materi IKDa_bab 1-5

Download Report

Transcript materi IKDa_bab 1-5

SEMINAR PENYEGARAN MATERI
ILMU KEALAMAN DASAR
Disusun oleh :
Tim IAD UMS
Designed by MuT-MKU/2006
BAB I
HAKEKAT IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) :

Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya,
termasuk gejala-gejala alam yang ada
Gejala-gejala alam
fisika
kimia
biologi
Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap ilmiah, karena
ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa
atau gejala itu.
Ada 4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai
lahirnya IPA : mitos, penalaran, eksperimentasi dan metode
keilmuan.
1.1. M I T O S
Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam
pengamatan, peralatan, dan cara berpikir pada saat itu
Contoh :  Peristiwa pelangi adalah selendang “bidadari”
yang sedang turun ke bumi

Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa
dari gunung itu marah.
1.2. PENALARAN DEDUKTIF – TAHAP RASIONALISME
Rasionalisme : Aliran pemahaman untuk pemecahan masalah
menggunakan rasio atau daya nalar dalam upaya
memperoleh pengetahuan yang benar
Penalaran Deduktif : suatu cara berpikir yang didasarkan atas
pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan
yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir silogisme.
Contoh Silogisme: Semua orang suatu saat mati
Si A adalah orang
Maka si A akan mati
(Premis mayor)
(Premis minor)
(Kesimpulan)
1.3. PENALARAN INDUKTIF – TAHAP EMPIRISME
Penalaran induktif:
Suatu cara berpikir untuk menarik “kesimpulan umum”
berdasarkan pengamatan-pengamatan atas gejalagejala yang bersifat “khusus”
Contoh : Logam tembaga, logam besi, logam aluminium jika
dipanaskan bertambah panjang/
Kesimpulan : Semua logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang
Empirisme :
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.
1.4. METODE KEILMUAN / ILMIAH
Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran
induktif
Pembentukan sikap ilmiah :
a. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
belajar yang besar
Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
Jujur
Terbuka
Toleran
Skeptis
Optimis
Pemberani
Kreatif
1.4.1. Langkah-langkah Metode Ilmiah
1) Perumusan masalah
2) Penyusunan hipotesis
3) Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi
4) Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:
Sadar ada masalah
Mengidentifikasi dan
merumuskanmasalah
Pernyataan/Pertanyaan: tentang apa,
mengapa dan
bagaimana
Masalah baru untuk
dipecahkan lebih
lanjut/eksperimen
atau observasi
lanjutan
Teori
Perumusan hipotesis
Dipilih salah satu
yang paling mungkin
dari banyak jawaban
sementara
Pengumpulan
data/bukti melalui
eksperimen
/observasi
Hukum/dalil
Menarik kesimpulan
berdasarkan
pengujian dan
analisis data serta
ringkasan semua
informasi yang
diperoleh
1.4.2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah
1)
2)
3)
4)
Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling berkaitan
Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan
Khusus untuk kelompok ilmu
Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara
1.4.3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah
1) Keunggulan :
• Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis dan
•
•
analitis
Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin dan
toleran
Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti
nyata.
2) Keterbatasan
• Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara)
• Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan
dengan masalah yang akan dipecahkan.
1.5. PERANAN ILMU
a. Mendeskripsikan (menyandra)
b. Menjelaskan (eksplorasi)
c. Memprediksi (meramal)
d. Mengendalikan (mengontrol)
1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH
Meliputi: Bahasa; Logika; Matematika; Statistika
1.7. PENGERTIAN IPA
Meliputi 3 hal: Produk, Proses dan Nilai/Sikap Ilmiah
1.7.1. Produk IPA:
Data yang diperoleh melalui observasi
(1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip (4) Hukum (5) Teori)
1.7.2. Proses ilmiah:
Merumuskan masalah, hipotesis, uji hipotesis, kesimpulan
1.7.3. Nilai dan sikap ilmiah:
jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya.
1.8. IPA KLASIK DAN IPA MODERN
IPA Klasik
: - tahap deskriptif dan kualitatif
- eksperimen
teori
- mengarah kepastian mutlak
IPA Modern
: - tahap simultatif dan kuantitatif
- teori
eksperimen
- mengarah pendekatan statistik, bersifat probabilitas
IPA bersifat dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk diuji
lagi, sehingga apabila diketemukan pendekatan yang lebih baik,
dapat menggugurkan teori yang lama.
BAB II
ALAM SEMESTA
Bila kita berada di puncak Gunung Lawu (tempat yang tinggi) pada malam
hari yang cerah tidak ada sinar bulan dan langit bebas dari awan, maka
tampak bintang-bintang yang jumlahnya sangat banyak.Alam semesta itu
terdapat bintang-bintang beredar mengikuti pusat. Alamsemesta ini telah
dipelajari oleh manusia sejak dulu.
Clausius Ptolomeus, seorang filsafat Yunani kuno ber-pendapat bahwa
“Bumi adalah pusat dari alam semesta”. Matahari, Bulan dan planet-planet
beredar mengelilingi Bumi yang tetap diam sebagai pusatnya, disebut
pandangan GEOSENTRIS (14 abad dianut orang)
Planet Luar
Bulan
Bumi
Venus
Merkurius
Saturnus
Mars
Matahari
Yupiter
Planet Dalam
Letak benda langit menurut Geosentris
Nikolas Kopernikus adalah seorang ahli astronomi bangsa Polandia,
mencetuskan revolusi dunia ilmu, agama, serta kebudayaan, menyatakan
bahwa Matahari merupakanpusat Tatasurya yang diedarioelhbumi serta
planet lainnya (abad 16).
Sistem tata surya ini disebut HELIOSENTRIS, susunan planetnya sebagai
berikut:
Bumi
Merkurius
Matahari
Venus
Saturnus
Asteroida
Mars
Yupiter
Neptunus
Uranus
Letak benda langit menurut Heliosentris
Pluto
Peredaran planet mengelilingi Matahari disebut gerak revolusi.
Planet-planet juga beredar pada sumbunya disebut rotasi.
Akibat rotasi bumi (24 jam satu kali putaran):
1. Gerak semu matahahari (terbit di Timur dan terbenam di
Barat)
2. Pergantian siang dan malam
3. Penyimpangan arah angin, arus laut (hk. Buys Ballot)
4. Perbedaan waktu (WIB, WITA, WIT)
5. Timbulnya gaya sentrifugal
6. Adanya air pasang dan surut
Akibat dari revolusi bumi:
1. Perubahan lamanya siang dan malam
2. Pergantian musim
EVOLUSI MATAHARI
1. Matahari berupa awan debu dan gas hidrogen dalam antariksa.
2. + 5 milyar tahun, awan debu menyusut karena gravitasi, zarahzarah dalam awan memadat  berputar  memanas.
3. Pemanasan paling hebat di pusat awan.
4. Benda panas di pusat makin menyusut dan panas, awan di
sekitar mulai terpisah.
5. Zarah-zarah dalam awan pinggiran membentuk benda yang
terpisah.
6. Revolusi fusi, H2  helium.
7. Benda pusat  matahari, karena gravitasi  penyusutan planet
juga beruumur + 5 milyar tahun.
……Evolusi Matahari
8. Matahari bersinar + 5 milyar tahun.
9. Bahan bakar hidrogen berkurang  menyusut.
10.Penyusutan  energi  penyusutan terhenti  matahari mengembang.
11.Matahari membengkak  bintang raksasa merah  menelan platen /
bumi
12.Helium yang terbentuk oleh fusi  membakar matahari 
mengembang lagi.
13.Helium hampir habis  matahari labil  lapisan luar terlepas 
sisanya runtuh ke dalam.
14.Matahari  bintang kerdil putih  sebesar bumi tetapi masih
menghasilkan panas.
15.Produksi energi habis/terhenti  matahari mati  benda dingin dan
gelap, ini + 5 milyar tahun yang akan datang.
BUMI
Bumi mengorbit matahari, tidak membuat pusing karena:
• Bumi berjalan di ruang angkasa yang hampa/tidak menentang
gerakan.
• Pengaruh fravitasi; semua benda di planet tetap ditempatnya.
Bumi merupakan planet istimewa, karena:
• Jarak dari matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh
• Terdapat air
• Mempunyai atmosfer
• Suhu tidak ekstrem
• Atmosfer ada oksigen
• Atmosfer sebagai pelindung
BULAN
1. Sambil mengelilingi bumi sekali, bulan berotasi sekali pula.
2. Gravitasi bulan 1/6 gravitasi bumi  di bulan semua kelihatan lebih
ringan.
3. Langit di bulan tampak hitam karena bulan tidak mempunyai
atmosfer.
4. Tanah di bulan tidak berwarna, penuh dengan kawah, batu dan
debut, karena bombardemen meteorit berjuta-juta tahun.
5. Suhu pada siang hari 100oC. Suhu pada malam hari –150oC.
6. Terbentuknya hampir bersamaan dengan terbentuknya bumi.
7. Berat bulan = 1/81 berat bumi.
8. Perbedaan batuan di bumi dan bulan menunjukkan bahwa bumi
dan bulan tidak bersatu.
9. Ada pendapat bahwa bulan terpisah setelah bumi membentuk
kerak.
10.Bulan tidak punya atmosfer dan air.
11.Pada waktu bumi melepas kerak, akibatnya timbul ketegangan
pada bumi  benua Asia ditarik ke timur dan benua Amerika ditarik
ke barat  lautan Atlantika.
GEOSFER
Bumi sendiri dari lapisan-lapisan yang konsentris, disebut
sphaira /sfera/sfir.
Berdasarkan sifat bahan penyusun, keguanaan bagi manusia,
sfere tersebut terdiri dari:
1. Atmosfer
2. Hidrosfer Terdapat zone kehidupan, disebut biosfer
3. Lithosfer
4. Barysfer
Atmosfer: udara yang mengelilingi bumi
Dissipasisfer
75 – 750 km : Ionosfer
Permukaan bumi
15 – 75
km : Stratosfer
0 – 15
km : Troposfer
Untuk meteorologi dan klimatologi Pertanian, lapisan
paling penting adalah Troposfer.
yang
Sifat-sifat umum Atmosfer:
1. Tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan dapat diraba.
2. Dinamis, mudah bergerak/mengalir jika terdapat perbedaan
tekanan.
3. Elastis/dapat dimampatkan (mengkerut).
4. Konduktor panas yang jelek/apat memindahkan panas dengan
pengaliran (konveksi).
5. Dapat ditembus oleh macam-macam sinar.
6. Mempunyai tekanan.
7. Lengket pada bumi, karena gravitasi.
Susunan Atmosfer
Gas utama
Gas jarang
: nitrogen, oksigen, argon, CO2
: neon, xenon, kripton, hidrogen, helium, metan,
dinitrogen oksida.
Sfera dari Atmosfer
Troposfer:
• Tebal tipisnya tidak sama, makin ke atas makin tipis
• Tempat terjadinya fenomena cuca dari iklim.
• Adanya partikel untuk kondensasi dan sublimasi.
• Memancarkan radiasi matahari  efek biru langit.
Stratosfer:
• 6 – 9 mil di atas troposfer.
• Dingin, bersih, udara tipis dan kering.
• Terdapat keseimbangan antara absorbsi dan pengeluaran
radiasi  tak ada konveksi.
• Makin tinggi tempat makin rendah, tetapi juga tergantung
letak garis lintang.
Stratosfer
•
Setelah ketinggian 250 mil temperatur naik, karena tak ada
konveksi, hal ini diketahui dari pengamatan lewat meteor dan
gelombang suara.
•
Pada ketinggian 20–25 km atau 12–30 mil adalah daerah zona
yang paling tinggi intensitasnya, dibandingkan lapisan di atas dan
di bawahnya, sangat baik untuk penyerapan sinar ultra violet yang
dapat merasuk kulit dan penyebab kebutaan
Ionosfer
•
•
•
•
•
37 mil di atas ozonosfer
Terdapat lapisan yang mengandung listrik  lapisan ion
(ionosfer).
Bersifat konduktef karena terdapat elektron bebas dan ion hasil
gas yang teradiasi olehmatahari.
Terdiri dari 3 lapisan (D, E, F) yang terletak pada ketinggian
tertentu, dipengaruhi oleh faktor siang, malam, musim, dan lainlain.
Lapisan ion ini menyebabkan merambatnya gelombang radio.
Aurora
• Disebut sinar kutub.
•
Terjadi karena gas di bagian atmosfer yang tinggi bercahaya (yang
merupakan akibat dari perubahan listrik).
• Bentuk aurora ini dapat seperti: busur, tabir, jalur atau jejak.
Jika terjadi di:
•
•
Belahan bumi utara disebut aurora borealis.
Belahan bumi selatan disebut aurora australis.
Hidrosfer
• Yaitu air yang ada di atas muka bumi, + 72%.
•
•
Berupa laut/samudera, danau, sungai.
Dasar laut:
 Shelf : sepanjang pantai, kedalaman rata-rata 20m, kaya ikan,
minyak bumi.
 Flat
: seperti shelf, lebihluas, kedalaman 200 m, kaya ikan
dan minyak bumi.
 Trog : lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut.
• Air laut bergerak  arus laut.
• Gerakan air laut disebabkan :
 Angin yang bertiup
 Perbedaan kadar garam
 Perbedaan berat jenis air laut
 Perbedaan pasang naik dan pasang surut.
• Arus laut berpengaruh iklim, karena adanya arus panas dan arus
dingin.
• Arus panas
 1. Musim dingin tidak terlalu dingin
2. Air laut tak beku.
• Arus dingin  berpengaruh penguapan air laut
• Angin kering daratan kering
• Pertemuan arus panas dan dingin  baik untuk kehidupan ikan
• Pertemuan udara dingin di atas arus dingin dengan udara panas
di atas arus panas berbahaya kabut tebal.
• Arah arus laut perlu diperhitungkan untuk pelayaran.
Lithosfer
= bagian padat pada bumi
Berdasarkan terjadinya ada 3 jenis :
1. Batuan beku
: terjadi dari pembekuan magma (terdiri dari
mineral - batuan andesit.
2. Batuan sedimen : dari pengendapan bahan organik/tumbuhan
- batuan kapur
3. Batuan metamorf :perubahan dari batuan beku karena t. dan p.
- batu bara, batu marmer
Deferensiasi
= perbedaan komponen penyusun Lithosfer, dipengaruhi oleh
berat jenis unsur, perubahan temperatur dan tekanan, juga
gerakan lapisan dalam bumi (gerakan tektonik).
Berdasarkan tempat terjadinya, batuan Lithosfer dibedakan atas :
1.
Batuan intrusif
: terjadi di bagian dalam, jauh dari
permukaan bumi
2.
Batuan ekstrusif
: terjadi di dekat permukaan bumi.
3.
Batuan hypoobisis : terjadi dalam gang/saluran kulit bumi
Lapisan dalam bumi karena peristiwa deferensiasi
Lapisan Sima
Lapisan Si - Al
- Bagian bawah dari
kerak bumi
- Bagian atas dari
kerak bumi
- Terdiri dari silika
dan Magnesium
- Terdiri dari Silika
dan Aluminium
BAB III
BIOSFER
Hanya di bumi saja ada kehidupan, yaitu pada hidrosfer,
atmosfer dan lithosfer
biosfer.
Hidrosfer meliputi : laut, lautan, danau, rawa, sungai yang
merupakan tempat hidup organisme aquatik dan terjangkau oleh
sinar matahari.
Lithosfer adalah kulit bumi yang dihuni oleh organisme
terestrial.
Atmosfer dihuni olehorganisme sampai setinggi 7 km.
Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara organisme dan lingkungannya.
Faktor Ekologi: Iklim dan musim. Bumi berotasi dan berevolusi.
Rotasi
ada siang dan malam
Revolusi
pergantian musim
Ekosistem Aquatik:
permukaan bumi diselimuti oleh air
(75%), yaitu air laut, air tawar dan
estuari
Lautan
ekosistem laut lepas; ekosistem pantai,
ekosistem pasang surut
Air tawar
ekosistem sungai, danau dan rawa
Ekosistem Terestrial
Tumbuhan bioma
Meliputi :
Hutan, Tundra, Padang rumput, Sabaha,
Padang Semak, dan padang pasir.
MAKHLUK HIDUP PERTAMA DI BUMI
ASAL-USUL KEHIDUPAN DI BUMI
1. Teori Generatio Spontanea
Ahli filsafat Ionia (Yunani) berpendapat bahwa organisme hidup
berasal dari lendir laut. Aristoteles mengikutinya dan berpendapat
bahwa binatang muncul tidak dari binatang lain saja, melainkan dari
benda mati melalui campur tangan “nyawa: yang merupakan milik 4
unsur yakni: udara, air, api dan tanah.
Kehidupan dapat timbul dari lendir atau sembarang bahan
yang nampak mati, kalau bahanitu dijiwai oleh unsur tersebut
akan menjadi hidup.
Contoh: - Kunang-kungan berasal dari embun pagi
- Lahirnya tikus dari tanah basah
Faham tersebut dinamakan “generatio pontanea”
yaitu makhluk hiduup yang terbentuk seara spontan atau dengan
sendirinya  disebut juga “Abiogenesis”, yaitu makhluk hidup dapat
terbentuk dari bukan makhluk hidup.
2. Omne Vivum Ex Ovo
Seorang biolog Italia : Francesca Redi membuktikan bahwa ulat pada
bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus,
maka dari percobaannya menyimpulkan bahwa asal mula kehidupan
adalah telur “omne vivum ex ova”
3. Omne Ovum Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (Italia) dengan percobaan terhadap kaldu,
embuktikan bahwa jasad renik (mikro organisme) yang mencemari
kaldu dapat membusukkan kaldu. Bila kaldu ditutup rapat setelah
mendidih, maka tidak terjadi pembusukan. Maka dapat disimpulkan
bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka
muncul teori “omne ovum ex vivo”  telur berasal dari makhluk
hidup.
4. Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur, sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan
spallansani yang menyimpulkan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau “omne vivum ex
vivo” atau faham “Biogenesis”  kehidupan berasal dari kehidupan
juga (sebagai perkembangan kehidupan).
5. Cosmozoa
Bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari luar bumi (planet lain).
Benda hidup yang datang ini mungkin berbentuk spora aktif, jatuh ke
bumi, lalu berkembang biak  disebut “Cosmozoa”
6. Teori Urey
Harold Urey (ahli kimia AS) mengemukakan bahwa atmosfer bumi
pada mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4); amoniak (NH3);
hidrogen (H2) dan air (H2O) (zat ini merupakan unsur-unsur penting
yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup).
Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar danradiasi
sinar kosmos, unsur-unsur itu mengandalkan reaksi kimia membentuk
zat-zat hidup. Zat-zat hidup ini yang mula-mula terbentuknya kira-kira
sama dengan virus. Zat tersebut berkembang dalam jutaan tahun, lalu
menjadi organisme.
7. Teori Oparin - Haldane
Oparin menyatakan bahwa makhluk hidup tejradi dari senyawa kimia,
yang pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas.
Pendapat ini didukung oleh Haldane yang berpendapat bahwa:
makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul
di dalam lautan yang panas (karena lautan suhunya tinggi) sehingga
energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia.
Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan
organik yaitu bahan pembentuk “sel”.
Hipotes Oparin-Haldane menyatakan adanya evolusi kimia yang
mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Hipotes itu didukung oleh Stanley Miller dengan percobaan
menyalakan bunga api listrik dalam tabung yang berisi amoniak,
metana, air dan hidrogen. Dari hasil analisis diperoleh asam amino
yang merupakan bahan dasar kehidupan
PERBEDAAN MAKHLUK HIDUP DENGAN
BENDA MATI
1. Bentuk dan ukuran
2. Komposisi kimia
3. Organisasi
4. Metabolisme
5. Iritabilitas
6. Reproduksi
7. Tumbuh dan mempunyai daur hidup
8. Bergerak
PERBEDAAN ANTARA:
Benda Hidup
Benda Mati
1.
Bentuk tertentu
Bentuk tak tentu
2.
Komposisi tertentu, C; H; O;
N; S; P; mineral
Komposisi tak tentu
3.
Organisasi: tersusun dari: sel
 jaringan  organ 
sistem (proses kehidupan)
Organisasi tidak ada
4.
Metabolisme: terjadi
metabolisme
Tak ada metabolisme
5.
Iritabilitas memberikan reaksi Tak mengalami iritabilitas
terhadap perubahan sekitar
6.
Ada reproduksi
7.
Tumbuh dan mempunyai daur Tak ada pertumbuhan & daur
hidup
hidup
8.
Bergerak
Tak ada reproduksi
Tak bergerak
BAB IV
EKOLOGI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI
Komponen
Gene
Biotik
Komponen
Abiotik
Sel
Jaringan
Organ Organisme Populasi
MATERI
ENERGI
Sistem Sistem Sistem
Sistem Sistem
Sistem
Sel
Jaringan Organ Organisme Populasi
Biosistem Gene
Spektrum Biologi
Komunitas
Sistem
Komunitas
(Ekosistem)
PEMBAGIAN EKOLOGI
1) Berdasarkan keilmuan:
• Sinekologi :  kelompok organisme terhadap lingkungan
• Outekologi :  individu terhadap lingkungan
2) Berdasarkan taksonomi:
• Ekologi manusia
• Ekologi tumbuhan
• Ekologi hewan
• Ekologi mikrobia
3) Berdasarkan keperluan praktis:
• Ekologi air tawar
• Ekologi laut
• Ekologi daratan
Ada pula yang membedakan antara ilmu lingkungan dan ekologi.
Ekologi
 lingkungan yang masih murni
Ilmu lingkungan  lingkungan yang dikelola oleh manusia
KOMPONEN EKOSISTEM
Secara Fungsional:
• Komponen autotrof
 membuat makanan
• Komponen heterotrof  mempergunakan dan mendekomposisi
makanan
Secara Struktural:
• Substansi abiotik : C; N; CO2; H2O; dan lain-lain yang terlibat
dalam siklus materi. Seperti: karbohidrat; lemak; protein;
vitamin; temperatur; iklim; tekanan udara.
• Produsen
• Konsumen
• Pengurai
Macam-macam Ekosistem:
Secara garis besar:
• Ekosistem daratan
: padang rumput; hutan; padang pasir
dan lain-lain
• Ekosistem lautan
: air tawar; air laut dan lain-lain
ALIRAN ENERGI DAN MATERI:
Secara Fungsional:
Energi : suatu bahan yang menyebabkan organisme mempunyai
kemampuan untuk melakukan kerja
Energi dari matahari  tumbuhan, hewan danmanusia
Rantai makanan (food chain)
Piramida makanan :
Tingkatan Trofik IV
Konsumen III
Tingkatan Trofik III
Konsumen II
Tingkatan Trofik II
Konsumen I
Tingkatan Trofik I
Produsen
Matahari
Produsen
Bahan/
materi
(nutrisi)
Konsumen I
(herbivora)
Konsumen II
(karnivora)
Konsumen III
(omnivora)
Pengurai / Perombak / Dekomposer
Bagan Rantai Makanan dengan aliran energi
dan dalur materi di dalamnya
K2
K1
(1). Rantai makanan
(2). Jaring-jaring makanan
H
P : Produsen
H : Herbivora
K : Karnivora
P
(1)
(2)
Hubungan antara Rantai Makanan
dan Jaring-jaring Makanan
DAUR KARBON
CO2 + Air + S.M.
Dekomposer
Senyawa Organik
Konsumen
DAUR NITROGEN
N2
NO3
Protein
Amonia
NO2
NO3
DAUR KALSIUM
Caruban Kalsium
+
CO2
Dekomposer
Akar Tanaman
(Senyawa Organik)
Konsumen
HABITAT, NICHE dan KOMUNITAS
1. Habitat dan Niche
Habitat
: tempat di mana organisme hidup dengan
persyaratan tertentu
Niche/relung : status yang fungsional atau profesi makhluk
hidup dalam habitatnya
Dua jenis makhluk hidup pada suatu habitat yang sama dan
mempunyai relung sama, maka akan terjadi persaingan.
2. Populasi Komunitas
T
T
L
D
M
P
=
=
=
=
=
= (L + D) – (M + P)
pertumbuhan populasi
lahir
pendatang
mati
pergi
HUKUM INTERAKSI
•
•
•
•
•
•
•
Netral
Kompetisi
Predasi
Mutualisme
Komensalisme
Parasitisme
Antibiosa/amensalisme
Daya Dukung
Manusia
:
:
:
:
:
:
:
kambing dan kucing
kambing dan kerbau
harimau dan hewan kecil
Kerbau dan beruang
Anggrek dan tumbuhan
Hewan dan bekteri
Alelopaty dari gulma
: besar kecilnya kemampuan untuk menampung dan
memberikan hasil kepada populsi manusia
Berakal, dapat belajar dan berkomunikasi
mengatasi lingkungan
dan
contoh:
- udara dingin  perapian
 buat rumah
 berpakaian
- jarak
 alat transportasi
mengubah lingkungan
contoh:
- hutan
 sawah, ladang,
permukiman
- daratan  penampungan air
hujan
Akibat Pengubahan Lingkungan
•
•
Pada umumnya manusia diuntungkan
Hewan dan tumbuhan dirugikan
Untuk menghindari hal ini, pengubahan lingkkungan harus berwawasan
kelestarian lingkungan
BAB V
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANISME
SEL :
Suatu unit kehidupan terkecil yang mempunyai sifat benda hidup:
 Komposisi kimia yang khas
 Metabolisme
 Pertumbuhan
 Reproduksi
 Organisasi
Ilmu tentang sel : SITOLOGI
Teori sel
: Semua jasad hidup terdiri dari sel
1) Bentuk dan Ukuran sel, tergantung dari fungsinya:
• Pipih  pada kulit
• Bulat panjang  pada syaraf
• Diskusi/piringan  sel darah
2) Macam sel:
• Sel prokaryotik
• Sel yukaryotik
3) Bagian-bagian sel:
• Membran plasma
• Sito plasma  Ratikulum Endoplasma
 Alat golgi
 Rangka sel
 Mitokondria
•
•
Nukleus
Ada di sel tumbuhan : dinding sel; kloroplas; plastida dan
vakuole
BIOKIMIA SEL
Bahan Anorganik
 Air
 Mineral
 Gas
AIR : 60% - 95%
Peranan air : -
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
Bahan Organik
 Karbohidrat
 Lipida
 Protein
 Asam Nukleat
 Enzim
 Vitamin
 Hormon
 Antibodi
pelarut
media
bahan suspensi
bahan reaksi
alat transportasi
pengatur suhu
bahan dasar sintesis karbohidrat
MINERAL :
50 – 60 unsur mineral  20 macam sebagai unsur esensial
Membutuhkan garam / ion
• Sebagai pembentukan darah
• Sebgai pembentuk tulang / klorofil
• Mengatur denyut jantung, kontraksi otot
• Katalisator
• Sitensis protein, lemak, dan asam nukleat
GAS :
Sebagai pembakar dan respirasi
SENYAWA ORGANIK :
•
•
•
•
•
•
•
•
Karbohidrat
Lipida
Protein
Asam nukleat
Ensim
Vitamin
Hormon
Antobodi
BIOFISIKA SEL
Ukuran molekuk dalam ari merupakan dasar penggolongan
bentuk zat dalam air tersebut:
1. Larutan bila ukuran molekul < 0,001 mikron
2. Koloid bila ukuran molekul 0,1 – 0,001 mikron
3. Suspensi bila ukuran molekul > 0,1 mikron
Molekul dalam prosoplasma berbentuk koloid. Banyaknya air
sangat berpengaruh terhadap keadaan molekul.
Susunan keloid di daerah perbatasan sel molekul-molekul
memiliki kekuatan fisik yang komplek dan repot, terbentuk
selaput yang disebut selaput plasma. Adanya selaput plasma
dan tidak, maka berlaku hukum difusi dan osmasis.
Disfusi
: bila molekul dapat mengalir dari kadar tinggi ke kadar
rendah tanpa melewati selaput plasma.
Osmasis : bila molekul dapat mengalir dari kadar rendah ke
kadar tinggi.
REPRODUKSI SEL
•
•
•
Inti sel bertugas pada reproduksi sel
Sitoplasma bertugas pada metabolisme
Membran bertugas pada iritabilitas
Pembelahan sel ada 3 jenis :
1. Amitosis (Fragmentasi):
Pembelahan secara langsung (tanpa tahapan)
Contoh : bakteri atau pada ganggang
2. Mitosis:
Disebut juga pembelahan tak langsung, karena berjalan
beberapa tahap.
3. Meiosis:
Pembelahan reduksi, karena terjadi reduksi jumlah kromosom.
Terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi.