Korelasi Tupoksi Jabatan Dengan Kinerja Program/Kegiatan SKPD

Download Report

Transcript Korelasi Tupoksi Jabatan Dengan Kinerja Program/Kegiatan SKPD

Oleh : Ir. SITI ZUNIATI, MM KABAG ORGANISASI SETDA KOTA PASURUAN

DAMPAK OUTCOME OUTPUT KEGIATAN

BAGAN INFORMASI KINERJA

Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan Proses/ kegiatan menggunakan input menghasilkan output yang diinginkan

INPUT

Metode Pelaksanaan Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang ingin dirubah Apa yang ingin dicapai Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa) Apa yang dikerjakan Apa yang digunakan dalam bekerja

STRUKTUR ORGANISASI ORGANISASI

BAGAN ARSITEKTUR PROGRAM/ KEGIATAN

STRUKTUR ANGGARAN FUNGSI STRUKTUR PERENCANAAN KEBIJAKAN PRIORITAS SUB-FUNGSI FOKUS PRIORITAS STRUKTUR MANAJEMEN KINERJA SASARN POKOK

(IMPACT)

INDIKATOR KINERJA FOKUS PRIORITAS

(OUTCOME)

MISI/ SASARAN

(IMPACT)

ESELON II / III PROGRAM : PROGRAM TEKNIS PROGRAM GENERIK PROGRAM PRIORITAS INDIKATOR KINERJA PROGRAM

(OUTCOME)

ESELON III / IV KEGIATAN KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

(OUTPUT)

JENIS BELANJA

Target Indikator Kinerja

Target kinerja disusun setelah indikator kinerja ditetapkan. Target kinerja menunjukkan sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh SKPD, program, dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan.

Dalam menetapkan target kinerja perlu diperhatikan standar kinerja yang dapat diterima (

benchmarking). Salah satu cara menentukan

standar kinerja adalah dengan mengacu kepada tingkat kinerja Institusi/Kab lain yang sejenis sebagai perwujudan

best practices

S

TANDAR KINERJA DAN TARGET KINERJA DINYATAKAN DENGAN JELAS PADA AWAL SIKLUS PERENCANAAN ( DAPAT DILAKUKAN PADA TAHAP PERENCANAAN STRATEGIS ATAU AWAL TAHUN ANGGARAN ). H AL INI UNTUK MENJAMIN ASPEK AKUNTABILITAS PENCAPAIAN KINERJA .

Kriteria dalam menentukan target kinerja menggunakan pendekatan SMART”,

yaitu: 1.

Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;

2.

3.

4.

5.

Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukurbaik bagi

indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas,kualitas dan biaya

Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan

sumber daya yang ada

Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam

rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target

outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan

Langkah 1 Identifikasi Visi, Misi dan Sasaran Strategis SKPD

BAGAN TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Tahap Penyusunan Program Tahap Penyusunan Kegiatan Tahap Rekapitulasi Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Identifikasi Kinerja dan Indikator Kinerja SKPD

(Impact)

Penyusunan Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Penamaan Program Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan

(Output)

Penamaan Kegiatan Langkah 7 Rekapitulasi Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja SKPD TUPOKSI ESELON II/ III TUPOKSI ESELON III/ IV

Dalam proses penyusunan program dan kegiatan, proses penyusunan kinerja merupakan critical point yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan cermat.

Pendekatan penyusunan kinerja menggunakan “Logic Model” dimulai dari tingkat impact diturunkan pada tingkat outcomes dan kemudian pada tingkat outputs akan memudahkan dalam perencanaan dan pengelolaan informasi

Bagan Alir Penyusunan Program dan Kegiatan

Visi, Misi dan sasaran Strategis TUPOKSI ESELON II/ III Kinerja SKPD

AKUNTABILITAS

Identifikasi Indikator kinerja (Impac) Pengecekan Indikator

(Impact)

Tidak Ya Penyusunan Indikator Kinerja Program

(Outcome)

Tidak Diterima ?

Pengecekan keterkaitan indikator impact dan outcome Ya Diterima ?

Penamaan Program Usulan Program dan IKU TUPOKSI ESELON III/ IV

AKUNTABILITAS

Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Tidak

LOGIC MODEL

Pengecekan keterkaitan indikator output dan outcome Ya Diterima ?

Penaman Kegiatan Usulan Kegiatan dan IKU Keterangan : Alur Pelaksanaan Proses Alternatif Hub Keterkaitan

Langkah Penyusunan Program

IDENTIFIKASI VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS SKPD TUPOKSI ESELON II/ III IDENTIFIKASI KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA SKPD (IMPACT) PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) PENAMAAN PROGRAM PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) TUPOKSI ESELON III/IV PENAMAAN KEGIATAN

Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis SKPD

merupakan langkah awal dalam melakukan pengukuran kinerja pemerintah. Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis SKPD bertujuan untuk menentukan kinerja dan/atau bentuk pelayanan apa yang akan dicapai oleh SKPD •

Identifikasi Kinerja SKPD

Kinerja SKPD merupakan rumusan pencapaian visi, misi, dan sasaran strategis SKPD. Rumusan kinerja SKPD diperoleh dari proses identifikasi visi, misi dan sasaran strategis SKPD.

Perlu diperhatikan bahwa kinerja SKPD adalah kinerja SKPD yang pencapaiannya sesuai dengan Tupoksi unit Eselon tertinggi (II/III) bersangkutan.

Identifikasi Indikator Kinerja SKPD

Indikator kinerja SKPD di dalam struktur manajemen kinerja merupakan indikator dampak (impact) yang terkait dengan pencapaian kinerja SKPD.

Perlu diperhatikan bahwa indikator kinerja SKPD adalah indikator kinerja yang pencapaiannya sesuai dengan Tupoksi unit Eselon tertinggi (II/III) bersangkutan.

PENYUSUNAN PROGRAM Penyusunan Indikator Kinerja Program (Outcome)

Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan‐kegiatan dalam satu program.

Outcome dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan sasaran kinerja program yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi K/L setingkat unit Eselon tertinggi (II/ III)

Indikator kinerja program merupakan ukuran pencapaian outcome/kinerja program

Penamaan Program.

Penamaan program harus mempertimbangkan hal‐hal sebagai berikut: 1. Nama program teknis harus dapat mencerminkan pelaksanaan dari Tupoksi unit Eselon tertinggi (II/ III) terkait; 2. Nama program teknis harus bersifat unique/khusus (tidak duplikatif) untuk masing‐masing organisasi pelaksananya; dan 3. Nama program generik agar tidak bersifat duplikatif dilakukan dengan menambahkan nama kelembagaan pada program generik yang telah ditetapkan sebelumnya •

PENYUSUNAN KEGIATAN

Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat unit Eselon III/IV yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk

barang/jasa.

Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan (Output)

A. Output Kegiatan Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program. Output merupakan kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi setingkat unit Eselon III/ IV.

Kriteria rumusan output kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon III/IV sesuai dengan tupoksinya; 2. Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur; 3. Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program dan/atau outcome fokus prioritas dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Kebijakan; dan 4. Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator kinerja kegiatan merupakan alat ukur pencapaian output/kinerja kegiatan. Kriteria penyusunan indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja kegiatan harus memenuhi kriteria penyusunan indikator kinerja ; 2. Indikator‐indikator kinerja kegiatan harus dapat mendorong tercapainya output kegiatan yang telah

ditetapkan; dan

3. Indikator kinerja kegiatan dapat disusun menjadi: a. Indikator kuantitas, b. Indikator kualitas, atau c. Indikator harga

Indikator kinerja kegiatan merupakan ukuran pencapaian output/kinerja kegiatan

Penamaan Kegiatan harus mempertimbangkan hal‐hal sebagai

berikut: 1. Nama kegiatan harus dapat mencerminkan pelaksanaan dari Tupoksi unit Eselon III/IV terkait; 2. Nama kegiatan harus bersifat unique/khusus (tidak duplikatif) untuk masing‐masing organisasi pelaksananya; dan 3. Pemberian nama kegiatan generik agar tidak bersifat duplikatif dilakukan dengan menambahkan nama unit Eselon III/IV terkait.

SKPD UNIT ESELON VISI MISI SKPD

Fungsi : 1 2 3

TUPOKSI

1 Tugas Pokok : Fungsi : 1 2 3 UNIT ESELON III / IV Tugas Pokok :

TUPOKSI

1

: : : : FORMULIR 1. LEMBAR KERJA PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN KINERJA K/L (IMPACT) INDIKATOR KINERJA K/L

2 3

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

4

Outcome

"……………….(berisikan uraian outcome)

USULAN PROGRAM

5

Indikator :

1 2 3

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT)

2

Output

"……………….(berisikan uraian output)

Indikator :

( indikator dapat disusun dalam bentuk kuantitas, kualitas atau harga ) 1 2 3

USULAN KEGIATAN

3

SKPD UNIT ESELON II / III TUGAS POKOK FUNGSI FORMULIR 2. REKAPITULASI PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN : : : :

1

TUPOKSI

1

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

2

Outcome

"……………….(berisikan uraian outcome)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Output (OUTPUT)

3 "………………." (berisikan uraian output) 1

USULAN KEGIATAN

4

UNIT ESELON III/IV

5 1

Indikator :

1 2 3

Indikator :

( indikator dapat disusun dalam bentuk kuantitas, kualitas atau harga ) 1 2 3

Output

"………………." (berisikan uraian output) 2 2

Indikator :

( indikator dapat disusun dalam bentuk kuantitas, kualitas atau harga ) 1 2 3

Dst… Dst… Dst …

KEMENTRIAN / LEMBAGA UNIT ESELON 1 VISI MISI

TUPOKSI

1

Tugas Pokok : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pendidikan tinggi Fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi 3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pendidikan tinggi 4. Pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 5. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan tinggi pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal

FORMULIR 1. LEMBAR KERJA PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN

: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL : DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI : Terwujudnya sistem pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi, menjamin askes bagi semua calon peserta didik yang memenuhi persyaratan mutu akademik, dan memiliki otonomi yang dapat menjamin terselenggarannya kegiatan akademik yang efisien dan berkualitas.

: 1. Peningkatan daya saing bangsa, otonomi pengelolaan pendidikan tinggi 2. Peningkatan kesehatan organisasi penyelenggaraan pendidikan tinggi 3. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi

KINERJA K/L (IMPACT)

2

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik

INDIKATOR KINERJA K/L

3

- Memperluas daya tampung perguruan tinggi - Memperluas kesempatan belajar pada perguruan tinggi yang lebih dititikberatkan pada program-program politeknik, pendidikan tinggi vokasi dan profesi yang berorientasi lebih besar pada penerapan teknologi tepat guna untuk kebutuhan dunia kerja.

- Mendorong jumlah program Studi Perguruan Tinggi masuk dalam 100 besar PT di Asia atau 500 besar dunia - Meningkatkan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan - Mewujudkan perguruan tinggi yang memiliki keleluasaan dalam pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu secara sehat dan akuntabel

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

4

Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi akademik, ketenagaan pendidikan tinggi, pengembangan penelitian serta kelembagaan pendidikan tinggi yang diukur dari: 1. APK jenjang pendidikan tinggi 2. APK PT / PTA Vokasi (D2/D3/D4/Politeknik) 3. Jumlah program studi Perguruan Tinggi masuk 100 besar Asia, 500 besar Dunia 4. % Dosen bersertifikasi sesuai kualifikasi akademik jenjang pendidikan tinggi 5. % Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta sehat

USULAN PROGRAM

5

PENDIDIKAN TINGGI

UNIT ESELON 2 : DIREKTORAT AKADEMIK TUPOKSI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) USULAN KEGIATAN

Tugas Pokok : Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, pengembangan, pemberian bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidang akademik Fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan akademik 2. Penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pembinaan akademik 3. Pembinaan dan pengembangan wawasan dan kemampuan akademik mahasiswa

1

4. Pemberian bimbingan teknis, supervisi dan evaluasi di bidang pembinaan akademik 5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat

2

Pelayanan akademik jenjang pedidikan tinggi yang berkualitas :

3

PENINGKATAN

Indikator:

- Jumlah beasiswa pendidikan, bantuan belajar serta beasiswa daerah konflik dan bencana yang diberikan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) - Jumlah program study di Perguruan Tinggi yang Akreditasi A/B - Prosentase beasiswa pendidikan, bantuan belajar serta PEMBINAAN AKADEMIK PERGURUAN TINGGI beasiswa daerah konflik dan bencana yang diberikan terhadap jumlah mahasiswa miskin pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) - Peningkatan indek Prestasi Akademik mahasiswa (IPK) secara signifikan setiap tahun ajaran - Lama waktu tunggu lulusan mendapat pekerjaan - Rasio keluaran terhadap jumlah mahasiswa (enrollmment) secara keseluruhan - Rata - rata waktu studi dinilai dari angka kelulusan tepat waktu - Besarnya jumlah beasiswa yang diterima setiap mahasiswa penerima beasiswa

FORMULIR 2. REKAPITULASI PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN

KEMENTRIAN/LEMBAG A UNIT ESELON 1 TUGAS POKOK FUNGSI : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL : DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI : : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pendidikan tinggi 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi 3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pendidikan tinggi 4. Pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 5. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan tinggi Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal

USULAN PROGRAM

1

PENDIDIKAN TINGGI INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

2

Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi akademik, ketenagaan pendidikan tinggi, pengembangan penelitian serta kelembagaan pendidikan tinggi yang diukur dari: 1. APK jenjang pendidikan tinggi 2. APK PT / PTA Vokasi (D2/D3/D4/ Politeknik) 3. Jumlah program Studi Perguruan Tinggi masuk 100 besar Asia, 500 besar Dunia dst

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT)

3

Pelayanan akademik jenjang pendidikan tinggi yang berkualitas :

Indikator :

- Jumlah beasiswa pendidikan, bantuan belajar serta beasiswa daerah konflik dan bencana yang diberikan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) - Jumlah program studi di Perguruan Tinggi yang Akreditasi A/B - Prosentase beasiswa pendidikan, bantuan belajar serta beasiswa daerah konflik dan bencana yang diberikan terhadap jumlah mahasiswa miskin pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) - Peningkatan Indeks Prestasi Akademik mahasiswa (IPK) secara signifikan setiap tahun ajaran - Lama waktu tunggu lulusan mendapat pekerjaan - Rasio keluaran terhadap jumlah mahasiswa (enrollmment) secara keseluruhan - Rata-rata waktu studi dinilai dari angka kelulusan tepat waktu dst

USULAN KEGIATAN

4

PENINGKATAN PEMBINAAN AKADEMIK PERGURUAN TINGGI

UNIT ESELON 2

5

DIREKTORAT AKADEMIK