7. sikap_profesional_konselor

Download Report

Transcript 7. sikap_profesional_konselor

SIKAP PROFESIONAL
KONSELOR
OLEH:
IBNU ARDI
09104241018
UUN SOKHIFAH H
09104241020
ANGGUN BUDIYAWAN
09104241033
RD FRYSKA BANYU T
09104241037
Sikap adalah adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan
yang mana dapat memihak (favorable) maupun tidak memihak
(unfavorable)
pada suatu obyek tertentu.
(Louis Thurstone, Rensis Likert, Charles Osgood )
Sikap adalah kesiapan(kecenderungan potensial) untuk bereaksi
pada suatu obyek dengan cara-cara tertentu.
(Menurut pakar sosial seperti Chave, Bogardus,
LaPierre, Mead, dan Gordon Allport )
1. KONSELOR HARUS ADJUSTED
Mampu melakukan dan menetapkan pilihan yang realistik, dia
melihat secara terbuka akan kemungkinan yang dihadapi
dan mampu memilih apa yang paling mungkin
diakukannya, karena dia mampu melakukan stimasi
terhadap apa yang mungkin dihadapinya.
Konselor harus dapat “memilih”. Tapi,, karena konsep memilih itu
dipengaruhi oleh value, maka penetapan pilihan yang tepat tidak
mudah di lakukan oleh setiap orang.
2
. Mampu menyesuaikan diri.
Jika konselor tidak melakukan pilihan dan tidak mampu
mengambil keputusan, merupakan indikator ketidak mampuan
menyesuaikan diri.
Kemampuan memilih = Sadar diri sendiri + Lingkungan
“Bimbingan akan efektif apabila di dasarkan
kepada masalah dan kebutuhan individu
dengan memperhatikan sifatmanusiawinya”
(Sunaryo Kartadinata, 2011 : 35)
4 RAGAM PANDANGAN MENGENAI
PENYESUAIAN DIRI.
1. Pandangan Perkembangan .
Pandangan penyesuaian diri sebagai proses dan sebagai hasil.
2. Pandangan normatif.
Pandangan ini berdasarkan pada sistem nilai yang berlaku.
3. Pandangan struktural
Pandangan ini melihat penyesuaian diri dari segi teori
kepribadian yang menekankan pada keseimbangan struktur
kepribadian.
4. Pandangan Holistik.
Pandangan ini melihat bahwa individu sebagai suatu
kesatuan dirinya.
3. KONSELOR HARUS MAMPU
MENYEIMBANGAKAN RASA KE- AKUANNYA.
Menurut Adler : Setap individu mempunyai dorongan untuk
menampilkan ke Aku- anny
Setiap individu mempunyai dorongan untuk menjadi superior dan
dorongan untuk bermasyarakat (Gemeinschaftstrieb). Kedua
dorongan ini selalu berkembang dimanapun manusia berada.
“in the healthy person the striving for superiority is
expressed in social feeling and cooperation as well as in
assertiveness and competition”
Orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik, mampu
memecahkan masalah dengan tidak hanya memberikan
kepuasan pribadi tetapi juga pada kelompok.
4. SETIAP KONSELOR BERADA
PADA PROSES BECOMING.......
Perkembangan psikologis terjadi sepanjang hidup individu yang
mengarah pada memberikan kepuasan terhadap dirinya sendiri
dan hubungannya dengan orang lain dalam rangka mencari
penyempuranaan diri.
THAT’S PROSES
BEYBEH.....^_^
1.
Mengaktualisasi diri
2.
Berdiri Sendiri
3.
Bertanggungjawab sendiri.
4.
Dapat mengendalikan diri.
5.
Memperluas wawasan.
6.
Self esteem
7.
Sense of identity
8.
Social responbility
5. KONSELOR MEMILIKI
KEPRIBADIAN PRODUKTIF
1.
Mampu bekerja keras dan sungguh – sungguh serta
berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik –baiknya.
2.
Mampu bekerja secara teratur dan tertib menurut aturan
tertentu
3.
Mampu bekerja secara kreatif, tanpa menunggu perintah,
sehingga mampu mengambil keputusan sendiri
4. Mampu bekerja sama secara bersahabat dengan oranglain
tanpa merugikan dirinya ataupun oranglain.
5. Tanggap terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan
6. Ulet dan tekun bekerja tanpa mengenal lelah atau bosan
7. Mampu bergaul dan berpartisipasi dalam kegiatan jenis lain.
Penyesuaian diri yang baik mengandung tiga dimensi,
Apakah itu??
Afektif
Emosional
Intelektual
Sosial
And Than,,, Inilah Dimensi dari afektif – emosional :
1.
Mempunyai rasa aman dan oercaya diri serta bersemangat.
2.
Memiliki kemantapan dalam hidup bermasyarakat, turut
memiliki, merasa betah, diterima, tidak menghindar, care, tidak
bersikap memusuhi atau mencurigai.
3.
Kemampuan memberi dan menerima cinta.
4.
Kemampuan untuk santai, gembira, dan menyalurkan
kejengkelan.
5. Merasakan keberartian dirinya.
DIMENSI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL
1.
Kemampuan memperoleh wawasan terhadap diri sendiri,
kekuatan dan kelemahan, memiliki motivasi untuk
mencapai realisasi diri.
2.
Mampu belajar dari pengalaman orang lain, beajar dari
kenyataan hidup.
3.
Keterampilan sosial, sperti keterampian berkomunikasi,
situasi yang akrab,
4. Mampu melaksanakan antisipasi terhadap masa mendatang dan
mampu memanfaatkan pengalamandi masa lampau.
5. Mampu melihat kehidupan sebagai suatu keseluruhan,
kehidupan beragama merupakan inti makna kehidupan.
DIMENSI PERKEMBANGAN
SOSIAL
1.
Karakter produktif, mampu mengembangakan
potensinya, tanpa menimbulkan benturan baik terhadap
diri sendiri dan oranglain.
2.
Realisasi diri dan partisipasi sosial. Memiliki tujuan yang
cocok dan sejalan berdasarkan dari pemahaman
terhadap dirinya.
3.
Hubungan diri sendiri dengan oranglain. Bagaimana
realisasi diri dapat dicapai semaksimal mungkin tanpa
merugikan dan melanggar hak – hak orang lain. Ex :
sikap loyal, mencintai dan partisipasi.
4. Kecakapan merencanakan. Terampil membuat rencana apa dan
dimana, dan tidak hanya sebatas itu tetapi konselor juga harus
terampil mlihat kemungikinan bahwa rencana itu akan bisa
diubah bahkan diganti. Pribadi yang matang melihat rencana
sebagai panduan yang dapat diadaptasikan terhadao situasi yang
dihadapi, dan tidak kaku.
Selaku konselor profesional harus
memiliki kesadaran dalam melakukan
pekerjaan
dengan
menampilkan
keutuhan pribadi seorang konselor
Kepribadian
konselor
yang
menghargai dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan
Konselor yang menjunjung
harkat dan martabat manusia
tinggi
Konselor yang
menunjukkan
integritas kepribadian
yang kuat
Konselor yang
memiliki kesadaran
terhadap komitmen
profesional
6. SELAKU KONSELOR PROFESIONAL HARUS
MEMILIKI KESADARAN DALAM MELAKUKAN
PEKERJAAN DENGAN MENAMPILKAN
KEUTUHAN PRIBADI SEORANG KONSELOR.
Syarat seorang konselor diantaranya adalah sifat kepribadian
konselor. Seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik.
Kepribadian konselor sangat berperan dalam usaha membantu
siswa untuk tumbuh. Sifat-sifat kepribadian konselor diantaranya:
1.
Konselor adalah pribadi yang intelegen, memiliki kemampuan
berpikir verbal dan kuantitatif, bernalar dan mampu
memecahkan masalah secara logis dan persetif.
2.
Konselor menunjukkan minat kerja sama dengan orang lain
3.
Konselor menampilkan kepribadian yang dapat menerima
dirinya dan tidak akan menggunakan konselinya untuk
kepuasan kebutuhan pribadinya melebihi batas yang
ditentukan oleh kode etik profesionalnya.
4.
Konselor memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya sebab
nilai-nilai ini akan mempengaruhi perilakunya dalam situasi
konseling dan tingkah lakunya secara umum.
5.
Konselor menunjukkan sifat yang penuh toleransi terhadap
masalah-masalah yang mendua dan ia memiliki kemampuan
untuk menghadapi hal-hal yang kurang menentu tersebut
tanpa terganggu profesinya dan aspek kehidupan pribadinya.
6.
Konselor cukup luwes untuk memahami dan memperlakukan
secara psikologis tanpa tekanan-tekanan sosial untuk
memaksa konseli menyesuaikan dirinya.
7.
Komunikasi. Situasi konseling menuntut reaksi yang adekuat
dari pihak konselor, yaitu konselor harus dapat bereaksi
sesuai dengan perasaan dan pengalaman konseli. Bentuk
reaksi ini sangat diperlukan oleh konseli karena dapat
membantu konseli melihat perasaanya sendiri
7. KEPRIBADIAN KONSELOR YANG
MENGHARGAI DAN MENJUNJUNG
TINGGI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
Membedakan perilaku yang menggambarkan pandangan positif
dan negatif
Membedakan individu yang berpotensi dalam layanan bimbingan
dan konseling
8. KONSELOR YANG MENJUNJUNG
TINGGI HARKAT DAN MARTABAT
MANUSIA
Menerapkan perbedaan budaya yang berperspektif gender dalam
pelayanan bimbingan dan konseling
Menerapkan perbedaan budaya yang berperspektif hak asasi
manusia dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menerapkan perbedaan responsif perbedaan budaya konselor
dengan konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling
9. KONSELOR YANG MENUNJUKKAN
INTEGRITAS KEPRIBADIAN YANG KUAT
Menerapkan toleran terhadap stres yang dialami konseli
Mengantisipasi berbagai tekanan yang menimpa diri
Melakukan coping terhadap berbagai tekanan yang menimpa diri
Menampilkan kepribadian dan perilaku seperti berwibawa, jujur, sabar,
ramah, dan konsisten
Menampilkan kepribadian dan perilaku dalam menampilkan emosi yang
stabil dengan mengontrol emosi diri secara tepat
Menampilkan kepribadian dan perilaku dengan merespon empati secara
tepat
10.. KONSELOR YANG MEMILIKI
KESADARAN TERHADAP KOMITMEN
PROFESIONAL
Dapat menjelaskan dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi
dan professional
Dapat menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai
dengan kewenangan profesional konselor
Berupaya meningkatkan kopetensi akademik dan profesional diri
Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi
konselor
Menjaga kerahasiaan konseli
THANKS FOR YOUR ATTENTION