aplikasi teori orem terhadap asuhan keperawatan keluarga

Download Report

Transcript aplikasi teori orem terhadap asuhan keperawatan keluarga

OLEH:
FERY AGUSMAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruth B Freeman (1981), keluarga dikatakan sebagai unit
pelayanan yang dirawat. keluarga merupakan suatu
kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan dalam kelompoknya.
masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan sehingga apabila salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya, serta keluarga tetap
dan selalu berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya
Adapun tujuan dari praktek keperawatan pada
keluarga adalah untuk meningkatkan kemampuan
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
secara mandiri. Oleh karena itu, untuk dapat
tercapainya tujuan praktek keperawatan keluarga
secara optimal dan berkualitas, maka perlu
mengembangkan ilmu dan praktek keperawatan salah
satunya melalui penerapan model konseptual self care.
 Fokus utama dari model konseptual self care ini
adalah meningkatkan kemampuan seseorang atau
keluarga untuk dapat merawat dirinya atau
anggota keluarganya secara mandiri sehingga
tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraannya.
 Konsep self care ini juga merupakan suatu
landasan bagi perawat dalam memandirikan
keluarga/keluarga sesuai tingkat
ketergantungannya bukan menempatkan keluarga
atau keluarga dalam posisi dependent. Karena
menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi,
tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat
dipelajari melalui proses belajar.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keperawatan Kesehatan Keluarga
 Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keperawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai sarana atau penyalur.
tujuan khusus keperawatan kesehatan keluarga adalah:
1.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh
keluarga.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam
keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan para anggotanya
4. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya.
5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam
meningkatkan mutu hidupnya
karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat,
diantaranya adalah:
 Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam
menghadapi masalah kesehatan para anggotanya.
 Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga,
dari berbagai segi: pola komunikasi, pengambilan
keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga,
kebudayaan dan gaya hidup.
 Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan
keluarga di daerah pedesaan.
 Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
 Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan
tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga
tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan
kemandirian keluarga, sehingga apabila produktifitas
dan kemandirian keluarga meningkat diharapkan
kesejahteraan keluarga akan meningkat pula
Menurut Orem fungsi utama keluarga adalah:
 sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar dapat
mandiri (self care) dan dependent care agents
 pemenuhan therapeutic self care demand pada
individu anggota keluarga dan strategi perkembangan
untuk memenuhi kebutuhan:
 menyadari perubahan-perubahan dalam individu-
individu dan lingkungan
 pengetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahan
status kesehatan pada anggota keluarga.


Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self care
demand pada anggota keluarga dan ketrampilan serta
motivasi untuk memenuhinya.
Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan
hubungan anggota keluarga dalam therapeutic self
care demand dan kemampuan self care pada masingmasing individu anggota keluarga.


memiliki upaya untuk mengontrol dan mengatur
sumber-sumber kebutuhan untuk memenuhi
therapeutic self care demand dan kebutuhan
perawatan kesehatan pada setiap anggota keluarga.
mengintegrasikan aspek-aspek dari self care dan
dependent care dalam perencanaan yang
memuaskan pada kehidupan dan perkembangan
keluarga.
Unit pelayanan berdasarkan tipe keluarga:
 Keluarga dengan berbagai perbedaan struktur
 keluarga inti
 keluarga besar
 keluarga dengan multigenerasi
 split family (beberapa anggota tinggal bersama)
 blended family
 keluarga hanya dengan orang dewasa
 keluarga dengan satu orang tua

Keluarga berdasarkan tahap perkembangan



child bearing families
child rearing families
Keluarga dengan gangguan status kesehatan



keluarga dengan anak sakit
keluarga dengan dewasa sakit
orang dewasa atau anak remaja yang merawat orang
tua

Keluarga dengan tipe situasi

kelompok kehidupan transisi.
Konsep Self Care Dorothea Orem
 Orem mengembangkan teori Self Care Deficit
meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : 1). Self
Care, 2). Self care defisit dan 3) nursing system.
Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam
konsep sentral yaitu; self care, self care agency,
kebutuhan self care therapeutik, self care defisit,
nursing agency, dan nursing sistem, serta satu
konsep perifer yaitu basic conditioning factor
(faktor kondisi dasar).

Teori Self Care
Self care adalah tindakan yang matang dan
mematangkan orang lain yang mempunyai kekuatan
untuk dikembangkan, atau mengembangkan
kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara
tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi
dan berkembang dengan stabil dalam perubahan
lingkungan self care digunakan untuk mengontrol atau
meregulator factor internal dan eksternal yang
mempengaruhi aktivitas seseorang untuk berfungsi dan
mengembangkan proses yang berkontribusi terhadap
kesejahteraannya.
Teori Self Care Deficit
 Sel care deficit merupakan hubungan antara self
care agency dan therapeutic self care demand
dari individu – individu yang kemampuan self
carenya terbatas atau tidak dapat memenuhi
semua komponen therapeutic self care demand.
 Self care deficit dapat berbentuk komplek atau
parsial . Self care defisit komplek berarti tidak
ada kapasitas untuk menemukan satu atau
beberapa self care defisit partial adalah
keterbatasan kapasitas untuk menemukan satu
atau beberapa self care requisite melalui
therapeutic self care demand.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:
 Tindakan untuk atau dilakukan untuk orang lain.
 Memberikan petunjuk dan pengarahan.
 Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
 Memberikan dan memelihara lingkungan yang
mendukung pengembangan personal.
 Pendidikan.
Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan yaitu:
 Membina hubungan dengan Keluarga dan memelihara hubungan
perawat keluarga dengan individu, keluarga, kelompok sampai pasien
dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
 Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui
keperawatan.
 Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan
kebutuhan untuk kontak dan dibantu perawat.
 Menjelaskan, memberikan dan melindungi keluarga secara langsung
dalam bentuk keperawatan.
 Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan
kehidupan sehari-hari keluarga, atau perawatan kesehatan lain jika
dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasional yang dibutuhkan
atau yang akan diterima. Bantuan yang diberikan : nursing agency
dengan menggunakan nursing system.

Teory Nursing System
Nursing system didesain oleh perawat
didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Jika
ada self care defisit, self care agency dan
kebutuhan self care therapeutik maka
keperawatan akan diberikan. Nursing agency
adalah suatu properti atau atribut yang lengkap
diberikan untuk orang-orang yang telah didik
dan dilatih sebagai perawat yang dapat
melakukan, mengetahui dan membantu orang
lain untuk menemukan kebutuhan self care
terapeutik mereka, melalui pelatihan dan
pengembangan self care agency.
Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system
yaitu:
 Gambar…..
Konsep Self Care Orem
Keperawatan Keluarga

Dalam
Praktek
Operasional Praktek keperawatan dalam
keluarga menurut tipe situasi perawatan
Langkah pertama dalam disain nursing system
untuk unit multiperson pelayanan harus
ditentukan apakah: peran anggota, eksistensi,
hubungan perubahan, elemen-elemen dan
system self care yang adekuat, dan komunikasi
antara system individu dan aspek lain dalam
kehidupan sehari-hari dan integrasi struktur
dan fungsi dalam unit.

Operasional Diagnosis
Ketika individu sebagai unit pelayanan, pengkajian
utama yang berhubungan dengan elemen system
keluarga adalah apakah dan bagaimana kondisi
factor-faktor requisite pasien, metode untuk
memenuhi self care requisite dan self care agency?
Dapatkah, haruskah dan akankah keluarga merawat
pasien?.
 Dependent Care Unit sebagai unit pelayanan
Pengkajian ini meliputi keluarga sebagai sumber
faktor-faktor kondisi dasar yang berdampak
terhadap keduanya dan saling ketergantungan dan
respon anggota keluarga terhadap caregiver. Ini
penting untuk membedakan keluarga sebagai
factor yang merupakan kondisi system dependent
care dari keluarga sebagai unit servis, karena
sasaran utama perawatan dalam dependent care
system adalah therapeutic self care demand pada
seseorang yang bergantung bukan terhadap semua
anggota keluarga.
 Keluarga sebagai unit pelayanan
Kondisi yang membuat keluarga sebagai unit pelayanan dipengaruhi
oleh tindakan untuk mencapai fungsi yang berhubungan untuk self
care / dependen care pada anggota keluarga ( criteria kondisi internal )
Biasanya diawali keputusan perawat tentang kondisi yang menjelaskan
identifikasi unit multi person meliputi : kebutuhan melindungi dan
mencegah regulasi terhadap bahaya, kebutuhan untuk regulasi
lingkungan, kebutuhan terhadap sumber – sumber. Dasar-dasar
keperawatan meliputi perhitungan therapeutic self care demand untuk
masing-masing anggota keluarga, kualitas dan self care agency dan
dependen care agency untuk masing – masing anggota keluarga dan
system searah ( adekuat ), dalam memenuhi therapeutic self care
demand keluarga dalam konteks system keluarga.
 Terdapat empat dimensi yaitu :
 Individu subsistem : self care individu
 Pola interaksi keluarga : dependen care system untuk
memenuhi therapeutic self care demand anggota
keluarga dependen dapat dialkukan dengan kolaborasi
antara anggota keluarga untuk memenuhi therapeutic
self care demand.
 Karakteristik unik secara keseluruhan : pola – pola
interaksi sepanjang hidup keluarga memberikan
perawatan self care untuk semua anggota keluarga.
 Lingkungan : pengkajian faktor-faktor dasar terhadap
kondisi self care dan self care agency : social cultural,
status kesehatan, elemen-elemen system pelayanan
kesehatan dan elemen system keluarga.
Pengkajian / Riwayat keperawatan
 Pengkajian yang harus dilakukan menurut Orem
diawali dengan pengkajian personel keluarga yang
meliputi : usia, sex, tinggi badan, berat badan, budaya,
ras, status perkawinan, agama dan pekerjaan keluarga.

menurut Orem pengkajian juga didasarkan pada 3 (
tiga ) kategori perawatan diri keluarga yang
meliputi :

Universal self care

Kebutuhan yang berkaitan dengan proses hidup manusia,
proses mempertahankan integritas, struktur dan fungsi
tubuh manusia selama siklus kehidupan berlangsung
yang meliputi: tempat tinggal, sanitasi, makanan, udara
yang bersih, keamanan, resolusi konflik, pendidikan pada
anak, komunikasi dalam keluarga, standard kepercayaan
dan perilaku, solitude dan interaksi social.
 . Developmental self care
 Kebutuhan-kebutuhan yang dikhususkan untuk proses
perkembangan, kebutuhan akibat adanya suatu kondisi
yang baru, kebutuhan yang dihubungkan dengan suatu
kejadian. Meliputi: perubahan tempat tinggal, perubahan
pola konsumsi makanan, mekanisme untuk
mempertahankan keamanan akibat adanya perubahan
pola kriminalitas, lingkungan yang tidak
mendukung/berbahaya, konflik keluarga, perkembangan
perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan
oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga,
perkembangan kepercayaan dan pola, perkembangan
perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan
oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga,
perkembangan kepercayaan dan pola perilaku dalam
keluarga.
 Health deviation
Kebutuhan berkaitan dengan adanya
penyimpangan status kesehatan seperti: kondisi sakit
atau injury, atau kecelakaan yang dapat menurunkan
kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
self care-nya baik secara permanen maupun temporer,
sehingga keluarga tersebut memerlukan bantuan
orang lain.
Kebutuhan ini meliputi :
 Mendeteksi berbagai hal yang mengancam keluarga.
 Menggunakan sumber-sumber eksternal untuk
mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
 Menyadari dampak dari patologi penyakit
 Memilih prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitasi
yang tepat dan efektif
 Memodifikasi konsep diri untuk dapat menerima
status kesehatannya dan mengatasi hal tersebut.
 Belajar hidup dengan keterbatasan sebagai dampak
dari kondisi patologis, efek pengobatan, dan
diagnostik serta selalu meningkatkan kemampuan.
Diagnosa keperawatan
 Diagnosa keperawatan berfokus pada empat fungsi
keluarga yang telah diidentifikasi dan dampak dalam
memenuhi therapeutic self care demand pada individu
anggota keluarga dan pada struktur dan fungsi
keluarga. Contoh : komunikasi antara suami istri,
komunikasi pada anak, perilaku interpersonal anggota
keluarga.
Perencanaan
Orem mendefinisikan 5 area aktivitas praktek keperawatan :
 Membina dan menjaga hubungan perawat – keluarga
(individu, keluarga dan kelompok) sampai keluarga
pulang.
 Menentukan jika dan bagaimana keluarga perlu ditolong
oleh perawat.
 Berrespon pada pertanyaan, kebutuhan dan keinginan
keluarga akan kontrak dan asistennya.
 Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan
langsung pada keluarga
 Koordinasi dan integrasi keperawatan dengan kegiatan
sehari-hari kien, perawatan kesehatan lain, pemberian
pelayanan sosial dan pendidikan yang di butuhkan atau
yang sedang diterima.
Implementasi
 Orem memandang implemenatasi keperawatan
sebagai asuhan kolaboratif dengan saling
melengkapi antara keluarga dan perawat, dengan
kata lain perawat bertindak dalam berbagai cara
untuk meningkatkan kemampuan keluarga.
 Dalam implementasi rencana keperawatan,
perawat dan keluarga bersama-sama melakukan
aktivitas dalam membantu mempertemukan
tuntutan terapi perawatan diri keluarga.
Evaluasi
 Orem tidak menuliskan secara spesifik tentang evaluasi, akan




tetapi ia mengemukakan bahwa keluarga membutuhkan
kemandirian dalam hal mengatai masalah kesehatannya. Oleh
karena itu evaluasi difokuskan pada tingkat :
Kemampuan keluarga untuk mempertahankan kebutuhan self
care-nya
Kemampuan keluarga untuk mengatasi self care deficit-nya dan
sampai sejauh mana perkembangan kemandirian keluarga
Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika
keluarga tidak mampu.
Evaluasi ini dilakukan melalui identifikasi tingkat kemandirian
keluarga dalam perawatan dirinya yang dapat dilihat dari
kontribusi / keterlibatan keluarga dan keluarga dalam
pemberian asuhan keperawatan.
BAB III
APLIKASI KONSEP SELF CARE OREM DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KASUS DIABETES MELLITUS
 Kasus
 Keluarga Tn. H terdiri dari seorang ibu berusia 35 tahun, ayah beruasi
38 tahun, dan 2 anak yang berusia 10 tahun dan 8 tahun. Anak yang
berusia 10 tahun menderita penyakit Asthma. Pada saat kunjungan
rumah perawat mendapatkan data bahwa ibu sulit memenuhi
therapeutic self care demand pada anak yang sakit dan merawat anak
yang sehat dan tidak mampu melakukan perawatan yang selayaknya /
seharusnya. Tn H berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang
seharusnya ,tetapi tidak mampu untuk memenuhi perawatan anggota
keluarganya. Ny. H memiliki pengalaman yang kurang dalam
mempertahankan intake makanan yang adekuat, kemudian
keseimbangan antara istirahat dan aktifitas, dan keseimbangan antara
solitude ( kesepian ) dan interaksi social. Hasilnya keluarga ini tidak
dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tn. H tidak dapat
berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan dependen care anak –
anaknya atau membantu istrinya untuk memenuhi self care. Fungsi
keluarga ini mengalami gangguan karena situasi dependen care dan
self care.
Pengkajian
Faktor Personal
Nama : kelg Tn HUsia : 38 th Sex : laki –laki Budaya :
suku jawastatus perkawinan : kawin agama : Islam
pekerjaan : wiraswasta
 Universal Self CareTempat tinggal : rumah sendiri
dengan ukuran 5 x 13 m, kamar 2 ruang keadaan
rumah cukup rapi makanan : kurang dapat
memberikan intake yang adekuat , ketidakseimbangan
antara istirahat dan aktifitas. Sosialisasi : kurang
berinteraksi dengan lingkungan
 Developmental Self Care Keluarga dengan anak
usia sekolah yang salah satunya menderita penyakit
kronisTahap tumbuh kembang anak usia sekolah
terganggu Peran sebagai orang tua terganggu dalam
memenuhi kebutuhan anggota keluargaFungsi
sosialisasi terganggu
Health Deviations
 keluarga tidak mampu merawat anak yang sakit
asthma.Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan
anak sakit seperti : nutrisi, istirahat, sosialisasi
Self Care Deficits
 Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit
Intervensi
 Tujuan adalah terpenuhinya kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti: nutrisi, istirahat dan
aktifitas, sosialisasi dan meningkatnya kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Rencana Tindakan
Tingkatkan motivasi, pengetahuan dan ketrampilan
keluarga melalui:





Manajemen nutrisi
Monitoring aktifitas dan istirahat
Monitoring social interaksi
Manajemen koping keluarga
Pendidikan kesehatan tentang penyakit asma: pengertian,
penyebab/pencetus kekambuhan, penanganan saat kambuh
di rumah.
BAB IV
KESIMPULAN


Model Konseptual Orem adalah suatu model
keperawatan yang menekankan pada kemampuan
keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri
sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraannya. Menurut Orem
bukanlah suatu proses intuisi tetapi merupakan suatu
perilaku yang dapat dipelajari.
Model Konseptual Orem mengembangkan Teori Self
Care melalui 3 (tiga) teori yang berkaitan , yaitu : Self
care, Self Care Deficit dan Nursing System. Ketiga teori
ini dihubungkan oleh 6 (enam) konsep sentral yaitu :
self care, self care agency, self care therapeutic demand,
self care deficits, nursing agency dan nursing system
serta di lengkapi dengan 1 (satu) konsep perifer yaitu
basic conditioning factor ( factor kondisi dasar)



Penerapan Teori Orem dalam proses keperawatan
keluarga di lakukan melalui 3 (tiga) langkah yaitu
pelaksanaan manajemen kasus, mendesain nursing
system dan perencanaan untuk pemberian perawatan
dan pengontrolan.
Kekuatan yang paling utama dari teori Orem ini adalah
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan
dengan efektif dan efisien karena terlebih dahulu
melihat kemampuan self care yang dimiliki oleh
keluarga tersebut.
Sedangkan kelemahannya adalah perlu adanya
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang baik dan
terstandarisasi guna pelaksanaan teori ini secara
komprehensif dan holistik.