pengembangan kurikulum pendidikan ekonomi

Download Report

Transcript pengembangan kurikulum pendidikan ekonomi

Definisi Kurikulum
 Pandangan klasik, kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
di suatu sekolah. Pelajaran-pelaMenurut jaran dan materi apa yang
harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum. George A.
Beauchamp (1986),” bahwa :“ A Curriculun is a written document
which may contain many ingredients, but basically it is a plan for
the education of pupils during their enrollment in given school”.
 Dalam pandangan modern, kurikulum lebih dianggap sebagai
suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses
pendidikan. 1. Caswel dan Campbell (1935) menyatakan ahwa
kurikulum … to be composed of all the experiences children have
under the guidance of teachers.
 2. Ronald C. Doll (1974) menyatakan bahwa : “ …the curriculum has
changed from content of courses study and list of subject and
courses to all experiences which are offered to learners under the
auspices or direction of school.
 Ronald C. Doll (1974) menyatakan bahwa: "... kurikulum telah
berubah dari isi program studi dan daftar subyek dan kursus untuk
semua pengalaman yang ditawarkan kepada peserta didik di bawah
naungan atau kebijakan sekolah.




Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut,
Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep
kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui
teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang
kurikulum dan pendidikan.
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang
didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alatalat, dan waktu.
kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan
pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis;
dalam bentuk praktek pembelajaran.
kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam
bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para
peserta didik.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengembangan Kurikulum
Hedyat Soetopo, menyatakan bahwa:
Pengembangan kurikulum atau disebut dengan
curriculum development adalah proses yang dimulai
dari
kegiatan
menyusun
kurikulum,
mengimplementasikan,
mengevaluasi
dan
memperbaiki sehingga diperoleh suatu bentuk
kurikulum yang dianggap ideal.
2. Winarno Surachmad, menyatakan bahwa Kegiatan
pengembangan kurikulum adalah penyusunan,
pelaksanaan,
penilaian
dan
penyempurnaan
kurikulum•
KOMPONEN KURIKULUM
Kurikulum memiliki komponen–komponen yang saling
berkaitan satu sama lainnya.
1. Subandiyah ( 1993)
(1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3)
komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen
strategi; (5) komponen proses belajar mengajar.
2. Soemanto (1982):
(1) Objective (tujuan); (2) Knowledge (isi, materi); (3)
School Learning experience (IBM di sekolah); (4)
Evaluation (Evaluasi).
3. Nasution (1988), Fuaduddin (1992)Sudjana (1991); (1)
Tujuan; (2) Isi dan Struktur kurikulum; (3) Strategi
pelaksanaan PBM, dan (4) Evaluasi.
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.
Prinsip umum
a. Prinsip relevansi
1) relevan ke luar tujuan,isi dan proses belajar yang
tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dg tuntutan ,
kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
2) relevan ke dalam  ada konsistensi antara komponenkomponen kurikulum (tujuan, isi, proses penyampaian,
penilaian)
b. Prinsip fleksibilitas; kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur
dan
fleksibel.
c. Prinsip kontinuitas; pengalaman2 belajar yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas
dg tingkat kelas lainnya.
d. Prinsip praktis; mudah dilaksanakan, menggunakan alat yang
sederhana dan tidak terlampau mahal.
e. Prinsip efektivitas, keberhasilan kurikulum tetap harus
diperhatikan walaupun dari segi pembiayaan seefisien mungkin.
a.
b.
c.
prinsip yang berkenaan dengan tujuan, isi,pengalaman belajar, penilaian
Prinsip yang berkaitan dg tujuan; tujuan jangka panjang, jangka menengah,
jangka pendek (tujuan khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada: (1) kebijakan pemerintah; (2) survey persepsi orang tua/masyarakat; (3)
survey pandangan para pakar tentang pendidikan; (4) survey tentang
manpower; (5) pengalaman negara-negara lain; (6) hasil-hasil penelitian.
Prinsip yang berkaitan dengan pemilihan isi pendidikan
(1) perlu penjabaran tujuan /pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil
belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar.
(2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
(3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis. Ketiga ranah pembelajaran (pengetahuan, sikap, keterampilan)
harus diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.
Prinsip yang berkaitan dg PBM; (1) Apakah metode/teknik B-M efektif untuk
menyampaikann bahan pelajaran?; (2) Apakah metode tsb. memberikan
kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individu siswa?;
(3) Apakah metd/tekn tsb. Memberikan urutan kegiatan yang bertingkattingkat? (4) Apakah met/tekn tsb. menciptakan kegiatan untuk mencapai
tujuan kognitif, afektfi, psikomotorik; (5) Apakah ----- lebih mengaktifkan
siswa/guru atau kedua-duanya; (6) Apakah ….. Mendorong berkembangnya
kemampuan baru?;
d. Prinsip yang berkenaan dg pemilihan media dan alat
pengajaran
1) Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah
semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tdk ada, apa
penggantinya?
2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya
memperhatikan bagaimana pembuatannya, siapa yang
membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan.
3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pelajaran , apakah dalam bentuk modul, paket belajar,
dll.
4) Bagaimana p[engintegrasiannya dalam keseluruhan
kegiatan belajar.
5) Hasil yang baik akan diperoleh dg menggunakan multi
media.
4. Prinsip yang berkaitan dengan penilaian
a. Dalam perumusan penilaian hendaknya diikuti langkahlangkah sbb: (1) rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang
umum dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik, (2)
uraikan ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat
diamati; (3) hubungkan dengan bahan pelajaran; (4)
tuliskan butir-butir tes.
b. Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut: (1) bagaimana kelas, usia,
tingkat kemampuan kelompok yang akan dites; (2) berapa
lama waktu dibutuhkan utk pelaqksanaan tes;(3) bentuk
tes yang digunakan apakan uraian atau objektif; (4) berapa
banyak butir tes perlu disusun; (5) pengadministrasian tes
dan hasilnya.
c. Pengelolaan hasil penilaian , hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut: (1) norma apa yang digunakan didalam
pengelolaan hasil tes; (2) apakah digunakan formula
quessing; (3) bagaimana mengubah skor mentah menjadi
skor masak; (4) Skor standar yang digunakan; (5) untuk
apa hasil-hasil tes digunakan.
1. Rumuskan tujun-tujuan pendidikan ayang umum,
dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Uraikann ke dalam bentuk tingkah laku siswa yang
dapat diamati . Hubungan dengan bahan pelajaran .
Lalu tuliskan butir-butir tes.
2. Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya
memperhatikan: (a) Bagaimana kondisi kelas, usia
anak, tingkat kemampuan anak yang akan di tes; (b)
berapa lama waktu tes dibutuhkanakan; (c) bentuk tes
yang digunakan ; (d) jumlah butir tes yang akan
digunkan; (e) administrasi tes3. 3. Pengolahan hasil
penilaian: norma apa yang digunakan, bagaimana
pengubahan skor ke dalam skor masak, standar tes
yang digunkan, tujuan tes
PENGEMBANG KURIKULUM
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Fihak-fihak yang berperan dalam mengembangkan
Kurikulum
Administrator
Para ahli
Para Guru
Orang tua siswa
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Perguruan tinggi
Masyarakat
Sistem Nilai
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN
KURIKULUM
The Administrative model -- Datang dari para
administrator.
2. The Grass roots model  datang dari guru, sekolah
3. Beauchamp’s system
a) menetapkan wilayah yang akan dicakup oleh
kurikulum
b) menetapkan personalia
c) organisasi dan prosedur pengembangan
kurikulum
d) implementasi kurikulum
1.
4. The Demonstration model
Model demonstratif ini bersifat grass roots datang dari
bawah bermaksud mengadakann perbaikan, atau
mengubah kurikulum; (1)bersekala kecil; diprakarsai
oleh sekelompok guru; (2) kelompok guru bekerja sama
dengan ahli ; (3) hanya mencakup satu atau beberapa
sekolah.
Menurut Smith, Stanley, Shore ada dua variasi model
demontrasi, (1) sekelompok guru dari satu atau beberapa
sekolah ditunjuk untuk melakukan suatu percobaan
tentang pengembangan kurikulum. Kegiatan ini biasanya
diprakarsai oleh instatnsi yang berwenang; (2) bersifat
kurang formal, karena dilakukan oleh beberapa guru
yang merasa kurang puas dg kurikulum yang ada,
mencoba mengadakan pengembangan dan penelitian
sendiri, Mereka mencoba menggunakan hal-hallain yang
berbeda dengan yang berlaku.
5. Taba’s Inverted model.
Menurut Taba cara yang bersifat tradisional dalam
pengembangan kurikulum (deduktif) kurang sesuai
lagi sebab tidak timbulnya inovasi. Menurutnya,
pengembangan kurikulum yang baik harus
menimbulkan inovasi dan kreativitas bagi guru,
dengan demikian harus bersifat induktif.
Ada 5 langkah pengembangan kurikulum model
Taba:
1) Mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru
2) Menguji unit eksperimen
3) Mengadakan revisi dan konsolidasi
4) Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum.
5) Implementasi dan diseminasi
6. Roger’s interpersonal relation model
Ada 4 langkah pengembangan kurikulum menurut
Roger
1) Pemilihan target dari sistem pendidikan
2) Partisipasi guru dalam pengalaman kelompok
nyang intensif
3) Pengembangan pengalaman untuk satu kelas atau
unit pelajaran
4) Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok.
6.
6.
The systematic action-research model
Model kurikulum ini didasarkan pada asumsi bahwa
perkembangan kurikulum merupakan perubahan sosial. Hal
ini mencakuip suatu proses yang melibatkan kepribadian
orang tua, siswa, guru, struktur sistem sekolah, pola hubungan
pribadi dan kelompok dari sekolah dan masyarakat, serta
wibawa dari pengetahuan profesional.
Emerging technical model
a. The behavioral analysis model, menekankan penguasaan
perilaku atau kemampuan.
b. System analysis Model, gerakan efisiensi bisnis. (1)
menentukan spesifikasi perangkat hasil belajar yang harus
dikuasai siswa; (2) menyusun instrumen untuk menilai
ketercapaian hasil-hasil belajar tersebut; (3) mengidentifikasi
tahap-tahap ketercapaian hasil serta perkiraan biaya yang
diperlukan; (4) membandingkan biaya dan keuntungan dari
beberapa program pendidikan.
The computer-Based Model,
Suatu model pengembangan kurikulum dengan
memanfaatkan komputer. Pengembangan dimulai dg
mengidentifikasi seluruh unit-unit kurikulum, tiap
unit kurikulum telah memilikin rumusan tentang
hasil-hasil yang diharapkan. Kepada para siswa dan
guru diminta untuk melengkapi pertanyaan tentang
unit-unit kurikulum tersebut. Setelah diadakan
pengolahan disesuaikan dengan kemampuan dan
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa disimpan dalam
komputer.
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
(SMITH, STANLEY, SHORES , 1957)
The curriculum will improve only as the professional
competence of teachers improves.
2. The competence ofv teachers will be improved only as the
teachers become involved personally in the problems of
curriculum revision.
3. If teacher share in shaping the goals to be attained, in
selecting, defining, and solving the problems to be
accountered, and in judging and evaluating the results,
their involvement will be most nearly assured.
4. As people meeet in face-to-face groups they will be able
to understand one another better and ton reach a
consensus on basic principles, goals, and plans.
1.