Kuliah ke 3 MPK PAI 1

Download Report

Transcript Kuliah ke 3 MPK PAI 1

Falsafah kehidupan manusia
1. tujuan limardhatillah,
2. cita-cita menjadi syahid,
3. tugas sebagai ‘abdullah,
4. peran sebagai khalifatullah,
5. Pedoman hidup al-qur’an dan as-sunnah,
6. Teladan hidupnya muhammad SAW,
7. Temannya para muhsinin dll,
8. Musuhnya syaithon,
9. Bekal hidupnya takwa,
10. Prinsip hidupnya hijrah, dakwah, jihad, dan amar ma’ruf nahi munkar,
11. Sarana hidupnya alam semesta,
12. Ujian hidupnya memahami segala yang ada di dunia
Q.S. al-Dzaariyaat: 56 = akumulasi tugas manusia adalah
ibadah dengan tujuan meraih ridlaNya dalam ruang
lingkup semua aspek kehidupan dan (Q.S. al-An’aam:
162).
Aktifitas manusia dalam ruang lingkup itu dalam kategori
jihad fi sabilillah (Q.S. al-Taubah: 38, 39, 81 dan 122) yang
berakhir sebagai syahid yang menjadi harapan (cita-cita)
semua umat manusia (Q.S. al-Baqarah: 154)
Meraih tujuan dan cita-cita tersebut mesti menunaikan
perannya sebagai khalifah fi al-ardl, sebagai pemakmur
alam semesta (Q.S. al-Qashash: 77), sekaligus sebagai
sarana kehidupan manusia (Q.S. Al-dukhkhoon: 38-39),
sehingga menjadi tangga menuju Tuhan
Menunaikan tugas dan peran untuk meraih tujuan dan
cita-citanya dengan media alam semesta, mesti sesuai
dengan petunuk (pedoman) (Q.S. al-Nisaa’: 59)
berdasarkan barometer sunnaturrasul (Q.S al-Nisaa’:
69)
Komunitas demikian ini adalah komunitas muhsisnin,
humanis sejati sampai negeri akhirat (Q.S. al-Taubah:
71 dan al-Hujuraat:10)
Demikian manusia membangun gudang ketaqwaan
sebagai bekal perjalanan menuju negeri akhirat
Gaya Hidup
Gaya hidup komunitas muhsinin adalah
1. Berdakwah sebagai kewajiban personal dengan
pendekatan struktural (bilyadl), kultural (billisan) dan
mobilitas sosial (bilqolbi) (H.R. Abu Dawud)
2. Hijrah: migrasi secara fisik untuk mengembangkan
Islam dan transformasi mental untuk selalu dalam
perbaikan dan penyempurnaan diri
3. Jihad: berjuang melawan kemungkaran dan
menegakkan haq, beramar ma’ruf dan nahyi munkar
Musuhnya syaithon
Ingat: dalam setiap diri kita dan disetiap lingkungan kita
berada, ada daya tarik fujur yang tiada henti
membujuk dan merayu, menghimpun kekuatan untuk
menghancurkan taqwa (Q.S. al-Syams: 7-8)