Transcript Prototipe

Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan
Prototype
Kelompok :
1. Eko Purwanto
2. Budiyanto
3. Aprin Ajiri
4. Herla P
(11111023)
(11111050)
(11121009)
(11121004)
Definisi Prototype
Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat
yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai tentang
cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Dalam
pengembangan sebuah sistem Prototype diartikan sebagai
model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki
gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian
awal.
Proses Pengembangan Prototype
Ket. Gambar diatas
• Pengembang dan pelanggan bertemu untuk
medefinisikan tujuan dan kebutuhan dari
software
• Pengembang membuat prototype sesuai
dengan tujuan awal.
• Pelanggan melakukan evaluasi dari prototype
yang dibuat.
Ciri penerapan Prototipe
• Resiko tinggi yaitu untuk masalah - masalah yang tidak
terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar
dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang
tidak menentu.
• Interaksi pemakai penting. Sehingga sistem harus
menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan
komputer.
• Waktu penyelesaian yang cepat.
• Perilaku pemakai yang sulit ditebak.
• Sistem yang inovatif yaitu system yang membutuhkan
cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat
keras yang mutakhir.
Tahapan Prototype
•
•
•
•
•
•
•
Pengumpulan kebutuhan
Membangun prototyping
Evaluasi protoptyping
Mengkodekan system
Menguji system
Evaluasi Sistem
Menggunakan system
Jenis Prototipe
• Feasibility prototyping
untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan
digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
• Requirement prototyping
Untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
• Desain prototyping
Untuk mendorong perancangan system informasi yang
akan digunakan.
• Implementation prototyping
Merupakan lanjutan dari rancangan, prototype ini
langsung disusun sebagai suatu system informasi yang
akan digunakan.
Keunggulan prototyping
• Adanya komunikasi yang baik antara pengembang
dan pelanggan.
• Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam
menentukan kebutuhan pelanggan.
• Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan
system.
• Lebih menghemat waktu dalam pengembangan
system.
• Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai
mengetahui apa yang diharapkannya
Kelemahan prototyping
• Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa
perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum
memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu
lama.
• Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek.
Sehingga
menggunakan
algoritma
dan
bahasa
pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping
lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa
program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
• Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan
mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang
baik.