BADRIH 3a - binapascamu

Download Report

Transcript BADRIH 3a - binapascamu

•
Teori elektif merupakan teori untuk mengungkap hakikat makna
dengan mengkolaborasikan empat pendekatan yaitu, (1) teori
semiotika, (2) teori hermeneutika, (3) teori budaya, dan (4) teori
sastra.
simbol budaya dalam totalitas peristiwa
tidak dapat dideskripsikan secara isolatif
simbol budaya memiliki keterkaitan dengan
unsur-unsur lain dalam konteks wacananya.
Prinsip Teori
elektif
simbol budaya memiliki hubungan kausal
antara dunia dengan partisipan.
Sebagai suatu sistem simbol, budaya
Madura memiliki wujud nilai yang
mencerminkan pola keyakinan, pola pikir
atau pengetahuan, dan pola sikap atau
perilaku masyarakat Madura.
Geertz, 1973
Simbol
Batasan
Simbol
Klasifikasi
Simbol
Cassier
Liang Gie,
1977
Umberto Eco,
1979
Paul Ricoer,
1985
Charles, S.
Pierce 1992
Odgen dan
Ricards
Fromm
Hoed, 2007
•
•
•
Simbol adalah suatu objek, tindakan peristiwa, sifat yang dapat
berperan sebagai wahana suatu konsesi.
Konsepsi ini adalah makna simbol.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diperoleh suatu informasi
bahwa sunbol memiliki karakteristik dapat teraba, tercerap,
umum, dan konkret.
•
Liang Gie (1977) menyatakan bahwa simbol bukan hanya
berwujud kata-kata untuk mewakili sesuatu dalam bidang logika
saja, tetapi juga digunakan dalam kebudayaan yang
direpresentasikan dalan bentuk kata-kata.
1) Simbol dan interaksi itu menyatu dengan konteksnya,
2) Simbol dan makna tidak terlepas dari pribadi, maka memahami
jati diri menjadi penting;
3) Peneliti mengaitkan hubungan jati diri dengan lingkungan dan
hubungan sosial,
4) Hendaknya direkam situasi yang menggambarkan simbol dan
maknanya, dan
5) Metode yang digunakan hendaknya mampu merefleksikan bentuk
prilaku, prosesnya, dan menafsirkan makna dibalik perilaku.
•
Simbol adalah bentuk yang menandai sesuatu ang lain di luar
perwujudan bentuk simbolik, sekunder, dan figuratif, serta dapat
dipahami hanya melalui arti pertama.
•
Simbol adalah tanda yang menunjukkan tidak ada hubungan
alamiah antara penanda (signifie) dan petanda (signifiant),
hubungannya bersifat konvensi.
Pikiran (referensi)
Simbol
acuan
•
Simbol memiliki hubungan asosiatif dengan gagasan atau referensi
serta referen atau dunia acuan.
•
•
•
Mengelompokkan simbol menjadi dua, yaitu simbol tradisional
dan simbol inovatif.
Simbol tradisional bersifat hakiki untuk mempersatukan dari
generasi ke generasi dalam mewujudkan nilai-nilai di dalalm suatu
kebdayaan khusus.
Simbol inovatif adalah simbol yang memiliki sifat hakiki untuk
mempertemukan wakil-wakil dari ber bagai kebudayaan dan
untuk mengungkap segi-segi pandangan baru dalam semua
kebudayaan.
1. Simbol konvensional ialah simbol yang berisi penerimaan
sederhana afinitas tetap yang dikupas dari dasar optikal dan
natural, misalnya banyak tanda yang digunakan dalam industri,
matematika, dan dalam berbagai bidang yagn lain;
2. Simbol aksidental secara ketat berasal dari kondisi-kondisi yang
tidak tetap dan disebabkan oleh berbagai hubungan yang dibuat
melalui kontak sosial; dan
3. Simbol universal sebagai hubungan intrinsik antara simbol dengan
segala sesuatu yang diwakilinya dan tidak selalau memiliki vitalita
yang sama .
Simbol dalam tradisi lisan berwujud bahasa yang bersifat khas, dapat
berupa
a. pernyataan,
b. ungkapan nama orang,
c. nama,
d. tempat,
e. nama benda,
f. nama peristiwa,
g. peribahasa,
h. perumpamaan,
i. mitos,
j. pasemon,
k. teka-teki,
l. nasehat, dan
m. ungkapan kepercayaan.