kemuhammadiyahan

Download Report

Transcript kemuhammadiyahan

Disusun oleh :
1. Novia Etikasari
2.
3.
4.
5.
:
Nurendah Yunida
:
Rhamadhon Syukri
:
Titis Nur Setianingrum :
Laily Mumtazanah
:
A 210 100003
A 210 100004
A 210 100007
A 210 100008
A 210 100009
A. Unsur Pembantu Pimpinan
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, yang
geraknya di bidang dakwah Islam, amar ma’ruf nahi
munkar dalam kehidupan masyarakat. Muhammadiyah
menempatkan diri sebagai fa’il (subyek) yang mewarisi
gerak langkah misi nabi Muhammad SAW.
1. Majelis - majelis
a. Majelis Tarjih dan Tajdid
Adalah suatu lembaga dalam Muhammadiyah yang
membidangi masalah – masalah keagamaan khususnya di bidang fiqih. Majelis dibentuk dan disahkan
pada kongres Muhammadiyah XVII tahun 1928 di
Pekalongan, dengan ketua yang pertama K.H. Mas
Mansur. Majelis tarjih diubah menjadi Majelis
Ijtihad, tetapi berdasarkan sejarahnya namanya tetap
Majelis Tarjih.
Tugas dan fungsi Majelis Tarjih dan Tajdid :
1. Mendampingi dan membantu pimpinan persyarikatan
dalam hal membimbing anggota melaksanakan ajaran
Islam, menentukan kebijaksanaan dalam menjalankan
kepemimpinan, dan mempersiapkan serta meningkatkan
kualitas ulama dan persyarikatan Muhammadiyah.
2. Membimbing umat, memberikan arah, menyampaikan
fatwa keagamaan, dan memberikan suatu dasar
pembenaran keagamaan yang dapat dipahami umat
dalam konsep yang terpublikasi secara terencana dan
meluas agar masalah dan tantangan bisa dimengerti dan
dijawab dengan semangat rahmat lil ‘alamin.
3. Mempergiat pengkajian dan penelitian ajaran Islam
dalam rangka mengembangkan ciri pelaksanaan tajdid
dan mengantisipasi perkembangan yang tumbuh di
masyarakat.
4. Memperluas bidang tugas sesuai kebutuhan akan
jawaban terhadap tantangan dan masalah dunia
global.
Peran majelis tarjih dan tajdid :
1. Bertanggunjawab mengambil keputusan kertarjihan.
2. Mengembangkan pemikiran-pemikiran pembaruan
dalam keIslaman dan menampung aspirasi baru
yang tumbuh di kalangan umat.
b. Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus
K.H. Ahmad Dahlan tampil sebagai mujaddid dan
mujahid besar Islam, beliau mengembalikan umat
Islam yang bersumber dari Al-Quran dan AlSunnah. Jiwa semangat K.H.Ahmad Dahlan
dijabarkan dan dirancangkan oleh lembaga yang
bernama Majelis Tabligh atau Majelis Dakwah pada
muktamar ke-38 di Ujung Pandang tahun 1917.
Sesuai SK PP. Muhammadiyah tentang Majelis
Tabligh dalam Bab 1 Pasal 2 mempunyai tugas
pokok memimpin dan melakukan program yang
meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah. Pasal 3
untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut.
Dalam pasal 2 Majelis Tabigh mempunyai fungsi :
1. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan
persyarikatan yang digunakan sebagai bahan untuk
menyusun kebijaksanaan persyarikatan dalam
bidang tabligh.
2. Pembinaan dan peningkatan kemampuan serta
koordinasi kegiatan dan gerak mubaligh dalam
mensyiarkan Islam kepada anggota, umat dan korp
mubaligh Muhammadiyah di tingkat pusat, wilayah,
daerah, dan cabang.
3. Penggerak pengajian dan pegembangan pengamalan
ajaran Islam, menggembirakan kegiatan ibadah
anggota persyarikatan dan masyarakat dalam
kelompok jama’ah guna meningkatkan mutu
kehidupan ajaran Islam.
4. Penggerak dan pembimbing penyelenggaraan,
pemeliharaan dan pengelolan wakaf, masjid, mushola,
langgar, dan surau sebagai ibadah dan sarana
peningkatan mutu kehidupan dalam kerangka kehidupan
berbangsa.
5. Penggerak dan pembimbing pelaksanaan serta
pengembangan kegiatan pengajian pimpinan, anggota
dengan memanfaatkan jasa IPTEK.
6. Penyelenggaraan pendidikan dan kaderisasi mubaligh
dan khatib sehingga memiliki kemampuan profesional
serta kemandirian untuk menjalankan tugas kehidupan
masyarakat dan bangsa yang selalu berubah dan
berkembang.
7. Penyelenggaraan penelitian dan perikehidupan anggota
umat dan masyarakat.
c. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan
Pengembangan(Diktilitbang)
Majelis ini merupakan pecahan dari majelis
pendidikan pengajaran dan kebudayaan yang semula
membawahi seluruh amal usaha Muhammadiyah di
bidang SD, SMP, SMA dan PT. tahun 1985 muktamar
ke-41 di Surakarta didirikanlah majelis diktiltbang
dengan ketua Drs. H. Muhammad Djaman Al-kindi,
MBA.
Program pokok majelis Diktilitbang:
1. Pengebangan PTM,mencakup peningkatan kualitas
pendidikan PTM,pengembangan jaringan kerjasama
internal
dan
eksternal,penanganan
masalah
kemahasiswaan,
pengembangan
organisasi
dan
kelembagaan, penyusunan dan penyempurnaan kaidah
PTM.
2. Penelitian dan pengembangan mecakup program
penelitian dan pengembangan PTM, dan penelitian
Muhammadiyah.
Dari program pokok diatas kemudian dijabarkan dalam 4
bidang yaitu:
1. Bidang peningkatan kualitas PTM
a. Supervisi PTM diselenggarakan dengan temu regio-nal
PTM.
b. Mengintensifkan kunjungan ke PTM kecil sebagai
supportting bagi peningkatan kualitas PTM.
c. Workshop pengembangan kurikulum PT
d. Workshop persiapan arkreditasi PTM
e. Pelatihan manajemen PTM
f. Pelatihan metodologi penelitian tingkat lanjut
g. Kompetisi penelitian dosen PTM dengan sistem hibah
kompetisi
h. Mengaktifkan Pusbang PTM
2. Bidang penelitian dan pengembangan
a) Pengembangan database dan pusat informasi
persyarikatan
b) Pengembangan kerjasama lembaga penelitian di
lingkungan persyarikatan
c) Peningkatan kualitas penelitian di PTM
3. Bidang kerjasama dan kemahasiswaan
a) Kerjasama dengan badan pendidikan muhammadiyah
b)
c)
d)
e)
f)
g)
dalam pengembangan kurikulum
Kerjasama dengan pihak luar dalam peningkatan
kualitas pendidikan dan penelitian
Kerasama antar PTM dalam peningkatan kualitas SDM
dan fasilitas pendidikan
Jaringan internet antar PTM
Mengupayakan beasiswa bagi AMM dan kader
persyarikatan dalam PTM
LKTI mahasiswa PTM
Temu olahraga dan seni mahasiswa PTM
4. Bidang organisasi dan kelembagaan
a) Konsolidasi organisasi
b) Rapat kerja majelis Diktilitbang
c) Rapat rutin majelis
d) Forum rektor PTM pembina
e) Pertemuan regional PTM
f) Rakernas bidang pendidikan Muhammadiyah
g) Penyempurnaan qaidah PTM
d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
1.
2.
3.
4.
Tugas dan Fungsi ajelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan
dan pengajaran serta kebudayaan dalam usaha mencapai
tujuan persyarikatan
Membimbing dan membantu usaha cabang-cabang di
bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
Membantu dan mengkoordinasikan kegiatan anggota
dan masyarakat serta organisasi Islam yang bergerak di
bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
Mengusahaka bantuan dan fasilitas dari pemerintah dan
badan-badan lain yang halal dan baik
5.
Mengadakan pendidikan untuk:
a)
b)
Membentuk tenaga pendidikan dan pengajaran yang
berjiwa Muhammadiyah
Mempertebal keyakinan agama dan kesadaran
kemuhammadiyahan kepada tenaga pendidik dan pengajar
6. Mengusahakan alat kelengkapan pengajaran dan
pendidikan serta alat-alat administrasi di sekolah dan
madrasah
7. Membuka dan menyelenggarakan sekolah atau
madrasah, asrama, dsb
8. Mengurus dan menyelenggarakan sekolah-sekolah
percontohan dan teladan
9. Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja
majelis pendidkan dasar dan menengah sesuai dengan
qoidah-qoidah yang ada.
TERIMA KASIH