KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN

Download Report

Transcript KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN

KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN
Masalah kebakaran terjadi dimanamana dan setiap tahun jumlahnya
semakin meningkat
Kerugian akibat kebakaran : korban
jiwa, kerusakan, ditutupnya
perusahaan dan kerugian aset
perusahaan
Faktor penyebab kebakaran
• Kelas
• Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda
padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa
dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran
untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang
dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran racun api
tepung kimia kering.
•
Kelas
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar
berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus,
alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk
kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran racun api
tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena
berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas
sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan
melebar kemana-mana
Kelas
• Kebakaran yang disebabkan oleh
perlengkapan listrik, seperti motor, generator,
kabel, saklar, PHB dan peralatan elektronik
lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk
kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran
racun api tepung kimia kering. Matikan dulu
sumber listrik agar kita aman dalam
memadamkan kebakaran
Prinsip Pemadaman Kebakaran
• Api terjadi karena persenyawaan dari :
– Sumber panas (energi listrik, sinar matahari, reaksi
kimia dan perubahan kimia)
– Benda mudah terbakar (bahan-bahan kimia,
bahan bakar, kayu, plastik)
– Oksigen (tersedia di udara)
Sumber
panas, benda
mudah
terbakar,
oksigen
kebakaran
Prinsip Pemadaman Kebakaran
• Dalam pencegahan terjadinya kebakaran kita
harus bisa mengontrol sumber panas dan
benda mudah terbakar, misalnya Dilarang
Merokok ketika sedang selakukan pengisian
bahan bakar, pemasangan tanda-tanda
peringatan, dan sebagainya.
• Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah
kita adalah menghilangkan adanya oksigen
dalam kebakaran tersebut.
Pencegahan kebakaran
• Identifikasi bahaya
– Bahan mudah terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lainlain
– Sumber panas, seperti listrik, listrik statis, nyala api rokok dan
lain-lain
• Monitoring
– Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam
Kebakaran,
– Training, Fire Drill / Latihan Kebakaran dan lain-lain
• Sistem pencegahan bahaya kebakaran terdiri
dari : sistem isyarat bahaya kebakaran dan sistem pemadaman
sistem isyarat bahaya kebakaran
• merupakan sistem yang mampu menggantikan tenaga
manusia untuk mengawasi bahaya kebakaran dalam
suatu bangunan gedung gardu listrik, gudang dan lain
sebagainya, terutama pada waktu di luar jam kerja.
• Komponen-komponen isyarat bahaya kebakaran .
– Panel pengawas dengan pembagian daerah yang diawasi
– Detektor : detektor kepul asap (smoke detector), detektor
panas (thermal detector), manual break glass call points
– Isyarat : Fire alarm (alarm bell) : untuk memberitahukan
kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada
suatu tempat .
sistem pemadam
• A Alat Pemadam Kebakaran (APAR)
• alat pemadam api berbentuk tabung yang mudah
dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing.
• merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna.
• mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat
ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko
kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut.
• Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut
macam-macam yaitu : air, bahan kimia kering, foam /
busa dan CO2.
sistem pemadam
Jenis-jenis alat pemadam kebakaran
Untuk jenis kebakaran
Serbuk
Kelas A, kelas B, kelas C
Air
Kelas A
CO2
Kelas B
Busa kimia
Kelas A, Kelas B
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA
•
•
•
•
JENIS DAN UKURANNYA SESUAI
MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
KONDISI BAIK
SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
 Teknik pemasangan APAR tidak boleh
dipasang di dalam ruangan yang
mempunyai suhu lebih tinggi dari 49 0 C
dan di bawah 4 0 C.
CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM API RINGAN
C
A
ABUT KUNCI PENGAMAN PADA HANDLE
TABUNG
RAHKAN SELANG KE PUSAT API, PEGANG
UJUNG SELANG
BERDIRILAH PADA JARAK 2-3 M DARI API
T
EKAN PEMICU HANDEL
TABUNG SAMPAI MEDIA
PEMADAM KELUAR
S
APUKAN KE DASAR API MULAI DARI SATU
SISI KE SISI LAINNYA SAMPAI API PADAM
APAR
sistem hydran (kran)
• Ada 3 jenis hydran yaitu :
– hydran gedung : ditempatkan dalam gedung
– hydran halaman : ditempatkan di halaman
– hydran kota : ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan
Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.
• merupakan sistem pemadam yang mempergunakan air sebagai alat
pemadam api, terutama karena air dapat diperoleh dalam jumlah banyak
dan murah harganya serta daya padam yang cukup besar.
• terdiri dari pompa pemadam kebakaran, saluran air, hydrant pillar (di luar)
, hydrant box (di dalam), yang terdiri dari selang landas (landing valve),
pipa kopel pemadam (coupling fire house) dan pipa semprot (nozzle), atau
kumparan selang (hose reel).
• Teknik penggunaan hydrant : buka kran air, tarik selang dari raknya. Air
akan ke luar bila selang telah lurus.arahkan semprotan ke dasar api.
- HIDRAN
• KLAS I : SELANG 2 ½”
• KLAS II : SELANG 1 ½”
• KLAS III : KOMBINASI KLAS I DAN KLAS II
PENEMPATAN :
• DI DALAM GEDUNG
• DI LUAR GEDUNG
• DILENGKAPI KOPLING KEMBAR SIAM (FDC)
Prinsip Pokok Pencegahan kebakaran dan pengurangan
korban kebakaran
• pembuatan bangunan yang tahan api,
• pencegahan kecelakaan sebagai akibat keadaan
panik,
• pengawasan yang teratur dan berkala, penemuan
kebakaran pada tingkat awal dan
pemadamannya,
• pengendalian kerusakan untuk membatasi
kerusakan sebagai akibat kebakaran
• tindakan pemadamannya.
Kebakaran akibat listrik
• Faktor-faktor yang berpengaruh adalah :
– instalasi tidak memakai sekring atau sekring
diganti dengan kawat, pemasangan kabel-kabel
yang tidak tepat sehingga terjadi hubungan
pendek, keadaan kabel-kabel, baik dalam instalasi
listrik maupun dalam peralatan listrik yang sudah
usang atau rusak.
Kebakaran akibat listrik
• Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah
kebakaran yang diakibatkan instalasi listrik :
– sekring harus dipakai dan merupakan perlindungan
efektif.;
– instalasi harus dikerjakan dengan memenuhi syarat
dan oleh tenaga ahli;
– jaringan listrik harus dirawat, dilindungi dari
pengaruh-pengaruh yang mungkin ada, dan
diremajakan jika keadaannya dapat memungkinkan
bahaya kontak;
– sambungan-sambungan kawat harus dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terbuka dan menjadi
sebab terjadinya hubungan pendek.