.
Sejak lahir hingga ajal tiba, seorang
“Parmalim” wajib mengikuti 7 aturan
Ugamo Malim dengan melakukan ritual
(doa).
Daging babi
Daging anjing
Binatang liar
Binatang yang berdarah
Jika melihat fisik bangunan rumah
ibadah Parmalim, Bentuk bangunan
Bale Pasogit menyerupai gereja pada
umumnya.
Namun,
dilengkapi
lapangan yang cukup luas yang
digunakan umat Parmalim merayakan
hari besar mereka. maka pada atap
bangunan terdapat lambang tiga ekor
ayam. Lambang Tiga ayam ini punya
warna yang berbeda, yaitu hitam
lambang kebenaran, putih lambang
kesucian
dan
merah
lambang
kekuatan atau kekuasaan. merupakan
lambang ”partondion” (keimanan).
Konon, menurut ajaran Parmalim,
ada tiga partondian yang pertama kali
diturunkan Debata ke Tanah Batak,
yaitu Batara Guru, Debata Sori dan
Bala
Bulan.
Sementara
ayam
merupakan
salah
satu
hewan
persembahan
(kurban)
kepada
Debata.
Mereka percaya
terhadap
Arwah leluhur
Benda-benda
keramat
Tempat-tempat sakral
Kepercayaan pada
leluhur
Siapa sih Ompu Na Bolon
itu????
Ompu na bolon adalah (nenek/kakek yang maha besar)dan
bukan salah satu dewa atau tuhan tetapi dia adalah yang
telah dahulu dilahirkan sebagai nenek moyang orang batak
yang memiliki kemampuan luar biasa dan juga
menciptakan adat bagi manusia. tetapi setelah masuknya
kepercayaan dan istilah luar khususnya agama hindu;
ompu nabolon ini dijadikan sebagai dewa yang dipuja
orang batak kuno sebagai nenek/kakek yang memiliki
kemampuan luar biasa.
MENURUT SEGI WILAYAH
KABUPATEN
KARO
KABUPATEN
SIMALUNGUN
MEREKA MENDIAMI
KABUPATEN
DAIRI
KABUPATEN
TAPANULI UTARA
KABUPATEN
ASAHAN
MENURUT GARIS KETURUNAN (GENEALOGI)
MARGA
SIREGAR
LUBIS
HASIBUAN
BATU
BARA
A
A
1. Ajartambun
2. Akarbejadi
3. Ambarita
4. Angkat
5. Aretha
6. Aritonang
7. Aruan
B
8. Bako
9. Banjarnahor
10. Banuarea
11. Barasa
12. Bagariang
13. Bakkara
14. Bangun
15. Barus
16. Barutu
17. Batubara
18. Butarbutar
19. Bukit
20. Brahmana
21. Bancin
22. Boliala
23. Buaton
C
24. Capah
25. Cibro
D
26. Dalimunthe
27. Debataraja
28. Daulay
29. Doloksaribu
30. Depari
31. Damanik
G
32. Ginting
33. Girsang
34. Gultom
35. Gurning
36. Gurusinga
37. Gajah
Horas...Somba marhula hula, Manat
mardongan tubu, Elek marboru..
Asal Usul Marga-Marga Batak
dari Si Raja Batak
Dari istrinya yang bernama SI BORU
BASO BURNING, GURU TATEA BULAN
memperoleh 5 orang putra dan 4 orang
putri, yaitu :
SI BORU BASO BURNING VS GURU TATEA BULAN
-Putraa. SI RAJA BIAK-BIAK, pergi ke
daerah Aceh.
b. TUAN SARIBURAJA.
c. LIMBONG MULANA.
d. SAGALA RAJA.
e. MALAU RAJA.
- Putri1. SI BORU PAREME, kawin
dengan TUAN SARIBURAJA.
2. SI BORU ANTING SABUNGAN,
kawin dengan TUAN
SORIMANGARAJA, putra RAJA
ISOMBAON.
3. SI BORU BIDING LAUT, juga
kawin dengan TUAN
SORIMANGARAJA.
4. SI BORU NAN TINJO, tidak
kawin (banci).
Semua keturunan SI RAJA BATAK dapat dibagi atas
2 golongan besar :
a. Golongan TATEA BULAN = Golongan Bulan =
Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga
GOLONGAN HULA-HULA = MARGA LONTUNG.
b. Golongan ISOMBAON = Golongan Matahari =
Golongan Laki-laki. Disebut juga GOLONGAN BORU
= MARGA SUMBA.
H
38. Harianja
39. Harahap
40. Hasibuan
41. Hasugian
42. Hotmatua
43. Hutabarat
44. Hutagaol
45. Hutahaean
46. Hutajulu
47. Hutasoit
48. Hutapea
49. Hutasuhut
50. Hutauruk
51. Hutagalung
K
52. Kaban
53. Kacaribu
54. Kacinambun
55. Karokaro
56. Kasilan
57. Keloko
58. Kembaren
59. Ketaren
60. Kudadiri
61. Karo
62. Karosekali
63. Kombara
L
64. Limbong
65. Lingga
66. Lubis
67. Lumbanbatu
68. Lumbangaol
69. Lumbannahor
70. Lumbanpea
71. Lumbanraja
72. Lumbansiantar
73. Lumbantoruan
74. Lumbantungkup
M
75. Malau
76. Manalu
77. Manik
78. Manullang
79. Manurung
80. Marbun
81. Marpaung
82. Matondang
83. Meliala
84. Munthe
85. Manihuruk
N
86. Nababan
87. Nadapdap
88. Nadeak
89. Naibaho
90. Naiborhu
91. Nainggolan
92. Naipospos
93. Napitupulu
94. Nasution
95. Napitupulu
O
96. Ompu Sunggu
P
97. Padang
98. Pakpahan
99. Pandia
100. Pandiangan
101. Pane
102. Pangaribuan
103. Panggabean
104. Panjaitan
105. Parapat
106. Pardede
107. Pardomuan
108. Pardosi
109. Pasaribu
110. Perangin-angin
111. Pinem
112. Pohan
113. Pulungan
114. Purba
R
115. Rambe
116. Rajagukguk
117. Rangkuti
118. Ritonga
119. Rumahorbo
120. Rumapea
121. Rumasingap
122. Rumasondi
S
123. Sagala
124. Saing
125. Samosir
126. Saragi
127. Saragih
128. Saruksuk
129. Sarumpaet
130. Sembiring
131. Siadari
132. Siagian
133. Siahaan
134. Siallagan
135. Siambaton
136. Sianipar
137. Sianturi
138. Sibabiat
139. Sibagariang
140. Sibangebange
141. Sibarani
142. Sibayang
143. Sibero
144. Siboro
145. Siburian
146. Sibuea
147. Sibutarbutar
148. Sidabalok
149. Sidabutar
150. Sidabungke
151. Sidahapintu
152. Sidauruk
153. Sigalingging
154. Sihaloho
155. Sihite
156. Sihombing
157. Sihotang
158. Sijabat
159. Silaban
160. Silaen
161. Silalahi
162. Silitonga
163. SinaBang
164. Simalango
165. Simamora
166. Simandalahi
167. Simangunsong
168. Simanjorang
169. Simanjuntak
170. Simanungkalit
171. Simaremare
172. Simargolang
173. Simarmata
174. Simatupang
175. Simbolon
176. Simorangkir
177. Sinabariba
178. Sinaga
179. Sinambela
180. Singarimbun
181. Sinuhaji
182. Sinulingga
183. Sinukaban
184. Sinukapar
185. Sinupayung
186. Sinurat
187. Sipahutar
188. Sipayung
189. Sirait
190. Siregar
191. Siringo-ringo
192. Sitanggang
193. Sitepu
194. Sitindaon
195. Sitinjak
196. Sitohang
197. Sitompul
198. Sitorus
199. Situmeang
200. Situmorang
201. Situngkir
202. Solia
203. Solin
204. Sormin
205. Sukatendal
206. Surbakti
207. Sinuraya
208. Silitonga
T
209. Tamba
210. Tambun
211. Tambunan
212. Tampubolon
213. Tanjung
214. Tarigan
215. Tarihoran
216. Tinambunan
217. Tinendung
218. Tobing
219. Togatorop
220. Togar
221. Torong
222. Tumangger
223. Tumanggor
224. Turnip
225. Turutan
226. Tigalingga
U
227. Ujung
KONSEP JIWA DAN ROH
TONDI
SAHALA
BEGU
Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu
tondi memberi nyawa kepada manusia.
Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang
memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan
sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan
tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
Persiapan
Ketika seseorang masyarakat Batak mati saur matua, maka sewajarnya pihak-pihak
kerabat sesegera mungkin mengadakan musyawarah keluarga (martonggo raja),
membahas persiapan pengadaan upacara saur matua. Pihak-pihak kerabat terdiri dari
unsur-unsur dalihan natolu. Dalihan natolu adalah sistem hubungan sosial masyarakat
Batak, terdiri dari tiga kelompok unsur kekerabatan, yaitu : pihak hula-hula (kelompok
orang keluarga marga pihak istri), pihak dongan tubu (kelompok orang-orang yaitu :
teman atau saudara semarga), dan pihak boru (kelompok orang-orang dari pihak marga
suami dari masing-masing saudara perempuan kita, keluarga perempuan pihak ayah).
Martonggo raja dilaksanakan oleh seluruh pihak di halaman luar rumah duka, pada sore
hari sampai selesai. Pihak masyarakat setempat (dongan sahuta) turut hadir sebagai
pendengar dalam rapat (biasanya akan turut membantu dalam penyelenggaraan
upacara). Rapat membahas penentuan waktu pelaksanaan upacara, lokasi pemakaman,
acara adat sesudah penguburan, dan keperluan teknis upacara dengan pembagian tugas
masing-masing. Keperluan teknis menyangkut penyediaan peralatan upacara seperti:
pengadaan peti mati, penyewaan alat musik beserta pemain musik, alat-alat makan
beserta hidangan buat yang menghadiri upacara,
Pelasanaan upacara
P E L A K S A N A A N
U PA C A R A
BERGANTUNG
PA D A
L A M A N YA
M AYAT
D I S E M AYA M K A N . I D E A L N YA D I A D A K A N
KETIKA SELURUH PUTRA-PUTRI
O R A N G YA N G M AT I S A U R M A T U A D A N P I H A K H U L A - H U L A T E L A H H A D I R .
U PA C A R A S A U R M A T U A D I L A K S A N A K A N PA D A S I A N G H A R I , D I R U A N G A N
T E R B U K A YA N G C U K U P L U A S ( I D E A L N YA D I H A L A M A N R U M A H D U K A ) .
J E N A Z A H YA N G T E L A H D I M A S U K K A N K E D A L A M P E T I M AT I D I L E TA K K A N
DITENGAH-TENGAH SELURUH ANAK DAN CUCU
P O S I S I
PETI
BAGIAN
KAKI
MENGARAH
KE
PINTU
KELUAR
RUMAH.
DISEBELAH KANAN PETI JENAZAH ADALAH ANAK-ANAK LELAKI DENGAN
PA R A I S T R I D A N A N A K N YA M A S I N G - M A S I N G , D A N D I S E B E L A H K I R I A D A L A H
A N A K - A N A K P E R E M P U A N D E N G A N PA R A S U A M I D A N A N A K N YA M A S I N G MASING.
M E M B E R I J A M U A N B E R U PA N A S I D A N L A U K S A P I ATA U B A B I
S E T E L A H J A M U A N M A K A N , D I L A K U K A N R I T U A L P E M B A G I A N J A M B A R ( H A K
B A G I A N ATA U H A K P E R O L E H A N D A R I M I L I K B E R S A M A )
J A M B A R T E R D I R I D A R I E M PAT J E N I S B E R U PA : J U H U T ( D A G I N G ) , H E P E N G
( U A N G ) , T O R - T O R ( TA R I ) , D A N H ATA ( M A R B U N & H U TA P E A )
S E C A R A U N I V E R S A L , P E M B A G I A N J A M B A R J U H U T I T U A D A L A H : 1 . K E PA L A
( U L U ) U N T U K R A J A A D AT ( PA D A M A S A S E K A R A N G A D A L A H P E M B AWA A C A R A
S E L A M A U PA C A R A ) , 2 . L E H E R ( R U N G K U N G AT A U T A N G G A L A N ) U N T U K P I H A K
B O R U , 3 . PA H A D A N K A K I ( S O I T ) U N T U K D O N G A N S A B U T U H A , 4 . P U N G G U N G
DAN RUSUK (SOMBA-SOMBA) UNTUK HULA-HULA, 5.BAGIAN BELAKANG
(IHUR-IHUR) UNTUK HASUHUTON.
Pembagian juhut,hepeng,dan olus
ritual pelaksanaan jambar hata
MASING-MASING PIHAK MEMBERIKAN KATA PENGHIBURAN
KEPADA ANAK-ANAK ORANG YANG MATI SAUR MATUA
(PIHAK HASUHUTON). URUTAN KATA DIMULAI DARI HULAHULA, DILANJUTKAN DENGAN DONGAN SAHUTA, KEMUDIAN
BORU / BERE, DAN TERAKHIR DONGAN SABUTUHA. SETIAP
PERGANTIAN
KATA
PENGHIBURAN,
DISELINGI
RITUAL
JAMBAR TOR-TOR, YAITU RITUS MANORTOR (MENARIKAN
TARIAN TOR-TOR). TOR-TOR ADALAH TARIAN TRADISIONAL
KHAS BATAK. TARIAN TOR-TOR BIASANYA DIIRINGI MUSIK
DARI GONDANG SABANGUNAN (ALAT MUSIK TRADISIONAL
KHAS BATAK). GONDANG SABANGUNAN ADALAH ORKES
MUSIK TRADISIONAL BATAK, TERDIRI DARI SEPERANGKAT
INSTRUMEN YAKNI : 4 OGUNG, 1 HESEK , 5 TAGANING, 1
ODAP, 1 GONDANG, 1 SARUNE.
Urutan musik gondang
Jenazah didalam peti dikelilingi oleh para keturunannya
salah satu gerak tor-tor tengah
penguburan diserahkan kepihak geraja
Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat
magis); Tari serampang dua belas
(bersifat hiburan).
Alat Musik tradisional : Gong; Sagasaga.
Hasil kerajinan tenun dari suku
batak adalah kain ulos. Kain ini
selalu ditampilkan dalam upacara
perkawinan, mendirikan rumah,
upacara kematian, penyerahan
harta warisan, menyambut tamu
yang dihormati dan upacara menari
Tor-tor. Kain adat sesuai dengan
sistem keyakinan yang diwariskan
nenek moyang .
BENDA DAN TEMPAT KERAMAT
PERKAWINAN
ACARA ADAT PERNIKAHAN
A. Perekenalan dan bertunangan
Pernikahan tidak selalu dengan proses ini, khususnya ketika masih masanya Siti Nurbaya.
B. Patua Hata
Terjemahannya menyampaikan secara resmi kepada orang tua perempuan hubungan
muda mudi dan akan dilanjutkan ke tingkat perkawinan. Dengan bahasa umum, melamar
secara resmi. Lihat Paket Pernikahan Batak dan Foto Pernikahan.
C. Marhori-hori dinding
Membicarakan secara tidak resmi oleh utusan kedua belah pihak menyangkut rencana
pernikahan tersebut.
D. Marhusip
Arti harafiahnya adalah berbisik. Maksudnya kelanjutan pembicaraan angka III tetapi
sudah oleh utusan resmi, bahkan ada kalanya sudah oleh kedua pihak langsung. See Foto
Pernikahan and Paket Foto.
E. Pudun Saut
Parajahaon/ Pengesahan kesepakatan di Marhusip di tonga managajana acara yang
dihadiri dalihan na tolu dan suhi ampang na opat masing-masing pihak. Disini pihak
Paranak/Pria sudah membawa makanan adat/makanan namargoar (Paket Pernikahan
Batak).
PERKAWIANAN YANG MASIH DIANGGAP SAH
Kawin Lari atas kesepakatan bersama (Mangalua).
Kawin lari atau Mangalua atas kesepakatan kedua calon mempelai sangat
sering terjadi. kasus ini timbul karena orang tua tidak merestui si pemuda atau
si pemudi pilihan anaknya.
Kawin Lari dengan paksa (Mangabing Boru).
Jika seorang pemuda jatuh cinta kepada seorang gadis, tetapi lamarannya
ditolak secara sepihak oleh orang tua, demi menutupi malu dan didorong rasa
cintanya yg berapi-api, maka si pemuda mengajak beberapa orang temannya
untuk menculik si gadis dan membawa si gadis kerumahnya utk dijadikan istri.
perbuatan ini dianggap pelanggaran susila ttp masih ada jalan terbuka untuk
perundingan.
Perkawinan atas desakan si gadis (Mahuempe/ Mahiturun) .
Bentuk perkawinan batak mahuempe terjadi bila si gadis pergi menemui si
pemuda atas prakarsa dan kemauannya sendiri. biasanya si gadis ditemani oleh
beberapa temannya mendatangi si pemuda dan mendesak agar perkawinan
segera dilaksanakan. Mahiturun adalah perkawinan yg hampir sama dengan
mahuempe, bedanya dalam mahiturun si pemudi jauh lebih aktif dan agresif
dibanding mahuempe.
PERKAWINAN UNTUK MENGGANTIKAN ISTRI YG MENINGGAL (PANORONI).
JIKA SEORANG ISTRI MENINGGAL DAN MEMPUNYAI BEBERAPA ANAK YG MASIH
KECIL2, TIMBUL MASALAH SIAPA YG AKAN MENGASUHNYA NANTI. DALAM HAL
INI SI DUDA DAPAT MEMINTA KEPADA ORANG TUA SI ISTRI (PARBORU) UNTUK
MENCARIKAN PENGGANTI ISTRI YG SUDAH TIADA.
PERKAWINAN KARENA SUAMI MENINGGAL (SINGKAT RERE).
JIKA SEORANG SUAMI MENINGGAL,MAKA AKAN TIMBUL MASALAH BAGI SI
JANDA UNTUK PENGHIDUPANNYA DI KEMUDIAN HARI DAN JIKA SI JANDA MASIH
SEHAT DAN MASIH MAMPU MEMBERIKAN KETURUNAN DAN TIDAK KEBERATAN
UNTUK KAWIN LAGI MAKA YG PERTAMA HARUS DIPERTIMBANGKAN MENJADI
CALON SUAMINYA IALAH ADIK LAKI-LAKI DARI SI SUAMI YG MENINGGAL,ATAS
DASAR ‘GANTI TIKAR’(SINGKAT RERE).
KALAU PRIA YG MENGAWINI SI JANDA
IALAH ADIK ATAU ABANG KANDUNG SI SUAMI ATAU SAUDARA SEMARGA YG
SANGAT DEKAT DGN ALMARHUM, MAKA ISTILAH PERKAWINANNYA DISEBUT
PAGODANGHON ATAU PAREAKKON.
BIGAMI ATAU POLIGAMI (MARIMBANG, TUNGKOT).
JAMAN DULU BANYAK LELAKI YG MALAKUKAN POLIGAMI DENGAN ALASAN MENGAPA
MEREKA MENGAMBIL ISTRI KEDUA ATAU LEBIH, SEBAGIAN MENYATAKAN UNTUK
MEMPEROLEH KETURUNAN YAITU KARENA MASIH BELUM MENDAPATKAN KETURUNAN
LAKI-LAKI. TETAPI ADA JUGA YG BERMAKSUD MEMPERBESAR KEKELUARGAAN DGN
TUJUAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAAN ATAU DISEBUT PABIDANG
PANGGAGATAN(MELEBARKAN LAPANGAN TEMPAT MERUMPUT). DALAM KASUS
PERKAWINAN BIGAMI(MARSIDUA- DUA) KEDUDUKAN ISTRI KEDUA SANGAT SEIMBANG
DENGAN ISTRI PERTAMA, SEBAB ITU DISEBUT MARIMBANG. ATAU YG LAIN YAITU SI ISTRI
PERTAMA MEMILIH ISTRI KEDUA DARI KALANGAN KELUARGA TERDEKAT DAN DISEBUT
TUNGKOT (TONGKAT) .
PERKAWINAN SEBAGAI AGUNAN UTANG (PARUMAEN DI LOSUNG).
PERKAWINAN BATAK INI IALAH PERKAWINAN YG MENGGUNAKAN ANAK GADIS
SEBAGAI AGUNAN UTANG SI BAPAK DARI SI GADIS TSB. JIKA SEORANG BAPAK
MEMPUNYAI UTANG PD SESEORANG DAN BELUM MAMPU MELUNASINYA, MAKA
SEBAGAI AGUNAN UTANGNYA DIA MENYERAHKAN ANAK GADISNYA UTK
DIPERTUNANGKAN KEPADA ANAK SI PEMBERI UTANG.
KONSEP MANUSIA
Konsep alam/kosmologi:
Dunia atas(dewa),tengah(manusia),bawah(orang
mati),
UPACARA ADAT RAMBU TUKA' ADALAH ACARA YANG BERHUNGAN DENGAN ACARA
SYUKURAN MISALNYA ACARA PERNIKAHAN, SYUKURAN PANEN DAN PERESMIAN
RUMAH ADAT/TONGKONAN YANG BARU, ATAU YANG SELESAI DIRENOVASI;
MENGHADIRKAN SEMUA RUMPUN KELUARGA, DARI ACARA INI MEMBUAT IKATAN
KEKELUARGAAN DI TANA TORAJA SANGAT KUAT SEMUA UPACARA TERSEBUT
DIKENAL DENGAN NAMA MA'BUA', MEROEK, ATAU MANGRARA BANUA SURA'.
UNTUK UPACARA ADAT RAMBU TUKA' DIIKUTI OLEH SENI TARI : PA' GELLU, PA'
BONEBALLA, GELLU TUNGGA', ONDO SAMALELE, PA'DAO BULAN, PA'BURAKE,
MEMANNA, MALUYA, PA'TIRRA', PANIMBONG DAN LAIN-LAIN. UNTUK SENI MUSIK
YAITU PA'POMPANG, PA'BARRUNG, PA'PELLE'. MUSIK DAN SENI TARI YANG
DITAMPILKAN PADA UPACARA RAMBU SOLO' TIDAK BOLEH (TABU) DITAMPILKAN
PADA
UPACTUKAARA
RAMBU
'.
Debata berasal dari kata Sanskrit - deivatha. - Dalam epistomologi Batak, debata
merujuk pada arti Tuhan. Masyarakat Batak, seperti masyarakat Hindu,
menerima kehidupan dalam nada dualitas. Kebaikan dan kejahatan saling wujud
dalam kehidupan, dengan kebaikan menjadi buruan ultimat manusia. Debata
yang jahat bagi masyarakat Batak ialah Naga Padoha yaitu debata yang
tinggalnya pada tempat paling bawah dalam hieraki tiga alam - iaitu di bawah
bumi. Bersama-sama Naga Padoha ialah cerita bagaimana anak Batara Guru,
Baro Deak Pordjar yang enggan mengadakan komunikasi dengan Mangalabulan
di langit, turun ke lautan primodial (sebelum bumi dicipta).
Tuhan dan Dewa
Manusia
Orang mati,hantu,syetan, dan iblis
Kepercayaan Ugamo Malim mengakui dan
mempercayaai sesuai dengan mitologi Batak
Kuno bahwa asal mula manusia adalah dari hasil
perkawinan putera dan puteri dari Banua
Ginjang (tempat Yang Maha Tinggi), yaitu
Raja Odapodap dengan Boru Deakparujar, yaitu
seorang putera dan seorang puteri yang lahir
kembar.
‫شكرا كثيرا على اهتمامكم‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬