manpro 2 - WordPress.com

Download Report

Transcript manpro 2 - WordPress.com

(Modul 2)
Menurut United Nation Industrial Development Organization (UNIDO), siklus
proyek memiliki tiga tahap, yaitu:
1. Tahap konseptual
Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu: perumusan gagasan, analisis
pendahuluan, dan studi kelayakan. Salah satu kegiatan utama yang bersifat
menyeluruh (comprehensive) dalam tahap ini adalah menganalisis segala
aspek mengenai layak atau tidaknya suatu gagasan untuk direalisasikan.
Kegiatan ini dikenal sebagai studi kelayakan (feasibility study)
2. Tahap definisi atau tahap perencanaan & pemantapan (PP)
Kegiatan utama dalam tahap ini adalah :
• Melanjutkan evaluasi hasil-hasil kegiatan tahap konseptual, sehingga
kesimpulannya cukup mantap untuk dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan perihal kelangsungan investasi/proyek.
• Menyiapkan perangkat seperti data, kriteria dan spesifikasi teknis, dll
yang selanjutnya akan digunakan untuk membuat dokumen tender dan
kontrak.
3. Tahap implementasi…
[email protected]
2
3. Tahap implementasi
Kegiatan utama dalam tahap ini berbeda utk setiap proyek, namun umumnya
terdiri atas kegiatan-kegiatan desain enginnering terinci atas fasilitas yang akan
dibangun, desain engineering produk, pengadaan material dan peralatan,
manufaktur (pabrikasi), dan instalasi (konstruksi).
Tahapan lengkapnya adalah sebagai berikut:
• Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi
dan pengkomunikasikannya kepada peserta dan penanggungjawab proyek.
• Melakukan desain engineering terinci, pengadaan material dan peralatan,
pabrikasi, serta instalasi.
• Melakukan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal, dan
mutu, termasuk di dalamnya memobilisasi dan melatih tenaga kerja serta
melakukan pengawasan.
• Menutup proyek, termasuk inspeksi akhir, ujicoba, start-up, dan pra operasi.
• Menyerahkan proyek kepada pemilik.
• Menyelesaikan masalah asuransi, klaim, dan keuangan proyek.
• Menyusun laporan penutupan proyek.
[email protected]
3
SUM BER DAYA
Menurut H. Kerzner dan H.J Thanhain
KE
BU
T
A
UH
N
S
UM
BE
R
DA
YA
WAKTU
TAH AP I
T A H A P II
K O N S E P S IO N A L D E F E N IS I P R O Y E K
S a s a ra n
L in g k u p
K e p e rlu a n
K e la y a k a n
R e n can a
A n g g a ra n
Ja dw al
T e nd e r d o kum e n
K o m itm e n m a n a je m e n
[email protected]
T A H A P III
T A H A P IV
PENYU SU NAN
P E LA K S A N A A N
O R G A N IS A S I
PROYEK
S tru k tu r o rg n is a s i
P e n g e lo la a n
P e m b e n tu k a n tim
P e n g e n d a lia n
T a n g g u n g ja w a b /
M e re n c a n a k a n k e m b a li
w ew enang
P e m e c a h a n m a s a la h
R e nc a n a p e l ak s a na a n
te rin c i
TAHAP V
PENUTUP
P en yu sun a n do ku m en
D e m o b ilis a s i/
p e n u g a s a n k e m b a li
P e m b u b a ra n o rg a n is a s i
P e n u tu p a n p ro y e k
4
Siklus Proyek
Menurut PWG. Moris
B
KE
TAH AP I
K E LA Y A K A N
F o rm u la s i P ro y e k
S tra te g i D e s a in
P e n g k a j ia n
S tu d i K e l a y a k a n
UT
U
N
HA
T A H A P II
D E S A IN &
E N G IN E E R IN G
D e s a in & E n g in e e ri n g
P e re n c a n a a n
B ia y a & J a d w a l
S y a ra t k o n tra k
[email protected]
S
UM
BE
R
DA
YA
T A H A P III
PRODU KSI
" M a n u fa k tu r"
P e n y e ra h a n
K o n s tru k s i / i n s ta la s i
U j i-c o b a
T A H A P IV
S T A R T -U P
U j i c o b a a k h ir
S ta rt-u p
5
1 . Id en tifika si ga g asa n
2 . M em bu at ke ra n g acu a n
3 . M en g em b a ng ka n da n m e n gka ji
asp ek e kon om i pa sa r d an la in -la in
4 . A na lisa a khir
5 . M em bu at a n gg a ran & ja dw al
6 . R incian de sain E n gine e rin g
7 . P em b e lian d a n tra n spo rtasi
8 . S ub kon traktor
9 . M em ba ng u n fa s. se m en tara
1 0.M e m ba n gu n in stalasi
1 1. Insp e ksi akh ir, te sting
1 2. U ji co b a pra -o p era si
1 3. S tart-u p op e ra si
1 4. P e rfo rm a n ce te stin g
1 5. O pe ra si no rm a l
1 6. P e m e liha ra an
A N A L IS
PEN D AH U LU AN
S TU D I
KELAYAKAN
P EM A N TA PA N
& IN V E S TA S I
D E S A I N & E N G I N E E R IN G
PEN G AD AAN
M A TE R IA L
K O N STR U K SI
U JI C O BA
O PER ASI
S TAR T-U P
PER C O BAAN
O PER ASI
NO RMAL
T A H A P P E R S IA P A N
[email protected]
SELESAI SECARA
O P E R A S IO N A L
SELESAI SECARA
F IS I K
M A C A M K E G IA T A N
TAHAP PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
TAHAP
OPERASI
6
Perumusan Tiga Dimensi Tujuan Proyek
Pembuatan proyek pasti mempunyai target dan tujuan tertentu,
apakah itu hasil penelitian atau suatu produk barang jadi atau jasa
lainnya, tapi yang jelas selalu ada batasnya dalam pencapaian
tujuan tersebut . Tujuan suatu proyek secara garis besar dapat
dibagi kedalam tige dimensi tujuan proyek : Waktu, Biaya dan
Kinerja (Triple Constraint).
Biaya
Anggaran
Jadwal
Waktu
Mutu
Kinerja



Anggaran:
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk
proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang
bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi
dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda
tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian
proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda.
Jadwal:
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan.
Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
Mutu:
Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa
pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria : mampu beroperasi
secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Memenuhi
persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the
intended use)
•
Ukuran keberhasilan proyek sangat terkait dengan
sejauh mana ketiga tujuan ini dapat terpenuhi
Merumuskan Ruang Lingkup Proyek
• Merumuskan ruang lingkup proyek (project scope) merupakan
langkah untuk mengembangkan sebuah rencana proyek.
• Dalam merumuskan ruang lingkup proyek tidak ada aturan yang baku
untuk dapat digunakan secara tetap, namun lingkup proyek akan
dapat dibuat berdasarkan ragam dan jenis serta ukuran proyek, baik
ukuran besar maupun kecil proyek itu sendiri.
• Tujuan utamanya adalah menentukan deliverables (output yang
diharapkan) sejelas mungkin dan memfokuskan rencana proyek.
Kompleksitas proyek tergantung dari hal-hal sbb :
a. Jumlah dan macam kegiatan dalam proyek.
b. Macam dan jumlah hubungan antar kelompok dalam proyek.
c. Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi) di dalam
proyek dengan pihak luar.
[email protected]
9
Secara umum ruang lingkup proyek memuat hal-hal sbb :
a. Project objectives  Apa yg akan dibuat, kapan harus selesai, dan
berapa biayanya (triple constraint).
b. Deliverables  Output yg diharapkan sepanjang umur proyek
c.
d.
e.
f.
biasanya bertahap, misalnya : desain awal (tahap I),
coding/penulisan program (tahap II), dan ujicoba prototipe (tahap III)
Milestone  Peristiwa penting yang terjadi dalam waktu sangat
singkat, misalnya : pengujian prototipe harus selesai pada tgl …
Technical requirement  Persyaratan teknis yang harus terpenuhi,
jika tidak, akan mengakibatkan masalah besar.
Limit and exclusion  Batasan pekerjaan yang akan diselesaikan
dan perkecualian (hal-hal yang tidak termasuk dalam kontrak).
Review with Customer  Persetujuan dan kesepakatan terhadap
harapan-harapan dari proyek yang sedang dielesaikan.
Contoh:
Project objectives
Membangun jaringan hotspot dengan bandwidth 5 Mbps yang mengcover seluruh lantai kampus IMT, harus selesai dalam waktu tidak
lebih dari 2 minggu dan biaya tidak lebih dari 10 juta.
Deliverables
•
•
•
Koneksi ke PT. Telkom menggunakan Modem Digital kecepatan
tinggi (DSL).
PC Router yang berfungsi sebagai DHCP Server, Proxy Server,
Access Control, Bandwidth Manager, Content Filter, dan Load
Balancer.
Jaringan internet nirkabel (hotspot) yang meng-cover seluruh
ruangan kampus via Access Point yang dipasang di setiap lantai.
Contoh:
Milestone
• Cek kondisi saluran yg akan digunakan utk koneksi internet (hari
pertama).
• Modem ADSL terkoneksi ke PT. Telkom  hari ke-2
• Membeli kabel LAN (UTP)  hari ke-2
• Membeli PC utk Router  hari ke-3
• Membeli Router OS  hari ke-3
• PC Router siap dengan segala fungsinya  hari ke-7
• Kabel LAN terinstalasi ke titik-titik distribusi (lokasi Access Point
utama di setiap Lantai)  hari ke-5
• Setiap Access Point di setiap lantai terkoneksi dengan AP utama
menggunakan mode WDS (wireless distribution system)  hari ke-7
• Ujicoba koneksi dengan mengaktifkan semua feature selesai
dilakukan  hari ke-14
Contoh:
Technical requirement
•
•
•
•
•
•
•
•
Koneksi internet harus mampu menyediakan dedicated bandwidth 5
Mbps dengan toleransi 10% dan tingkat keandalan 95%
PC Router harus memenuhi spesifikasi : Processor: 1 GHz, RAM:
512 MB, HDD: 160GB SATA
Network Switch 10/100 Mbps
Setiap Access Point harus mampu melayani user dalam radius 50
meter
Setiap AP bekerja dalam frekuensi 2,4 - 2,4835 GHz yang sesuai
dengan standar IEEE 802.3 B (11 Mbps), G (54 Mbps), atau SuperG
(108 Mbps)
Power setiap AP tidak melebihi 100 mW agar tidak mengganggu
Setiap AP memiliki kemampuan enkripsi WPA/WPA2 untuk
menjamin keamanan jaringan nirkabel
Setiap AP memiliki mode WDS (wireless distribution system)
Contoh:
Limit and exclusion
• Pekerjaan dilakukan pada hari kerja, pukul 08.00 s/d 17.00
• Kontraktor berhak menunjuk sub-kontraktor untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu.
• Kontraktor bertanggungjawab atas peralatan selama masa garansi,
kecuali jika kerusakan diakibatkan oleh tidak stabilnya listrik, terkena
air karena bocor, dan kejadian alam seperti petir.
• Kontraktor tidak bertanggungjawab terhadap kualitas koneksi
internet (merupakan tanggung jawab PT. Telkom)
• IMT bertanggungjawab dalam menjaga keamanan perangkat
• IMT berkewajiban menyediakan System Administrator yang akan
menjalankan sistem setelah proyek selesai dikerjakan.
Review with Customer
Kontraktor duduk bersama dengan IMT untuk menyepakati hasil
pekerjaan yang sudah selesai.
 Jika ruang lingkup proyek sudah terdefinisi, selanjutnya perlu
dilakukan perincian pekerjaan menjadi elemen-elemen pekerjaan.
 Hasil proses hierarkis ini biasa disebut sebagai WBS (Work
Breakdown Structure)
 WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua
produk dan dan elemen pekerjaan telah diidentifikasi
 WBS menggambarkan semua elemen proyek dalam sebuah
kerangka hierarkis dan menetapkan hubungan dengan produk
akhir proyek.
 WBS merupakan produk bersama sebuah Tim Proyek yang terdiri
atas personil-personil dengan berbagai keahlian (disiplin ilmu)
 Bagian integral dari WBS adalah menentukan unit-unit organisasi
yang bertanggungjawab melakukan pekerjaan. Hasil akhir dari
proses ini biasa disebut OBS (Organization Breakdown Structure)
[email protected]
15
Contoh WBS:
[email protected]
16
Contoh WBS:
[email protected]
17
Contoh OBS:
[email protected]
18