Psikologi-Kepribadian-I-Pertemuan-ke-8-Alfred

Download Report

Transcript Psikologi-Kepribadian-I-Pertemuan-ke-8-Alfred

PSIKOLOGI INDIVIDUAL
ALFRED ADLER (1870-1937)
Biografi singkat
• Lahir pada 7 Februari 1870 di Rudolfsheim, Wina
• Keturunan Yahudi kelas menengah dr Hungaria
• Terlahir dgn fisik lemah, usia 5 th hampir
meninggal karena pneumonia.
• Memiliki persaingan dgn kakaknya “Sigmund
Adler” yg fisiknya lbh kuat & sehat sering
membanding2kan dirinya.
• Sama dgn Freud yg berlatarbelakang yahudi tp
Adler lebih tdk religiusberalih protestan
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
• Menyajikan pandangan yang optimistik
tentang manusia dengan menitikberatkan
sepenuhnya pada konsep kepedulian sosial
(sosial interest) yaitu sebuah perasaan
kesatuan dengan seluruh umat manusia
• Berbeda dgn Freud pandangan ttg
manusia lbh optimistik menurut Adler
• Manusia dilahirkan dgn tubuh yang
lemah dan inferiorsebuah kondisi yang
mengarah kepada perasaan2 inferioritas
dan ketergantungan pada orang lain.
• Olh karena itu rasa menyatu (kepedulian
sosial) sangat dibutuhkan dan menjadi
standard tertinggi kesehatan psikologis.
• Setiap individu merupakan konfigurasi
unik dari motif, sikap, nilai
• Tiap tindakan membawa corak khas gaya
hidupnya yang bersifat individual
• Dorongan pokok yang melatarbelakangi
perilaku:
1. Dorongan keakuan (agresif 
berkuasa  superior), mengabdi pd
diri sendiri
2. Dorongan kemasyarakatan 
mengabdi pd masyarakat
Perbedaan Freud vs Adler
• Mereduksi motivasi
tindakan manusia kpd
seks & agresi saja
• Manusia memiliki
sedikit/bahkan tdk sama
sekali pilihan dlm membtk
kepribadian mrk
• Perilaku saat ini dibentuk
olh pengalaman2 masa
lalu
• Sangat menekankan
komponen bawah sadar
perilaku
• Manusia kebanyakan
dimotivasi olh pengaruh2
sosial & perjuangan
menuju
keberhasilan/kesuksesan
• Manusia
bertanggungjawab
sepenuhnya utk menjadi
siapa diri mrk
• Perilaku saat ini dibentuk
olh pandangan mns
mengenai masa dpn
• Mns yg sehat scr
psikologis biasanya sadar
apa yg sdg dikerjakan
beserta alasannya
Kerangka pendek Adler
1. Satu-satunya kekuatan dinamis di balik perilaku manusia
adalah perjuangan menuju keberhasilan/keunggulan
(striving for success or superiority)
2. Persepsi-persepsi subjektif (subjective persception)
manusia membentuk prilaku dan kepribadian manusia
3. Kepribadian merupakan sebuah kesatuan dan konsisten
dalam diri (unified and self-consistent)
4. Nilai semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut
pandang kepedulian sosial
5. Struktur kepribadian yang selalu konsisten dalam diri ini
berkembang menjadi gaya hidup pribadi tersebut
6. Gaya hidup dibentuk oleh daya creative manusia
1. Striving for superiority
Perjuangan menuju keberhasilan /
keunggulan
1. Manusia selalu terdorong untuk menjadi lebih
sempurna
2. Adler “setiap orang terlahir dgn kelemahan fisik yg
mengaktifkan perasaan inferioritas memotivasi
sso utk berjuang mjd unggul / berhasil”
3. Superioritas adalah keadaan subjektif dari
pengalaman dan perasaan cukup berharga
4. Individu yg tdk sehat berjuang utk keunggulan
pribadi. Individu yg sehat mencari keberhasilan
bagi seluruh kemanusiaan
Superioritas/ Perfection
• Pada mulanya Adler mengemukakan bahwa tujuan
akhir hidup manusia adalah agresivitas.
• Istilah agresivitas diganti dengan will to power
(maskulin & feminin).
• Konsep masculine protest yaitu keinginan
wanita untuk memperoleh berbagai hal dan
keistimewaan
yang
oleh
berbagai
budaya
dikhususkan untuk pria.
• Setelah itu ia mengganti istilah will to power
menjadi striving for superiority (perjuangan ke
arah superioritas/keberhasilan)
Tujuan Akhir (Final goal)
• Tujuan akhir manusia fiksionalisme, tdk pernah
mencapai eksistensi objektif.
• Tujuan akhir menjadi bermakna jika sanggup
menyatukan kepribadian & menjadikan semua
prilaku bisa dipahami.
• Tujuan akhir adl produk dari DAYA KREATIF
(kemampuan manusia utk membentuk dgn bebas
prilaku mereka & menciptakan kepribadian mereka
sendiri).
• Usia 4-5 thndaya kreatif telah berkembang 
dapat menetapkan tujuan akhir.
Daya juang sebagai kompensasi
• Manusia berjuang menuju keunggulan /
keberhasilan sbg alat kompensasi
perasaan2 inferioritas / kelemahannya
• Pd usia 4-5thn anak mulai menetapkan
arah daya juang sbg keunggulan pribadi
atau keberhasilan sosial
• Ada 2 bentuk perjuangan : 1). Upaya
nonproduktif scr sosial utk mencapai
keunggulan pribadi. 2). Melibatkan
kepedulian sosial & ditujukan bagi
kesuksesan atau kesempurnaan bagi
setiap orang
Superiority Complex
• Kompensasi yang dilakukan
terlalu berlebihan
• Melebih-lebihkan pendapat
mengenai kemampuan dan
pencapaian pribadi
• Sifatnya inward atau outward
Perjuangan menuju keunggulan Pribadi
• Tujuannya semata-mata pribadi (tanpa kepedulian thd
orang lain)  perjuangannya sebagian besar dimotivasi
oleh perasaan inferioritas yg berlebihan
• Ex: Pembunuh, pencuri, copy cat/plagiat
Perjuangan menuju Keberhasilan
• Adl orang yg sehat scr psikologis  tindakannya murni
termotivasi olh kepedulian sosial & keberhasilan seluruh
umat manusia
• Ex: sanggup bantu org lain tanpa menuntut/mengharap
pujian pribadi, sanggup melihat org lain bkn sbg musuh tp
manusia biasa yg dpt saling bekerjasama utk kemaslahatan
sosial
2. Persepsi-persepsi subjektif
• Fictional finalism
Manusia lebih terdorong oleh
harapannya di masa depan
(tujuan/goalnya) walaupun bersifat
fiktif/semu (cita-cita yang tak
mungkin tercapai)
Manusia normal dapat
membebaskan diri dari fiksi,
sedangkan orang neurotis tidak
Inferioritas
1.
2.
3.
4.
& Kompensasi
Inferioritas: perasaan yang muncul akibat
adanya kekurangan psikologis atau sosial
yang dirasakan secara subjektif maupun
akibat kelemahan/ cacat yang nyata
Inferioritas bukanlah abnormalitas
Manusia didorong oleh kebutuhannya
mengatasi inferioritas sehingga melakukan
perbaikan-perbaikan
Inferiority complex terjadi jika individu
tidak mampu mengkompensasi
inferioritasnya
• Proses inferioritas sudah ada sejak
anak masih kecil, ia merasa tidak
berdaya dan membutuhkan orang
dewasa secara totalitas.
• Anak sadar akan kekuatan yang
lebih besar yaitu orang tua.
• Anak sadar akan perasaan tidak
berdaya untuk menentang
kekuatannya.
• Anak mengembangkan perasaan
inferioritas yang relatif kuat.
• Inferioritas bukan ditentukan oleh
faktor genetik tetapi lebih kepada
fungsi lingkungan dimana anak tidak
berdaya dan cenderung tergantung
pada orang dewasa.
• Inferioritas mutlak dan yang lebih
penting adalah dibutuhkan.
• Inferioritas membuat orang menjadi
termotivasi untuk berusaha, untuk
maju, untuk sukses.
• Gerakan untuk maju dan meningkat
merupakan hasil dari usaha
kompensasi inferiority feeling
Penyebab Inferiority Complex
Inferiority
organic
Inferiority
complex
Spoiling/
pampering child
Neglected child
Organic Inferiority
• Disebabkan oleh organ tubuh yang
cacat atau lemah
• Contoh:
– Adler yang sakit-sakitan berusaha
sekuat tenaga untuk ikut permainan
anak sebayanya
– Demosthenes yang gagap berlatih
bicara terus sehingga jadi orator ulung
Spoiling/ pampering child
Masa sekolah “shock”
Develops the idea
“ The most
important person”
Every need is
Satisfied & little is denied
Center of attention
In the home
Ciri-Ciri Spoiling Child
Little
social feeling
Never learned
Impatient
To wait what
with others Spoiling/
they want
pampering child
Never learned
to adjust
to others
Never learned
To overcomes
difficulties
Neglected Child
Lack of love & security
Neglected
child
Unwanted &
rejected
Indifferent/
hostile parent
•Mengembangkan perasaan tidak berharga
•Marah
•Menganggap orang lain tidak dapat dipercaya
3. Kesatuan & konsistensi dalam
diri kepribadian
• Setiap orang unik, tidak dapat
terbagi-bagi
• Pikiran, perasaan, tindakan
semuanya diarahkan pada satu
tujuan dan melayani sebuah tujuan.
Dialek organ tubuh
Alam sadar & bawah sadar
Dialek organ tubuh
• Melalui dialek organ, tubuh mengucapkan suatu
bahasa yg biasanya lbh ekspresif & menuntun
opini indiv lbh jelas drpd yg bisa dilakukan dgn
kata2.
• Ex: sso yg rematik, sakit tulang “lihatlah kelemahan
saya, cacat sy, jgn harapkan sy melakukan kerja
manual yg umum”
Alam Sadar & Bawah Sadar
• Adler menghindari dikotomi antara alam sadar dgn
bawah sadar Freudian yg kontradiktif krn baginya
kedua alam ini merupakan dua bagian dr satu
kesatuan sistem yg sama & saling bekerja sama.
4. Kepedulian Sosial /social
interest (Kemasyarakatan)
1. Minat sosial bersifat bawaan
2. Pada dasarnya manusia adalah makhluk
sosial (kodrat), tapi kemungkinan untuk
menempatkan kepentingan masyarakat di
atas kepentingan pribadi tidak muncul
secara spontan melainkan harus dibimbing
dan dilatih
3. Perilaku manusia dpt mengarah kpd gaya
hidup yg sehat/tdk sehat brgantung kpd
derajat kepedulian sosial yang mereka
kembangkan selama tahun2 kanak-kanak
mereka
5. Gaya Hidup
1. Warna kehidupan sso yg mencakup
tujuan pribadi, konsep diri, perasaan thd
org lain & sikap thd dunia
2. Cara individu untuk mencapai tujuan.
Setiap individu mengembangkan
karakteristik, perilaku, dan kebiasaan
yang unik untuk mencapai tujuan. Oleh
karena itu, setiap individu
mengembangkan gaya hidup yang
berbeda.
3. Terbentuk sejak umur 3-5 tahun
4. Ditentukan oleh inferioritas
khusus (kompensasi)
Contoh:
 Hitler ingin menguasai dunia
sebagai kompensasi dari
impotensi
 Napoleon gemar menaklukkan
karena fisiknya yang kecil
• Gaya hidup ditentukan oleh:
– Faktor hereditas
– Lingkungan objektif
– Persepsi dan interpretasi kedua
faktor di atas
– Dan terutama ditentukan oleh
spesific inferiority.
6. Diri kreatif / Daya kreatif (creative power)
1. Diri kreatif merupakan jembatan yang
mengantarai stimulus dan respon yang diberikan
individu
2. Manusia membentuk kepribadiannya sendiri
secara dinamis (memiliki free-will, tidak terikat
masa lalu) individu yg bebas
3. Setiap individu menciptakan gaya hidup yang
tepat berasal dari kemampuan dan pengalaman
melalui keturunan dan lingkungan.
4. Doktrin tentang diri kreatif menyatakan
bahwa manusia membentuk
kepribadiannya sendiri.
5. Creative self memberi makna pada hidup
manusia. Ia menciptakan tujuan sekaligus
menjadi alat untuk mencapai tujuan
tersebut. Creative self membentuk Style
of life.
Tipe-tipe Kepribadian (hanya
untuk keperluan belajar)
• Tipe dominant/ruling attitude
– Kesadaran sosial rendah
– Tidak menghormati orang lain
– Tipe individu yang sangat jahat, menyerang
orang lain, sadis, nakal, dan kejam
– Ada juga yang tidak jahat namun menjadi
seorang yang alkoholik, drug addicts, dan
bunuh diri. Perilakunya tidak secara
langsung menyerang orang lain.
Tipe getting
• Berharap mendapat sesuatu dari orang
lain
• Tergantung kepada orang lain.
Tipe avoiding
• Tidak berjuang mengatasi masalah tetapi
menghindari masalah tersebut.
Tipe socially useful.
• Dapat bekerja sama dengan orang lain dan
bertindak sesuai dengan kebutuhannya.
• Jadi minat sosial sangat penting!!!!
Studi khusus tentang
Birth Order
• Anak Sulung:
– membenci orang lain
– melindungi diri dari perubahan
mendadak
– merasa tidak aman
– bertanggung jawab
– serius
• Anak Tengah:
– Ambisius
– Kompetitif
– Pemberontak
– Iri
– Humoris
– penyesuaian diri baik
• Anak Bungsu:
– Manja
– Tergantung
– penyesuaian diri kurang
– Santai
– paling humoris
– easy going
• Anak Tunggal:
– Terus jadi pusat perhatian di
rumah
– Banyak bergaul dengan orang
dewasa → lebih cepat matang
– Tidak pernah belajar berbagi dan
bersaing