4. perencanaan saluran irigasi
Download
Report
Transcript 4. perencanaan saluran irigasi
PERENCANAAN
SALURAN IRIGASI
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
DEBIT RENCANA
Q = Debit rencana, l/dt
c = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan,
NFR = Kebutuhan bersih (netto) air di sawah, l/dt/ha
A = Luas daerah yang diairi, ha
e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan
Untuk tujuan-tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperlima sampai
seperempat dari jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air itu
sampai di sawah.
KEHILANGAN AIR
Pada umumnya kehilangan air di jaringan irigasi dapat dibagi-bagi sebagai
berikut :
• 12.5 - 20 % di petak tersier, antara bangunan sadap tersier dan sawah
• 5 -10 % di saluran sekunder
• 5 -10 % di saluran utama
EFISIENSI
Efisiensi secara keseluruhan (total) dihitung sebagai berikut :
efisiensi jaringan tersier (et) x efisiensi jaringan sekunder (CS) x efisiensi
jaringan primer (ep)
kebutuhan bersih air di sawah (NFR) harus dibagi e untuk memperoleh jumlah
air yang dibutuhkan di bangunan pengambilan dari sungai
SALURAN TANAH TANPA
PASANGAN
• Untuk pengaliran air irigasi, saluran berpenampang trapesium tanpa
pasangan adalah bangunan pembawa yang paling umum dipakai dan
ekonomis
• Penting untuk menjaga agar kapasitas angkutan sedimen per satuan debit
(kapasitas angakutan sedimen relatif) tetap sama atau sedikit lebih besar
• Sedimen yang memasuki jaringan saluran biasanya hanya mengandung
partikel – partikel lempung dan lanau melayang saja (lempung dan lanau
dengan d < 0,088 mm)
SALURAN TANAH
PERHitungan tampang lintang saluran
Persamaan yang digunakan adalah manning, dimana
V = 1/n R2/3 I1/2
Q
v
A
R
P
B
H
I
n
= debit saluran, m /dt
= kecepatan aliran, m/dt
= potongan melintang aliran, m2
= jari – jari hidrolis, m
=
keliling basah, m
=
lebar dasar, m
=
tinggi air, m
=
kemiringan energi (kemiringan saluran)
= koefisien kekasaran manning
GEOMETRI SALURAN
•
•
•
•
Untuk mengalirkan air dengan penampang basah sekecil mungkin, potongan melintang
yang berbentuk setengah lingkaran adalah yang terbaik.
Hanya pada saluran dengan debit rencana sampai dengan 0,5 m3/dt saja yang potongan
melintangnya dapat mendekati bentuk setengah lingkaran
Harga n yang tinggi untuk debit-debit yang lebih besar adalah perlu, sebab jika tidak,
kecepatan rencana akan melebihi batas kecepatan maksimum yang diizinkan
Saluran dengan debit rencana yang tinggi pada umumnya lebar dan dangkal dengan
perbandingan b/h (n) sampai 10 atau lebih
Kemiringan saluran
LENGKUNG SALURAN
Lengkung yang diizinkan untuk saluran tanah bergantung kepada:
- Ukuran dan kapasitas saluran
- Jenis tanah
-
Kecepatan aliran.
•
•
Jika lengkung saluran diberi pasangan, maka jari-jari minimumnya dapat dikurangi
Pasangan semacam ini sebaiknya dipertimbangkan apabila jari – jari lengkung saluran tanpa
pasangan terlalu besar untuk keadaan topografi setempat
Jari-jari minimum untuk lengkung saluran yang diberi pasangan harus seperti berikut
•
•
- 3 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran kecil (< 0,6 m3/dt), dan sampai dengan
- 7 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran yang besar (> 10 m3/dt).
TINGGI JAGAAN
Tinggi jagaan berguna untuk :
- Menaikkan muka air di atas tinggi muka air maksimum
- Mencegah kerusakan tanggul saluran
LEBAR TANGGUL
GARIS SEMPADAN SALURAN
• Penetapan garis sempadan jaringan irigasi ditujukan untuk menjaga agar
fungsi jaringan irigasi tidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang
disekitarnya.
Garis sempadan saluran irigasi tak bertanggul
Untuk saluran irigasi yang mempunyai kedalaman kurang dari satu meter, jarak garis
sempadan sekurang-kurangnya satu meter.
Garis sempadan saluran irigasi bertanggul
Garis sempadan saluran irigasi pada lereng/tebing
PERENCANAAN SALURAN GENDONG
• Saluran Gendong adalah saluran drainasi yang diletakkan sejajar
dengan saluran irigasi
• Saluran gendong ini berfungsi mencegah aliran permukaan (Run Off)
di luar daerah irigasi (ekstern area) masuk kedalam saluran irigasi
• Air di saluran gendong ini dialirkan keluar ke saluran alam atau
saluran drainasi buatan yang terdekat
SALURAN PEMBUANG (DRAINASE
KEBUTUHAN PEMBUANG UNTUK PADI
• HUJAN LEBAT ;
• MELIMPAHNYA AIR IRIGASI ATAU BUANGAN YANG BERLEBIHAN DARI JARINGAN PRIMER ATAU
SEKUNDER KE DAERAH ITU;
• REMBESAN ATAU LIMPAHAN KELEBIHAN AIR IRIGASI DI DALAM PETAK TERSIER.
KONDISI PENGGENANGAN
• UNTUK VARIETAS UNGGUL, TINGGI AIR 10 CM DIANGGAP CUKUP DENGAN TINGGI MUKA
AIR ANTARA 5 SAMPAI 15 CM DAPAT DIIZINKAN
• KEDALAMAN AIR YANG LEBIH DARI 15 CM HARUS DIHINDARI, KARENA AIR YANG LEBIH DALAM
UNTUK JANGKA WAKTU YANG LAMA AKAN MENGURANGI HASIL PANEN VARIETAS LOCAL
• KHUSUSNYA VARIETAS BIASA (TRADISIONAL) KURANG SENSITIVE DEMIKIAN, TINGGI AIR YANG
MELEBIHI 20 CM TETAP HARUS DI HINDARI
MODULUS PEMBUANGAN
BERGANTUNG PADA :
• CURAH HUJAN SELAMA PERIODE TERTENTU
• PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA WAKTU ITU
• KEBUTUHAN AIR TANAMAN
• PERKOLASI TANAH
• TAMPUNGAN DI SAWAH-SAWAH SELAMA ATAU PADA AKHIR PERIODE YANG BERSANGKUTAN
• LUASNYA DAERAH
• SUMBER – SUMBER KELEBIHAN AIR YANG LAIN.
KOMPONEN MODULUS PEMBUANG
DATARAN RENDAH :
• PEMBERIAN AIR IRIGASI I SAMA DENGAN NOL JIKA IRIGASI DI HENTIKAN ATAU.
• PEMBERIAN AIR IRIGASI I SAMA DENGAN EVAPOTRANSPIRASI ET JIKA IRIGASI DITERUSKAN
KADANG-KADANG PEMBERIAN AIR IRIGASI DIHENTIKAN DI DALAM PETAK TERSIER, TETAPI AIR DARI
JARINGAN IRIGASI UTAMA DIALIRKAN KEDALAM JARINGAN PEMBUANG
• TAMPUNGAN TAMBAHAN DISAWAH PADA 150 MM LAPISAN AIRMAKSIMUM, TAMPUNGAN
TAMBAHAN S PADA AKHIR HARI – HARI BERTURUTAN N DIAMBIL MAKSIMUM 50 MM
• PERKOLASI P SAMA DENGAN NOL
DAERAH TERJAL :
• SEPERTI UNTUK KONDISI DATARAN RENDAH TETAPI DENGAN PERKOLASI P SAMA DENGAN 3 MM/
HARI.
• UNTUK MODULUS PEMBUANG RENCANA DIPILIH CURAH HUJAN 3 HARI DENGAN PERIODE
ULANG 5 TAHUN. KEMUDIAN MODULUS PEMBUANG TERSEBUT ADALAH:
DEBIT PEMBUANG RENCANA DARI SAWAH