Filsafat Ilmu (Manajemen)

Download Report

Transcript Filsafat Ilmu (Manajemen)

Filsafat Ilmu (Manajemen)
Totok Suyanto
PPs Manajemen Pendidikan
UNESA
Agama, Filsafat, Ilmu, dan
Pengetahuan
• Agama : ajaran ilahiyah yang bersifat absolut dan
obyektif, bersumber dari Tuhan YME, merupakan
sumber kebenaran dan norma tertinggi, serta
menjadi acuan normatif bagi pengembangan
jenjang kebenaran yang ada di bawahnya (filsafat,
ilmu, dan pengetahuan).
• Filsafat:
1. Plato (427-347 SM) berpendapat filsafat adalah
ilmu yang membicarakan hakekat sesuatu.
2. Aristoteles menyatakan bahwa filsafat adalah
ilmu tentang kebenaran yang meliputi logika,
fisika, metafisika, dan pengetahuan praktis.
3. Kant (1724-1804) menyatakan bahwa filsafat
adalah ilmu pengetahuan mengenai pokok
pangkal dari segala pengetahuan dan perbuatan.
4. Hegel (1770-1831)mendefinisikan filsafat sebagai
pencarian segala sesuatu dengan cara berpikir
mendalam.
• Flilsafat adalah proses pencarian kebenaran
dengan cara menelusuri hakekat dan sumber
kebenaran secara sistematis, logis, kritis,
rasional, dan spekulatif. Alat yang digunakan
untuk mencari kebenaran adalah akal yang
merupakan sumber utama dalam berpikir.
Dengan demikian, kebenaran filofofis adalah
kebenaran berpikir yang rasional, logis,
sistematis, kritis, radikal, dan universal.
• Tiga pertanyaan pokok tentang ilmu:
1) Apakah yang ingin kita ketahui? (ontologi
ilmu)
2) Bagaimana cara kita mamperoleh
pengetahuan? (epistemologi ilmu)
3) Apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita?
(aksiologi ilmu)
Ontologi Ilmu
• Ontologi ilmu: membahas tentang apa yang ingin
kita ketahui, seberapa jauh kita ingin mengetahui,
suatu pengkajian teori tentang “ada” (being).
• Obyek ilmu bersifat empiris, karena berkaitan
dengan pengalaman manusia. Hal-hal yang di
luar pengalaman manusia bukan menjadi obyek
ilmu.
• Untuk mendapatkan pengetahuan, ilmu
menggunakan asumsi (pengandaian).
• Tiga asumsi ilmu:
1) obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan
satu sama lain dalam hal bentuk, struktur, sifat
dan sebagainya. Berdasarkan ini maka kita
dapat mengelompokkan beberapa obyek yg
serupa ke dalam satu golongan (klasifikasi).
2) Suatu benda tidak mengalami perubahan dalam
jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan
bertujuan mempelajari suatu obyek dalam
keadaan tertentu.
3) Determinisme. Tiap kejadian bukan
merupakan suatu kebetulan, namun memiliki
pola tertentu yang bersifat tetap dengan uruturutan kejadian yang sama. Determinisme
dalam pengertian ilmu memiliki konotasi yang
bersifat peluang (probabilistik). Statistika
merupakan metode yang menyatakan
hubungan probabilistik antara gejala-gejala
dalam penelaahan keilmuan.
Ontologi MP
•
•
•
•
•
Man
Money
Material
Method
Machine (teknologi, peralatan, perangkat
pembelajaran)
• Market
• Time
• Fungsi-Fungsi Manajemen: POAC
• Obyek material : manusia
• Obyek Formal : sama dg yg sebelumnya.
Epistemologi Ilmu
• Epistemologi (teori pengetahuan) ilmu
membahas secara mendalam segenap proses
yang terlihat dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan.
• Ilmu merupakan pengetahuan yg didapat melalui
proses yg disebut metode keilmuan. Metode
inilah pembeda ilmu dengan buah pemikiran yg
lain.
• Yang dimaksud ilmu (science) dalam konteks ini
yakni ilmu pengetahuan.
• Ilmu dapat dimaknai sebagai “kegiatan”
maupun “produk”.
• Hakekat keilmuan bukan ditentukan oleh titel,
namun oleh cara berfikir ( cogito ergo sum) yg
dilakukan menurut persyaratan keilmuan.
Metode Keilmuan
• Metode keilmuan, dibagi 2 yakni: 1)
rasionalisme, dan 2) empirisme.
• Rasionalisme: ide tentang kebenaran
sebenarnya sudah ada yg diperoleh lewat
berpikir secara rasional (a priori), terlepas dari
pengalaman manusia. Sistem pengetahuan
dibangun secara koheren di atas landasanlandasan yg sudah pasti. Tokoh: Rene
Descartes
• Empirisme: kembali ke alam untuk
mendapatkan pengetahuan. Menurut paham
ini pengetahuan tidak ada secara apriori di
benak kita, melainkan harus diperoleh lewat
pengalaman (a posteriori). Tokoh: Francis
Bacon.
• Kedua metode keilmuan memiliki kelebihan
dan kekurangan, dan sebagai sintesisnya yakni
metode keilmuan/ilmiah.
Kelebihan dan Kekurangan
Berpikir secara Keilmuan
• Sifat ilmu: terbuka dan tersurat (eksplisit).
• Cara untuk mendapatkan ilmu: persepsi,
ingatan, dan penalaran.
• Konsep Keilmuan : deduksi, induksi.
• Deduksi: proses menarik simpulan dari gejala
yg bersifat umum.
• Induksi: proses menarik generalisasi dari
gejala yang bersifat individual.
• Atas dasar kronologi pengetahuan, ilmu dapat
dibagi dalam tiga tahap, yakni: klasifikasi
(taksonomi), perbandingan (kualitatif), dan
kuantitatif (statistik dan probabilistik).
• Contoh: coba anda definisikan dengan seksama
apa yg dimaksud dengan “cinta”?
• Komunikasi keilmuan haruslah dilakukan secara
antiseptis, artinya tanpa terlibat emosi yg bersifat
subyektif. Komunikasi keilmuan adalah proses
reproduksi, dan bukan proses kreatif.
• Faktor apa yg menyebabkan manusia berfikir?
Ketika menghadapi masalah.
• Dua jenis masalah: a) masalah yg belum
pernah diselidik sebelumnya, sehingga
jawaban atas masalah itu merupakan
pengetahuan baru (pure science); b) masalah
yg muncul karena konsekuensi praktis dari
pengetahuan yg telah diketahui sebelumnya
(applied science).
• Hipotesis: dugaan mengenai hubungan antar
faktor yg terlibat dalam sebuah masalah.
• Syarat pertama sebuah masalah: kita harus
mengetahui dengan jelas hubungan logis
antara faktor yg terdapat dalam masalah tsb.
Aksiologis Ilmu
• Apakah kegunaan ilmu itu bagi kita?
• Apakah kegunaan Ilmu untuk ilmu? Ataukah
ilmu untuk manusia?
• Pertanyaan pertama bersifat “value free”
sedangkan pertanyaan kedua cenderung
“value oriented”.
• Di mana peran & tanggung jawab moral
seorang ilmuwan?