kuliah 5 - louzzoriyanto

Download Report

Transcript kuliah 5 - louzzoriyanto

AKTIVA LANCAR

Aktiva lancar atau current assets

ialah harta perusahaan yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam waktu relatif singkat.

Golongan aktiva lancar: 1.

Kas dan Bank 2.

Yang tidak termasuk dalam kas adalah Deposito, perangko dan meterai, kas bon dan uang muka, cek mundur dan cek kosong.

Investasi Jangka Pendek

5.

6.

7.

8.

3.

4.

Nilai Investasi di Neraca Pajak Penghasilan atas Keuntungan Transaksi Saham Sekuritas (Saham, Obligasi, Sekuritas yang lain) Deposito Wesel Tagih Piutang

a.

Piutang Usaha Untuk jenis usaha tertentu (bank dan asuransi) SKMK No.80/KMK.04/1995, memperkenankan pembentukan cadangan dengan pendekatan neraca:

1)Bank baik pemerintah maupun swasta 3% dari rata-rata saldo piutang awal dan akhir 2)Perusahaan sewa guna dengan hak opsi 2,5% dari rata-rata saldo awal dan akhir 3)Asuransi kerugian 40% dari premi

Contoh 1: Tahun 2006 Bank Citra mempunyai piutang awal Rp 10.000.000,00 sedangkan saldo akhir Rp 25.000.000,00. Dalam tahun 2006 ada penghapusan piutang Rp 100.000,00 dan saldo akhir piutang th 2007 Rp 5.000.000,00. Dari data tersebut dapat dihitung:

Cadangan penghapusan th 2006

3%(10jt+25jt):2 = Rp 525.000,00

Cad piutang yang dpt dibebankan ke rugi Laba

Rp 525.000,00 + Rp 100.000,00 = Rp 625.000,00

Cadangan penghapusan piutang th 2006

3%(25jt + 5jt):2 = Rp 450.000,00

Saldo cad penghapusan piutang > ketentuan

Rp 625.000,00 > Rp 450.000,00 Selisih Rp 175.000 dipindahkan sebagai penghasilan kena pajak ke rugi laba th 2007

Contoh 2: Soal hal 187 Akt Pajak (Shopar L) Jawab:

Tgl 1 Jan 2005

Cad Piutang Ragu-ragu Rp 6.500.000,00 Piutang Usaha Rp 6.500.000,00

Jurnal Penyesuaian

Piutang Usaha Rp 6.500.000,00 Cad piutang ragu-ragu Rp 6.500.000,00

Tgl 31 Januari 2005

Rata-rata piutang Rp 120jt + 90jt = Rp 105jt 2 Cad Piutang dapat dibentuk = 3% X Rp 105jt = Rp 3.150.000,00 Jurnalnya: Piutang tak tertagih Rp 3.150.000,00 Cad penghapusan piutang Rp 3.150.000,00

Cad penghapusan piutang Rp7.500.000,00 Piutang Usaha Rp7.500.000,00

Jurnal penyesuaian:

Piutang usaha Kerugian Piutang Rp 10.650.000,00 Rp 10.650.000,00

Koreksi Fiskal Th 2005 dan Th 2006:

Cad kerugian piutang th 2005 Rp 6.500.000,00 Cad kerugian piutang th 2006 Rp 10.650.000,00 Jadi pementukan cadangan < Realisasi Rp 6.500.000,00 < Rp 10.650.000,00 Selisih Rp 4.150.000,00 di bebankan sebagai biaya

9.

b.Piutang diluar usaha c.Piutang dalam hubungan istimewa d.Nilai piutang di neraca e.Cadangan piutang tak tertagih Persediaan a.Jenis persediaan 1) 2) 3) Bahan baku dan bahan pelengkap Barang dalam pengolahan Barang jadi

b.Sistem pencatatan

1)

Sistem periodik

2)

Sistem perpetual c.Metode penilaian persediaan

1) First in, first out (FIFO) 2) Last in, first out (LIFO) 3) Metode rata-rata 4) Tehnik menghitung nilai persediaan akhir 5) Metode laba bruto 6) Metode harga eceran

10.

Konstruksi jangka panjang Konstruksi Untuk jangka menghitung panjang beberapa tahun buku atau tahun pajak.

nilai diselesaikan persediaan dan penghasilan ada 2 metode yaitu: a. Metode kontrak selesai b. Metode persentase penyelesaian kontrak 1) 2) Rasio biaya terhadap seluruh taksiran penyelesaian kontrak Tingkat penyelesaian proyek berdasar penghitungan tehnis

Contoh Suatu proyek dikerjakan dari tahun 2004-2006 denganharga kontrak Rp.500.000.000,00 Biaya yang terjadi tiap-tiap tahun sbb : ► Th 2004 biaya s/d 31 des 2004 Rp.60 jt Taksiran biaya Rp.340 jt ► Th 2005 biaya s/d 31 des 2005 Rp.340 jt Taksiran biaya Rp.85 jt ► Th 2006 biaya s/d 31 des 2006 Rp.415 jt Dari data tersebut hitunglah penghasilan dan pajak tiap tiap tahun ?

Metode Persentase Penyelesaian Kontrak

Penyelesaian Laba bruto th 2004 th 2005 Harga kontrak Akm biaya : s/d akhir tahunRp. 60 jt Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.340jt

Taksiran Rp.340 jt Rp.400

Rp.100 jt Rp. 85jt Rp.425 jt Rp. 75 jt Laba bruto Rp.60 jt Rp.340 jt Rp.400 jtxRp.100jt=Rp15 jt Rp.425 jt xRp75 jt=Rp.60 jt Pph psl 21:10%x15 jt=Rp.1,5jt laba bruto th 2004=Rp15 jt laba bruto th 2005 =Rp45 jt Pphpsl21:10%x45jt=Rp4,5 jt

Laba bruto tahun 2006.

Harga kontrak Akm biaya sampai akhir th Selisih Laba th 2004 Laba th 2005 Rp.15 jt Rp.45 jt Rp.500 jt Rp.415 jt Rp. 85 jt Pph psl 21: 10%x 25 jt =Rp.2,5 jt Rp. 60 jt Rp. 25 jt

Tingkat penyelesaian berdasar penghitungan teknis adalah 14%, 75%dan100% untuk masing masing tahun 2004-2005-2006.

Laba bruto th 2004

Tingkat penyls proyek, 14%xRp.500 jt Rp 70jt Akm biaya Rp 60jt Laba Rp 10jt Pph psl 21: 10%x10 jt =Rp. 1 jt

Laba bruto th 2005

Tingkat penyelesaian proyek, 75%x(500 jt-70 jt) =Rp.322.500.000, Akm biaya (340 jt-60 jt) =Rp 280.000.000, Laba =Rp 42.500.000, Pph psl 21: 10%x42,5 jt =Rp.4.250.000,-

Laba bruto th 2006

Tingkat penyelesaian proyek 100% Rp.500 jt-(Rp.70+Rp.322,5 jt) Rp 107.500.000

Akm biaya Laba Rp 75.000.000

Rp 32.500.000

Pph psl 21:10%xRp.32.500.000,- =Rp.3.250.000,-

Contoh 2:

PT Jaya Arsitek perusahaan bergerak dibidang usaha jasa konstruksi pd tgl 1 maret 2004 memperoleh kontrak pekerjaan jembatan senilai Rp.7,5 m, tgl 1 nopember 2004 pekerjaan dimulai dan selesai tgl 30 oktober 2006 dengan total biaya Rp.6 m, pada tahun 2005 kondisi ekonomi berubah sehingga mempengaruhi total biaya semula.

Transaksi yang terjadi sbb : Th 2004 pengeluaran biaya untuk kontruksi dan perencanaan Rp.500 jt, penerimaan termin pertama Rp.450 jt.

Th 2005 pengeluaran biaya kontruksi Rp.4 m perubahan taksiran biaya kontruksi Rp.6.398.500,-penerimaan termin ke dua Rp.3.750.000, Th 2006 pengeluaran biaya untuk penyelesaian kontruksi Rp.1.675.000.000,- sehingga total biaya menjadi Rp.6.175.000.000,- penerimaan dana pelunasan Rp.3.300.000.000, Biaya operasi per tahun Rp.50.000.000,-

Langkah-langkah untuk menghitung penghasilan atas kontrak pengerjaan jembatan oleh PT.Jaya

Arsitek untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 dihitung sbb : 1.

Taksiran penyelesaian pekerjaan th 2004 2004 : Biaya yang dikeluarkan Rp 500jt dan jumlah taksiran seluruh biaya penyelesaian kontrak Rp 6M. Dengan demikian persentase penyelesaian tahun 2004 : 500.000.000 x 100% = 8,33 % 6.000.000.000

2.

3.

Taksiran penyelesaian pekerjaan sampai dengan 2005 2005 : biaya yang telah dikeluarkan dari 2004 s/d 2005 adalah Rp 4,5 M 4.500.000.000 x100% = 70,33 % 6.398.500.000

Penghasilan yang telah diperhitungkan di tahun 2004 8,33 % Penghasilan tahun 2005 62,33 % Penyelesaian pekerjaan jembatan 2006:pghsln tahun 2003 = 100 %- 70,33 % = 29,67 %

Tabel Laba Kontrak Jangka Panjang

Keterangan Penghasilan kontruksi pd th: 2004 2005 2006 2004: 8,33% x Rp 7.500.000.000,00 2005: 62,33% x Rp 7.500.000.000,00 2005: 29,67% x Rp 7.500.000.000,00 Harga pokok konstruksi: Material, Besi, Tenaga kerja, Kas dll Laba kotor konstruksi Biaya operasi Laba sebelum pajak Tarif pajak(pasal 17 Pph) 10% x Rp 50.000.000

15% x Rp 5jt s/d Rp 100jt 30% x diatas Rp 100jt Pph Badan Laba Bersih 624.750.000

500.000.000

124.750.000

50.000.000

74.750.000

5.000.000

3.712.500

8.712.500

66.037.500

4.650.000.000

4.000.000.000

650.000.000

50.000.000

600.000.000

5.000.000

7.500.000

150.000.000

162.500.000

437.500.000

2.225.250.000

1.675.000.000

550.250.000

50.000.000

500.250.000

5.000.000

7.500.000

120.000.000

132.500.000

367.750.000