Transcript PTK-PTS

Oleh:
I Wayan Widana
Disajikan Pada Bintek PTK-PTS Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Di Kabupaten Dompu-NTB Tanggal 10-13 Desember 2012
KASUS
1. Pak Burhan seorang guru, telah sering kali mengikuti bintek,
workshop, seminar, dan berbagai pelatihan lainnya tentang PTK
dari berbagai ahli. Sudah banyak teori dan contoh-contoh PTK
yang dibacanya. Tetapi sampai saat ini, belum satu pun PTK
berhasil ditulisnya karena alasan sibuk dengan tugas-tugas di
sekolah dan di masyarakat.
2. Berbeda dengan Bu Aminah, seorang guru hanya sesekali saja
mengikuti pelatihan PTK. Kemauan dan motivasi yang kuat
untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas membuatnya
melakukan berbagai inovasi dan pembaharuan dalam
pembelajaran. Apa yang dilakukan tersebut ditulis dalam bentuk
karya ilmiah.
Jendela Djauhari
Tahu
Tidak tahu
Mau
I
II
Tidak mau
(Malee…es)
III
IV
Judul PTK-PTS
Memuat 3 komponen:
1. Tindakan (action)=A
2. Objek=O
3. Subjek=S
Contoh:
1. Implementasi Metode Pembelajaran Problem Posing Tipe
Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Fisika Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1 Kerambitan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus
dan RPP Berbasis Pembelajaran Aktif Melalui Diskusi
Kelompok Terfokus di SMP Muhammadiyah Singaraja
Tahun 2012.
Bab I Pendahuluan
Memuat 4 sub bab:
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Latar Belakang Masalah
Memuat 4 komponen:
1. Kondisi ideal (Das Solen)
2. Kenyataan (Das Sein)
3. Dampak/Akibat
4. Solusi yang ditawarkan
Implementasi Metode Pembelajaran Problem Posing
Tipe Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Fisika Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1
Kerambitan Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009
Kondisi Ideal (Das Solen):
1. Kompetensi ideal guru menurut Permendiknas No. 16/2007;
2. Pembelajaran aktif sesuai Permendiknas No. 41/2007;
3. Tujuan pembelajaran matematika (Permendiknas No. 22/2006.
Kenyataan (Das Sein)
1. Kompetensi guru bervariasi;
2. Metode pembelajaran didominasi dengan metode ceramah;
3. Tujuan pembelajaran matematika tidak tercapai.
Dampak/akibat:
1. Kualitas proses pembelajaran di kelas rendah.
2. Motivasi siswa belajar fisika menurun
3. Sikap siswa apatis terhadap pelajaran fisika
Solusi yang ditawarkan/alternatif pemecahan masalah:
1. Implementasi Metode Pembelajaran Problem Posing Tipe
Post Solution Posing;
2. Paparkan secara singkat bagaimana Metode Pembelajaran
Problem Posing Tipe Post Solution Posing dapat mengatasi
masalah.
Rumusan Masalah:
Apakah implementasi metode pembelajaran Problem
Posing tipe Post Solution Posing dapat meningkatkan prestasi
belajar fisika siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Kerambitan
semester 2 tahun pelajaran 2008/2009?
Tujuan:
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana
implementasi metode pembelajaran Problem Posing tipe
Post Solution Posing dapat meningkatkan prestasi belajar
fisika siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Kerambitan semester
2 tahun pelajaran 2008/2009.
Manfaat:
a. Siswa
 …………..
 …………..
b. Guru
 …………..
 …………..
c. Sekolah
 …………..
 …………..
d. Peneliti
 …………..
 …………..
Bab II Tinjauan Pustaka
Memuat 4 sub bab:
A. Landasan Teori
B. Hasil penelitian yang relevan
C. Kerangka berpikir
D. Hipotesis tindakan
A. Landasan Teori
Uraikan semua variabel dalam judul:
1. Filasafat konstruktivisme dalam pembelajaran
2. Tinjauan tentang metode pembelajaran Problem Possing;
a. Pengertian
b. Sintaks pembelajaran
c. Keunggulan dan kelemahan
3. Prestasi belajar fisika
a. Pengertian
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
4. Ketuntasan belajar
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
(Bila ada)
1. Tuliskan beberapa hasil penelitian yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan (Landasan
Empirik). Semakin banyak, semakin bagus.
2. Jelaskan keterkaitan landasan empirik dan
landasan teoretis pada sub A.
C. Kerangka Berpikir
1. Sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis
tindakan
2. Berdasarkan kajian teoretis (sub A) dan kajian
empirik (sub B) paparkan logika berpikir anda,
keyakinan anda bagaimana solusi (metode, alat
peraga, media, dll) yang ditawarkan dapat
mengatasi masalah yang dipaparkan di Bab I
(rumusan masalah). Lebih bagus bila kerangka
berpikir dibuatkan skema.
D. Hipotesis Tindakan
1. Merupakan jawaban sementara atas rumusan
masalah yang dipaparkan di Bab I, sehingga
banyaknya hipotesis tindakan = banyaknya
rumusan masalah.
2. Dirumuskan berdasarkan hasil kerangka
berpikir.
Bab III Metode Penelitian
Memuat 4 sub bab:
A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Penelitian
D. Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan
A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian
 Lokasi:
SMA Negeri 1 Kerambitan yang berlokasi di Desa
Kukuh Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan.
 Subjek Penelitian
Siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Kerambitan semester 2
tahun pelajaran 2008/2009, yang berjumlah 33 orang.
 Objek Penelitian
Prestasi belajar Fisika siswa (kognitif).
B. Prosedur Penelitian
1. Refleksi awal
a.
Uraikan situasi awal sebelum pelaksanaan siklus.
 lemahnya kemampuan siswa dalam memecahkan
soal-soal matematika;
 menurunnya motivasi siswa;
 rendahnya pemahaman siswa terhadap konsepkonsep matematika.
b. Uraikan secara singkat rencana tindakan ayang akan
dilakukan.
 mengimplementasikan metode Problem Posing tipe
Post Solution Posing.
Siklus
a.
Perencanaan.
1) Mengajukan surat izin penelitian;
2) Menyusun jadwal penelitian;
3) Menganalisis SK/KD yang akan dicapai;
4) Mempersiapkan Silabus dan RPP;
5) Menyusun LKS (materi pembelajaran dalam bentuk
powerpoint);
6) Menyiapkan format lembar observasi (catatan harian);
7) Membentuk kelompok heterogen;
8) Menyusun soal tes akhir siklus I beserta pedoman
penilaiannya
b.
Pelaksanaan.
Uraikan langkah-langkah pembelajaran (sesuai RPP);
c. Observasi/pengamatan.
 Hasil observasi ditulis pada catatan harian;
 Fokus pengamatan: 1) aktivitas siswa, 2) kemajuan yang
dicapai, 3) kendala yang dialami, 4) hal-hal menarik lainnya
selama pembelajaran berlangsung
d. Refleksi.
 Menganalisis setiap perilaku yang ditampilkan oleh siswa
selama proses pembelajaran berlangsung;
 Menganalisis kemajuan-kemajuan yang telah dicapai siswa
serta upaya mempertahankan kemajuan tersebut;
 Mengkaji penyebab terjadinya hambatan-hambatan yang
muncul saat tindakan dilakukan;
 Merencanakan perbaikan dalam pelaksanaan siklus
berikutnya.
C. Teknik Pengumpulan Data dan
Instrumen Penelitian
 Teknik Pengumpulan Data:
Data tentang prestasi belajar matematika siswa
dikumpulkan menggunakan tes prestasi belajar.
 Instrumen Penelitian:
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
prestasi belajar matematika siswa adalah tes prestasi
belajar bentuk uraian/esai.
C. Teknik Analisis Data dan Kriteria
Keberhasilan
 Teknik Analisis Data:
Data prestasi belajar matematika siswa dianalisis secara
deskriptif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata kelas.
 Kriteria Keberhasilan:
1) Nilai (rata-rata kelas) matematika siswa kelas X-2
pada akhir siklus, secara klasikal minimal 70 (KKM).
2) Persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan
secara klasikal pada masing-masing siklus minimal
85%.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Memuat 5 sub bab:
A. Deskripsi Kondisi Awal
B. Gambaran Umum Hasil Penelitian
C. Deskripsi Pelaksanaan per Siklus
D. Hasil Penelitian per Siklus
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Penutup
Memuat 2 sub bab:
A. Kesimpulan
B. Saran
Kesalahan Umum PTK-PTS
• Tidak konsisten (waktu, tempat, objek)=tidak asli.
• Gaya penulisan yang tidak mirip antara tulisan satu dengan
yang lainnya, menunjukkan PTK-PTS tidak dibuat oleh orang
yang sama.
• Melakukan tindakan yang sudah biasa dilakukan (ceramah,
diskusi, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab).
• Tidak menguraikan mengapa penelitian itu penting dilakukan
(Bab I).
• Tidak jelas tindakannya (pemecahan masalah).
• Tidak ada perbedaan/penyempurnaan tindakan dari siklus 1
dan siklus 2 dst (langkah pembelajaran pada RPP).
• Lapiran RPP tidak sesuai dengan landasan teori pada Bab II.
• Tanpa lampiran yang mendukung (lampiran tidak lengkap).
Tindakan apa yang dapat dilakukan guru?
 Penerapan metode atau model pembelajaran yang inovatif
(kooperatif, inkuiri, eksperimen, tutor sebaya, CTL, PBL,
RME, dll).
 Penerapan sistem penilaian yang tepat dan akurat.
 Pemanfaatan media pembelajaran.
 Pelaksanaan treatment dengan metode/cara tertentu.
Tindakan apa yang dapat dilakukan
oleh Kepala Sekolah/Pengawas?
 Penerapan sistem manajemen tertentu.
 Penerapan sistem pembinaan dengan
metode/cara tertentu.
 Pelaksanaan pemecahan masalah dengan
metode/cara tertentu.
Sistem Manajemen dan Pembinaan
 Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk meningkatkan
Kualitas Pembelajaran
 Pelaksanaan Diskusi Kelompok Terfokus untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam menulis silabus dan
RPP.
 Pelaksanaan Pembimbingan Terpadu untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam pembelajaran aktif
 Penerapan pengawasan terpadu untuk meningkatkan
kedisiplinan warga sekolah.