Senyawa Karbon

Download Report

Transcript Senyawa Karbon

12 SENYAWA KARBON
a. Kekhasan Atom karbon
Empat ikatan kovalen dari molekul metana
Atom karbon (C) dengan nomor atom 6 mempunyai susunan
elektron K = 2, L = 4. C mempunyai 4 elektron valensi dan dapat
mernbentuk empat ikatan kovalen serta dapat digambarkan dengan
rumus Lewis. Sebagai contoh, dapat dilihat molekul CH4 (metana)
yang memiliki diagram yang cukup sederhana dibawah ini.
Selain itu kemampuan diatas, atom karbon juga dapat
membentuk ikatan dengan atom karbon lain untuk membentuk rantai
karbon yang terbuka, terbuka bercabang dan tertutup. Contoh rantai
karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur berikut
Hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kelompok utama : hidrokarbon alifatik dan
hidrokarbon aromatik. Termasuk di kelompok pertama adalah senyawa yang berantai
lurus, berantai cabang dan rantai melingkar. Kelompok kedua, hidrokarbon aromatik,
biasanya mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil. Berdasarkan kelipatan
ikatan karbon-karbonnya, hidrokarbon alifatik masih dapat dibedakan lagi menjadi
dua sub-kelompok, yakni hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal
karbon-karbon, serta hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu
ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.
Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya
dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat
disintesis dalam pabrik. Pada tahun 1928, Friedrich Wohler berhasil
mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari
senyawa anorganik yaitu amonium sianat – dengan jalan memanaskannya
Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat dialam sebagai minyak
bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
1. Alkana : rumus umum CnH2n+2
Ditulis lebih sederhana lagi
2. Isomer bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau
beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini disebut
gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai
rumus umum -CnH2n+1 . Nilai n adalah jumlah atom karbon yang ada pada
senyawa tertentu tersebut sedemikian hingga didapat suku-sukunya
seperti terlihat pada tabel berikut :
Dibawah ini adalah contoh cara menamakan senyawa berikut :
a. Menurut aturan nomor satu, rantai C terpanjang 5,
jadi
namanya pentana dan kita letakkan di bagian belakang.
b. Cabangnya adalah metil
c. Letakkan cabang itu pada atom C nomor dua dari
kanan (karena
kalau dari kiri menjadi nomor 4).
Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama,
namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang
sama awalannya tri-, tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap
cabang diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.
Dibawah ini adalah contoh penamaan yang lain.
2. Alkena Rumus umum CnH2n
Alkena tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua
antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih
sedikit dari alkana karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Kekurangan jumlah atom H pada alkena dibandingkan dengan jumlah atom H pada
alkana dapat dijelaskan sebagai berikut.
Perhatikan contoh berikut!
Alkena mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C, maka suku pertama
alkena harus mengandung dua atom C. Jadi n = 2, dan beberapa suku lain dapat
Anda lihat pada tabel berikut ini.
Bagaimana memberi nama alkena yang bercabang? Secara garis, besar tidak
berbeda dengan cara memberi nama alkana yang bercabang, tetapi pada
penentuan rantai induk yang terpanjang harus rantai yang mengandung ikatan
rangkap. Jadi ikatan rangkapnya diutamakan dengan nomor terkecil. Sebagai
contoh lihatlah rumus struktur berikut ini.
pada alkena ada bagian dari rumus strukturnya yang mengandung satu ikatan
rangkap dua. Bagian ini (-C=C-) disebut gugus fungsional.
3. Alkuna Rumus umum CnH2n-2
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk
membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga
tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom
H, yang dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi
Tata nama alkuna sama dengan alkana atau alkena, bagian pertama menunjuk pada jumlah
sedang bagian kedua adalah akhiran - una, tetapi suku pertamanya juga mempunyai n = 2
seperti alkena. Etuna merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat dibuat. Suku suku
alkuna lain sering diberi nama atau dianggap sebagai turunan etuna. Jadi propuna disebut
metil asetilena.
19. MINYAK BUMI
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin (petrus – karang dan oleum
– minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
Bumi.
2. Komposisi minyak bumi
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran kompleks,
terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah
kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan
sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
1. Alkana. Fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah.
2. Siklo alkana (napten) CnH2n Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu
siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
3. Aromatik CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam). Aromatik hanya terdapat
dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin
karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
3. Fraksi minyak bumi
Minyak
mentah
(crude oil) sebagian
besar tersusun dari
senyawa-senyawa
hidrokarbon
jenuh
(alkana).
Adapun
hidrokarbon tak jenuh
(alkena, alkuna dan
alkadiena)
sangat
sedikit dkandung oleh
minyak bumi, sebab
mudah mengalami adisi
menjadi alkana.
Minyak
mentah
dipisahkan
menjadi
sejumlah fraksi-fraksi
melalui proses destilasi
(penyulingan):
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak
mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Sisa :
1 Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin,
parafin, dan vaselin.
2 Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak
bumi
Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straightrun), dimana
kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar.
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak
gas dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.
Mesin automibil modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara
90 dan 140, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan
oktan yang tinggi pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan
beberapa substansi, antara lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI)
yang ditambahkan dalam bensin dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan
apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4)
dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan eti!klorida,reaksinya :