SHALAT - WordPress.com

Download Report

Transcript SHALAT - WordPress.com

 Menurut
bahasa shalat artinya adalah
berdoa.
 Sedangkan menurut istilah shalat adalah
suatu perbuatan serta perkataan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam sesuai dengan
persyaratkan yang ada.
•
•
•
Shalat mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad
SAW dan para pengikutnya adalah shalat Malam,
yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73)
ayat 1-19
Beberapa waktu kemudian turunlah ayat ke 20 &
shalat menjadi wajib
Dengan turunnya ayat ini, hukum Shalat Malam
menjadi sunat. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, alHasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya berkata
mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayat ini
menghapus kewajiban Shalat Malam yang mula-mula
Allah wajibkan bagi umat Islam”.
•
•
Sebagian pendapat berdasarkan hadits Nabi SAW.
mengatakan bahwa perintah shalat pertama kali
disampaikan kepada Nabi SAW. ketika beliau sedang isra’
dan mi’raj yang langsung berasal dari Allah SWT. Hal ini
dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, bahwa Nabi SAW. bersabda : “Allah SWT. Telah
mewajibkan kepada umatku pada malam isra’ (mi’raj) lima
puluh kali shalat, maka aku selalu kembali menghadap-Nya
dan memohon keringanan sehingga dijadikan kewajiban
shalat itu lima kali dalam sehari semalam”.
Peristiwa isra’ mi’raj Nabi SAW. ini terjadi delapan belas
bulan sebelum Nabi SAW. Hijrah ke Madinah.
Syarat Wajib :
 Beragama Islam
 Berakal
 Berusia cukup dewasa (baligh)
 Telah sampai dakwah islam kepadanya
 Suci dari hadats besar dan kecil
 Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah shalat :
 Masuk waktu shalat
 Menghadap ke kiblat
 Suci badan dari najis dan hadats
 Suci pakaian dan tempat shalat
 Menutup aurat
RUKUN SHALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Niat
Takbirotul ihram
Berdiri bagi yang mampu
Membaca surah al-Fatihah
Ruku’
Tuma’ninah di ruku’
I’tidal (bangun dari ruku’)
Tuma’ninah sewaktu I’tidal
Sujud dua kali
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Tuma’ninah
Duduk diantara dua sujud
Tuma’ninah
Tasyahud akhir (tahiyat akhir)
Posisi duduk tatkala bertahiyat akhir
Bersholawat untuk Nabi Muhammad
SAW. di waktu tahiyat akhir
16. Salam
17. Tertib (dari 1 sampai 16).
Sunnah Ab’ad :
• Adlh amalan
sunnah yang
apabila
tertinggal atau
lupa dikerjakan
maka dapat
diganti dengan
sujud syahwi
pada akhir
shalat
1. Duduk tasyahud awal
2. Membaca tasyahud awal
3. Membaca shalawat atas Nabi
Muhammad SAW. ketika duduk
tasyahud awal
4. Membaca shalawat atas keluarga
Nabi Muhammad SAW. ketika duduk
tasyahud akhir.
5. Membaca qunut ketika i’tidal pada
rakaat kedua shalat subuh, pada
rakaat terakhir shalat witir di
pertengahan bulan ramadhan (sejak
malam 15) sampai akhir bulan
ramadhan, dan rakaat terakhir di
shalat apapun bagi qunut nazilah.
Sunnah Hai’at :
• adalah amalan
sunnah dalam
shalat yang
apabila
tertinggal atau
lupa dikerjakan
maka tidak
diganti dengan
sujud syahwi
1. Mengangkat kedua tangannya pada tempatnya
2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dan
jari-jari tangan kanan memegang pergelangan
tangan kiri lalu meletakkan keduanya dibawah
dada
3. Mengarahkan pandangan matanya ke tempat
sujud
4. Membaca do’a iftitah
5. Diam sebentar sebelum membaca surat alFatihan dan sesudahnya
6. Membaca ta’awudz ketika hendak membaca alfatihah
7. Mengeraskan atau merendahkan bacaan al-Fatihah
dan surat atau ayat sesuai dengan tempatnya
8. Diam sebentar membaca AMIN setelah selesai
membaca surat al-Fatihah
10. Membaca surat atau
beberapa ayat al-Quran bagi
imam
11. Membaca takbir ketika
pindah dari satu rukun ke
rukun yang lain, kecuali
ketika bangkit dari ruku’
12. Membaca RABBANA
WALAKAL HAMDU tatkala
i’tidal
13. Membaca tasbih ketika ruku’
dan sujud sebanyak tiga kali
14. Meletakkan dua telapak
tangan di atas lutut ketika
ruku’
15. Meletakkan kedua tangan
pada ujung paha ketika
16. Membaca do’a ketika duduk di antara
dua sujud “rabbighfirli.....”
17. Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud
yang kedua sebelum berdiri pada rakaat
pertama dan ketiga
18. Duduk istirasy pada setiap kali duduk,
yaitu duduk dengan pantat kiri, sedang
telapak kaki kanan ditegakkan dan
telapak kaki kiri dikeluarkan dari
bawahnya
19. Duduk tawarruk pada duduk (takhiyyat)
akhir, yaitu duduk di atas mata kaki kiri,
sedang telapak kaki kanan ditegakkan
pada ujung jari-jarinya.
20. Membaca do’a pada tasyahud akhir yaitu
setelah membaca tasyahud dan shalawat.
 Adlh
shalat yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih di mana salah seorang
menjadi imam & yang lain menjadi
makmum
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda, `Shalat berjamaah itu lebih
utama dari shalat sendirian dengan 27
derajat. (HR. Muslim).
 Fardhu Kifayah : demikian adalah Asy-Syafi`i dan
Abu Hanifah. Demikian juga dengan jumhur
(mayoritas) ulama baik yang lampau
(mutaqaddimin) maupun yang berikutnya
(mutaakhkhirin). Termasuk juga pendapat
kebanyakan ulama dari kalangan mazhab
Hanafiyah dan Malikiyah.
 Fardhu ‘Ain : demikian adalah Atho` bin Abi Rabah,
Al-Auza`i, Abu Tsaur, Ibnu Khuzaemah, Ibnu
Hibban, umumnya ulama Al-Hanafiyah dan mazhab
 Sunnah
Muakkadah : Pendapat ini
didukung oleh mazhab Al-Hanafiyah dan
Al-Malikiyah
 Syarat Syahnya Shalat : Yang berpendapat
seperti ini antara lain adalah Ibnu Taymiyah,
Ibnul Qayyim, Ibnu Aqil dan Ibnu Abi Musa
serta mazhab Zhahiriyah.
•
•
Pertama, melarangnya (makruh), seperti
ulama muta`akhir Hanafiyah. Ini untuk
wanita tua dan muda, dengan alasan zaman
telah rusak.
Kedua, membolehkannya (khususnya wanita
tua), seperti ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan
Hanabilah. Tapi dg 2 syarat :
o Ada izin dari suami atau wali (jika belum nikah)
o tak memakai wangi-wangian, atau semisalnya yang
dapat menimbulkan mafsadat bagi wanita
•
•
Jika Masbuk mendapatkan imamnya lagi berdiri, maka
sesudahnya ma’mum takbiratul ihram harus segera ia
membaca Al-Fatihah dengan tidak perlu membaca ‫اَ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم َن‬
‫َّجي ِْم‬
ِ ‫ان الر‬
ِ َ‫ال َّش ْيط‬atau do’a istiftah lagi, karena apabila imam ruku’
sedangkan ma’mum belum menyelesaikan Al-Fatihah, maka
ia boleh langsung mengikuti imamnya untuk ruku. Dan
ma’mum mendapatkan raka’at itu.
Apabila Masbuk mendapatkan imam lagi ruku’, maka
sehabis ma’mum takbiratul ihram ia langsung ruku’
mengikuti imam dengan sunnah membaca takbir intiqal ( ُ‫َللَا‬
‫)اَ ْكبَ ُر‬, maka jika ma’mum mendapatkan thuma’ninah (diam
sekedar ‫للَا‬
َ ‫ ) ُس ْب َح‬bersama-sama imam di dalam ruku’ itu,
ِ ‫ان‬
maka dapatlah ma’mum akan raka’at itu.
•
•
Akan tetapi bilamana ma’mum tidak mendapatkan
thuma’ninah itu bersama-sama imam (misalnya
ma’mum ruku’ bersamaan imamnya I’tidal) maka
ma’mum tidak mendapatkan raka’at itu.
Adapun jikalau Masbuk mendapatkan imam lagi
sujud atau lagi duduk antara dua sujud atau lagi
tasyahhud, maka sehabis ma’mum takbiratul ihram,
dia langsung mengikuti imam dimana adanya
dengan tidak membaca takbir intiqal lagi. Dan
ma’mum dalam hal ini tidak mendapatkan raka’at itu.
•
•
•
Hukum Shalat Jum’at adalah wajib berdasarkan QS. AlJumu’ah ayat 9.
Wahbah Zuhaily mengatakan bahwa shalat jum’at
diwajibkan kepada seorang yang mukallaf (baligh dan
berakal), merdeka, laki-laki, orang yang mukim bukan
musafir, tidak sedang sakit atau terkena uzur-uzur lainnya
serta mendengar suara adzan.
Shalat jum’at tidaklah wajib atas anak kecil, orang gila dan
sejenisnya, budak, wanita, musafir, orang sakit, takut, buta
walaupun ada orang yang menuntunnya menurut Abu
Hanifah, akan tetapi menurut para ulama Maliki dan Syafi’i
wajib baginya jika ada orang yang menuntunnya.
Rukun :
• Hamdalah
• Shalawat kepada Nabi SAW
•
•
•
Washiyat untuk Taqwa
Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya,
minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran
yang mengandung makna lengkap
Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
adalah shalat yang dilakukan oleh seorang muslim
yang masih hidup kepada seorang muslim lainnya
yang telah meninggal dunia.
 Shalat jenazah ini merupakan salah satu kewajiban
muslim satu dengan muslim lainnya.
 Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, yaitu
suatu kewajiban yang dituntut untuk dikerjakan oleh
orang banyak, tetapi jika sebagian atau beberapa
saja melaksanakan maka yang lain gugur
kewajibannya

 Niat
 Berdiri bagi yang mampu
 Takbir empat kali
 Membaca Al-Fatihah, setelah takbiratul ihram (takbir
pertama)
 Membaca shalawat kepada Nabi SAW. (setelah takbir
kedua)
 Membaca doa (setelah takbir yang ketiga)
 Membaca doa (setelah takbir keempat)
 Salam