ISLAM DALAM IPTEK - Hadi Prana Abadi

Download Report

Transcript ISLAM DALAM IPTEK - Hadi Prana Abadi

Al-qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan Allah kepada
nabi terakhir (Muhammad SAW). Al-qur’an bukan lah kitab yang
berisi SCIENCE (Ilmu Pengetahuan) Tapi kitab yang berisi SIGN
(Tanda-tanda/Ayat-ayat) ke arah ilmu Pengetahuan. Lebih dari
6000 ayat-ayat dalam Al-qur’an, 1000 diantaranya berisi ayatayat tentang Ilmu Pengetahuan yang meliputi : Astronomi,Fisika,
Geografi, Geologi, Oceanologi, Biologi, Tumbuh-Tumbuhan,
Hewan, dll.
Jika kita bertanya pada ilmuwan Bagaimana alam semesta
terbentuk, bagaimana alam semesta terbentuk? maka mereka
akan menjawab dengan teori Big Bang (Teori Ledakan Besar ),
yang menyatakan bahwa seluruh jagad raya mulanya adalah satu
“Nebula Primary” , kemudian terjadi pemisahan yang menciptakan
galaksi dan selanjutnya membentuk tata surya yang terdiri dari
Planet, Matahari, dan juga Bumi yang kita tinggali ini
Allah SWT berfirman :
1. “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya?. ….” (
Q.S. Al-Anbiya’ : 30 )
2. “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan
suka hati”.(Fussilat ; 11)
Dulu orang-orang berfikir bahwa dunia tempat kita hidup ini
adalah datar jadi mereka takut bepergian ke tempat yang jauh
karena pada ujungnya mereka takut jatuh. Pada tahun 1597, Sir
Francis Drake berlayar keliling dunia untuk membuktikan bumi itu
bulat.
• Al-qur’an sudah menyebutkan dalam surat Lukman ayat 29 :
“… sesungguhnya Allah menyatukan malam ke dalam siang dan
menyatukan siang ke dalam malam …”.(Q.S. Luqman : 29)
Penyatuan adalah proses yang lambat dan bertahap, malam
secara perlahan dan bertahap berubah menjadi siang dan Siang
secara lambat dan bertahap menjadi malam. Fenomena ini
hanya mungkin terjadi apabila bumi bulat dan tidak mungkin
apabila bumi datar.
Apabila
bumi datar
maka akan
sebuah
terjadi
perubahan
yang
mendadak.
Perhatikan
Surat Azzumar ke 39
ayat 5, Allah
SWT
berfirman :
Alqur’an Surat An-Naaziat ayat 30
Allah berfirman :
“Dan sesudah itu bumi itu berbentuk
telur[dhahaha].” (Q.S. An-Naziat : 30
)
Dia menciptakan langit dan
bumi dengan (perbandingan) yang
benar;
Dia
menggulung(melewatkawwara) malam keatas siang dan
menggulung(melewati) siang keatas
malam …”.(Q.S. Az-Zumar : 5 )
Kata Arab “dahaha berasal dari kata “duhya” yang berarti
berbentuk telur, dan itu tidak mengacu pada semua telur , itu
mengacu secara spesifik adalah “telur burung unta”. Dan
sekarang kita ketahui bahwa Bumi tidak Bundar seperti Bola tapi
bumi berbentuk geosferical. Dan jika kalian analisa , Telur Burung
Unta berbentuk “Geosferikal” yaitu sedikit menyempit dari
puncaknya dan menonjol dari pusatnya. Jadi Alquran
menggambarkan bentuk tepat dari bumi yaitu Geosferical 1400
tahun yang lalu.
Ilmuwan Mesir, Prof Dr
Zagloul Mohamed El-Naggar,
mengatakan semakin maju
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi (Iptek), semakin
terungkap pula keajaiban
kitab suci Al Quran.
"Al Quran bukan
buku ilmu pengetahuan.
Tapi
ayat-ayatnya
mengenai alam semesta
(kauniyah) kini terbukti
dalam
penemuanpenemuan ilmiah di abad
modern ini.
Sebagai contoh,
ayat-6 surat Al Thur,
"Al Bahrul Masjur"
(Demi laut yang -- di
dalam tanah bawah
laut itu – ada api).
"Terbukti secara
ilmiah oleh para ahli
geologi dan ilmu
kelautan bahwa
dasar semua
samudra dipanasi
oleh jutaan ton
magma yang keluar
dari perut bumi,"
katanya.
Menurut peraih doktor geologi jebolan Universitas
Wales, Inggris pada 1963, magma tersebut keluar melalui
jaringan rengkahan raksasa yg secara total merobek
lapisan litosfir & sampai ke lapisan astenosfir.
"Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat
kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait
petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru
dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan
kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal
semua 30 juz Al Quran saat ia berusia sepuluh tahun itu.
Fakta ilmiah lain, katanya, yaitu ayat 15 dan 16
Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril
Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang
tak tampak. Yang bergerak sangat cepat).
Prof Naggar menjelaskan, para ulama dahulu
menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun
para ahli astronomi pada akhir abad 20 menemukan
fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut "Black Hole"
(Lubang
Hitam).
Black hole adalah planet yang ditandai
dengan densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat,
tempat zat dan semua bentuk energi termasuk
cahaya tidak mungkin lepas dari perangkapnya,
katanya.
Disebut lubang hitam karena ia sangat gelap
tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan
mencapai
300.000
km
per
detik.
Black holes dianggap sebagai fase tua
kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan
zatnya kembali menjadi nebula. "Fakta ini baru
terungkap pada akhir abad 20, yakni 14 abad setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW," kata Prof Naggar.
XII IPS