Transcript File

PERTEMUAN VII
Manajemen umum (Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan,
Pengkoordinasian, Pengawasan)
MANAJEMEN DAN ORGANISASI ;
Manajemen Umum :
Pengertian manajemen
Latar belakang sejarah manajemen
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pekoordinasian
Pengawasan.
Pengertian manajemen :
Arti dan fungsi manajemen :
Defenisi tentang manajemen yang dikemukakan para ahli seperti fayol,
Terry, Taylor, adalah berbeda-beda , tetapi pada pokonya semua ini
mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah
terletak pada latar belakang keahlian masing-masing, sehingga
tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan defenisi tentang manajemen yang diberikan
Profesor Oei Liang Lee.
“ Manajemen adalah ilmu dan seni , merencanakan,mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia
dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.”
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
bahwa manajemen mempunyai lima fungsi yaitu,: 1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian. 3. Pengarahan, 4.pengkoordinasian, dan 5.
Pengawasan .
Kelima fungsi manajemen ini sangat penting dalam melaksanakan semua
Kegiatan, apapun yang dilakuakn dapat berjalan dengan baik.
Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Mekanisme Kerja dari fungsi – Fungsi Manajemen ;
Keinginan
dan
kebutuhan
Pengorganisasian
Pengarahan
Tujuan
Pengkoordinasiaan
Informasi
Pengawasan
secara garis besar perencanaan ini mengambarkan . 1. Apa, 2.
Bagaimana. 3. Mengapa. 4. Kapan akan dilaksankan. Setelah
perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan,
bagaimana pembagian kerjanya. Bagaimana wewenang, tanggung
jawab serta pertanggung jawaban masing-masing kegiatan.
Fungsi-fungsi manajemen :
Dalam jangka panjamg mekanisme kerja dari fungsi-fungsi
manajemen ini berjalan secara kronologis seperti uraian di muka
, sedangkan dalam jangka pendek akan berjalan secara bersama
-sama. Setelah fungsi terahir (pengawasan) selesai dilakukan, maka
kegitan berikutnya dilakukan dengan
mengadakan perencanaan lagi.
Manajemen akan berjalan
/berputar seperti sebuah roda
Pengawsan
Perencanaaan
Pengkoordinasian
Pengorganisasian
Pengarahan
Jenjang Manajemen:
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang
manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah : 1) Manajemen puncak atau
menajemen eksekutif 2) Manajemen madya atau manjemen administratif.
3) Manajemen operasional atau manajemen supervisor.
Manajemen
Puncak atau
Manajemen
Istitusional
MANAJEMEN MADYA
Manajemn Adminitratif
Manajen operasioan ,
Manajemen supervisor
Jumlah keputusan
pokok, yang
diambil pada
setiap jenjang
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi
manajemen. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung
usaha-usaha untuk mencapai tujuan.Fungsi perencanaan haruslah dilakukan
terlebih dahulu dari pada fungsi yang lainnya.
 Bentuk-bentuk perencanaan:
Seperti telah diuraikan dimuka bahwa perencanaan ditetapkan sekarang
dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang, dengan
berdasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentukbentuk sebagai berikut :
1) Tujuan (Objective) (semua orang harus mengtahui tujuan dalam organisasi
yang akan dicapai)
2) Kebijakan (policy) (adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk
menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan)
3) Strategi, (adalah merupakan tindakan penyesuian dari rencana yang telah di
buat)
4) Prosedure, (adalah merupakan rangkaian tindakan yg akan dilaksanakan)
5) Aturan, (rule) (adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian
dari prosedur)
6) Program, (adalah merupakan campuran anatara kebijakan prosedure, aturan
dan pemberian tugas yg disertai dengan suatu anggaran )(badget)
Kegunaan perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perencanaan adalah
sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi
tersebut, Adapun.
kegunaan dari pada perencanaan adalah :
a) Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu
mendatang. (Waktu yg akan datang selalu bersifat dinamis dan
beubah-ubah)
b) Mengarahkan perhatian pada tujuan. (Perencanaan yang baik akan
memberikan arah dari masing-masing bagian dalam organisasi
menuju kepada satu sasaran/tujuan yang telah ditetapkan.
c) Memperingan biaya (dengan adanya perencanaan memungkinkan
diadakan penghematan ongkos- ongkos)
d) Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.(Hasil kerja
yang telah dicapai oleh sesorang sulit untuk diukur keefektifannya
tampa adanya perencanaan, seperti telah diuraikan di muka,
bahwa pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa yang
telah dilakukan dengan apa yg telah direncanakan.
Langkah-langkah
penyusunan
perencanaan
:
Langkah yang harus
diambil untuk
menyusun
suatu perencanaan
adalah
(Bagannya dapat di lihat di bawah ini )
Menetukan
Mengambil
Menetapkan
berbagai alternatif
keputusan
Tujuan
tindakan
Menyusun
anggapananggapan
Mengadakan penilaian
terhadap alternatifalternatif tindakan
yang sudah dipilih
Menyusun
rencana
pendukung
a) Menetapkan tujuan : (Menetapkan tujuan secara umum, kemudian baru
dipecah-pecah menjadi beberapa tujuan)
b) Menyusun Anggapan –anggapan,(Primising) (anggapan yg dicari adalah
anggapan yg diperkirakan yg dapat berpengaruh terhadap suatu rencana,
baik anggapan yg berasal dari luar mapun anggapan yang berasal dari
dalam , semua ini dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan
(forecasting)
c) Menentukan berbagai alternatif tindakan : (Agar tujuan dapat tercapai
sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai saja) sesuai dengan kondisi
perusahaan
Lanjutan :
d) Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yg sudah dipilih :
(dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan
yang maksimal dibandingkan dengan pengeluaran Tertentu .berlaku prinsip
ekonomi).
e) Mengambil keputusan : Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan
perbandingan serta pertimbanagan-pertimbangan yg masak berbagai alternatip
barulah diambil keputusan.
f) Menyusun rencana pendukung : walaupun telah selesai perencanaan pada
langkah ke lima namun demikian sering terjadi bahwa dengan di buatnya
perencanaan membutuhkan pula pendukung perencanaan yg lain Conoh : PJKA
telah memutuskan untuk menambah kereta api baru. Keputusan ini diambil guna
untuk meningkatkan pelayanan kep[ada masyarakat degangan adanya rencana
tersebut PJKA , harus merencanakan tenaga kerja baru, pemeliharaan dll.
• Jangka waktu perencanaan : Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat
dikelompokan menjadi tiga golongan, yaitu :
1) Perencanaan jangka panjang (di Indonesia yang dikenal dengan Era
pembangunan 25 tahun)
2) Perencanaan jangka menengah: (di sebut pembangunan lima tahun PELITA .)
3) Perencanaan jangka pendek : (Perencanaan jangka pendek tidak selalu
diperuntukan selama satu tahun dapat juga kurang dari satu tahun)
Faktor-faktor yang membatasi perencanaan :
Kekakuan
Anggapan –anggapan
Tentang keadaan di masa
mendatang
Waktu
Dan
biaya
Tujuan/
sasasan
Perenc
Ka
anaan
Kekakuan
internal
Keadaan mendatang yang penuh ketidak pastian sulit untuk di
ramalkan, Secara pasti dan tepat. Maka untuk dapatlah di buat suatu
peramalan (forecssting) Dengan mengikutkan beberapa anggapan.
Perubahan
kondisi
Perubahan yg terlalu cepat , maka akan dapat menimbulkan
Berbagai Kesulitan dalam menyusun suatu perencanaan , jadi
perubahan yang cepat akan membatasi perencanaan.
Merupakan kekuatan yang tercipta dan berasal dari dalam
organisasi/perusahaan berupa : 1. Kekuatan psikologis, 2. Kekuatan karena
adanya prosedure dan kebijakan, 3. kekuatan sumber daya dan dana.
Kekuatan Ekternal : ini sangat sulit dikendalikan dan diawasi oleh para
manaajer karena berkaitan dengan masalah . Sosial, politik, teknologi,
kebudayaan geografi, perekonomian dengan demikian sangat membatasi
perencanaan
Perlu diadakan prioritas, mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, banyaknya aktivitas
Yang dilakukan oleh seseorang akan membatasi tersedianya waktu untuk melaksanakan
Aktivitas lainnya,jadi waktu yg tersedia untuk menyusun perencanaan terbatas.
PENGORGANISASIAN:
Setiap organisasi mempunyai tiga komponen pokok, yaitu : Personalia,
fungsi dan faktor-faktor fisik, yg kesemuanya ini merupakan sarana untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.jadi komponen-komponen tersebut
mencerminkan adanya tugas-tugas yang harus dilakukan. Manusia yang
melaksanakan tugas, dan adanya peralatan-peralatan yang dapat
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses
menciptakan hubungan antara berbagai fungsi , personalia dan faktorfaktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta
terarah pada suatu tujuan.
Hubungan –hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk :
a) Hubungan informal , (Hubungan yang timbul di luar tugas;pekerjaannya)
b) Hubungan formal , (ini di tunjukan dalam bagan organisasi,pedoman
organisasi atau deskripsi jabatan)
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
1) Tanggung jawab (Kewajiban individu untuk melaksanakan tugas yg telah
ditetapkan)
2) Wewenang (Hak untuk menganbil keputusan tentang apa yg harus
dilakukan)
3) Pertanggung jawaban , (mengalir dari bawah keatas)
Pola hubungan antara komponen organisasi : Hubungan antara tujuan, fungsi,
tanggung jawab, wewenang serta pertnggung jawaban mempunyain hubungan yang
erat, dan berkaitan satu dengan lainnya, seperti dalam gambar di bawah ini ;
Gambar Pola hubungan antara kompenen-komponen organisasi :
Tujuan
Fungsi
Tanggung
jawab
wewenang
Pertanggung
jawaban
Pengarahan
Prinsip-prinsip pengarahan : (Pengarahan merupkan aspek hubungan
manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan)
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangata komplek, karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku
dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah
lakunya yang berbeda-beda , memiliki pandangan serta pola hidup yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip diantaranya adalah :
a) Prinsip mengarah kepada tujuan (efektifnya proses pengarahan, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan)
b) Prinsip harmonisasi dengan tujuan. (orang-orang bekerja untuk dapat
memnuhi kebutuhan yang mungkin tidak persis sama dengan tujuan
perusahaan, mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar, dan keutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan)
c) Prinsip kesatuan komando: (ini sangat penting untuk menyatukan arah
tujuan dan tanggung jawab para bawahan, maka pertentangan di dalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta makin besar rasa tanggung
jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal)
Cara-cara pengarahan :
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin. Adapun cara-cara pengarahan yang
dilakukan dengan berupa :
a) Orientasi, (meupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik, baik kepada pegawai baru maupun
pegawai lama untuk mengingatkan kembali) antara lain 1. Tugas itu sendiri 2. Tugas lain
yang ada hubungannya 3. Ruang lingkup tugas 4. Tujuan dari tugas. 5. Delegasi
wewenang 6. cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja 7. Hubungan antara
masing-masing tenga kerja 8. Dan sebgainya.
b) Perintah, (Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang ada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu)
Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus, (peritah umum sangat luas sedangkan perintah
husus bersifat lebih mendetail)
2. Perintah lisan dan tertulis (Perintah lisan dapat lebih cepat dilakukan
sedangkan tertulis memakan waktu yang lebih lama)
3. Perintah formal dan In formal :(Perintah formal adalah pemberian tugas sesuai
dengan tugas/aktivitas yg telah ditetapkan sedang informal adalah lebih banyak
mengandung saran atau berupa bujukan atau ajakan)
C) Delegasi wewenag : ( pimpinan melimpahkan sebagian kewenangan yang dimilikinya
kepada bawahan)
KOMONIKASI :
Komonikasi
Ada beberpa pendapat tentang komonikasi,antara lain dikemukakan oleh
Amerika Traning Director memberikan definisi adalah : Komunikasi
sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat saling
pengertian serta hubungan antara manusia-manusia secara
serasi.sedangkan dari Newman lain lagi ia mengemukakan bahwa
komonikasi merupakan pertukaran fakta-fakta, gagasan. Pendapat dan
perasaan oleh orang atau lebih. Pertukaran tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk surat-surat, simbol atau kode, sedangka kontz dan
Odonell, mengertikan komonikasi sebagai suatu pemindahan informasi
antara orang yang satu dengan lainnya. Dari definisi tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa komonikasi itu adalah :
1) Didalam komonikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang,
orang dengan lembaga dan sebaliknya.
2) Hubungan yang timbul di dalam komonikasi itu digunakan untuk
menyalurkam gagasan, pendapat atau informasi.
3) Komonikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan
menciptakan saling pengertian.
4) Untuk mengdakan komonikasi, dapat digunakan kata-kata, surat,
kode, atau simbul.
Jaringan komonikasi
Masalah komonikasi mempunyai hubungan erat dengan tipe organisasi yg dipakai
baik untuk tujuan pengumpulan aupun penyebaran informasi. Untuk
memperoleh gambaran yg lebih jelas tentang arus komonikasi antara masingmasing individu dalam organisasi seperti gambar dibawah ini .
C
a)
A
b)
B
F
B
D
A
E
F
C
E
c)
A
D
d)
B
F
B
A
F
D
C
E
C
E
Gambar jaringan komonikasi
D
Penjelasan jaringan komonikasi
a) Komonikasi akan lebih menguntungkan bilamana salah satu fihak mempunyai
kedudukan dalam sentral yang dikelilingi oleh beberapa yang lain.
b) Memperlihatkan adanya pertukaran informasi darai enam individu yang
membentuk sebuah lingkaran .
c) Meskipun ada beberapa individu yang tidak memberi dan mengambil
informasi. Melainkan hanya memberi saja (A). Dan mengambil saja (F) namun
arus komonikasi lebih jelas dan stabil.
d) (Pola bintang) kecepatan komonikasinya lebih baik daripada pola lingkaran
atau berantai. Selain itu unsur kepemim[inan lebih jelas.
Komonikasi akan lebih efektif dan efisien. Untuk maksud-maksud tersebut perlu
memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1. Komonikasi harus jelas ; (Komonikasi yang jelas dapat dilakukan bilamana
dipakai bahasa yang baik, sehingga mudah dimengerti serta tidak disalah –
tafsirkan oleh sipenerima)
2. Prinsif integritas :(Komonikasi dapat digunakan untuk memupuk saling
pengertian antara masing-masing individu sehingga dapat mencapai serta
menjaga adanya suatu kerja sama yang baik.
3. Prinsip penggunaan organisasi informal : (komonikasi yang efektif dapat
dicapai bilamana digunakan organisasi informal sebagai pelengkap saluran
organisasi formal yang ada.
PENGKOORDINASIAN
Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara masing-masing individu dalam
organisasi akan mempengaruhi keputusan yang diambil, pendapat pendapat tersebut
perlu diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar terdapat suatu keadaan yang
harmonis sehingga tujuan organisasi tercapai.
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan
memahami akan tugas – tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya
tugas mereka sangat membantu pada usaha – usaha mencapai tujuan organisas.
Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
 Prinsip – prinsip Koordinasi. Koordinasi antara bagian dan antar individu di dalam
organisasi akan dapat diikuti dengan tiga prinsip :
1. Prinsip kontak langsung : (prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai
melalui hubungan antara manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal)
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi. (kurang baiknya koordinasi yang ada
dapat menimbulkan kesimpang siuran di dalam organisasi. Selain itu, koordinasi
yang baru diadakan kemudian juga dapat menghambat jalannya organisasi.
Sebaiknya koordinasi tersebut dilakukan sejak membuat perencanaan)
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada ;(Saling keterkaitan antara
individu/bagian bagian yang terkait contoh ; orang pada penelitian pasar akan
dipengaruhi oleh orang-orang bagian penjualan,keuangan dan atau bagian produsi.
Pelaksanaan fungsi koordinasi :
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian. Dan pengarahan harus didukung oleh
fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai,
semua fungsi ini merupakan tanggung jawab dari manajer, untuk melaksanakan
fungsi koordinasi manajer dapat menempuh dua cara diantaranya adalah :
1) Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas
bagi terlaksananya koordinasi. Misalnya : dengan menciptakan struktur organisasi
yang baik , memiliki tenaga terampil, melatih dan memimpin mereka dengan baik.
2) Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip
koordinasi.
Output
Input
Perencanaan
dan sumber
ekonomi
Proses
(operasi)
Adanya gejala
penyimpangan
X1
Tujuan/target
sasaran
X2
Tindakan
koreksi
Gambar Proses pengawasan
Umpan balik
Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terahir yang harus dilaksanakan
dalam manajemen.
Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai.
Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala
sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya. Serta
melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Mungkin perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan hanya bersifat
sederhana, menyangkut masalah-masalah kecil yang jumlahnya tidak
begitu banyak. Dapat pula menyangkut perubahan –perubahan besar,
seperti :
a) Penyusunan kembali rencana baru
b) Menetapkan sasaran target baru
c) Perubahan struktur organisasi
d) Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai.
e) Dan sebagainya.
Untuk mengadakan perubahan – perubahan tersebut manajer perlu
mempelajari rencana yang lampau agar diketahui kelemahankelemahannya dan menghindari terulangnya kembali kesalahankesalahan yang pernah terjadi.
Langkah –langkah pengawasan;
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang
terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengadakan pengawasan adalah :
1. Menciptakan standar (Standar merupakan suatu kreteria untuk mengukur hasil
pekerjaan yan sudah dilakukan )
standar dapat dibagi kedalam dua macam bentuk yaitu.
a) Standar kuatitatif (yaitu yang dinyatakan didalam satuan-satuan tertentu, misalnya : Jam
kerja mesin(machine haur), jam kerja tenga langsung (direct labor haur) satua barang
(unit produc) ongkos, pendapatan, investasi, sedangkan
b) Standar kulitatif (dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh,dsb)
2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar. (Langkah ke dua ini dilakukan
untuk mengtahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yg telah terjadi)
3. Melakukan tindakan Koreksi. (urutan –urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
penganmibilan tindakan koreksi ini adalah :
 Menghayati masalah-masalah yang dihadapi.
 Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya
kesalahan.
 Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinnan tertentu
 Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
Syarat-syarat pengawasan yang baik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Untuk menjalankan pengawasan dengan baik , diperlukan beberapa syarat ;
Pengawas harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (Aktivitas)
Pengawas harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
Pengawas harus mempunyai pandangan kedepan.
Pengawas harus obyektif,teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
Pengawas harus luwes/fleksibel
Pengawas harus serasi dengan pola organisasi.
Pengawas harus ekonomis.
Pengawas harus mudah dimengerti.
Pengawas harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Evaluasi/soal
1) Coba saudara tuliskan salah satu definisi manajem
menurut profesor Oei Liang Lee.
2) Coba saudara tuliskan lima fungsi manajemen ?
3) Coba saudara tuliskan kegunaan dari pada perncanaan
(ada empat).
4) Coba saudara tuliskan faktor-faktor yang membatasi
perencanaan.
5) Coba sudara gambarkan pola hubungan antara
komponen-komponen organisasi.
6) Coba saudra tuliskan yang dilakukan cara –cara
pengarahan.
7) Coba saudara tuiskan Prinsip-prinsip pengarahan :
8) Coba saudara tulikan Langkah –langkah pengawasan
9) Coba saudara tuliskan Syarat-syarat pengawasan yang
baik :
10) coba saudara tuliskan Prinsip-prinsip pengarahan