6. perencanaan_lokasi_fasilitas

Download Report

Transcript 6. perencanaan_lokasi_fasilitas

PERENCANAAN
LOKASI FASILITAS
Materi ke-6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN LOKASI PABRIK
Faktor Primer (Faktor yang berpengaruh langsung terhadap
produksi dan distribusi dari suatu perusahaan)
Kedekatan dengan sumber bahan baku
Ketersediaan Tenaga Kerja
Kedekatan dengan pasar
Transportasi
Sumber-sumber energi
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perencanaan
lokasi pabrik
Faktor sekunder
Peraturan daerah dan sistem perpajakan
Sikap masyarakat setempat
Iklim
Fasilitas Perumahan dan fasilitas pendukung lainnya
Rencana masa depan perusahaan
Ketersediaan air
2
METODE PEMILIHAN LOKASI
FASILITAS
1.
2.
Penentuan
lokasi
pendekatan diskrit
Penentuan
lokasi
pendekatan kontinyu
fasilitas
dengan
fasilitas
dengan
3
1. Penentuan Lokasi Fasilitas
Dengan Pendekatan Diskrit
Kualitatif :
1. Teknik analisis faktor
2. Matrik prioritas
Penentuan lokasi
fasilitas dengan
pendekatan diskrit
Kuantitatif
Analisis Hibrid
4
2. Penentuan Lokasi Fasilitas
Dengan Pendekatan Kontinu
Penentuan lokasi
fasilitas dengan
pendekatan
Kontinyu
Metode Median
Metode Gravity
Metode Weiszfeld
5
Teknik Analisis Faktor


Teknik ini menggunakan metode skoring
dan didasarkan pada keputusan yang
bersifat subjektif.
Metode ini relatif lebih mudah untuk
digunakan.
6
Teknik Analisis Faktor
Langkah-langkah dalam menyelesaikan analisis faktor :
1. Catat semua faktor yang dianggap penting dan dapat
mempengaruhi dalam perencanaan fasilitas.
2. Berikan bobot yang sesuai (antara 0 sampai 1) tiap
faktor berdasarkan pada kepentingan relatif.
3. Berikan skor (antara 0 sampai 100) tiap rencana fasilitas
terkait dengan tiap faktor.
4. Hitung bobot skor tiap lokasi fasilias dengan mengalikan
bobot tiap faktor dengan skor tiap rencana fasilitas.
5. Jumlahkan bobot skor tiap rencana fasilitas dan pilih
fasilitas yang berdasarkan pada bobot skor.
7
Teknik Analisis Faktor
Contoh :
Sebuah
perusahaan
akan
mengembangkan
usahanya.
Ada
tiga
lokasi
yang
akan
dipertimbangkan dalam pengembangan usaha yaitu
Jogjakarta, Solo dan Semarang. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam penentuan lokasi adalah
kedekatan dengan pasar, harga tanah dan bangunan, tingkat upah (tenaga kerja), pajak usaha,
transportasi, infra struktur, dan faktor lainnya. Bobot
tiap faktor dan skor tiap lokasi adalah sebagai
berikut.
8
Bobot Tiap Faktor dan Skor
Tiap Lokasi
Bobot
Faktor
Skor
Jogjakarta Solo
Semarang
0.3
Kedekatan dengan pasar
90
95
90
0.2
Harga tanah dan Gedung
70
90
60
0.15
Tingkat upah
85
70
70
0.10
Pajak Usaha
80
90
70
0.10
Transportasi
70
60
85
0.10
Infra struktur
85
70
90
0.05
Faktor lainnya
80
80
80
9
Hasil Perkalian antara Bobot
dan Skor
Faktor
Skor
Jogjakarta Solo
Semarang
Kedekatan dengan pasar
27
28.5
27
Harga tanah dan Gedung
14
18
12
Tingkat upah
12.75
10.5
10.5
Pajak Usaha
8
9
7
Transportasi
7
6
8.5
Infra struktur
8.5
7
9
4
4
4
81.25
83
78
Faktor lainnya
Jumlah bobot skor
10
KESIMPULAN :

Hasil dari teknik analisis faktor untuk
menentukan lokasi fasilitas yang terpilih
adalah Solo dengan nilaI terbesar
11
Matrik Prioritas



Metode ini digunakan untuk mempertimbangkan
kepentingan relatif tiap kriteria penilaiaan, dengan
membuat pembandingan berpasangan.
Elemen-elemen
dibandingkan
berpasangan
terhadap suatu kriteria yang ditentukan.
Bobot yang digunakan untuk membandingkan
kepentingan relatif dari tiap pasangan kriteria pada
umumnya digunakan skala banding.
12
Matrik Prioritas
Skala banding adalah:
1
= Keduanya sama pentingnya
5
= Elemen yang satu lebih penting dari
lainnya
10 = Elemen yang satu sangat leblh
penting dari
lainnya
1/5 = Elemen yang satu kurang penting dari
lainnya
1/10 = Elemen yang satu sangat kurang penting
dari lainnya.
13
Contoh Matrik Prioritas

Suatu perusahaan akan mengembangkan
usaha. Ada tiga lokasi yang dipertimbangkan
sebagai alternatif lokasi yaitu Jogjakarta,
Solo, dan Semarang. Kriteria yang digunakan
untuk bahan pertimbangan adalah:
14






A
B
C
D
E
F
= Kedekatan dengan pasar
= Harga tanah & gedung
= Tenaga Kerja
= Pajak usaha
= Transportasi
= Infra struktur
15


Dari kriteria tersebut, dilakukan perbandingan
secara berpasangan seperti pada matrik di
Tabel 1.
Sebagai contoh kita bandingkan antara kriteria A
dan B. Dari hasil perbandingan maka A lebih
penting dari pada B, begitu sebaliknya B kurang
penting dibandingkan A. Di samping melakukan
perbandingan berpasangan untuk kriteria, juga
dilakukan perbandingan berpasangan untuk
setiap alternatif lokasi untuk setiap kriteria.

16
Tabel 1.
Matrik prioritas dari kriteria penilaian
A
B
C
D
E
F
A
1
5
5
10
1
5
27
B
0,2
1
0,2
1
0,2
1
3,6 0,0472
C
0,2
5
1
10
1
1
18,2 0,2385
D
E
0,1
1
1
5
0,1
1
1
1
1
1
0,1
1
3,3 0,0433
10 0,1311
F
0,2
1
1
10
1
1
14,2 0,1861
2,7
18
8,3
33
5,2
9,1 76,3
0,3539
1
17
Tabel 2.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria A
A
Jogjakarta
Solo
Semarang
Jogjakarta Solo Semarang
1
5
1
0,2
1
0,2
1
5
1
7
0,4545
1,4 0,0909
7
0,4545
15,4
1
18
Tabel 3.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria B
B
Jogjakarta Solo Semarang
Jogjakarta
1
0,2
1
2,2 0,1429
Solo
5
1
5
11 0,7143
Semarang
1
0,2
1
2,2 0,1429
15,4
1
19
Tabel 4.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria C
C
Jogjakarta Solo Semarang
Jogjakarta
1
0,2
5
6,2 0,2638
Solo
Semarang
5
1
10
16
0,2
0,1
1
1.3 0,0553
23.5
0,6809
1
20
Tabel 5.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria D
D
Jogjakarta Solo Semarang
Jogjakarta
1
1
5
7
0,4545
Solo
1
1
5
7
0.4545
Semarang
0,2
0,2
1
1,4
0.0909
15.4
1
21
Tabel 6.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria E
E
Jogjakarta Solo Semarang
Jogjakarta
1
1
5
7
0.4545
Solo
1
1
5
7
0.4545
Semarang
0,2
0,2
1
1.4
0,0909
15.4
1
22
Tabel 7.
Matrik prioritas alternatif lokasi untuk kriteria F
F
Jogjakarta Solo Semarang
Jogjakarta
1
5
0.2
6,2 0.2638
Solo
0,2
1
10
11.2 0.4766
Semarang
5
0,1
1
6,1 0.2596
23.5
1
23


Hasil perbandingan berpasangan untuk
kriteria dan alternatif lokasi dilakukan
perhitungan rangking fasilitas untuk semua
kriteria.
Perhitungan
dan
hasil
selengkapnya
ditunjukkan Tabel 8 dan 9 berikut.
24
TABEL 8.
CONTOH PERHITUNGAN
A B C
D
Jogjakarta
0,4545 x 0,0433 = 0.0197
Solo
0,4545 x 0.0433 = 0.0197
Semarang
0.0909 x 0.0433 = 0.0039
E F
25
TABEL 9.
RANKING FASILITAS
A
B
C
D
E
F
Jogja
0.1608
0.0067 0.0629 0.0197 0.0596 0.0491 0.3589
Solo
0.0322
0.0337 0.1624 0.0197 0.0596 0.0887 0.3962
Smr
0.1608
0.0067 0.0132 0.0039 0.0119 0.0483 0.2449
0.3539
0.0472 0.2385 0.0433 0.1311 0.1861
1
26
KESIMPULAN :

Berdasarkan perhitungan di atas, maka
lokasi yang dlpilih adalah Solo
27