Pluralisme atau pluralitas - 201411263 – Suci Kusumastuti

Download Report

Transcript Pluralisme atau pluralitas - 201411263 – Suci Kusumastuti

INTEGRASI NASIONAL
KELOMPOK 10
1.
2.
3.
4.
5.
CHOIRUL AZIIZ
DONI ROMBONI
IIK PURKONUDIN
JAMALUDIN ICHSAN
SUCI KUSUMASTUTI
(2013-11-320)
(2013-53-024)
(2013-36-095)
(2013-36-052)
(2014-11-263)
A. Integrasi Nasional dan Pluralitas Masyarakat Indonesia
1. Pengertian Integrasi Nasional
 Secara Umum
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional.
 Menurut para ahli
 Saafroedin Bahar 1998 : Integrasi nasional adalah upaya menyatukan
seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
 Howard Wrigins 1996 : Integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi suatu
bangsa.
•
2. Pentingnya Integrasi Nasional
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang
sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena
setiap masyarakat disamping membawakan
potensi integrasi juga menyimpan konflik atau
pertentangan. Masyarakat yang terintegrasi
dengan baik merupakan harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan
kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai
tujuan yang diharapkan.
3. Pluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralisme atau pluralitas adalah sebuah kerangka dimana
ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang
menunjukkan rasa saling hormat dan toleransi satu sama
lain. Mereka hidup bersama (konsistensi) serta
membuahkan hasil tanpa konflik.
Menurut Clliford Geertz
Masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk merupakan
masyarakat yang terbagi bagi ke dalam sub-sistem terikat ke
dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat primordial. Ikatan
primordial disini adalah sebagian besar berasal dari
hubungan keluarga, ikatan kesukuan tertentu, serta
kebiasaaan kebiasaan yang membawakan ikatan yang
sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
4. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia menyimpan konflik yang cukup besar, baik
konflik vertikal maupun konflik horizontal.
 Konflik Vertikal
Konflik Vertikal di sini dimaksudkan sebagai konfilk antara
pemerintah dengan rakyat, termasuk didalamnya adalah konflik
antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
 Konflik Horiontal
Konflik Horizontal adalah konflik antar warga masyarakat atau
antar kelompok yang terdapat dalam masyarakat.
Menurut Stedman (1991:373) penyebab konflik kedaerahan adalah :
 Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan suksesi
maupun jatuh bangunnya pemerintahan karena lemahnya
konstitusi.
 Kegagalan lembaga-lembaga negara menengahi konflik, baik yang
melibatkan unsur-unsur masyarakat maupun lembaga-lembaga
negara.
 Pembatan pastisipasi politik warga negara di daerah-daerah.
 Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi nasional dan sulitnya
akses masyarakat di daerah terhadap sumber daya tersebut.
 Rezim yang tidak responsif terhadap tuntutan warga negara dan
tidak bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
B. Strategi Integrasi
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua negara,
terutama negara negara berkembang. Dalam rangka mengupayakan terwujudnya
integrasi nasional ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh yaitu :
 Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
satu kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran masing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.
 Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memumculkan kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
 Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat.
C. Integrasi Nasional Indonesia
1. Dimensi Integrasi Nasional
Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan
dimensi horizontal.
 Dimensi Vertikal
Dimensi Vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya
menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa
atau antara pemerintah dengan rakyat. Jadi integrasi vertikal merupakan upaya
mewujudkan integrasi dengan menjembatani perbedaan-perbedaan antara
pemerintah dengan rakyat.
 Dimensi Horizontal
Dimensi Horizontal dari integrasi adalah dimensi upaya mewujudkan persatuan
diantara perbedaan dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah,
tempat tinggal, suku, agama, dan budaya. Jadi integrasi horizontal merupakan
upaya mewujudkan perbedaan antar kelompok masyarakat.