2. Perumusan Masalah

Download Report

Transcript 2. Perumusan Masalah







Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa psikologi
Mengapa memilih tema ?
Subyek kenapa ?
Tempat ?
Penelitian terdahulu yang mendukung ?
Perumusan Masalah
Hipotesis/Hipotesa
MASALAH PENELITIAN
Hal (yang ada pada kepustakaan, teori
atau
kenyataan) yang dipertanyakan
kebenarannya, dan yang jawabannya
ingin dicari melalui pemelitian
 Permasalahan
penelitian
merupakan
pernyataan tentang suatu kejadian yang
dibuat berdasarkan
kerangka berpikir
(teori) tertentu
 Permasalahan
penelitian
administrasi
tidak
selalu
identik
dengan
permasalahan administrasi

SUMBER TOPIK
Pengalamanpengalaman pribadi dan
kehidupan sehari-hari
Pengetahuan lapangan
dan
memperbandingkannya
Peluang
Masalah di media
massa
Kebutuhan
memecahkan masalah
Nilai-nilai pribadi
PERUMUSAN MASALAH




Masalah
Masalah
Masalah
Masalah
harus feasible
harus jelas
harus signifikan
bersifat etis
Peneliti menyajikan rumusan masalah
dan hipotesis penelitian
 Rumusan masalah penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan
penelitian
tentang hubungan antara variabelvariabel yang akan dianalisis oleh
peneliti

RUMUSAN MASALAH KUANTITATIF :
Konsep Dasar
 Hipotesis
adalah pernyataan spesifik
yang bersifat prediksi dari
hubungan antara dua atau lebih
variabel
 Mendeskripsikan secara kongkrit
apa yang ingin dicapai/diharapkan
terjadi dalam penelitian.

Variabel-variabel
dalam
rumusan
masalah
atau
hipotesis
hanya
digunakan dengan tiga pendekatan
dasar. (1) peneliti membandingkan
kelompok-kelompok
dalam
variabel
bebas
untuk
melihat
dampaknya
terhadap
variabel
terikat
;
(2)
menghubungkan satu atau beberapa
variabel bebas dengan satu atau
beberapa variabel terikat ; dan (3)
peneliti
mendeskripsikan
respon
variabel bebas, variabel mediate atau
variabel terikat
• Merupakan: jawaban sementara
atas pertanyaan dalam rumusan
masalah.
• Disusun sesuai denga teori, bukti,
dan fakta.
• Harus dapat diuji (testable).
• Meyangkut variabel yang diteliti.
Apakah semua penelitian ilmiah
perlu membuat hipotesa ?
Ya, jika berkenaan dengan
verifikasi suatu teori atau
masalah
 Tidak, jika penelitian masih
bersifat eksploratif dan deskriptif

Perumusan Hipotesis Berguna
1. Memfokuskan masalah
2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk
dikumpulkan.
3. Menunjukkan bentuk desain penelitian.
4. Menjelaskan gejala sosial.
5. Mendapatkan kerangka penyimpulan.
6. Merangsang penelitian lebih lanjut.
Sumber-sumber hipotesis
1. Dari penelitian sendiri.
2. Dari teori dan konsepsi.
3. Hasil penelitian yg terdahulu.
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori
tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji
berdasarkan data empiris.
3. Hipotesis harus bersifat spesifik.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus
dikaitkan dengan teknik /metode
penelitian yang ada untuk
mengetesnya.
Persyaratan Hipotesis
Borg dan Gall (1979) mengajukan
persyaratan untuk hipotesis :
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan
singkat dan jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata
menunjukkan adanya hubungan
antara dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teoriteori yg dikemukakan oleh para ahli
atau hasil penelitian yg relevan.
Hipotesis Deskriptif
 Hipotesis Statistik:

◦
◦
◦
◦
Hipotesis Alternatif
Hipotesis Null (Null Hypotheses)
Hipotesis Berarah (One-Tailed Hypotheses)
Hipotesis Tidak Berarah (Two-Tailed
Hypotheses)
Jenis Hipotesis
• Jawaban sementara yang disusun dalam
bentuk kalimat biasa.
• Harus didujung oleh argumentasi yang
kuat berdasarkan teori, konsep, hukum,
dan lain-lain yang relevan.
• Tidak berdasarkan trial and error.
Contoh:
Diduga petis kepala udang dalam makanan dapat
meningkatkan pertumbuhan badan pada remaja .
Hipotesis yang diformulasikan secara stattistik dan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
 Simbol yang digunakan antara lain: H0 dan H1 (alternatif)

Hipotesa Nul (Null Hypothesis)
• Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran
selain dari hipotesa alternatif
• Biasanya mendeskripsikan tidak ada
hubungan/pengaruh antara variabel yang
diuji
• Dinyatakan dengan H0
 Hipotesa
Alternatif (Alternative
Hypothesis)
◦ Hipotesa yang mendukung prediksi
◦ Diterima jika hasil penelitian
mendukung hipotesa
◦ Dinyatakan dengan H1
Contoh H0 dan H1:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan
badan pada remaja.
H1 : petis kepala udang dalam pakan
berpengaruh terhadap pertumbuhan
badan pada remaja.
Atau:
Contoh H0 dan H1:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan akan
menurunkan pertumbuhan badan pada
remaja.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan dapat
meningkatkan pertumbuhan badan pada
remaja.
Hipotesis Berarah (One-Tailed
Hypotheses):
• Secara spesifik mendeskripsikan
hipotesis yang berarah (direction)
• Hipotesa Nul tidak ada perbedaan antar
variabel dan diprediksikan kearah
berlawanan
Contoh:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak dapat
meningkatkan pertumbuhan badan pada remaja.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan meningkatkan
pertumbuhan badan pada remaja.
Hipotesis Tdk Berarah (TwoTailed Hypotheses):
• Prediksi yang tidak berarah
• Hipotesa Nul adalah tidak ada
perbedaan/pengaruh/hubungan antar
variabel
Contoh:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
berpengaruh pada pertumbuhan badan para
remaja.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan berpengaruh
pada pertumbuhan badan para remaja.