Konsep Biaya dan Pendapatan

Download Report

Transcript Konsep Biaya dan Pendapatan

Pengantar Ilmu Ekonomi

 Komposisi Biaya jangka pendek dan jangka panjang  Dampak harga input dan perubahan kurva penawaran  Analisis Titik Impas  Konsep Pendapatan  Hubungan Biaya dan Pendapatan

 Biaya : Pengorbanan sumber daya yang diukur dengan nilai moneter untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu  Explicit vs implicit  Historical vs predetermined  Actual, normative, standar  Direct vs Indirect  Short vs Long Run

 Explicit Costs : input costs that require an outlay of

money by the firm

 Implicit Costs : input costs that do not require an outlay of money by the firm Opportunity Cost    Capital : biaya yg hilang untuk bunga Gaji : biaya yg hilang untuk upah Barang Modal : biaya yg hilang bila disewakan

Economic Profit : Total Revenue Minus Total Cost,

Including Both Explicit And Implicit Costs

Accounting Profit : Total Revenue Minus Total

Explicit Cost

 Sifat Hubungan dengan Volume produk : 1.

Fixed Cost : Tidak terpengaruh dengan volume output 2.

3.

Variabel Cost : Terpengaruh dengan volume output Semi variabel Cost : Bersifat fixed cost jika tidak digunakan dan bersifat variabel cost jika digunakan Ex: Gaji dan insentif

1.

2.

3.

Kegunaan : Investasi, operasional, pemeliharaan Fungsi dalam proses produksi : Direct dan Indirect Frekuensi Pengeluaran : Biaya Modal dan Biaya Rutin

 Average Total Cost :

total cost divided by the quantity of output

 Average Fixed Cost :

fixed costs divided by the quantity of output

 Average Variable Cost :

variable costs divided by the quantity of output

 Marginal Cost :

the increase in total cost that arises from an extra unit of production

 Orang-orang yang mengoperasikan perusahaan membuat banyak keputusan, dan semua keputusan mereka bertujuan untuk mencapai satu tujuan utama: keuntungan maksimal.

 Tapi tidak semua keputusan sama-sama penting. Beberapa keputusan adalah sangat penting.

 Setelah dibuat, keputusan tersebut tidak mungkin untuk reversibel.

 Jika keputusan tersebut ternyata tidak benar, mungkin menyebabkan kegagalan perusahaan.

 Keputusan lain berdampak kecil.  Mereka dapat dengan mudah diubah.  Jika ada dari salah satu keputusan tersebut tidak tepat, perusahaan dapat mengubah kegiatannya dan tetap bertahan

 Keputusan terbesar yang seorang pengusaha buat adalah dalam industri apa didirikan sebuah perusahaan.  Bagi sebagian besar pengusaha, latar belakang pengetahuan mereka dan kepentingan mendorong keputusan ini.  Namun keputusan juga tergantung pada Prospek dengan harapan bahwa total pendapatan laba akan melebihi total biaya

 Perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mempengaruhi hubungan antara output dan biaya tergantung pada bagaimana perusahaan ingin segera bertindak.  Sebuah perusahaan yang berencana untuk mengubah tingkat output memiliki opsi lebih sedikit dari perusahaan yang berencana untuk mengubah tingkat output enam bulan atau enam tahun dari sekarang.

 Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang.

 Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.

 Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.

 Jangka pendek adalah kerangka waktu di mana setidaknya ada satu faktor produksi tetap.

 Bagi kebanyakan perusahaan, modal, tanah, dan kewirausahaan adalah faktor produksi tetap dan tenaga kerja adalah faktor produksi variabel.

 Untuk perusahaan garmen, biaya tetap adalah bangunan pabrik dan mesin rajut nya.

 Untuk perusahaan listrik, biaya tetap adalah sistem bangunan, generator, komputer, dan sistem kontrol.

 Untuk meningkatkan output dalam jangka pendek, perusahaan harus meningkatkan kuantitas faktor produksi variabel, yang biasanya tenaga kerja.  Jadi untuk menghasilkan lebih banyak output, perusahaan garmen harus mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja dan mengoperasikan mesin rajut lebih lama dalam sehari.  Demikian pula, sebuah perusahaan listrik harus mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja dan mengoperasikan generator lebih lama dalam sehari.

 Keputusan jangka pendek mudah reversibel.

 Perusahaan dapat meningkatkan atau menurunkan output dalam jangka pendek dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan

 Untuk menghasilkan output yang lebih dalam jangka pendek, perusahaan harus mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja, yang berarti bahwa ia harus meningkatkan biaya.

 Kita menggambarkan hubungan antara output dan biaya dengan menggunakan tiga konsep biaya: ■ Total cost ■ Marginal cost ■ Average cost

 Biaya marjinal akhirnya meningkat dengan kuantitas output.

 Kurva total biaya rata adalah berbentuk U.

 Kurva biaya marjinal melintasi kurva total biaya rata pada dari total biaya rata-rata minimal .

 Bentuk U kurva ATC muncul dari pengaruh dua kekuatan yang berlawanan: 1. Penyebaran total biaya tetap atas output yang lebih besar 2.Diminishing returns

 Jangka panjang adalah kerangka waktu di mana kuantitas semua faktor produksi dapat bervariasi.

 Artinya, jangka panjang adalah periode di mana perusahaan dapat mengubah pabriknya.

     Untuk meningkatkan output dalam jangka panjang, perusahaan dapat mengubah pabrik serta jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan.

Perusahaan garmen dapat memutuskan apakah akan memasang mesin rajut lebih, mengunakan jenis mesin baru , merombak manajemennya, atau menyewa lebih banyak tenaga kerja.

Keputusan Jangka panjang tidak mudah reversibel.

Setelah keputusan pabrik untuk dibuat, perusahaan biasanya harus hidup dengan itu selama beberapa waktu.

Satu-satunya biaya yang mempengaruhi keputusan saat ini adalah biaya jangka pendek mengubah input tenaga kerja dan biaya jangka panjang untuk mengubah pabrik.

     Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah.

Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.

 Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC).  Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

 Economies Of Scale : kejadian dimana biaya total rata rata jangka panjang menurun ketika kuantitas output meningkat  Diseconomies Of Scale : kejadian dimana jangka panjang biaya total rata-rata meningkat ketika kuantitas output meningkat  Constant Returns To Scale : kejadian dimana biaya total rata-rata jangka panjang tetap sama dengan jumlah perubahan output

 Economies of scale sering muncul karena tingkat produksi yang lebih tinggi memungkinkan spesialisasi di kalangan pekerja, yang memungkinkan setiap pekerja untuk menjadi lebih baik dalam tugas-tugas nya ditugaskan  Diseconomies of scale dapat timbul karena masalah koordinasi yang melekat dalam setiap organisasi besar

 Profit = Total revenue - Total cost.

 Total revenue : the amount a firm receives for the sale

of its output

 The average revenue : total revenue (TR) divided

by quantity.

Marginal revenue (MR) is the addition to total revenue resulting from the addition of one unit to total output.

 Penentuan Tarif jika biaya dan output diketahui  Penentuan output jika tarif sudah ditetapkan  Total Revenue = Total Cost  TR adalah pendapatan/unit (Tarif) dikali dgn total output (Quantity) = (P x Q)  TC adalah TFC + TVC (VCU x Q)

Q FC VC

1 0 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 100 100 12 100 24 100 36 100 44 100 58 100 64 100 82 100 103 100 127 100 154 100 185 100 220 100 259 100 303

Max Profit pada Keadaan : * TR-TC = Max * MC=MR

12 12 12 8 14 6 18 21 24 27

31 35

39 44

MC TC

100 112 124 136 144 158 164 182 203 227 254 285 320 359 403

Price: $35

-

PRICE= MARGINAL REVENUE (MR) TR

35 35 35 70 35 105 35 140 35 175 35 210 35 245 35 280 35 315 35 350 35 385 35 420 35 455 35 490 77 88 96

100 100

90 87 -31 -4 17 46 63

PROFIT (TR-TC)

-100 -77 -54

Cost Curve

900 800 700 600 500 Keuntungan Kurang/semu Tidak ada investasi TR=TC Break even Profit = 0 400 300 Profit Max (TR-TC) Max business enterprise 200 100 MR=MC 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 FC MC TC PRICE= MARGINAL REVENUE (MR) TR

Total Revenue dan Elastisitas Harga Permintaan

Price

Total revenue adalah jumlah yang diterima oleh penjual karena transaksi barang • •Dihitung sebagai harga dikalikan kuantitas barang yang dijual.

TR = P x Q $4

P P

×

Q

= $400 (revenue) Demand 0 100

Quantity

Q

Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

Elastisitas dan Total Revenue sepanjang Kurva Demand Linier

 Pada kurva demand yang inelastis, kenaikan harga mendorong penurunan kuantitas yang proporsinya lebih kecil. Maka, total revenue meningkat.  Sebaliknya, pada kurva demand yang elastis, kenaikan harga membuat total revenue menurun

Figure How Total Revenue Changes When Price Changes: Inelastic Demand

Price An Increase in price from $1 to $3 … Price … leads to an Increase in total revenue from $100 to $240

$1 0 Revenue = $100 100 Demand

Quantity

$3 0 Revenue = $240 80 Demand

Quantity Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

Figure How Total Revenue Changes When Price Changes: Elastic Demand

Price Price

$4 0

An Increase in price from $4 to $5 …

Revenue = $200 50

… leads to an decrease in total revenue from $200 to $100

$5 Demand

Quantity

0 20 Revenue = $100 Demand

Quantity Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning

Latihan

 Petani Tom memberikan pelajaran gitar sebesar $ 20 per jam. Satu hari, ia menghabiskan 10 jam penanaman benih senilai $ 100 di ladangnya.  Apa opportunity cost yang telah dikeluarkan?  Jika benih ini akan menghasilkan pendapatan senilai $ 200, apakah Tom memperoleh accounting profit ?  Apakah dia mendapatkan economic profit ?