Transcript IRIGASI 2

IRIGASI DAN DRAINASE
PENGELOLAAN AIR
IRIGASI
PENGELOLAAN IRIGASI
 PELAKSANAAN SEMUA KEGIATAN YG
BERANGKAIAN DAN TERUS MENERUS
SECARA TERPADU YANG DILAKUKAN
PADA JARINGAN IRIGASI SEJAK
KEGIATAN PENGAMBILAN-PENGATURANPENGUKURAN – PENYALURAN –
PEMBAGIAN - PEMBERIAN AIR SAMPAI
PARA PEMAKAI AIR DI TINGKAT USAHA
TANI
PENGELOLAAN IRIGASI

KEGIATAN PEMBUANGAN DARI PETAK2
PERTANAMAN KE SALURAN
PEMBUANGAN, DIMANA TERJADI
KEJENUHAN, SHG DENGAN KEGIATAN
TERSEBUT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN YANG DI
BUDIDAYAKAN DAPAT TERJAMIN
Pengelolaan air pada tanaman bukan sawah
• Pemberian air secara ter-putus2
• Beberapa jenis tanaman perkebunan bisa baik dg air
hujan, jika tanah dan iklimnya sesuai
• Tebu memerlukan penyiraman pada musim kemarau,
mis. 0,25-0,30 lt/dt tiap ha, lama penyiraman dan interval
tertentu, mengingat kondisi tanah dan iklim setempat
• Jenis palawija dari segi kebutuhan air :
1. palawija butuh banyak air : bawang, kc tanah, ketela
2. butuh sedikit air : cabai, jagung, tembakau, kedelai
3. sangat sedikit : ketimun, lembayung
- Perbandingan ke tiganya adalah 3:2:1
- Perbandingan kebutuhan air palawija butuh sedikit : butuh
banyak air : tnm tebu muda : tnm padi sawah=1:2:3:8
- Pemberian air yg ekonomis pada palawija 
sampai kapasitas lapang, dihentikan, ditambah lagi
seblm ttk layu  maksudnya agar tdk kehilangan
air
untuk
perkolasi
- kebutuhan air untuk palawija = ET+P-HE, satuan
tebal/waktu,
mis
mm/minggu
- jika palawija ditanam disawah sesudah musim
hujan  perhit kebutuhan airnya dg maksud untuk
menghitung jlh air yg perlu diberikan dlm satuan
waktu
tertentu
- jika jlh air tersedia pada musim kemarau tdk
mencukupi  perhit memberi gambaran bag luas
daerah yg diusahakan  hitungan sbg dasar
usaha pertanaman yg sesuai dg jlh air tersedia
- PEMBAGIAN AIR IRIGASI
mengalirkan air irigasi ke saluran2
primer, sekunder sesuai dengan
peraturan dan atau ketentuan yang
berlaku,yang dalam pelaksanaannya di
bawah pengawasan dinas
-
Kapasitas saluran irigasi
• Kapasitas saluran irigasi  saluran
pemberi
• Bendung – saluran pemberi – petak
sawah – saluran drainase
• Neraca air
air masukan  sawah  air keluar
Air masukan selama usaha pertanaman
dari penyiapan tanah sampai panen
Contoh
• Pemberian air saat tidak ada hujan :
- pengolahan tanah =15 mm/hr
- nilai ET maks = 6 mm/hr
- nilai perkolasi = 10 mm/hr
• Kapan kebutuhan air itu maks ?
• Kebutuhan air saat ET maks = 6+10 mm/hr
karena 10 mm berguna untuk perkolasi
• Padahal nilai ET maks 16 mm/hr > 15 mm/hr 
kebutuhan untuk pengolahan tanah
- Dasar hitungan diambil nilai kebutuhan
petak = 16 mm/hr
- Jika nilai efisiensi pengaliran = 0,80
- air yang akan lewat saluran = 16/0,80
mm/hr = 20 mm/hr
- nilai 20 mm/hr  dapat diubah menjadi
nilai kapasitas saluran dengan satuan =
l/(dt.ha)
-COBA LANJUTKAN
SOAL
• Berdasarkan gambar :
- efisiensi ruas saluran I = 0,95
- efisiensi ruas saluran II = 0,90
- idem
III = 0,90
- idem
IV = 0,85
Hitung kapasitas ruas saluran I, dengan
satuan m3/detik ?
HITUNGAN KAPASITAS SALURAN
DRAINASE
• MENENT. KRITERIA SALURAN DRAINASE 
BERCORAK SESUAI AREAL IRIGASI
• JIKA HASIL ANALISIS HIDROLOGI DIPILIH CURAH
HUJAN SBG DASAR PENENT. MIS. Rx (mm) 
Q = 10 X f Rx x A/3600T m3/dt
A = daerah tampung (ha)
f = koef pengaliran
Rx = CH sbg dasar perenc selama x jam (mm)
T = waktu pembuangan (jam)
- Jika debit telah diket.  luas tampang
lintang =
LTL = Q/V
V = kec aliran yg direncanakan
- jaringan drainase  saluran2 makin ke hilir,
makin besar ukurannya
GAMBAR SISTEM ALIRAN YG MENJELASKAN
SALURAN HILIR LEBIH BESAR DARI SALURAN
HULU