Kista - FKUR 2011
Download
Report
Transcript Kista - FKUR 2011
Protozoa
(1)
Proto : pertama
Hidup : sendiri / berkoloni
fungsi kehidupan
Zoon : hewan
Morfologi
stadium : 1. vegetatif ; trofozoit
2. kista
protozoa terbesar : B.coli ± 70µ
bentuk : bulat, lonjong, simetris, tdk teratur
Protozoa
Inti ; 1 atau lebih
kariosom → m’bedak’ spesies
4 mcm ; a. entameba
c. iodameba
b. endolimaks d. dienameba
Sitoplasma ; endoplasma dan ektoplasma
endo ; gizi, reproduksi
ekto ; p’gerak’, eksresi, respirasi
Protozoa
Alat pergerakan ;
.pseudopodium
.bulu getar
.flagel
.m’bran b’gelbg
Makan : . Setiap tempat pd ektoplasma
. Sitosom
→ vakuola → diubah o/ enzim → keluar ;
sitopig
Protozoa
Eksresi ; osmosis & difusi
vakuola kontraktil
Sekret ; enz. digestiv, enz.proteolitik,
enz.sitolisin, pigmen, hemolisin, dinding kista
B’nafas : lgs
; m’ambil o2 → co2
tdk lgs ; o2 yg dilepas enz
Kista ; lingk krg m’untung’k → kelgs hidup diluar
hospes ( b’tahan ), reproduksi
Protozoa
Reproduksi ; a dan seksual
asex ; 1. belah psg → amuba
2. skizogoni
m’belah banyak
3. b’biak pd stad kista
sex ; b’satu 2 sel → singami ; makro &
mikrogamet→zigot → mbelah→ sporozoit.
asex & sex → sporozoa
Protozoa
Penularan ;
- lgs : mkn, air
kista, btk infektif ; amuba, flagelata,
ciliata
trofozoit ; Entamoeba gingivalis
Dientamoeba fragilis
Trichomonas
- vektor ;
Protozoa
Patologi & GK
Protozoa patogen ; merugik’ → b’biak,
menyerang, merusak sel.
GK; demam, splenomegali, limfadenopati
Diagnosa
- gejala khas ; malaria, tripanosomiasis
- pemrk.lab ; menemuk’ parasit
Protozoa
4 kelas
1. Rhizopoda
2. Mastigophora=flagelata
Rhizopoda
-Mns hospes 6 sp;
E.histolytica
E.coli
E.hartmanni
3. Ciliophora
4. Sporozoa
I.butschlii
Dient. fragilis
Endol.nana
Entamoeba histolytica
Sejarah
Losch (1875) : trofozoit → hub?
Quinche & Roos (1893) ; kista
Schaudinn (1903) ; nama & m’bedak’ E.coli
Walker & Sellards di Filipina : m’buktik’
penyebab kolitis amebik
Entamoeba histolytica
Hospes : Manusia
Penyakit : amebiasis
Distribusi : kosmopolit tu tropik & iklim sedang
Morfologi dan daur hidup : 3 stadium =>
1. bentuk histolitika
2. bentuk minuta
3. bentuk kista
Bentuk histolitika dan minuta = bentuk tropozoit.
Perbedaannya : bentuk histolitika => patogen dan
ukuran lebih besar (20 – 40 mikron )
Entamoeba histolytica
• Inti → entameba di endoplasma
• Pseudopodi → dibentuk dari ektoplasma, besar
dan lebar, pergerakan cepat.
• Endoplasma → mengandung sel darah merah.
• Btk histolitika → hidup di jaringan usus besar,
hati, paru, otak, kulit dan vagina
• Bkembangbiak : belah pasang di jaringan dan
dpt merusak jaringan.
• Bentuk minuta : esensial, uk 10 – 20 mikron.
Entamoeba histolytica
Inti → entameba di endoplasma mengandung
bakteri dan sisa makanan
Ektoplasma → tidak nyata, tampak bila
membentuk pseudopodium
Pseudopodium → dibentuk perlahan shg
pergerakan lambat.
Bentuk kista : dibentuk di rongga usus besar,
uk 10 – 20 mikron, bulat atau lonjong,
mempunyai dinding kista dan inti entameba
Dalam tinja : inti 1 atau 4, kadang 2
Entamoeba histolytica
• Endoplasma : benda kromatoid, menyerupai
lisong dan terdapat vakuol glikogen =>
makanan cadangan ; terdapat pada kista muda
• Kista matang; benda kromatoid dan vakuol
glikogen biasanya tidak ada lagi
• Bentuk kista ini tidak patogen, merupakan
bentuk infektif
Entamoeba histolytica
• E.histolytica tdk selalu menyebabk’ penyakit.
E.h → minuta ; komensal , b’biak belahpasang
→ kista
Entamoeba histolytica
Kista matang tertelan =>lambung =>
ekskistasi di usus halus=>bentuk minuta di
rongga usus besar.
Bentuk minuta => histolitika patogen di
mukosa usus besar dan menimbulk gejala
Dengan aliran darah, bentuk histolitika dpt
tersebar ke jaringan hati, paru dan otak.
Infeksi terjadi dengan menelan kista
matang
Patologi dan gejala klinis
Btk histolitika → mukosa usus → enz.cystein
proteinase → sub mukosa → kerusakan → ulkus
ameba.
Ulkus spt botol ; lubang sempit, dasar lebar, tepi
tdk t’atur meninggi & m’gaung
Patologi dan gejala klinis
• Proses yang terjadi : nekrosis dgn lisis sel
jaringan. Inf sekunder → peradang’
• Dengan peristaltik usus, bentuk histolitika
ini dikeluarkan bersama isi ulkus dan tinja
• Tinja disentri : tinja campur lendir dan
darah
• Btk klinis: (1) amebiasis intestinal
(2) amebiasis ekstraintestinal
Patologi dan gejala klinis
• Amebiasis intestinal
(a.usus, a.kolon) tddr :
- a.kolon akut ; gejala < 1 bln
- a.kolon menahun ; > 1 bln, ringan,
reaktivasi akut scr periodik.
Dasar peny : radang usus besar dg ulkus
m’gaung → kolitis ulserosa amebik
Patologi dan gejala klinis
• A.kolon akut / disentri ameba → gejala sindrom disentri
•
: diare dg tinja b’lendir & darah disertai tenesmus ani.
Tdk enak perut & mules.
Tinja segar → btk histolitik
A.kolon menahun : gejala tdk jelas → gjl usus ringan, tdk
enak perut, diare diselingi obstipasi
Tinja segar → btk histolitik sulit dtemuk’ tp hrs u/ D/
Penebal’ dinding usus : ameboma
Histologi ; jar. Kolagen & fibroblas dg tanda peradang’
Patologi dan gejala klinis
Amebiasis ekstraintestinal :
(a) hematogen : ameba memasuki kapiler darah
=> vena porta => hati => abses hati.
dpt m’capai paru, otak.
(b) perkontinuitatum; abses hati pecah, → masuk
pleura dan terjadi abses paru.
A.hati pecah ke rongga perut → peritonitis
dinding perut
Amebiasis rectum → am.perianal, am.perineal,
am.vagina
Diagnosis
Amebiasis kolon akut
DK/ : sindr disentri disertai mules. Diare
<10x/hr
beda dg disentri basiler :diare >10,
demam, lekositosis
D/lab : menemuk’ E.histolytica btk
histolitika dlm tinja
1.
Diagnosis
2. A.kolon menahun
Diare ringan diselingi obstipasi, dpt jg
eksaserbasi akut dg sindr disentri.
D/lab : E.histolytica btk histolitika dl tinja.
bila tdk ditemuk’ ; ulang 3 hr b’urut2.
R/ serologi
Proktoskopi : u/ melihat luka di rektum
Sigmoidoskopi : melihat kelain’ di sigmoid
Diagnosis
3. Amebiasis hati
Klinis : BB me↓, lemah, demam, tdk nafsu mkn,
p’besaran hati yg nyeri tekan.
Radiologi ; Peninggian diafragma.
Darah :leukositosis
D/lab : menemuk’ E.histolytica btk histolitika dl
biopsi dinding abses atau aspirasi nanah abses
Serologi ; hemaglutinasi tdk lgs atau tes
imunodifusi
Pengobatan
Obat amebisid yg penting
1. Emetin hidroklorida
Btk histolitika. Parenteral, toksisitas tinggi thd jtg.
Do maks dws : 65 mg/ hr
anak <8 th : 10 mg/hr 4 – 6 hr
ortu & skt brt : do dikurangi
Tdk dianjurkan : wanita hamil, ggn jtg & ginjal
Dehidroemetin
: relatif krg toksik, scr oral.
Do maks ; 0,1 gr/ hr 4-6 hr
Emetin
hati
& dehidroemetin : efektif utk abses
2.Klorokuin
amebisid jaringan, btk histolitika.
Es & E.toksik ringan al : mual, muntah,
diare, sakit kepala.
Do dws :1 gr/hr selama 2hr, kmd 500mg/hr
2-3 mgg.
Klorokuin jg efektif thd amebiasis hati.
3. Antibiotik
Tetrasiklin & Eritromisin : tdk lgs sbg amebisid
dg m’p’ngaruhi flora usus
Paromomisin : lgs pd ameba
Do : 25mg/kgbb/hr 5 hr t’bagi
4. Metronidazol
Obat pilihan, krn efektif thd histolitika & kista.
Es ; ringan, mual, muntah, pusing
Do : dws 2 gr/hr 3 hr b’urut2 t’bagi
Epidemiologi
:
Prevalensi t’tinggi : tropik, sanlin & sosek
buruk
Indo : 10-18%
amebiasis ditularkan oleh pengandung
kista. Pengandung kista biasanya sehat.
Amebiasis tidak ditularkan oleh penderita
amebiasis akut
• Pencegahan : kebersihan perorangan dan
lingkungan, tidak menggunakan tinja
manusia untuk pupuk, menghindari
kontaminasi lalat dan kecoa
Entamoeba coli
Hospes : manusia
Distribusi : kosmopolit, ind 8-18%
Morfologi dan daur hidup :
komensal di rongga usus besar.
bentuk : vegetatif ( trofozoit )dan kista.
trofozoit : 15 – 30 mikron, sebuah inti
entameba, kariosom kasar letak eksentrik.
ektoplasma : tidak nyata, gerak lambat.
endoplasma: vakuol mengdg bakteri dan sisa
makanan, tidak sel darah merah.
Berkembangbiak : belah pasang
Dalam tinja ; kista inti 2 atau 8
Kista inti 2 : vakuol glikogen besar dan
benda kromatoid halus spt jarum.
Kista matang inti 8 : tidak
mengandung vakuol dan kromatoid
Infeksi : menelan kista matang
Patologi & gejala klinis
Tidak patogen
Diagnosis
Trofozoit atau kista dlm tinja
Entamoeba hartmanni
1957 di temuk’ Kosmopolit
E.histolytica kecil?
1979 → dibuktik’ memp isoenzim b’beda
Siklus hidup = E.histolytica
Trofozoit 4-12µm, kista 5-10µm
Trofozoit tdk mkn sel drh merah
Pergerak, krg cepat
Sitoplasma & nukleus mirip dg E.histo
Kista : 1-2 inti, matang 4inti
K.matang ; m’p’tahank’ benda
kromatoid
Kista : kromatoid lbh kecil, banyak
Lab: mikroskop kalibrasi
Klinis
Non patogen
Diagnosis
Sediaan permanendg p’ukur’ akurat
Epidemiologi
Penularan : air & mkn kontaminasi kista
Endolimax nana
Kosmopolit
Non patogen
Siklus hidup
trofozoit, prekista, kista & metakistik
Trofozoit ; 6-12µm
Gerak’ lambat, pseudopodi tumpul
Kariosom besar, eksentris atau sentris
Sitoplasma : vakuol kecil, sisa mkn, &
bakt
Kista : 5-10µm, matang 4 inti,
kromatoid kecil lengkung.
jarang terlihat 2 inti
Spesimen klinis : srg dtemuk’ trofozoit
b’sama kista
Diagnosis
Sediaan pulasan permanen
Fiksasi baik ; kista dpt diidentifikasi dg
sediaan basah spt teknik konsentrasi
atau flotasi
Pencegahan
Hindari air & mkn terkontaminasi kista
Iodamoeba butschlii
Non patogen
Kosmopolit
Morfologi
Trofozoit ; 8-20µm
gerk’ agak aktif dlm tinja segar
sitoplasma b’granula bnyk vakuola dg sisa
mkn & bakteri
Inti; kariosom besar → eksentris atau
sentris
Pulasan permanen : “halo” sekitar inti
Granula kromatin → “basket nukleus”
srg pd kista
Kista 5-20µm : vakuola glikogen besar
tdk tdpt p’belah’ inti → matang 1 inti
Diagnosis
Kista ; sediaan basah, vacuola dipulas
dg jodium
Trofozoit ; permanen
Pencegahan
Hindari air & mkn t’kontaminasi kista
Entamoeba gingivalis
Pertama ditemuk’ pd mns
Karang gigi lunak, kripta tonsil, mukus
bronkial, ludah.
Non patogen
Mirip E.histolytica
Trofozoit 5-15µm, sitopls b’isi lekosit
Kista (-)
Pencegahan : higiene
Ameba hidup bebas
1.
Naegleria fowleri
patogen ;
primary amebic meningoencephalitis
hidup di air tawar menggenang, tanah &
tinja.
Distr: kasus di AS, Belgia, Ceko, Austr,
Selandia baru, India, Nigeria, Inggris,
Irlandia, Venezuela, Panama, Papua
Nugini
(2)
Morfologi
inti; kariosom besar, vakuola kontraktil
& mkn.
Stadium: ameboid, flagelata & kista.
ameboid: tdk t’atur, 29µm, pseudo
tunggal meluas ke satu arah.
Flagelata: spt buah per, 1 inti, 1
vakuola kontr, 2 flagel sm pjg
Kista : 1 inti, 10-14µm, pd dinding
tdpt bbrp lubang utk ekskistasi
Daur hidup : blm diket
Cara infeksi : hidung wkt berenang
atau wudhu
Patologi & GK
Hidung → jar. Otak & m’p’bnyk diri
Gjl: Skt kepala hebat di frontal, demam,
skt tenggorok’, hidung t’sumbat, kaku
kuduk & kelain’ SSP
CSS: purulen & bnyk sel drh merah,
ameba b’gerak
Biasanya : pend meninggal 4-5 hr ssdh
gejala timbul
Diagnosis
Menemuk’ ameba dlm CSS, dlm
eksudat purulen & jar nekrotik pd
bedah mayat
Autopsi : ameba dlm lesi jar otak
Dlm jar : hanya btk tropozoit tanpa
kista
Pengobatan
Amfoterisin B, Metronidazol, klorokuin,
emetin
2 pend yg berhasil : amfoterisin B
1mgr/kgbb/hr IV
0,1 – 1,0 mgr intratekal 2hr sekali
1 org lagi : amfoterisin B do tinggi +
mikonazol & rifampisin
Prognosis
Biasanya meninggal
Epidemiologi
Peny mgkn berhub dg musim panas
Acanthamoeba
culbertsoni
Tempat hidup =Naegleria
Penyakit : PAM & keratitis amebik
Distri = Naegleria
Morfologi =
Stad flagelata (-)
amuboid b’variasi 30µm
Bbrp pseudopodi dikeluark’ serentak ke bbrp
arah
Trofozoit
Keratitis amebik
Kista : 20µm, bulat, lonjong, dinding
rangkap, luar b’kerut
Patologi & GK
Trak. Respiratorius atau kulit, ke otak
scr hematogen
inf pd pend lemah, imunosup
Sub akut : meningitis, kelain’ mental,
neurologik, abses, tumor
Proses patologik : ensefalitis granulomatosa
amebik
D/ pd lesi jar ditemuk’ kista
Th/ bntg p’cobaan : sulfadiazin.
5-fluorositosin & pentamidin In vitro
Mns : blm dpt disembuhk’
Epidemiologi
Kasus tdk selalu tjd stlh kontak dg
tanah atau air
Transmisi tjd mel sal nafas & kulit
Balantidium coli
Hospes : babi dan beberapa spesies kera,
tetapi kadang ditemukan pd manusia
Penyakit : balantidosis atau disentri
balantidium
Distribusi : frekuensinnya rendah
Morfologi dan daur hidup : bentuk vegetatif dan
kista
Vegetatif: lonjong,60-70mikron, anterior
terdapat sitostom berfs sbg mulut
posterior ditemukan sitopig berfs mengeluarkan
zat yg tdk diperlukan
• Pada seluruh permukaan badan terdapat bulu
•
•
•
getar ( silium ), fs utk bergerak dan mengambil
makanan
Di sitoplasma terdpt 2 buah inti yang khas yaitu
satu makronukleus btk spt ginjal dan satu
mikronukleus kecil bulat.
Bentuk vegetatif : makan dan berkembangbiak
secara belah pasang tranversal
Bentuk kista : 60 mikron, lonjong dan dinding
tebal
•
•
•
•
Kista : hanya makronukleus
Fungsi kista : bertahan
Kista : bentuk infektif
Jika tertelan => ekskistasi di usus halus
=> dari satu kista keluar bentuk vegetatif
=> berkembangbiak membentuk koloni di
selaput lendir usus besar.
• Bentuk kista dan vegetatif keluar bersama
tinja
Patologi dan gejala klinis
Bentuk vegetatif abses kecil-kecil => pecah
=> ulkus menggaung
Kasus berat => ulkus => gangren => fatal
Biasanya disertai sindrom disentri
Kadang2 menimbulkan infeksi ekstra
intestinal; peritonitis, uretritis
Obat ; metronidazol 3x750 mg/hr
DOC
: tetrasiklin 4 x 250 mg/ hari
Epidemiologi
Banyak pada babi peliharaan ( 6090% )
Sesekali dapat menular pd manusia
(zoonosis)
Penularan ke manusia ; dari tangan ke
mulut atau makanan yang
terkontaminasi
Trichomonas vaginalis
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hospes ; manusia
Penyakit ; trikomoniasis vagina, prostatitis
Distribusi ; kosmopolit
Morfologi dan daur hidup; bentuk kista ( - )
Uk 7-25 mikron, 4 flagel anterior, 1 posterior, inti
lonjong
Wanita ; mukosa vagina
Pria ; uretra dan prostat
Makanan ; bakteri dan leukosit
Gerak; cepat, berputar dg flagel anterior
(3)
Berbiak ; belah pasang longitudinal
Mati pH < 4,9. tidak bisa hidup disekret
asam 3,8 - 4,4
Infeksi ; kontak langsung bentuk trofozoit,
melalui alat mandi dan toilet seat
Gejala ; keputihan berbusa, pruritus vagina
dan disuria.
Infeksi menjalar; uretritis, kadang tanpa
gejala demikian juga pada pria
Pengobatan ; metronidazol 2x250mg
/hr selama 5-7 hr utk suami istri
Dosis lokal ; 500mg tablet vagina
sekali/ hr selama 5-7 hr
Pencegahan ; suami istri perlu
pengobatan
Flagelata traktus digestivus
Giardia lamblia
Hospes : manusia
Penyakit ; giardiasis
Distribusi : kosmopolit
Morfologi dan daur hidup; bentuk trofozoit dan
kista.
Bentuk trofozoit spt buah jambu monyet
Terdapat batil isap ; setengah anterior
Uk; 12-15 mikron, sepasang inti
4 pasang flagel berasal dari 4 psg blefaroplas
Kista : oval, uk 8-12 mikron, dinding tipis dan
kuat
Kista baru memp 2 inti, kista matang 4
Giardia lamblia hidup di usus kecil; duodenom
dan proksimal yeyunum, kadang2 di saluran dan
kandung empedu
Dengan pergerakan flagel yg cepat trofozoit
bergerak dan batil isap melekat pd epitel usus
Trofozoit berkembangbiak ; belah pasang
longitudinal
Infeksi ; menelan kista matang
Patologi dan gejala klinis
• Diare disertai steatore, gangguan absorbsi
•
•
•
karoten, folat dan vit B12
Pengobatan ; metronidazol 3x 250 mg/hr selama
7 hr
Epidemiologi; penularan terjadi dg tertelan kista
matang, makanan dan minuman terkontaminsi,
kontak langsung.
dewasa : travelers’ diarrhea
Pencegahan ; higiene dg menghindari air minum
yg terkontaminasi