FGD 2b Bandung Raya - Metropolitan Jabar

Download Report

Transcript FGD 2b Bandung Raya - Metropolitan Jabar

TINJAUAN KEBIJAKAN MENGENAI
KONSEP/ARAHAN PENGEMBANGAN
METROPOLITAN CEKUNGAN BANDUNG
22 September 2014
Bappeda Jabar
OUTLINE
1. Pengantar FGD
2. PERDA 12/2014: Pengelolaan Pembangunan
3.
4.
5.
6.
dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan di Jawa Barat (P3MPJB)
PP 26/2008: RTRW Nasional
Raperpres RTRK Perkotaan Cekungan
Bandung
PERDA 22/2010: RTRW Provinsi Jawa Barat
Isu Strategis
• Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat yang mengalami
1.
Pengantar
FGD
perkembangan sangat pesat dalam hal aglomerasi ekonomi,
aglomerasi penduduklebih dari 1 (satu) juta jiwa, peningkatan
intensitas lahan terbangun dan aktivitas sosial masyarakat, dan
terdiri dari beberapa kawasan yang saling memiliki keterkaitan
fungsional, yaitu: 1) Metropolitan Bogor, Depok, Bekasi,
Karawang, Purwakarta (Bodebekkarpur), 2) Metropolitan
Bandung Raya, dan 3) Metropolitan Cirebon Raya.
• Wilayah Metropolitan selalu diiringi dengan isu dan persoalan
wilayah yang kronis seperti: urbanisasi yang tinggi, kemacetan
lalu lintas, permukiman kumuh, banjir, kekurangan air bersih,
penumpukan sampah, polusi udara, persaingan pembangunan
oleh swasta, dan sebagainya.
• Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan langkah untuk
mengelola pembangunan dan pengembangan di 3 (tiga)
Metropolitan dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan dengan prinsip
Hybrid, yang dilakukan Pemerintah Provinsi bersama-sama
Pemerintah Kabupaten Kota, melalui manajemen pembangunan
Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan
3 (tiga) Metropolitan
dan 3 (tiga) Pusat
Pertumbuhan di
Provinsi Jawa Barat
• Pedoman pelaksanaan
pengelolaan
pembangunan dan
pengembangan
Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan tersebut
dituangkan dalam
dokumen Rencana
Induk Pengembangan
(Renip) di masingmasing Metropolitan dan
Pusat Pertumbuhan yang
bersangkutan.
Grand Masterplan
• Indikator Kinerja Kunci yang ditargetkan
pada masing-masing Metropolitan dan
Pusat Pertumbuhan sebagai panduan untuk
mewujudkan peran fungsi dan manfaat
pengembangan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan beserta syarat dan
ketentuannya.
Rencana Induk Pengembangan (Renip)
• Gambaran sosok masa depan
Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di
Provinsi Jawa Barat yang termasuk
diantaranya untuk merespon isu dan
permasalahan, serta pemanfaatan
keunggulan masing-masing wilayah.
Tujuan kegiatan:
• merumuskan konsep-konsep pengelolaan pembangunan dan pengembangan pada
wilayah Metropolitan Bandung Raya sebagai bahan arahan dalam penyusunan dokumen
Rencana Besar (Grand Masterplan) Pembangunan.
Hasil yang diharapkan:
Konsep dan Rancangan Rencana Besar Pembangunan Metropolitan Bandung
Raya, dengan muatan:
1. Isu dan masalah utama wilayah;
2. Keunggulan wilayah;
3. Sosok masa depan / Visi wilayah pada akhir tahun 2050i ;
4. Konsep pendekatan pemecahan masalah (approach to problem) wilayah;
5. Pendefinisian dan konsep arahan pengelolaan pembangunan dan
pengembangan di bidang-bidang yang bersifat strategis berskala metropolitan,
lintas daerah serta lintas pemerintahan dan/atau berimplikasi skala
metropolitan (meliputi bidang pemerintahan, bidang ekonomi, bidang fisik dan
lingkungan hidup, dan bidang sosial budaya);
6. Konsep keterkaitan/konektivitas antar wilayahii;
7. Konsep Indikator Kinerja Kunci sebagai standar keberhasilan pengelolaan
pembangunan dan pengembangan wilayah;
8. Term of Reference (TOR) penyusunan Dokumen Rencana Besar;
9. Aspek-aspek substansi lainnya yang dinilai perlu.
Topik dan jadwal tentatif FGD
No.
Topik
1 Perumusan masalah dan penetapan
tujuan
Isi Bahasan
a.
b.
c.
d.
concern isu dan masalah,
keunggulan wilayah,
rumusan tujuan,
pendekatan pemecahan masalah
Jadwal Tentatif
Senin 22 Sept
Pukul 09.00-11.00
2 perumusan rencana pembangunan dan a.
peningkatan bidang pemerintahan
b.
tata kelola pemerintahan modern,
Jumat 3 okt
kerjasama multipihak bersama masyarakat global Pukul 15.30-17.30
3 Perumusan rencana pembangunan dan a.
peningkatan bidang ekonomi
b.
kawasan destinasi wisata dunia,
kawasan industri strategis
Rabu 8 Okt
Pukul 13.00-15.00
4 Perumusan rencana pembangunan dan a.
peningkatan bidang transportasi
b.
infrastruktur transportasi jalan,
infrastruktur transportasi perhubungan
Jumat 10 Okt
Pukul 09.00-11.00
5 perumusan rencana pembangunan dan a.
peningkatan bidang perumahan dan
b.
lingkungan
c.
penyediaan perumahan,
RTH,
Persampahan dan limbah
Senin 13 Okt
Pukul 09.00-11.00
6 perumusan rencana pembangunan dan a.
peningkatan bidang infrastruktur
Infrastruktur, energi dan telekomunikasi
Rabu 15 Okt
Pukul 13.00-15.00
7 Perumusan rencana pembanguna dan a.
peningkatan bidang sosial dan budaya b.
Kawasan pusat seni dan budaya
kawasan pusat pendidikan dan pelatihan
Jumat 19 Okt
Pukul 09.00-11.00
a.
8 Sosialisasi konsep dan rancangan
rencana Besar
sarana olah raga bertaraf internasional
Jumat 24 Okt
Pukul 13.30- 15.30
2.
PERDA
12/2014:
P3MPJB
Metropolitan Bandung Raya sebagai Metropolitan Modern
berbasis wisata perkotaan, industri kreatif, dan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Fokus Pengembangan
• Kota Bandung (kota inti): perdagangan dan jasa, industri
kreatif dan teknologi tinggi, dan pariwisata;
• Kota Cimahi (kota inti): perdagangan dan jasa, industri
kreatif, teknologi tinggi dan industri non-polutif;
• Kabupaten Bandung: industri non-polutif, agro industri,
wisata alam, pertanian dan perkebunan;
• Kabupaten Bandung Barat: industri non-polutif, pertanian,
industri kreatif dan teknologi tinggi;
• Kabupaten Sumedang (PKL): dilengkapi sarana dan
prasarana pendukung, serta pusat pendidikan tinggi di
kawasan Jatinangor, agrobisnis, dan industri nonpolutif.
3.
PP
26/2008:
RTRW
Nasional
Kawasan Cekungan Bandung merupakan Kawasan
Andalan, yaitu kawasan yang berpotensi untuk mendorong
perkembangan ekonomi ke kawasan sekitarnya. Core
business yang akan dikembangkan dalam kawasan andalan
ini adalah industri, pertanian, pariwisata dan perkebunan
Kawasan Cekungan Bandung ditetapkan sebagai Kawasan
Strategis Nasional berdasarkan kepentingan ekonomi dan
daya dukung lingkungan hidup
Dalam Sistem Perkotaan Nasional, Kawasan Perkotaan
Bandung Raya merupakan salah satu pusat kegiatan
nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa serta simpul utama transportasi dengan
skala pelayanan nasional atau beberapa propinsi, dan
sebagai pintu gerbang menuju kawasan internasional
Pusat
kegiatan
Kota
Bandung
LINGKUP WILAYAH
4.
Raperpres
RTRK
Perkotaan
Cekungan
Bandung
(30 kcmatan)
Pusat
kegiatan
Kota
Cimahi
(3 kcmatan)
Kab.
Bandung
CEKUNGAN
BANDUNG
Kab.
Sumedang
(5 kcmatan)
(31 kcmatan)
Kab.
Bandung
Barat
(16 kcmatan)
PUSAT kegiatan kota inti :
Kota Bandung
Pusat Perdagangan dan jasa, Olah raga, Pendidikan, Industri kreatif,
Kesehatan, Transportasi, Pariwisata, Pertemuan/pameran, dan
Pertahanan keamanan.
Kota Cimahi
Pusat Perdagangan dan jasa, Pendidikan, Industri kreatif, Transportasi,
dan Pertahanan keamanan.
TUJUAN Penataan Ruang Cekungan Bandung:
Mewujudkan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung yang berkelas dunia
sebagai pusat kebudayaan, pusat pariwisata, pusat kegiatan jasa dan ekonomi
kreatif nasional berbasis pendidikan tinggi dan industri berteknologi tinggi yang
berdaya saing dan ramah lingkungan.
Kebijakan Penataan Ruang
pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung yang
berkelas dunia sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien
pengembangan dan peningkatan fungsi utama masing-masing pusat kegiatan di Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung
peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, sarana dan
prasarana perkotaan Cekungan Bandung yang handal, merata dan terpadu
perwujudan pengembangan kawasan yang terpadu antara daya dukung lingkungan,
pengembangan ekonomi, dan sosial budaya
peningkatan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kawasan
peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
5.
PERDA
22/2010:
RTRW
Provinsi
Jawa
Barat
Kawasan Perkotaan Bandung Raya atau Kawasan
Cekungan Bandung ditetapkan sebagai Pusat
Pengembangan Orde 1 (PKN) yang mempunyai potensi
sebagai pintu gerbang ke kawasan internasional dan
pendorong pertumbuhan kawasan
Perkembangan PKN Bandung Raya perlu dikendalikan
untuk mengurangi kecenderungan alih fungsi lahan,
mengingat fungsi lindung di kawasan Bandung Utara
harus tetap dipertahankan selain itu juga untuk
mengembangkan potensi perekonomian, melalui :
1. Distribusi kegiatan ekonomi
2. Realisasi rencana pengembangan transportasi
massal
3. Pengembangan pembangunan permukiman vertikal
Cekungan Bandung merupakan salah satu Wilayah
Pengembangan dalam Provinsi Jawa Barat, dengan tema
pengendalian pembangunan
Arahan pengembangan:
1. Melengkapi fasilitas pendukung PKN dan PKL
2. Mengendalikan pengembangan kegiatan di kawasan perkotaan
3. Mengembangkan kawasan pinggiran PKN dengan tetap menjaga
fungsi lindung kawasan
4. Mengembangkan pembangunan dan hunian vertikal
FOKUS Pengembangan:
Kota Bandung ditetapkan sebagai kota inti, kegiatan utama : perdagangan
dan jasa, indusri kreatif dan teknologi tinggi, pariwisata dan transportasi
Kota Cimahi sebagai kota inti, kegiatan utama : perdagangan dan jasa,
industri kreatif dan teknologi tinggi
Kab. Bandung, kegiatan utama : industri non polutif, wisata alam, pertanian
dan perkebunan
Kab. Bandung Barat, kegiatan utama : industri non polutif, pertanian, industri
kreatif dan teknologi tinggi
Kab. Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dilengkapi prasarana dan sarana
pendukung minimal, kegiatan utama : pendidikan (Jatinangor), agrobisnis dan
industri.
1.
Kawasan Cekungan Bandung yang ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) perlu dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan fasilitas pelayanan tingkat nasional
yang berkualitasuntuk dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
2.
Kawasan Cekungan Bandung merupakan Bagian Hulu
Daerah Aliran Sungai Citarum yang telah mengalami
penurunan kualitas lingkungan yang memberikan dampak
negatif terhadap kehidupan sosial ekonomi pada daerah hulu
dan hilir, sehingga perlu pengendalian lingkungan untuk
menjaga keseimbangan tata air Sungai Citarum;
3.
Kawasan Cekungan Bandung telah berkembang dengan
pesat membentuk satu kesatuan kawasan perkotaan yang
perlu dikendalikan perkembangannya sesuai dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungannya;
4.
Kawasan Bandung Utara sebagai bagian dari Kawasan
Cekungan Bandung yang berfungsi sebagai kawasan
lindung, saat ini cenderung berkembang sebagai fungsi
perdagangan dan jasa.
6.
Isu Strategis
TERIMA KASIH
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat
2014